Habits
Pernahkan anda menonton
bola. Ketika sang bintang Ronaldo membawa bola apa yang terjadi. Seolah-olah
dikakinya ada mata. Sehingga kemanapun dia pergi di lampangan. Maka bola
mengiringi kakinya. Pertanyaannya hebat tidak? Ketika anda menonton pertunjukan
sulap, yang menghilangkan koin didepan mata anda, dan berbagai macam atraksi si
pesulap yang bikin kita wow. Pertanyaannya hebat tidak? Ketika anda melihat si
pembalap yang berhasil membelok di tingkungan dengan laju cepat, ini juga
membuat kita harus bilang wow gitu.
Apa yang akan kita
rasakan ketika kita melihat semua yang mereka lakukan itu luar biasa. Dan kita
akan kagum dengan kelihaian mereka, kita akan bertanya “kenapa saya tidak bisa”
atau bertanya lebih dari itu, “itu hanya sebagian orang saja”. Namun kita
jarang menanyakan berapakali dia latihan setiap harinya? Berapakali dia
menangis ketika gagal dalam percobaannya? Berapakali dia terluka ketika masa
latihannya yang pertama?. Ini semua hampir tidak pernah ada yang menanyakan.
Terus, apakah kita bisa
seperti mereka? Jawabannya asal ada kemauan pasti ada jalan. Apakah sekarang
kita memiliki kemauan untuk menjadi orang sukses seperti mereka. Inilah yang
akan kita jawab hari ini. How To Masters
Your Habits, habits itu sesuatu yang dilakukan secara otomatis atau
spontan. Yang menjadi pertanyaannya, bagaimana membentuk sebuah habits? Dan bagaimana cara mengubah habits yang buruk.
Cara membentuk sebuah habits harus memiliki Latihan + Repetisi = Habits. Ayahnya latihan, ibunya repetisi maka akan melahirkan
anaknya yang bernama habits. Mau
menikah siri atau kawin lari, jika ayahnya Latihan dan ibunya Repetisi maka
pasti akan melahirkan anak yang bernama habits.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana proses pembentukan sebuah jalan?
Pertama tidak ada jalan,
yang ada hanya hutan atau ilalang. Terus datang anak-anak main petak umpet,
sehingga ilalang pada roboh dan akan menjadi sebuah jalan. Jalan setapak
namanya. Kemudian datang orang memperluas itu jalan, dan memperbaikinya
sehingga membuat banyak orang yang lewat. Semakin banyak yang lewat maka
semakin bagus itu jalan. Namun coba biarkan selama berberapa bulan tanpa ada
yang jalan, maka apa yang akan terjadi? Tentunya ilalang yang sudah mati,
kembali bangkit tumbuh. Sehingga menjadi hutan belukar lagi.
Namun apa yang terjadi
jika jalan setapak itu di aspal. Maka akan menjadi jalan yang ramai dilewati
dan tentunya akan menjadi pertumbuhan perubahan yang besar, dari kampong akan
menjadi kota. Kenapa? karena jalan itu bagus, memudahkan untuk aktivitas
transaksi. Dan berbagai kegiatan lainnya. Itulah yang namanya pembentukan habits.
Ketika anda pertama
kali melihat kitab arab yang tidak ada harakatnya, anda pasti pusing karena
tidak bisa membacanya. Namun ketika ada kata basmallah yang tidak ada harakat,
tapi anda tau cara membacanya. Itulah yang namanya habits. Kata basmallah selalu anda ulang-ulang dalam sehari minimal
2 x 17 kali ketika shalat fardu. Ketika orang pertama kali mengenal sms, pusing
membacanya, namun lama-lama lancar di abaca.
Allah
. Berfirman dalam Al-Qur’an Thaha ayat 113 yang
artinya “dan demikialah kami menurunkan
Al-Qur’an dalam bahasa Arab dan kami telah menjelaskan secara berulang-ulang
didalamnya…” maka jangan heran dengan orang-orang hafidz Al-Qur’an karena
Allah telah memudahkannya. Namun masih tetap memiliki pertanyaan-pertanyaan
lainnya. Ini dan itu perlu untuk diketahui.
