Hidup
adalah pilihan. Apa yang kita kerjakan dan lakukan, itu semua adalah pilihan
kita. Ketika kita melihat gaya anak gaul. Pasti kita akan melihat gaya yang wow
gitu. Yang tidak biasa dengan gaya-gaya anak biasa. Biasanya rambut menengah
agak kebawah, gaya rambut berubah-ubah gak karuan (mengikuti trend), MP3 Player Made In China yang berisi
lagu-lagu hits dalam negeri seperti Radja, Ungu, D’Bagindas, Wali dan
sebagainya. Isi lagunya di konter HP.
T-Shirt
Junkies merek Skater (palsu) hasil sablon di Advertishing sebelah. Jam tangan
puma palsu Made In China harga
pasaran 30 ribu rupiah. HP Nokia beli se’kon. Boxer sengaja diperlihatin,
celana melorot kebawah. Atasnya besar, semakin kebawah semakin mengecil,
layaknya pencil. Pake sandal clasual hasil ngumpulin THR lebaran.
Apakah
model diatas adalah gaul? Apapun jawabannya, itu adalah pilihan mereka. Gaya
gaul lain banyak kita temukan di Facebook, salah satu media social yang paling
banyak digunakan kaum muda dan bahkan orang tua. Nama Facebook panjang, tidak
tau apa yang harus dibaca. Gaya foto di profil, mulai dari rambut gaya jestim
biber, walaupun muka hancur babak belur, yang penting rambutnya dulu.
Seorang
tukang becak yang kerjanya setiap hari full, kira-kira bagaimana masa lalunya.
Apakah dia seorang siswa yang berprestasi. Ketika anak sekolahan yang kerjanya
ngumpul dengan para gengnya. Cabut sekolah adalah hal yang paling mereka
senangi. Merokok adalah hal yang biasa. Kira-kira apa masa depan siswa model
ini. Akan kah dia menjadi orang yang sukses.
Life Is Choice, hidup adalah pilihan.
Ketika anda melihat tukang dayung Sampan
(Sejenis perahu) yang berada ditengah perairan. Yang berhak menentukan arah
belok ke kiri dan ke kanan dia atau bukan? Sekali lagi life is choice. Hidup ini terdapat pilihan-pilihan. Sekarang kita
memilih yang Istimewa atau yang biasa. Contoh, yang biasa => dompet isinya
pecahan dua ribuan. Yang Istimewa => dompet isinya ratusan ribuan.
Kita
memilih Istimewa atau biasa? Atau ketika ada orang ingin meminang anak gadis
kita, maka keputusan kita memilih yang istimewa atau yang biasa? Istimewa! Ini
bukan materialis tapi realistis. Memang kita lebih memilih yang istimewa untuk
anak kita. Pertanyaan selanjutnya. Wanita dipilih atau memilih.
Ketika
ada dua orang pemuda yang mendekati dengan anda. Sama-sama sering masuk Koran.
Pemuda pertama masuk Koran karena karyanya yang kreatif. Pemuda selanjutnya
masuk Koran karena perampokan dan pencurian. Dari kasus diatas anda memilih
yang pertama atau yang kedua. Maka posisi anda dipilih atau memilih. Tentunya
andalah yang berhak menentukan pilihannya.
Sekarang,
yang istimewa itu sedikit atau banyak? Yang mana yang lebih banyak, yang biasa
atau yang istimewa. Pernah kita nonton bola. Jumlah pemain sepak bola adalah 11
orang. Mereka main bola dibayar atau membayar? Yang menjadi sporter membayar
atau dibayar. Mana lebih banyak antara pemain bola dengan sporter/penonton?.
Maka dari analisa ini, yang Istimewa penonton atau pemain.? Jawabannya pilihan
anda J.
Life is choice.
