Hidup
ini tidak lepas dari berbagai cobaan dan tantangan serta ujian. Karena manusia
hidup di dunia hanya sebentar saja. Seperti, ketika anak Sekolah Dasar. Pasti
ketika bangun pagi Senin malas. Karena mereka akan kembali berhadapan dengan
apel pagi, bertemu dengan guru-guru dan pelajaran yang membosankan. Sehingga
hidupnya adalah susah. Banyak pelajaran yang membingungkan dan berbagai alasan
lainnya, sehingga baginya hidup itu susah.
Namun
mereka sebagian akan mengatakan SD Cuma 6 tahun bersabarlah, nanti waktu SMP
akan lebih mudah. Apakah benar SMP semakin mudah? Ternyata tidak, di SMP
kembali ketemu pelajaran Logaritma yang membingungkan. Namun lagi-lagi SMP Cuma
sebentar 3 tahun tidak lama. SMA nanti akan menjadi Indah. Karena masa SMA
adalah masa-masa yang paling Indah.
Apakah
benar SMA masa-masa yang Indah? Ternyata tidak. SMA kembali lagi akan bertemu
dengan mata pelajaran yang baru dan guru yang baru. Dan tidak kalah penting
hukuman juga yang terbaru. Sehingga SMA bukan masa-masa Indah. Sabar saja
setelah SMA, kita akan kuliah hidup akan lebih mudah. Karena tidak terikat
dengan guru, orangtua dan lain sebagainya sehingga hidup akan lebih bebas.
Apakah
benar kuliah itu mudah? Ternyata kuliah lebih susah dari pada sekolah. Belum
dikatakan mahasiswa jika tidak pernah merasakan Mie Instan dihari-harinya. Dulu
waktu sekolah tidak dikenal yang namanya puasa senin dan kamis. Namun pas
kuliah puasa senin dan kamis harus setiap saat. Apalagi waktu kirim telat,
pasti setiap harus setiap hari senin dan kamis. Namun kembali lagi, mungkin
waktu sudah mendapatkan kerja hidup akan lebih mudah dan enak. Apakah benar
waktu sudah kerja hidup akan lebih mudah?
Menurut beberapa sumber pengalaman, 70% gaji
karyawan adalah hasil daripada omelan bos. Dan berbagai bentakan dan berbagai
kata dikeluarkan. Hampir setiap hari dimarah-marah oleh atasan. Oleh karena itu
kerja juga tidak mudah. Namun seperti ada yang tertinggal. Hidup akan lebih
mudah jika berdua. Apakah benar hidup akan lebih ketika sudah nikah? Benar,
tapi tidak lebih dari tiga hari. Setelah itu bangaimana dengan kehidupan rumah
tangga. Dimana kontrakan harus dicari. Bagaimana lagi kalau sudah beranak.
Tanggungan semakin bertambah.
Sehingga
apapun kerjanya, mereka mau. Apalagi di Indonesia. Yang haram saja susah
apalagi yang halal. Bagi tukang tambal ban, bagun pagi-pagi tabur paku di
jalan. Agar ada kendaraan yang bocor. Semua itu lakukan karena yang namanya.
Duit, uang, Money, peng, dan sebagainya. Terserah mau pakai kata dan bahasa
yang mana, yang intinya sama. Ketika duit sudah didapatkan. Duit itu untuk apa? Menghidupi rumah tangga,
kata orang materialis; hidup untuk duit dan duit untuk hidup. Tidak jauh beda
dengan orang yang candu narkoba, hidup untuk make, dan make untuk hidup.
Semua
itu terjadi dan terlewatkan begitu saja. Tanpa arah dan tujuan. Semuanya itu
hanya untuk hidup di dunia ini. Apakah setelah mendapatkan banyak uang, dan
sudah selesai. Ternyata tidak. Perjalanan masih panjang. Kita baru saja
memulainya. Karena hidup ini adalah tanpa batas.
Didunia
cape-cape mengejar yang namanya duit, tapi pernahkah kita ketahui bahwa hidup
didunia ini pendek. Dalam sebuah hadits Rasulullah . Menegaskan rata-rata
umur umatku antara 60-70 tahun. Artinya umur kita tidak jauh beda dengan umur
Nabi kita Muhammad . Yaitu; 63 tahun.
Namun jika ada yang lebih dari itu, itu bunus dari Allah .
Apa
yang telah kita persiapkan untuk menuju pintu gerbang selanjutnya. Sebagaimana
firman Allah . Dalam Al-Qur’an yang
agung.
y#øx. crãàÿõ3s? «!$$Î/ öNçGYà2ur $Y?ºuqøBr& öNà6»uômr'sù ( §NèO öNä3çGÏJã §NèO öNä3Íøtä §NèO Ïmøs9Î) cqãèy_öè?
Artinya: “Mengapa
kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu,
kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah
kamu dikembalikan?” (QS. Al-Baqarah: 28)
Maka
dari ayat ini kita ketahui bahwa, kita pertama mati dan kemudian Allah . Menghidupkan kita. The Unlimited Life, sekali kita hidup
maka akan tetap hidup. Kematian didunia merupakan pintu gerbang menuju
kehidupan selanjutnya. Kita sering mendengar kata-kata ketika ada orang
meninggal dunia. Kemudian ada yang mengumumkan”mari kita antar jenazah si fulan
ketempat peng-istirahtan yang terakhir.”
Menurut
ayat diatas kata-kata ini benar atau salah? Apakah dikuburan yang lamanya lebih
kurang 7.000 tahun itu tempat istirahat? Aqidah Islam manhaj Ahlus-Sunnah
mengimani ada siksa dan nikmat kubur. Tergantung pada apa yang kita persiapan
di dunia. Apa yang anda persiapkan hari kemarin akan menentukan hari ini. Apa
yang anda persiapkan hari ini akan menentukan hari esok. Maka persiapan itu
dari sekarang bukan hari esok. Karena itu semua yang kita lakukan hari ini akan
menentukan masa depannya.
Hidup
didunia merupakan persiapan menuju ke alam selanjutnya, yaitu alam kubur yang
lamanya menurut Imam Al Ghazali selama 7.000 tahun. Apa yang terjadi di alam
kubur bergantung pada hasil persiapan di dunia. Siap atau tidak siap ajal pasti
akan datang, malaikat maut pasti akan mencabut nyawa kita. Setelah di alam
kubur, ternyata masih ada padang mahsyar yang lamanya 50.000 tahun. Dan
berakhir di Surga atau Neraka.
Jadi, mudah begini 70
tahun dunia => 7.000 tahun alam kubur
=> 50.000 tahun di padang mahsyar => Surga dan Neraka selama-lamanya. Jadi
dunia yang sebentar ini akan menentukan sukses atau tidaknya di akhirat. Maka
hidup dunia ini perlu kehati-hatian agar tidak salah dalam melangkah.
Ibarat orang ingin
menyeberang jalan, perlu lihat kiri dan kanan. Tidak sempat santai atau minum
dan makan dulu ditengah jalan. Oleh karena itu, duit yang kita kejar didunia
tidak akan berarti akhirat. Di dunia boleh kita kaya, Istri yang cantik dan
jabatan yang tinggi. Tapi ini hanya dunia saja. Diakhirat yang lamanya ribuan tahun
itu menentukannya. Islam tidak melarang kaya, tidak melarang istri cantik dan
tidak pula melarang untuk jabatan yang tinggi. Asal dunia dan akhirat seimbang.
Sehingga kesuksesan
yang abadi adalah kembali kepada kampong halaman manusia yaitu Surga Allah . Namun aneh ketika
kita mau menyekolahkan anak kita, selalu akan kita lihat dimana sekolah favorit,
walau biaya yang mahal. Karena itu kita banting
tulang untuk anak kita, agar dia sukses dikemudian hari. Agar tidak
mengikuti bapaknya yang kerjanya Cuma tukang becak. Tapi kita lupa kalau
kesuksesan sebenarnya bukan didunia.
Sehingga banyak
diantara kita, ketika untuk urusan ngaji 50 ribu itu sulit kita bayar untuk
guru ngaji setiap bulan. Ini ukuran kota Jakarta, belum lagi yang dipelosok.
Guru ngaji tidak ada pahrih sedikitpun. Tapi mereka rela mengajarkan anak-anak
kita untuk menuju kesuksesan yang hakiki. Surga Allah adalah visi dan tujuan
kita bersama.
Mari! Dimasa
yang singkat ini untuk senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah . Agar kita siap untuk
menuju pintu gerbanmg selanjutnya. Ketika kita sudah mati, maka seluruh amalan
kita terputus kecuali tiga hal. Yaitu Ilmu yang bermanfaat, Shadaqah Jariyah,
dan anak yang shaleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
Maka
dari itu, mari kita ikut investasi untuk akhirat. Dalam rangka mensukseskan
kita menuju kampong halaman kita yaitu Surga Allah . Yang sudah ada Ilmu
pergunakan untuk berda’wah, dan bagi yang banyak harga segera bershadaqah
kepada tempat-tempat yang akan menjadi pahala sampai ke akhirat seperti
membangun masjid dan lain sebagainya. Dan bagi yang memiliki anak segera
ajarkan mereka agama, agar kelak menjadi anak yang shaleh. Ini semua adalah
tiket menuju alam akhirat yang harus kita persiapkan di dunia ini.
Karena
apa yang terjadi dunia ini, menentukan akhirat kelak. Apa yang terjadi hari ini
tergantung hari kemarin. Apa yang terjadi hari esok bergantung pada hari ini. Jadi
untuk, urusan akhirat di tentukan sekarang atau besok di akhirat. Tentunya ditentukan
di dunia. Maka sekali lagi persiapan dari sekarang itu adalah hal wajib bagi
kita umat manusia.
Pembahasan Selanjutnya: Life Is Choice
0 comments:
Post a Comment