Untuk membatas
banyaknya pertanyaan itu, maka disini kami berikan tips agar hilang setengah
dari pertanyaan-pertanyaan yang banyak itu. Latihan + Pengulangan = Otomatis.
Untuk menjadi sebuah pekerjaan secara otomatis perlu yang namanya latihan dan
harus terus diulang-ulang. Setiap pengulangan akan menjadi kebiasaan, dari
kebiasaan inilah melahirkan otomatis. Ketika anda membawa motor matik, apa yang
terjadi ketika membawa motor non-matik. Mati mesin di setiap lampu merah.
Thomas Alfa Edison,
penemu bola lampu. Dia mencoba 1.000 kali baru menghasilkan lampu pijar. Bagaimana
kalau dia berhenti mencoba. Pasti lampu pijar bukan dia yang menemukan. Anda
kenal dengan Machel Jordan, pemain basket terkenal dengan tembakan-tebakan yang
tepat dan akurat. Anda tau dia berapa kali setiap hari dia mencoba. Dia setiap
hari melakukan lemparan dari jarak 10 meter sebanyak 150 kali.
Ketika Machel Jordan di
tes, 10 meter tempat biasa dia lempar bola basket. 10 kali leparan, ke sepuluh-sepuluh
kalinnya masuk. Kemudian ditutup mata, disuruh lempar lagi ditempat dia berdiri
biasa. 10 kali. Kesepuluh kali itu jaga masuk. Berarti mata tidak berpengaruh
baginya.
Namun ketika disuruh
mundur 3 langkah dari tempat biasa dia latihan. Ternyata dari 10 leparan hanya
7 yang masuk. Ketika disuruh maju tiga langkah, juga menghasilkan hal yang sama
yaitu 7 kali masuk. Maka dari kebiasan dia melempar dengan jarak 10 meter. Maka
dia tidak akan lagi meleset walau mata ditutup. Itulah kebiasaan yang sudah
otomatis.
Ketika tukang bagunan
disuruh tanam padi, maka dia akan bingung kerena bukan propesinya. Begitu juga
dengan pembalap motor disuruh main bola. Maka tanah yang akan dia sepak. Karena
bukan kebiasaannya. Dari sebuah penelitian untuk menghasilkan otomatis maka
harus ada 1.000 sampai 500.000 kali pengulangan. Sehingga bisa otomatis dalam
merespon sesuatu.
Lama pembentukan
habits, minimal satu bulan dan maksimal tidak terbatas. Ambil contoh makan saur
di bulan Ramadhan. Ketika setelah habis puasa, makan pagi biasanya sebelum
subuh. Maka makan pagi jam 7:00 Wib. Itu terasa tidak enak. Karena pola makan
kita telah berubah. Begitu juga ketika puasa pertama kali akan terasa berat.
Namun lama-lama kelamaan, akan terasa enak secara tersendiri.
Ambil contoh lain.
Ketika pertama kali Shadaqah 100.000 maka akan terasa riya. Yang lain bawa
golok, gw bawa peci nih. Sangat
terasa riya. Namun jika terus dibiasakan, riya akan hilang. Shadaqah 100.000
ribu, itu sudah biasa. Sehingga seperti membuang duit saja. Tidak ada masalah
dengan itu. Ketika anda mengendarai motor pertama kali, tentu tidak bisa baca
dan balas sms. Namun jika telah biasa, jangan baca dan balas sms, main game
juga bisa ketika mengendarain motor.
Ketika anda bertanya
bagaimana cara agar kita bisa bangun malam tahajud. Ya bagun saja, terus
shalat. Tapi saya tidak bangun. Pake alarm. Tapi juga tidak bagun. Kalau anda
tidak pernah mencobanya, maka tidak akan pernah anda bisa tahajud. Begitu juga
ketika anda ingin menjadi penulis maka bacalah dan tuliskanlah. Tapi tidak tau
mau menulis apa? Maka tulis saja tidak tau mau menulis apa? Yang nantinya akan
menjadi penulis yang tidak tau menulis apa?
Maka dari itu,
pembentukan habits memiliki
syarat-syarat. Memiliki niat yang tulus karena Allah dan mintalah pertolongan
kepadanya. Selanjutnya Istiqamah melakukannya. Jangan pernah ada kata “Cuma”.
Karena kata ini berbahaya. Cuma hari ini saja berhenti, besok tidak. Besok
lagi, Cuma hari ini lagi. Cuma sebentar main game, tapi mainnya sampai 2 jam.
Maka kata Cuma sangat berbahaya. Cuma sebentar jalan-jalan. Saya juga Cuma bilang
aja. J
Kabar baik daripada habits tidak perlu mikir apalagi
hitungan, tidak perlu motivasi dan inspirasi. Habits dilaksanakan secara
berkala dengan istiqamah dan jangan pernah berhenti. Imam Syafi’I berkata;
tidak akan sampai suatu ilmu kepada kalian kecuali 6 syarat, cerdas, semangat,
sungguh-sungguh, investasi (bekal), bersama pembibing, dan waktu yang lama. Jadi untuk menjadi orang yang hebat membutuh waktu
yang lama.
Rumus simpelnya begini;
Paksa + Biasa = Hebat. Paksakan diri anda untuk tahajud, kemudian anda akan
terbiasa. Paksalah untuk menulis, kemudian akan menjadi biasa, terus anda akan
menjadi penulis. Merokok dan pacaran salah satu habits buruk muda-mudi sekarang. Karena itu harus dibuang
jauh-jauh.
Bagaimana cara, kembali
ke rumus semula. Punya niat yang benar. Karena nawaitu bukan karena adek itu.
Jangan mengulangi lagi walau hanya sekali. Menyibukan diri dengan habits baru. Dan seterusnya. Usuhalah
dengan baik, karena usaha adalah awal daripada keberhasilan. Jangan mudah putus
asa. Kita mau kita bisa. Jangan pernah takut untuk mencoba. Kalau anda tidak
pernah mencoba, bagaikan orang yang mau berperang, telah berpikir kalah dan
menyerah.
Jangan lihat apa yang
dilakukan orang sekarang, tapi lihatlah bagaimana usaha mereka sebelumnya. Daun
menunjukkan akar. Semakin banyak duan dan ranting sebuah pohon maka semakin
besar dan banyak pula itu akarnya. Dan tentunya semakin kokoh pula untuk tidak
tumbang. Ketika anda melihat orang membaca surat Al-Baqarah ketika shalat,
apakah dia Cuma hafal surat itu. Tentunya bukan itu saja yang dia hafal.
Oleh karena itu, perlu
dari sekarang untuk mengubah yang buruk dan memperbaiki yang baik. Ketika anda
tidak biasa mengucapkan syahadat waktu sebelum shakaratul maut, kira-kira bisa
mengucapkan ketika nyawa kita mau dicabut. Banyak kita lihat kematian yang
tiba-tiba. Sesuai dengan kebiasaannya. Ada yang meninggal lagi asyik main bola,
ada pula yang tebrak lagi berduan. Namun juga ada yang meninggal pas waktu
shalat.
Maka dari itu, jangan
sampai kita meninggal dalam kadaan yang buruk. Maka perbiasakanlah untuk tetap
mengucapkan syahadat agar kita mampu mengucapkannya diwaktu kita mau berakhir
di dunia ini. Shalatlah karena itu mengingatkan kepada sang tuhan. Bershalawatlah
kepada nabi kita Muhammad
. Karena nanti di akhirat malaikat akan menanyakan
siapa tuhan anda? Siapa nabi anda? Kemana kiblat anda? Bagaimana kita bisa
menjawab kalau didunia kita tidak biasa. Bagaimana kita tau Rasulullah jika
sehari-hari kita tidak pernah bershalawat kepadanya. Bagaimana kita ketahui
kiblat kita, jika kita tdak pernah shalat.
Landasan kita Allah
tidak mengubah suatu kaum kecuali kaum tersebut yang akan mengubahnya sendiri.
Bagaimana kita bisa mengubah, jika tidak berani untuk mencoba. Semoga anda bisa
mencobanya dan selamat sukses. Kalau mau sukses lupakan banyak alasan. Kalau
banyak alasan maka lupakan kesuksesan. Terima kasih, sampai jumpa untuk
pertemuan selanjutnya.
Pembahasan
Selanjutnya: Feminisme
0 comments:
Post a Comment