Wednesday, September 2, 2015

The Unlimited Life


            Hidup ini tidak lepas dari berbagai cobaan dan tantangan serta ujian. Karena manusia hidup di dunia hanya sebentar saja. Seperti, ketika anak Sekolah Dasar. Pasti ketika bangun pagi Senin malas. Karena mereka akan kembali berhadapan dengan apel pagi, bertemu dengan guru-guru dan pelajaran yang membosankan. Sehingga hidupnya adalah susah. Banyak pelajaran yang membingungkan dan berbagai alasan lainnya, sehingga baginya hidup itu susah.
            Namun mereka sebagian akan mengatakan SD Cuma 6 tahun bersabarlah, nanti waktu SMP akan lebih mudah. Apakah benar SMP semakin mudah? Ternyata tidak, di SMP kembali ketemu pelajaran Logaritma yang membingungkan. Namun lagi-lagi SMP Cuma sebentar 3 tahun tidak lama. SMA nanti akan menjadi Indah. Karena masa SMA adalah masa-masa yang paling Indah.
            Apakah benar SMA masa-masa yang Indah? Ternyata tidak. SMA kembali lagi akan bertemu dengan mata pelajaran yang baru dan guru yang baru. Dan tidak kalah penting hukuman juga yang terbaru. Sehingga SMA bukan masa-masa Indah. Sabar saja setelah SMA, kita akan kuliah hidup akan lebih mudah. Karena tidak terikat dengan guru, orangtua dan lain sebagainya sehingga hidup akan lebih bebas.
            Apakah benar kuliah itu mudah? Ternyata kuliah lebih susah dari pada sekolah. Belum dikatakan mahasiswa jika tidak pernah merasakan Mie Instan dihari-harinya. Dulu waktu sekolah tidak dikenal yang namanya puasa senin dan kamis. Namun pas kuliah puasa senin dan kamis harus setiap saat. Apalagi waktu kirim telat, pasti setiap harus setiap hari senin dan kamis. Namun kembali lagi, mungkin waktu sudah mendapatkan kerja hidup akan lebih mudah dan enak. Apakah benar waktu sudah kerja hidup akan lebih mudah?
             Menurut beberapa sumber pengalaman, 70% gaji karyawan adalah hasil daripada omelan bos. Dan berbagai bentakan dan berbagai kata dikeluarkan. Hampir setiap hari dimarah-marah oleh atasan. Oleh karena itu kerja juga tidak mudah. Namun seperti ada yang tertinggal. Hidup akan lebih mudah jika berdua. Apakah benar hidup akan lebih ketika sudah nikah? Benar, tapi tidak lebih dari tiga hari. Setelah itu bangaimana dengan kehidupan rumah tangga. Dimana kontrakan harus dicari. Bagaimana lagi kalau sudah beranak. Tanggungan semakin bertambah.
            Sehingga apapun kerjanya, mereka mau. Apalagi di Indonesia. Yang haram saja susah apalagi yang halal. Bagi tukang tambal ban, bagun pagi-pagi tabur paku di jalan. Agar ada kendaraan yang bocor. Semua itu lakukan karena yang namanya. Duit, uang, Money, peng, dan sebagainya. Terserah mau pakai kata dan bahasa yang mana, yang intinya sama. Ketika duit sudah didapatkan.  Duit itu untuk apa? Menghidupi rumah tangga, kata orang materialis; hidup untuk duit dan duit untuk hidup. Tidak jauh beda dengan orang yang candu narkoba, hidup untuk make, dan make untuk hidup.
            Semua itu terjadi dan terlewatkan begitu saja. Tanpa arah dan tujuan. Semuanya itu hanya untuk hidup di dunia ini. Apakah setelah mendapatkan banyak uang, dan sudah selesai. Ternyata tidak. Perjalanan masih panjang. Kita baru saja memulainya. Karena hidup ini adalah tanpa batas.
            Didunia cape-cape mengejar yang namanya duit, tapi pernahkah kita ketahui bahwa hidup didunia ini pendek. Dalam sebuah hadits Rasulullah n. Menegaskan rata-rata umur umatku antara 60-70 tahun. Artinya umur kita tidak jauh beda dengan umur Nabi kita Muhammad n. Yaitu; 63 tahun. Namun jika ada yang lebih dari itu, itu bunus dari Allah l.
            Apa yang telah kita persiapkan untuk menuju pintu gerbang selanjutnya. Sebagaimana firman Allah l. Dalam Al-Qur’an yang agung.
y#øx. šcrãàÿõ3s? «!$$Î/ öNçGYà2ur $Y?ºuqøBr& öNà6»uŠômr'sù ( §NèO öNä3çGÏJム§NèO öNä3Íøtä §NèO ÏmøŠs9Î) šcqãèy_öè?
 Artinya: “Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (QS. Al-Baqarah: 28)
            Maka dari ayat ini kita ketahui bahwa, kita pertama mati dan kemudian Allah l. Menghidupkan kita. The Unlimited Life, sekali kita hidup maka akan tetap hidup. Kematian didunia merupakan pintu gerbang menuju kehidupan selanjutnya. Kita sering mendengar kata-kata ketika ada orang meninggal dunia. Kemudian ada yang mengumumkan”mari kita antar jenazah si fulan ketempat peng-istirahtan yang terakhir.”
            Menurut ayat diatas kata-kata ini benar atau salah? Apakah dikuburan yang lamanya lebih kurang 7.000 tahun itu tempat istirahat? Aqidah Islam manhaj Ahlus-Sunnah mengimani ada siksa dan nikmat kubur. Tergantung pada apa yang kita persiapan di dunia. Apa yang anda persiapkan hari kemarin akan menentukan hari ini. Apa yang anda persiapkan hari ini akan menentukan hari esok. Maka persiapan itu dari sekarang bukan hari esok. Karena itu semua yang kita lakukan hari ini akan menentukan masa depannya.
            Hidup didunia merupakan persiapan menuju ke alam selanjutnya, yaitu alam kubur yang lamanya menurut Imam Al Ghazali selama 7.000 tahun. Apa yang terjadi di alam kubur bergantung pada hasil persiapan di dunia. Siap atau tidak siap ajal pasti akan datang, malaikat maut pasti akan mencabut nyawa kita. Setelah di alam kubur, ternyata masih ada padang mahsyar yang lamanya 50.000 tahun. Dan berakhir di Surga atau Neraka.
Jadi, mudah begini 70 tahun dunia =>  7.000 tahun alam kubur => 50.000 tahun di padang mahsyar => Surga dan Neraka selama-lamanya. Jadi dunia yang sebentar ini akan menentukan sukses atau tidaknya di akhirat. Maka hidup dunia ini perlu kehati-hatian agar tidak salah dalam melangkah.
Ibarat orang ingin menyeberang jalan, perlu lihat kiri dan kanan. Tidak sempat santai atau minum dan makan dulu ditengah jalan. Oleh karena itu, duit yang kita kejar didunia tidak akan berarti akhirat. Di dunia boleh kita kaya, Istri yang cantik dan jabatan yang tinggi. Tapi ini hanya dunia saja. Diakhirat yang lamanya ribuan tahun itu menentukannya. Islam tidak melarang kaya, tidak melarang istri cantik dan tidak pula melarang untuk jabatan yang tinggi. Asal dunia dan akhirat seimbang.
Sehingga kesuksesan yang abadi adalah kembali kepada kampong halaman manusia yaitu Surga Allah l. Namun aneh ketika kita mau menyekolahkan anak kita, selalu akan kita lihat dimana sekolah favorit, walau biaya yang mahal. Karena itu kita banting  tulang untuk anak kita, agar dia sukses dikemudian hari. Agar tidak mengikuti bapaknya yang kerjanya Cuma tukang becak. Tapi kita lupa kalau kesuksesan sebenarnya bukan didunia.
Sehingga banyak diantara kita, ketika untuk urusan ngaji 50 ribu itu sulit kita bayar untuk guru ngaji setiap bulan. Ini ukuran kota Jakarta, belum lagi yang dipelosok. Guru ngaji tidak ada pahrih sedikitpun. Tapi mereka rela mengajarkan anak-anak kita untuk menuju kesuksesan yang hakiki. Surga Allah adalah visi dan tujuan kita bersama. 
                Mari! Dimasa yang singkat ini untuk senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah l. Agar kita siap untuk menuju pintu gerbanmg selanjutnya. Ketika kita sudah mati, maka seluruh amalan kita terputus kecuali tiga hal. Yaitu Ilmu yang bermanfaat, Shadaqah Jariyah, dan anak yang shaleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
            Maka dari itu, mari kita ikut investasi untuk akhirat. Dalam rangka mensukseskan kita menuju kampong halaman kita yaitu Surga Allah l. Yang sudah ada Ilmu pergunakan untuk berda’wah, dan bagi yang banyak harga segera bershadaqah kepada tempat-tempat yang akan menjadi pahala sampai ke akhirat seperti membangun masjid dan lain sebagainya. Dan bagi yang memiliki anak segera ajarkan mereka agama, agar kelak menjadi anak yang shaleh. Ini semua adalah tiket menuju alam akhirat yang harus kita persiapkan di dunia ini.
            Karena apa yang terjadi dunia ini, menentukan akhirat kelak. Apa yang terjadi hari ini tergantung hari kemarin. Apa yang terjadi hari esok bergantung pada hari ini. Jadi untuk, urusan akhirat di tentukan sekarang atau besok di akhirat. Tentunya ditentukan di dunia. Maka sekali lagi persiapan dari sekarang itu adalah hal wajib bagi kita umat manusia.

Pembahasan Selanjutnya: Life Is Choice

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: