Saturday, February 27, 2021

Selamatkan Para Kader (Bagian 2)

Gambar Hanya Pemanis


Kader adalah orang yang dibina oleh sebuah lembaga kepengurusan. Istilah kader sangat lengket dengan partai politik, walaupun kader berlaku untuk semua lembaga atau organisasi masyarakat.

Para kader ini satu asas dan tujuan dengan lembaga tersebut. Tidak harus langsung dari dalam, boleh juga dari luar. Belakangan kader Hanya menjadi relawan saja, tidak lebih dan bahkan tidak dihargai.

Kader hanya dianggap sebagai pembantu, giliran kerjaan ya urusan kader. Tapi giliran proyek yang duitnya gede, ouh itu bukan kader dan lupa dengan kader. Bahkan ada yang menganggap menjadi kader itu, hanya sebatas sampah yang tidak tahu mau dibuang kemana.

Para kader juga kadang Mamut saja. Karena lembaga cenderung kapitalisme, sehingga para kader terombang ambing di lautan. 

Seorang kader yang aktif adalah orang yang mampu mewujudkan cita-cita para pendiri lembaga itu sendiri. Misalnya Muhammadiyah dengan KH. Ahmad Dahlan, NU dengan KH. 'Asyim-Nya, FPI dengan Habib Rezieq-nya.

Namun ketika kader membelok dari cita-cita para pendiri, maka sangat wajar jika kita persoalkan. Kader yang hanya menopang nama lembaga agar mudah mendapatkan jobs atau projects.

Ada juga kader yang mau kerja kalau ada duit dan ada maunya. Semua di hitung dengan materi, jika tidak sesuai maka dia akan berkoar-koar dan bahkan mempengaruhi yang lain untuk melakukan tindakan kejahatan. Kader yang begini sering terjadi di partai politik, dimana korupsi jadi sistematis. Hal ini semua dilakukan hanya untuk keuntungan pribadi dan kelompoknya, tidak mau tahu apa itu merugikan lembaga atau tidak.

Model kader yang paling parah adalah ketika dia berpura-pura baik dan santun didepan para petinggi lembaga. Namun menusuk dari belakang lewat orang-orang yang dia percaya. Dia menyiapkan kelompoknya untuk berkoar-koar agar memprotes ini dan itu. Agar menghasilkan kebijakan sesuai dengan yang ia inginkan.

Ketika hal yang dia mau didapatkan maka orang-orangnya akan mendapatkan imbalan baik jabatan tertentu ataupun hadiah lainnya. Model kader seperti ini juga berusaha menyingkirkan orang-orang yang berlawanan dengan dia. Tidak mau tahu apa orang yang disingkirkan itu sangat berjasa, kredibel, profesional dan berpotensi. Namun hakikat serakah kader ini, membuat lembaga salah menyingkirkan kader atau membuat tidak nyaman para kader sesungguhnya.

Kader yang tidak tulus akan merusak lembaga dan bisa juga berujung kudeta pada lembaga. Tetapi kembali lagi ke lembaga,bagaimana membina dan mendidik kadernya. Jangan sampai lembaga salah arah, apalagi sampai menyingkirkan yang mestinya di pertahankan. Intinya selamatkan para kader anda. Minimal hargailah kerja keras dan pengabdian mereka.


Bekasi, Sabtu 06 Februari 2021.


SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: