Wednesday, September 9, 2015

HIJAB


Hijab
            Berbicara masalh wanita ada banyak hal yang aneh dibandingkan berbicara dengan masalah pria. Walaupun demikian wanitalah yang pertama beriman kepada Nabi Muhammad . Yang bernama Khadijah dan selalu namanya disebutkan oleh Rasulullah . Keanehan wanita, kita tidak tau kemauannya apa. Yang paling banyak keluar kata dari mereka ketika ditanya adalah terserah. Kita mau makan apa hari ini bu. Terserah bapak saja. Kalau pria sudah mendengar terserah, itu sudah duluan pusing karena tidak tau mau membuat apa.
            Ketika meminta sesuatu wanita juga tidak mau mengatakan langsung. Ambil contoh ketika dia mau es doger, yang dia katakana “panas ya hari ini”. Terus, maunya apa? Mau dikipasin, atau disiramin, kan susah. Dia selalu mau diperhatiin. Tapi tidak pernah mengatakan yang sebenarnya. Tapi coba cowok, kalau mau bakso. Bang bakso satu, yang pedas ya. Itu kan cowok banget.
            Begitu juga dalam berpakaian, mereka tidak tau maunya apa. Kerena syaitan selalu mengoda. Jadi kalau pake baju yang lengkap dengan kerudung. Itu kelihatan ibu-ibu. Itu baju mamamu yang lo pake. Begitulah siasat syaitan menggoda. Dadan dikitlah biar kelihatan keren. Masak mau ke mall pakaiannya kayak gitu, norak banget. Akhirnya hijab pun lepas. Karena banyak mikir. Kalau seandainya habis pake hijab langsung pergi kan syaitan tidak sempat mengoda.
            Kalau membahas masalah hijab tentunya kita harus terlebih dahulu membahas aurat. Aurat wanita sebagainya hadits Rasulullah . Yang riwayatkan oleh Imam Ahmad. Yaitu selain muka dan telapak tangan. Semua ulama pun sepakat dengan hadits ini, alias tidak ada khilafiyah kecuali kaum liberal dan feminis. Mereka tidak perlu kita bahas lagi, memang sudah jelas sesatnya.
            Jadi selain telapak tangan dan muka bagi wanita harus ditutup semuanya. Ketika kita membicarakan hijab, seolah-olah wanita saja yang harus berhijab. Sedangkan pria tidak, tapi anggapan ini dibantah oleh ulama abad ini yaitu Dr. Zakir Naik presiden Islamic Research Foundantion (IRF) di Bombay-India. Belia mengungkapkan pendapatnya bahwa pria lebih dulu di suruh berhijab, kemudian baru wanita. Beliau menganalogikan surat An-Nuur ayat 30 tentang hijab pria dan ayat 31 hijab untuk wanita.
            Rumus untuk berhijab sesuai dengan syariah terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31 yang dikenal dengan Khimar. Khimar merupakan kata Jilbab di Indonesia. Walau itu bukan jilbab. Karena beda antara jilbab dan khimar. Namun kita tidak membahas perbedaan Istilah. Karena semakin banyak Istilah akan pusing untuk kita pahami. Maka disini khimar adalah jilbab, biar tidak pusing. Khimar (Jilbab-di Indo) yang di maksud berdasarkan Firman Allah dalam Surat An-Nur ayat 31.
Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,…
            Ayat inilah ayat yang menjelaskan tentang jilbab di Indonesia. Namun bedanya di daerah lain. Karena jilbab yang di maksud adalah seperti yang dalam Al Ahzab ayat 59.
$pkšr'¯»tƒ ÓÉ<¨Z9$# @è% y7Å_ºurøX{ y7Ï?$uZt/ur Ïä!$|¡ÎSur tûüÏZÏB÷sßJø9$# šúüÏRôム£`ÍköŽn=tã `ÏB £`ÎgÎ6Î6»n=y_ 4 y7Ï9ºsŒ #oT÷Šr& br& z`øùt÷èムŸxsù tûøïsŒ÷sム3 šc%x.ur ª!$# #Yqàÿxî $VJŠÏm§ ÇÎÒÈ  
Artinya: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
                Namun di Indonesia Jilbab model ayat diatas diartikan dengan mukena atau sering juga disebut baju kurung. Inilah perbedaan penafsiran ala Indonesia dengan Negara lain. Namun rumusnya tetap sama. Yang dimaksud dengan mukena disini baju kurung. Inilah rumusan dalam Islam mengenai hijab bagi wanita. Khimar (Jilbab di Indonesia) yang menjulurkan kain kerudung sapai kedada dan Jibab (Mukena di Indonesia) pakaian yang buju kurung di daerah lain. Namun pada intinya tetap sama.
            Jadi cara berhijab yang baik dan sesuai syar’I, maka harus memakai jilbab (baju Kurung) dengan ditambah Khimar (Kerudung). Inilah cara berhijab yang sesuai dengan pedoman. Namun di Indonesia banyak model jilbab dan aneka warna. Oleh karena itu pilihlah yang sesuai dengan petunjuk dalam Al-Qur’an, untuk Khimar acuanya Qur’an surat An-Nur ayat 31 sedangkan Jilbab acuanya Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 49.
            Sedang yang selanjutnya ada yang nama tabarud seperti yang Allah firmankan dalam Qur’an surat Al-Ahzab ayat 33.
Artinya: “dan hendaklah kamu tetap di rumahmu[2] dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu[3] dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” Yang dimaksud dengan tabarud dalam ayat ini ialah berhias. Maka perhiasan wanita biasanya yang ada di leher (kalung), yang ada ditangan (gelang,dll), yang ada di jari, yang ada dikuping telinga, yang ada kaki. Dan informasi sejarah wanita jahiliyah dulu memakai perhiasannya di paha.
            Maka dari ayat diatas Allah . Melarang bagi wanita untuk berhias jika keluar rumah. Mereka diprintahkan untuk berhias hanya kepada suaminya. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31. Kepada siapa saja perhiasan boleh diperlihatkan.
Artinya: “…janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
            Maka salain kepada yang tidak disebutkan dalam ayat diatas di larang. Jadi jika semua wanita di Indonesia menggunakan jilbab sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul maka selesai masalahnya. Namun di Indonesia, Musda mulia dalam sebuah acara televisi jilbab tidak wajib, hal yang sama juga dikatakan oleh Quraish Syihab. Jilbab itu tidak wajib yang penting sopan.
            Sopan yang itu bagaiamana? Model kesopanan artis beda dengan ibu-ibu pengajian. Model kesopanan di India wanita memperlihatkan pusar, dan tidak boleh menyentuh wanita walau itu bersalaman. Karena bagi mereka itu tidak sopan. Model kesopanan di Indonesia anda boleh berjabat tangan dengan wanita-wanita khususnya bagi warga Nahdiyin. Model kesopanan di Arab tidak boleh memandang wanita. Memandang saja tidak boleh apalagi bersalaman. Model kesopanan di Eropa dan Amerika, anda boleh bergaul sesuka anda. Termasuk sampai berzina, asal sama-sama suka. Bagi mereka itu sopan.
            Itulah model kesopanan di dunia. Sehingga mereka menuduh kepada Islam, bahwa wanita yang menutub aurat bukan model kesopanan melainkan untuk menyiksa wanita terhadap panas dan gerah. Namun siapa yang berhak menentukan sopan atau tidaknya dalam hal ini. Yang berhak menuntukan sopan atau tidaknya adalah tuhan sang pencipta. Dalam hal ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
                Maka model kesopanan dalam ayat ini adalah memakai jilbab (Baju kurung/mukena). Itu semua Allah perintahkan untuk menjaga mereka agar tidak diganggu. Ambil contoh saja, jika ada saudara kembar yang satu pakai rok mini dan satu memakai hijab syar’I. jika mereka berjalan siapa yang akan di goda oleh laki-laki. Mereka pasti akan menggoda wanita yang pake rok mini. Karena secara tidak langsung dia memancing laki-laki untuk menggoda dan mengganggunya. Jadi wanita yang berhijab terbebas dari gangguan pelecehan seksual.
            Jadi kalau tidak mau dilecehkan maka pakai lah hijab, minimal memiliki 6 kriteria. Kriteria pertama adalah batas. Batas hijab bagi laki sekurang-kurangnya dari pusar sampai lutut. Bagi wanita seluruhnya kecuali wajah dan pergelangan tangan. Namun jika mereka mau itu juga bisa mereka tutupi dan bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan itu juga bagian dari dari aurat. Lima kriteria berikutnya berlaku sama antara pria dan wanita.
            Kedua, Pakaian yang dikenakan harus longgar dan tidak boleh menampakkan lekuk tubuh. Ketiga, Pakaian yang dikenakan tidak boleh tembus pandang hingga tampak bayangan tubuh bagi orang yang memandangnya atau pakaian ketat layak membalut tubuh. Keempat, Pakaian yang dikenakan tidak boleh berlebihan hingga menarik perhatian lawan jenis. Kelima, Pakaian yang dikenakan tidak boleh menyerupai lawan jenis. Keenam, Pakaian yang dikenakan tidak boleh menyerupai orang kafir, artinya tidak boleh mengenakan pakaian yang di identik khusus atau simbol agama orang kafir.
            Mengenai berlebihan maka walau syar’I, namun ini akan menimbulkan perhatian dari yang lain. Misalnya kebiasaan orang Arab berpakaian putih atau hitam, maka datang kita yang Indonesia dengan model warna-warni maka kita akan menjadi pusat perhatian disana. Begitu juga sebaliknya, hal ini tidak berlaku jika anda pergi ke Eropa yang pakaiannya transparan, kemudian anda mengikutinya agar tidak menjadi pusat perhatian. Ini melanggar aturan Allah namanya. Perhatian di Negara Islam dan beda dengan Negara yang tidak mengenal Islam. Oleh karena itu harus dibedakan dimana posisinya.
            Dalam sebuah hadits ditegaskan; “Ada dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka yaitu suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak sekian sekian.” (HR. Muslim)
            Imam An-Nawawi dalam mengomentari hadits ini, beliau mengatakan kalau hadits ini adalah mu’jizat, karena dulu tidak terjadi sekarang sangat banyak. Pakaian rok tapi belahnya sampai ke pigang. Pakaian ada tapi malah seperti kaca yang tampak kedalam. Kalau pakaian jaman dahulu memang demikian, karena dulu tidak semodern sekarang. Jadi yang pakaian rokmini dan pakaian transparan itu ketinggalan jaman namannya. Karena sekarang serba ada tapi gaya masih model primitif.
            Rambut punuk unta, dulu tidak ada sekarang rambutnya atau kain kerudung dikepang agar sama dengan punuk unta. Melanggar aturan Allah. Yang demikian itu menjadi contoh teladan, sama dengan beli tiket ke neraka. Inilah pakaian atau hijab yang salah. Aturannya jelas tinggal dilaksanakan. Namun bagaimana dengan fenomena jilbab yang sekarang tidak syar’I, inilah kemajuan dari pada Islam di Indonesia yang patut dihargai, tidak mencelanya, dan seterusnya. Tetapi memberikan semangat agar terus menjadi syar’i.
            Bagaimana bagi mereka yang belum siap menggunakan hijab. Ya, silahkan digunakan saja. Karena kesiapan itu datang setelah antion. Bagaimana dia bisa berhijab kalau tidak pernah dicoba. Mengenai hal ini pernah saya bahas di pembahasan sebelumnuya, yaitu habits. Tapi kan. Jangan ada kata tapi, taat pada Allah tidak perlu harus mikir. Kerena orang gagal banyak mikir. Kalau ingin berhijab maka tinggalkan semua alasan untuk tidak berhijab, jika banyak alasan untuk tidak berhijab maka tinggalkan berfikir untuk berhijab. Apapun itu adalaha pilihan anda. Sudah kita bahas juga sebelumnya dengan tema Life Is Choice.
            Hidup adalah pilihan, tapi Islam memberikan panduan terbaik untuk jalan hidup. Mau pilih taat atau tidak itu hak anda. Tapi neraka adalah hak Allah yang menentukan. Kalau anda ingin berubah atau memilih berhijab maka itu hidayah telah datang. Allah tidak mengubah suatu kaum kecuali dia yang akan mengubah sendirinya. Memang kalau pertama kali akan terasa aneh, tidak enak, cercaan dan sebagainya. Untuk menciptakan kebiasaan memang memerlukan waktu, kesabaran, keistiqamahan dalam mempertahankannya. Mulailah dari sekarang sebelum menyesal dipenghujungan. Tiada kata sebelum terlambat #Yuk!Berhijab.
Pembahasan Selanjutnya: It’s My Love




[1] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
[2] Maksudnya: isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan yang dibenarkan oleh syara'. perintah ini juga meliputi segenap mukminat.
[3] Yang dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum Nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam.

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: