Hijab
Berbicara
masalh wanita ada banyak hal yang aneh dibandingkan berbicara dengan masalah pria.
Walaupun demikian wanitalah yang pertama beriman kepada Nabi Muhammad
. Yang bernama Khadijah dan selalu namanya
disebutkan oleh Rasulullah
. Keanehan wanita, kita tidak tau kemauannya apa.
Yang paling banyak keluar kata dari mereka ketika ditanya adalah terserah. Kita
mau makan apa hari ini bu. Terserah bapak saja. Kalau pria sudah mendengar
terserah, itu sudah duluan pusing karena tidak tau mau membuat apa.
Ketika
meminta sesuatu wanita juga tidak mau mengatakan langsung. Ambil contoh ketika
dia mau es doger, yang dia katakana “panas ya hari ini”. Terus, maunya apa? Mau
dikipasin, atau disiramin, kan susah. Dia selalu mau diperhatiin. Tapi tidak
pernah mengatakan yang sebenarnya. Tapi coba cowok, kalau mau bakso. Bang bakso
satu, yang pedas ya. Itu kan cowok banget.
Begitu
juga dalam berpakaian, mereka tidak tau maunya apa. Kerena syaitan selalu
mengoda. Jadi kalau pake baju yang lengkap dengan kerudung. Itu kelihatan
ibu-ibu. Itu baju mamamu yang lo pake. Begitulah siasat syaitan menggoda. Dadan
dikitlah biar kelihatan keren. Masak mau ke mall pakaiannya kayak gitu, norak
banget. Akhirnya hijab pun lepas. Karena banyak mikir. Kalau seandainya habis
pake hijab langsung pergi kan syaitan tidak sempat mengoda.
Kalau
membahas masalah hijab tentunya kita harus terlebih dahulu membahas aurat.
Aurat wanita sebagainya hadits Rasulullah
. Yang riwayatkan oleh Imam Ahmad. Yaitu selain muka
dan telapak tangan. Semua ulama pun sepakat dengan hadits ini, alias tidak ada
khilafiyah kecuali kaum liberal dan feminis. Mereka tidak perlu kita bahas
lagi, memang sudah jelas sesatnya.
Jadi
selain telapak tangan dan muka bagi wanita harus ditutup semuanya. Ketika kita
membicarakan hijab, seolah-olah wanita saja yang harus berhijab. Sedangkan pria
tidak, tapi anggapan ini dibantah oleh ulama abad ini yaitu Dr. Zakir Naik
presiden Islamic Research Foundantion (IRF) di Bombay-India. Belia
mengungkapkan pendapatnya bahwa pria lebih dulu di suruh berhijab, kemudian
baru wanita. Beliau menganalogikan surat An-Nuur ayat 30 tentang hijab pria dan
ayat 31 hijab untuk wanita.
Rumus
untuk berhijab sesuai dengan syariah terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat
31 yang dikenal dengan Khimar. Khimar merupakan kata Jilbab di Indonesia. Walau
itu bukan jilbab. Karena beda antara jilbab dan khimar. Namun kita tidak membahas
perbedaan Istilah. Karena semakin banyak Istilah akan pusing untuk kita pahami.
Maka disini khimar adalah jilbab, biar tidak pusing. Khimar (Jilbab-di Indo) yang
di maksud berdasarkan Firman Allah dalam Surat An-Nur ayat 31.
Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,…
Ayat
inilah ayat yang menjelaskan tentang jilbab di Indonesia. Namun bedanya di
daerah lain. Karena jilbab yang di maksud adalah seperti yang dalam Al Ahzab
ayat 59.
$pkr'¯»t ÓÉ<¨Z9$# @è% y7Å_ºurøX{ y7Ï?$uZt/ur Ïä!$|¡ÎSur tûüÏZÏB÷sßJø9$# úüÏRôã £`Íkön=tã `ÏB £`ÎgÎ6Î6»n=y_ 4 y7Ï9ºs #oT÷r& br& z`øùt÷èã xsù tûøïs÷sã 3 c%x.ur ª!$# #Yqàÿxî $VJÏm§ ÇÎÒÈ
Artinya: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya[1]
ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Namun di
Indonesia Jilbab model ayat diatas diartikan dengan mukena atau sering juga
disebut baju kurung. Inilah perbedaan penafsiran ala Indonesia dengan Negara
lain. Namun rumusnya tetap sama. Yang dimaksud dengan mukena disini baju
kurung. Inilah rumusan dalam Islam mengenai hijab bagi wanita. Khimar (Jilbab
di Indonesia) yang menjulurkan kain kerudung sapai kedada dan Jibab (Mukena di
Indonesia) pakaian yang buju kurung di daerah lain. Namun pada intinya tetap
sama.
Jadi
cara berhijab yang baik dan sesuai syar’I, maka harus memakai jilbab (baju
Kurung) dengan ditambah Khimar (Kerudung). Inilah cara berhijab yang sesuai
dengan pedoman. Namun di Indonesia banyak model jilbab dan aneka warna. Oleh
karena itu pilihlah yang sesuai dengan petunjuk dalam Al-Qur’an, untuk Khimar
acuanya Qur’an surat An-Nur ayat 31 sedangkan Jilbab acuanya Qur’an Surat
Al-Ahzab ayat 49.
Sedang
yang selanjutnya ada yang nama tabarud seperti yang Allah firmankan dalam
Qur’an surat Al-Ahzab ayat 33.
Artinya: “dan hendaklah kamu tetap di rumahmu[2]
dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah
yang dahulu[3]
dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.”
Yang dimaksud dengan tabarud dalam ayat ini ialah berhias. Maka perhiasan
wanita biasanya yang ada di leher (kalung), yang ada ditangan (gelang,dll),
yang ada di jari, yang ada dikuping telinga, yang ada kaki. Dan informasi
sejarah wanita jahiliyah dulu memakai perhiasannya di paha.
Maka
dari ayat diatas Allah
. Melarang bagi wanita untuk berhias jika keluar
rumah. Mereka diprintahkan untuk berhias hanya kepada suaminya. Hal ini
ditegaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31. Kepada siapa saja perhiasan
boleh diperlihatkan.
Artinya: “…janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung.”
Maka
salain kepada yang tidak disebutkan dalam ayat diatas di larang. Jadi jika semua
wanita di Indonesia menggunakan jilbab sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul
maka selesai masalahnya. Namun di Indonesia, Musda mulia dalam sebuah acara
televisi jilbab tidak wajib, hal yang sama juga dikatakan oleh Quraish Syihab. Jilbab
itu tidak wajib yang penting sopan.
Sopan
yang itu bagaiamana? Model kesopanan artis beda dengan ibu-ibu pengajian. Model
kesopanan di India wanita memperlihatkan pusar, dan tidak boleh menyentuh
wanita walau itu bersalaman. Karena bagi mereka itu tidak sopan. Model kesopanan
di Indonesia anda boleh berjabat tangan dengan wanita-wanita khususnya bagi
warga Nahdiyin. Model kesopanan di Arab tidak boleh memandang wanita. Memandang
saja tidak boleh apalagi bersalaman. Model kesopanan di Eropa dan Amerika, anda
boleh bergaul sesuka anda. Termasuk sampai berzina, asal sama-sama suka. Bagi
mereka itu sopan.
Itulah
model kesopanan di dunia. Sehingga mereka menuduh kepada Islam, bahwa wanita
yang menutub aurat bukan model kesopanan melainkan untuk menyiksa wanita
terhadap panas dan gerah. Namun siapa yang berhak menentukan sopan atau
tidaknya dalam hal ini. Yang berhak menuntukan sopan atau tidaknya adalah tuhan
sang pencipta. Dalam hal ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59
yang artinya, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".
yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Maka model
kesopanan dalam ayat ini adalah memakai jilbab (Baju kurung/mukena). Itu semua
Allah perintahkan untuk menjaga mereka agar tidak diganggu. Ambil contoh saja,
jika ada saudara kembar yang satu pakai rok mini dan satu memakai hijab syar’I.
jika mereka berjalan siapa yang akan di goda oleh laki-laki. Mereka pasti akan
menggoda wanita yang pake rok mini. Karena secara tidak langsung dia memancing
laki-laki untuk menggoda dan mengganggunya. Jadi wanita yang berhijab terbebas
dari gangguan pelecehan seksual.
Jadi
kalau tidak mau dilecehkan maka pakai lah hijab, minimal memiliki 6 kriteria.
Kriteria pertama adalah batas. Batas
hijab bagi laki sekurang-kurangnya dari pusar sampai lutut. Bagi wanita
seluruhnya kecuali wajah dan pergelangan tangan. Namun jika mereka mau itu juga
bisa mereka tutupi dan bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan itu juga
bagian dari dari aurat. Lima kriteria berikutnya berlaku sama antara pria dan
wanita.
Kedua, Pakaian yang dikenakan harus
longgar dan tidak boleh menampakkan lekuk tubuh. Ketiga, Pakaian yang dikenakan tidak boleh tembus pandang hingga
tampak bayangan tubuh bagi orang yang memandangnya atau pakaian ketat layak
membalut tubuh. Keempat, Pakaian yang
dikenakan tidak boleh berlebihan hingga menarik perhatian lawan jenis. Kelima, Pakaian yang dikenakan tidak
boleh menyerupai lawan jenis. Keenam, Pakaian
yang dikenakan tidak boleh menyerupai orang kafir, artinya tidak boleh
mengenakan pakaian yang di identik khusus atau simbol agama orang kafir.
Mengenai
berlebihan maka walau syar’I, namun ini akan menimbulkan perhatian dari yang
lain. Misalnya kebiasaan orang Arab berpakaian putih atau hitam, maka datang
kita yang Indonesia dengan model warna-warni maka kita akan menjadi pusat
perhatian disana. Begitu juga sebaliknya, hal ini tidak berlaku jika anda pergi
ke Eropa yang pakaiannya transparan, kemudian anda mengikutinya agar tidak menjadi
pusat perhatian. Ini melanggar aturan Allah namanya. Perhatian di Negara Islam
dan beda dengan Negara yang tidak mengenal Islam. Oleh karena itu harus
dibedakan dimana posisinya.
Dalam
sebuah hadits ditegaskan; “Ada dua
golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka yaitu suatu
kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli
orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka melenggang
bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk
surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan dari jarak
sekian sekian.” (HR. Muslim)
Imam
An-Nawawi dalam mengomentari hadits ini, beliau mengatakan kalau hadits ini
adalah mu’jizat, karena dulu tidak terjadi sekarang sangat banyak. Pakaian rok
tapi belahnya sampai ke pigang. Pakaian ada tapi malah seperti kaca yang tampak
kedalam. Kalau pakaian jaman dahulu memang demikian, karena dulu tidak semodern
sekarang. Jadi yang pakaian rokmini dan pakaian transparan itu ketinggalan
jaman namannya. Karena sekarang serba ada tapi gaya masih model primitif.
Rambut
punuk unta, dulu tidak ada sekarang rambutnya atau kain kerudung dikepang agar
sama dengan punuk unta. Melanggar aturan Allah. Yang demikian itu menjadi
contoh teladan, sama dengan beli tiket ke neraka. Inilah pakaian atau hijab
yang salah. Aturannya jelas tinggal dilaksanakan. Namun bagaimana dengan
fenomena jilbab yang sekarang tidak syar’I, inilah kemajuan dari pada Islam di
Indonesia yang patut dihargai, tidak mencelanya, dan seterusnya. Tetapi memberikan
semangat agar terus menjadi syar’i.
Bagaimana
bagi mereka yang belum siap menggunakan hijab. Ya, silahkan digunakan saja. Karena
kesiapan itu datang setelah antion. Bagaimana dia bisa berhijab kalau tidak
pernah dicoba. Mengenai hal ini pernah saya bahas di pembahasan sebelumnuya,
yaitu habits. Tapi kan. Jangan ada kata tapi, taat pada Allah tidak perlu harus
mikir. Kerena orang gagal banyak mikir. Kalau ingin berhijab maka tinggalkan
semua alasan untuk tidak berhijab, jika banyak alasan untuk tidak berhijab maka
tinggalkan berfikir untuk berhijab. Apapun itu adalaha pilihan anda. Sudah kita
bahas juga sebelumnya dengan tema Life Is Choice.
Hidup
adalah pilihan, tapi Islam memberikan panduan terbaik untuk jalan hidup. Mau pilih
taat atau tidak itu hak anda. Tapi neraka adalah hak Allah yang menentukan. Kalau
anda ingin berubah atau memilih berhijab maka itu hidayah telah datang. Allah
tidak mengubah suatu kaum kecuali dia yang akan mengubah sendirinya. Memang kalau
pertama kali akan terasa aneh, tidak enak, cercaan dan sebagainya. Untuk menciptakan
kebiasaan memang memerlukan waktu, kesabaran, keistiqamahan dalam
mempertahankannya. Mulailah dari sekarang sebelum menyesal dipenghujungan. Tiada
kata sebelum terlambat #Yuk!Berhijab.
Pembahasan Selanjutnya: It’s My Love
[1] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang
dapat menutup kepala, muka dan dada.
[2] Maksudnya:
isteri-isteri Rasul agar tetap di rumah dan ke luar rumah bila ada keperluan
yang dibenarkan oleh syara'. perintah ini juga meliputi segenap mukminat.
[3] Yang
dimaksud Jahiliyah yang dahulu ialah Jahiliah kekafiran yang terdapat sebelum
Nabi Muhammad s.a.w. dan yang dimaksud Jahiliyah sekarang ialah Jahiliyah
kemaksiatan, yang terjadi sesudah datangnya Islam.
0 comments:
Post a Comment