The Way To Belief
Kenapa
Islam semakin rancu di Indonesia? Karena umat Islam di Indonesia mengenal Islam
dari pertanya bangaimana berislam? Bukan dari pertanya kenapa harus berislam?
Jika pertanyaannya di mulai dari bagaimana cara shalat dan puasa, yang tau cara
shalat tapi malah meninggalkannya. Karena belajar dari bagaimana sehingga
muncul Islam budaya, Islam moderat, Radikal, dan Nusantara.
Inilah
sebabnya penulis mengajak untuk kembali, menanyakan kenapa harus berislam.
Sebelum kita menjawab pertanyaan kenapa tersebut, penulis ingin memaparkan hasil
pengamatan dari masyarakat di Negeri Bebek. Negeri bebek merupakan negeri yang
populasinya penduduknya muslim terbesar di dunia yang berhasil mengalahkan
Indonesia. Negeri yang kaya raya akan hasil buminya. Negeri tersebut jika kita
lempar tongkat, tumbuh pohon. Apalagi jika yang dilempar adalah pohon, maka
hutan yang akan tumbuh.
Negeri
yang ijo royo ini diberikan namanya negeri bebek. Kenapa mereka berikan negeri
bebek. Menurut para pendiri Negara, mereka mengusulkan agar nama negeri
tersebut diberikan nama sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat setempat.
Akhirnya gagasannya diterima dan diberikanlah namanya negeri bebek. Karena
kebiasaan masyarakat disana suka ikut-ikutan.
Seandainya
bebek bisa bicara, lalu kita tanyakan kepada bebek yang paling belakang. Kenapa
lewat situ, dia akan menjawab sorri mas
aku baru disini. Coba Tanya saja yang didepan lagi. Yang didepan juga tidak
tau mau kemana, Cuma mengikuti kakak kelas saja. Kita Tanya yang didepan lagi,
juga jawaban tidak tau mau kemana. Sampai ke yang paling depan juga jawaban
tidak tahu. Karena dari dulu jalannya lewat sini. Mereka tidak tau kalau jalan
itu arahnya ketempat pemotong bebek.
Disisi
lain negeri bebek rakyatnya hidup dibawah garis kemiskinan, berbagai kriminalitas
ada disana. Mulai dari sexs bebas sampai oborsi juga banyak terjadi disana.
Disebuah kota sana anak-anak SMP mereka sudah pernah melakukan hubungan intim
antara 7 dari 10 wanita. Keperawanan sudah tidak berharga lagi disana, yang
terjadi pada mereka yang kaya akan alam, tapi mereka putus sekolah. Katanya 12
tahun gratis sekolah, tapi nyatanya mereka harus bayar uang seragam, SPP dan
uang lainnya.
Setelah
lulus SMA, mereka hanya 20% diantara mereka yang melanjutkan ke penguruan
tinggi. Sisanya mereka memilih untuk berhenti sekolah dengan beribu macam
alasan. Mulai dari putus ekonomi sampai karena budaya mereka, untuk apa kuliah
jika akhirnya pengangguran juga. Memang kenyataannya begitu, 30% dari mereka
yang lulus sarjana yang mendapatkan kerja, dan sisa 70% lagi hanya membawa
title sarjana saja.
Anehnya
lagi di penguruan tinggi Islam Negeri Bebek Al-Qur’an di hina, Nabi dicaci
maki. Ketika ditanya siapa tuhannya, mereka menjawab Allah, siapa nabinya,
Muhammad. Tapi segala perintah dan larangannya mereka tinggalkan. Mereka lebih
memilih perintah dan larangan adat budaya, dan yang paling menegangkan lagi
mereka lebih mengikuti budaya barat. Segala yang datang dari barat semua itu
benar, menurut mereka.
Para
pemimpin mereka juga memiliki macam model, namun tidak lebih dari pada para
pecundang dan pengecut. Mereka menutup mata ketika umat Islam yang dibantai.
Mereka lebih senang untuk mengelingi dunia dengan uang rakyat. Walau ada kiyai yang
masuk kedalam ranah pemerintah di negeri bebek. Masuk Kiyai dan keluarnya
pengelapan dana haji. Dari itu muncul kata opini bahwa “rakyat dilarang korupsi
karena kami tidak suka berkompetisi”. Sehingga dari dulu sampai sekarang
korupsi tetap paling tinggi didunia.
Apakah
semua di negeri bebek buruk semua? Tenang!!! Mereka masih memiliki prestasi
yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Ketika Negara Jepang mengunjungi negeri
bebek. Mereka kagung terhadap prestasi kreatif di negeri bebek. Di Jepang hantu
itu, itu-itu saja. Namun di negeri Bebek ada banyak hantu. Ada hantu pocong,
ada hantu kuntilanak, ada hantu casablangca ada juga suster ngesot. Ada pocong
perawan, ada juga tali pocong perawan, yang belum ada tali pinggang perawan.
Sehingga Jepang meminta satu hantu kepada Negeri Bebek sebagai oleh-oleh untuk
dibawa pulang ke Jepang. Sesampai di Jepang hantu diganti nama menjadi Sudako.
Filmnya laris manis dan mendapatkan perhargaan dunia Internasional, maka dari
itu negeri Bebek dikenal sebagai negeri yang sukses mengekspor setan.
Prestasi
lain ngeri bebek, disetiap ulang tahun kemerdekaan mereka akan selalu
mengadakan perlombaan makan kurupuk, tarik tambang, panjat pinang. Ketika
ditanya pak RT kenapa lombanya itu-itu saja. Maka pak RT bilang dari dulu juga
begitu. Jadi pantas mereka tidak maju-maju. Karena mereka tidak berani untuk
meninggal yang dulu. Coba dibalik tarik kurupuk, makan karung, berani tidak.
Sebauh
kareta eksekutif tujuan Internasional, didalanya memiliki fasilitas yang
lengkap dan bisa keliling dunia dalam waktu 10 jam. Jika anda diberikan
kesempatan secara gratis untuk naik kereta itu mau atau tidak. Mau..!!! tapi
tujuannya ke juran, mau. Maka sebelum naik Tanya dulu kemana tujuannya.
Semua
yang terjadi di negeri bebek karena mereka tidak memilik The way To Belief (Jalan menuju keimanan). Mereka belum bisa
menjawab Way of Litle. Dari mana asal
manusia?, apa tujuannya dan hendak kemana setelah hidupnya. Jika anda pernah
menonton film The Matrix, maka akan
menjawab pertanyaan tersebut. Manusia berasal dari mesin, sekarang lagi
diaktifkannya dan akan kembali menjadi mesin. Namun jika anda pernah menonton
film Cina “Sun Go Kong”, ini juga bisa menjawab tiga pertanyaan tadi. Dari mana
asal manusia ada dengan sendiri, dan hendak kemana natinya, mereka memahami
rekernasi. Setelah mati roh akan masuk ke tubuh yang lain, setiap kehidupan akan
ada kematian dan setiap kematian akan ada penghidupan dan begitu seterusnya.
Dari
mana asal manusia. Jika anda pernah sekolah pas SD sampai SMA, akan ada mata
pelajaran sejarah. Dari mana asal manusia? Manusia berasal dari Monyet. Guru
mengatakan demikian, Prof dan Dr juga mengatakan hal yang sama. Akhirnya kita
di doktrin bahwa manusia berasal dari monyet. Apakah benar manusia berasal dari
monyet?
Menurut
teori Evolusi atau yang lebih dikenal dengan teori Darwin, mengatakan bahwa
makhluk ini ada begitu saja tanpa ada penciptaan. Makhluk yang tidak bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan akan masnah. Tapi anehnya teori ini
dipercayai oleh sebagian besar para ilmuan. Seharusnya jika teori demikian,
maka Monyet tidak ada lagi. Semuanya sudah jadi manusia, atau paling tidak
seharusnya Monyet tidak makan pisang lagi, sudah bisa main computer. Karena
yang tidak bisa menyesuaikan diri, maka akan musnah. Disisi lain, capung yang
ditemukan zaman dulu dengan sekarang tidak ada yang beda. Ikan dulu dengan
sekarang juga sama. Sumut dulu dengan yang sekarang juga tidak berubah menjadi
satria baja hitam. Tapi sekarang monyet ada dimana-mana. Kalau anak-anak pulang
sekolah ditanyai sama orang tua, kira-kira kita berasal dari Monyet mana? Maka
jangan marah, karena itu yang diajarkan di sekolah.
Sekarang
pertanyaan kita, berasal dari manakah itu manusia?. Anda mungkin akan menjawab
dari ibu dan bapak. Terus ibu dan bapak anda dari mana? Dari kakek dan nenek.
Kakek dan nenek itu dari mana? Dari buyut dan seterusnya. Tidak ada jawaban
yang pasti. Atau mungkin anda akan menjawab dari reproduksi. Hasil pencampuran
antara sperma dan ovum. Dari ribuan sperma yang masuk yang selamat jadilah diri
anda.
Bisakah
terjadi begitu saja tanpa ada proses yang demikian sempurna. Tidak mungkin ada
begitu saja kalau tanpa ada yang menciptakan. Sperma yang begitu kecil bisa
menjadi diri anda yang begitu besar. Bagaimana bisa terjadi kalau tidak ada
yang mengatur. Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang menciptakan dan
mengatur semua ini. Jawabannya adalah Allah
, dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah
ayat 28 Allah menjelaskan bahwa kita manusia pertamanya mati kemudian Allah
menhidupkannya. Dari sinilah kita ketahui bahwa Allah lah yang menhidupkan
kita, yang mengerakkan kita, yang mengatur kita semua.
Setelah
kita dihidupkan oleh Allah untuk apa kita didunia ini. Dalam hal ini Allah
jelaskan bahwa tugas manusia didunia adalah untuk beribadah kepadanya. “dan
tidak kuciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.” (QS.
Al-Ahzab:58). Semua itu kita dapatkan didalam Al-Qur’an. Pertanyaan kenapa kita
percaya kepada Al-Qur’an. Karena kita muslim. Kenapa anda muslim. Karena ibu
dan bapak muslim. Kenapa ibu dan bapak muslim. Karena kakek dan nenek juga
muslim. Dan seterusnya. Karena sudah dari dulu juga demikian. Sama seperti
bebek yang suka ikut-ikutan.
Kenapa
kita jadikan Al-Qur’an itu sebagai kitab suci. Karena firman Allah dalam
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 2;
y7Ï9ºs Ü=»tGÅ6ø9$# w |=÷u ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`É)FßJù=Ïj9 ÇËÈ
Dari ayat diatas Allah
jelas menginformasikan kepada
kita bahwa Al-Qur’an sebagai pedoman pentujuk yang tidak perlu diragukan lagi.
Kenapa Al-Qur’an tidak perlu diragukan lagi? Dalam menjawab pertanyaan ini, Allah
. Memberikan jawabannya dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 23-24
bÎ)ur öNçFZà2 Îû 5=÷u $£JÏiB $uZø9¨tR 4n?tã $tRÏö7tã (#qè?ù'sù ;ouqÝ¡Î/ `ÏiB ¾Ï&Î#÷VÏiB (#qãã÷$#ur Nä.uä!#yygä© `ÏiB Èbrß «!$# cÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇËÌÈ bÎ*sù öN©9 (#qè=yèøÿs? `s9ur (#qè=yèøÿs? (#qà)¨?$$sù u$¨Z9$# ÓÉL©9$# $ydßqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÅsø9$#ur ( ôN£Ïãé& tûïÌÏÿ»s3ù=Ï9 ÇËÍÈ
“dan
jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah[3]
satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat
membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu
dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi
orang-orang kafir.”
Dari ayat diatas jelas, Al-Qur’an menantang bagi yang
meragukan Al-Qur’an. Kalau anda mengajak adu jotos satu lawan satu itu fair.
Namun Al-Qur’an tidak fair, Al-Qur’an mengatakan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah. Jika kamu yang benar. Tantangan ini sampai sekarang belum ada
yang mampu untuk menandinginya. Maka disini jelas
Al-Qur’an adalah mu’jizat sepanjang masa. Arti dari mu’jizat itu sendiri adalah
melemahkan. Oleh karena itu Al-Qur’an melemahkan kita, untuk menerimanya
sebagai kitab suci, karena tidak ada tandingannya.
Maka
Way of Litle, manusia berasal dari Allah. Tugas didunia adalah beribadah kepada
Allah. Dan kita akan kembali kepada Allah, hal ini terdapat dalam Al-Qur’an
surat Al Baqarah ayat 28. Inilah yang nama tauhid. Kita berasal dari Allah yang
hidup didunia ini untuk beribadah kepada Allah
. Sesuai dengan aturan yang telah
Allah tetapkan dalam Al-Qur’an dan As-sunnah. Sebagai contoh, ketika kita membeli
HP, tentunya baru bisa digunakan harus memakai sim card, tidak membanting,
tidak dimasukkan kedalam air. Semua aturan tersebut kita dapatkan dari buku
petunjuk manual dari pabrik yang menciptkan HP. Namun bagaimana jikalau kita
tidak menggunakan petunjuk atau kita menggunakan buku petunjuk yang lain missal
petunjuk kulkas. Pasti akan rusak karena masuk air.
Begitu
juga kita manusia sebagai ciptaan tuhan, Allah telah memberikan kepada kita
buku petunjuk didunia ini agar kita tidak tersesat. Yaitu Al-Qur’an yang
manulia dan Allah menurunkan rasul sebagai suri tauladan yang harus kita ikuti.
Bukan saja kita yakin ada aturan-uturannya tetapi kita juga nantinya akan
dihisap oleh Allah. Yaitu mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan didunia
ini. Sesuai dengan petunjuk atau tidak.
Contoh
lain, misalnya untuk menjadi seorang karyawan anda tentunya akan di Interview, dan
ada perjanjian kotrak kerja. Misalnya masuk jam 7 keluar jam 12. Namun
bagaimana jika kita melanggarnya. Tentu akan ada SP 1 dan SP2. Setelah SP 2
kita datang jam 10 untuk kerja maka cari bos lain saja, karena kita tidak bisa
kerja sama dengan mereka. Begitu juga dengan hidup kita didunia. Kita telah ada
perjanjian dengan Allah bahwa dialah tuhan kita.
Namun
jika kita melanggarnya maka jangan heran kalau Allah kasih untuk peringatan,
seperti banjir dan sebagainya. Untung saja Allah tidak menyuruh kita untuk
mencari tuhan yang lain. Sebagaimana firman
Allah
. Dalam Al-Qur’an:
öqs9ur ¨br& @÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍkön=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$2 tbqç7Å¡õ3t ÇÒÏÈ
“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)
[1] Tuhan menamakan
Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat
bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[2] Takwa Yaitu
memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya;
dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut
saja.
[3] Ayat ini merupakan tantangan
bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru
walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan
mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.
0 comments:
Post a Comment