Apapun
yang kita lakukan adalah pilihan kita. Ketika kita hidup di dunia ini sibuk
dengan pekerjaan. Maka pekerjaan itu adalah pilihan kita. Ketika hidup kita di
dunia sibuk peselancar namun ketika azan, kita langsung shalat. Maka itu juga
pilihan kita. Ketika hidup kita sehari-hari, asyik dengan sms-an dan
facebook-an dan berbagai kegiatan yang melalaikan lainnya. Maka itu juga
pilihan kita.
Hidupmu
pilihanmu. Ketika anda mau mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Itu juga
pilihan anda. Allah
berfirman
dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf: 179. Semoga menjadi renungan kita bersama.
ôs)s9ur $tRù&us zO¨YygyfÏ9 #ZÏW2 ÆÏiB Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ( öNçlm; Ò>qè=è% w cqßgs)øÿt $pkÍ5 öNçlm;ur ×ûãüôãr& w tbrçÅÇö7ã $pkÍ5 öNçlm;ur ×b#s#uä w tbqãèuKó¡o !$pkÍ5 4 y7Í´¯»s9'ré& ÉO»yè÷RF{$%x. ö@t/ öNèd @|Êr& 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd cqè=Ïÿ»tóø9$#
Artinya: “dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
mereka Itulah orang-orang yang lalai.”
Hidup
ini bagaikan sekumpulan lilin terdiri dari yang pendek dan panjang. Maka
kematian juga demikian. Kita tidak tau lilin mana yang akan mati lebih dulu.
Bisa jadi yang pandek lebih dulu, karena hampir habis terbakar api. Namun yang
panjang juga tidak bisa di pungkiri. Mungkin dia duluan mati karena hembusan angin
yang kencang.
Begitu
juga dengan kita manusia. Kita tidak tau ajal kapan akan datang. Bisa jadi anda
duluan dan nanti saya yang akan menyusul. Bisa jadi yang muda duluan, karena
kecelakaan. Umur kita tidak tau sampai kapan. Oleh karena itu persiapan untuk
kematian tidak bisa untuk ditunda nanti saja. Dunia adalah persiapan untuk hari
akhir. Kita siap atau tidak siap itu adalah pilihan kita ketika malaikat maut
datang menjemput ajal kita.
Kematian
juga tidak bisa ditunda, atau lari darinya. Siapapun yang hidup pasti akan
mengalami kemajian. Kematian tidak mengenal tahta, wanita dan raja. Kematian juga
pasti akan tiba walaupun anda dijaga ratusan tentara. Karena itu sekali lagi life is choice, anda persiapkan atau
tidak itu pilihan anda.
Selanjutnya
dalam firman Allah
semoga
menjadi bahan renungan untuk kita semua.
$ygyJolù;r'sù $yduqègéú $yg1uqø)s?ur ÇÑÈ ôs% yxn=øùr& `tB $yg8©.y ÇÒÈ ôs%ur z>%s{ `tB $yg9¢y ÇÊÉÈ
Artinya: “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya.”
Ketika
anda melewati persipangan, disitu terdapat planflet penunjuk arah. Jalan ini
menuju kesini. Jalan itu menuju kesitu. Jalan sana menuju kesini, sampailah ke
Sabung. Dan seterusnya. Tentunya arah jalan yang akan anda lalui itu, adalah
pilihan anda. Hal yang sama juga kita pertanyakan, ketika dihadapkan kepada
kita pilihan-pilihan.
Ada maksiat,
melanjutkan study, shalat berjamaah, bisa sesat bisa keliru, melancong, meried
dan sebagainya. Yang berhak menentukan pilihannya adalah anda sendiri. Mau memilih
yang mana, itu semua juga terserah anda. Namun Islam mengajarkan kita untuk
memilih yang baik (ikhtiar). Maka pilihlah Islam karena Islam itu yang baik dan
lengkap tata cara hidup, semuanya telah diatur dalam agama Islam. Tinggal kita
mau memilih Islam yang sesungguhnya atau abangan.
Pembahasan Selanjutnya: Habits
0 comments:
Post a Comment