Wednesday, September 16, 2015

Psy War


            Pada malam ini kita akan membahas sinetron terbaru dalam negeri ini. Sandiwara ini dibintangi oleh kaum munafikin, kafir, dan Islam. Di dalamnya juga dibintangi oleh Abu Sufyan Cs, dibintangi juga oleh seorang muallaf yaitu Ma’bad. Area pemainan sandiwara ini terjadi di Humro-ul Asad. Dengan ide cerita dari Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 173.
tûïÏ%©!$# tA$s% ãNßgs9 â¨$¨Z9$# ¨bÎ) }¨$¨Z9$# ôs% (#qãèuKy_ öNä3s9 öNèdöqt±÷z$$sù öNèdyŠ#tsù $YZ»yJƒÎ) (#qä9$s%ur $uZç6ó¡ym ª!$# zN÷èÏRur ã@Å2uqø9$# ÇÊÐÌÈ  
Artinya: (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung".
Ayat di atas menginformasikan tentang PsyWar musuh-musuh Islam kepada umat Islam. PsyWar adalah Perang Psikologis, yaitu perang yang berupaya meluluh-lantakkan jiwa, menghancurkan mental dan merusak syaraf pikiran lawan. Perang macam ini sering lebih ampuh dari pada Perang Konvensional. PsyWar sudah dikenal sejak lama, bahkan masih menjadi andalan hingga zaman mutakhir saat ini. Di zaman Rasulullah . perang jenis ini juga terjadi, baik dilakukan oleh umat Islam mau pun musuh-musuhnya.
Tatkala Rasulullah . sudah mengambil keputusan melalui musyawarah untuk menyambut musuh di Medan Uhud, maka kaum munafiqin berupaya melemahkan semangat Nabi . dan para Shahabat. Mereka mendesak Nabi . agar membatalkan rencana perang tersebut dengan dalih kekuatan musuh yang besar, kelengkapan kendaraan dan peralatan perang musuh yang lebih dari cukup, pengalaman dan kemampuan para komandan tempur musuh yang di atas rata-rata, ditambah dengan semangat dendam musuh yang membara karena kekalahan di Perang Badar.
Mereka pun menyindir posisi kaum muslimin yang serba lemah secara moril mau pun materil, finansial mau pun struktural, kualitas mau pun kuantitas. Selanjutnya, mereka menyarankan kepada Nabi . agar segera mengirim utusan ke Mekkah menemui Abu Sufyan cs untuk menyerah dan minta maaf serta membayar ganti rugi akibat Perang Badar. Dalih mereka mengalah untuk menang, menghindarkan bunuh diri, menjaga diri dari kehancuran, perang dengan kecerdasan, dan berbagai dalih lain yang terkesan logis dan menghipnotis.
Semua itu merupakan PsyWar yang dibungkus dengan nama usul dan saran, serta dikemas dengan sebutan  tak-tik dan strategi. Inti sebenarnya adalah menteror Nabi SAW dan para Shahabat agar lemah jiwa, hancur mental dan rusak syaraf, sehingga sudah kalah sebelum perang. Rasulullah . menyikapi PsyWar tersebut hanya dengan jawaban: “Hasbunallaahu wa Ni’mal Wakiil” artinya “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”
Singkat cerita perang Uhud pun terjadi, dimana dalam perang ini banyak para shahabat yang terbunuh. Kemudian kaum munafikin datang kepada Rasulullah . Dengan dalih usul untuk berdamai. Mereka berkata besok Abu Sufyan cs akan menghancurkan Madinah dan meminta agar Rasulullah mengirim utusan ganti rugi, agar niat Abu Sufyan cs terurung. Namun Rasulullah dan Para shabat menjawab dengan hal yang sama yaitu “Hasbunallaahu wa Ni’mal Wakiil”. Walaupun memang kekuatan kaum muslimin saat itu sangat lemah. Tetapi tidak menyurutkan para shahabat untuk bertahan.
Para shahabat yang luka dibawa pulang ke Madinah untuk dirawat, sedang yang tinggal Rasulullah membagikannya menjadi beberapa kelompok kecil yang tidak lebih dari 7 orang untuk setiap kelompok. Maksud Rasulullah membagikan kelompok kecil ini untuk mencari kayu bakar sebanyak-banyaknya sebelum matahari gelap. Walaupun waktunya singkat namun mereka berhasil mengumpulkan banyak kayu bakar. Setelah itu Rasulullah mengupulkan kelompok tersebut untuk membuat api di dekat kamp Abu Sufyan cs.
Saat itu Abu Sufyan cs lagi berpesta kemenangannya di kampnya dengan berbagai macam hidangan dan dansa. Dalam pidatonya, Abu Sufyan memberi semangat pasukan untuk melakukan penyerangan habis-habisan ke Madinah saat Matahari terbit di esok hari. Bagi kafir Quraisy, kemenangan di Uhud baru permulaan dan harus dituntaskan dengan membumihanguskan Madinah, membantai para pria, memperbudak kaum wanita dan anak-anak, serta merampas harta benda Kaum Muslimin. Dalam perhitungan kafir Quraisy, kekuatan mereka berada di atas angin, apalagi di pihak Nabi . dan kaum muslimin sudah banyak yang terbunuh dan terluka di Medan Uhud.
Dalam pidatonya, Abu Sufyan memberi semangat pasukan untuk melakukan penyerangan habis-habisan ke Madinah saat Matahari terbit di esok hari. Bagi kafir Quraisy, kemenangan di Uhud baru permulaan dan harus dituntaskan dengan membumihanguskan Madinah, membantai para pria, memperbudak kaum wanita dan anak-anak, serta merampas harta benda Kaum Muslimin. Dalam perhitungan kafir Quraisy, kekuatan mereka berada di atas angin, apalagi di pihak Nabi . dan kaum muslimin sudah banyak yang terbunuh dan terluka di Medan Uhud. Pelajaran berharga, strategi api unggun Nabi . di Humro-ul Asad dan tak-tik Ma’bad yang menakut-nakuti Abu Sufyan cs di perkemahannya berhasil meluluh-lantakkan jiwa, menghancurkan mental dan merusak syaraf pikiran kafir Quraisy. Itulah PsyWar Kaum Muslimin.
Kini di abad modern, kekuatan Zionis dan Salibis Internasional melakukan PsyWar habis-habisan terhadap umat Islam di seluruh dunia, dengan menggunakan segala kekuatan ekonomi, sosial, politik, tekhnologi, komunikasi, informasi hingga militer, demi meluluh-lantakkan jiwa, menghancurkan mental dan merusak syaraf kaum muslimin.
Film-film Hollywood telah meracuni benak umat Islam sehingga putus asa di hadapan propaganda Amerika. Bagaiman tidak? Dalam film-film Hollywood ditampilkan betapa hebatnya tekhnologi perang Amerika yang serba komputer, digital dan modern. Betapa dahsyatnya kemampun perorangan tentara Amerika yang mampu membumihanguskan satu kota, bahkan satu negara.
Betapa menakjubkan siasat, teknik dan strategi serta tak-tik perang Amerika, sehingga dengan sangat mudah melumpuhkan musuh-musuhnya sehebat apa pun. Dan sungguh mengagumkan kecanggihan tekhnologi penyadapan Amerika hingga setiap langkah musuh di dalam kamar pribadinya pun semua bisa terlihat dan terekam melalui tekhnologi satelit yang super canggih. Sungguh menciutkan hati setiap musuh Amerika saat ditampilkan kecerdasan, keberanian, kekayaan dan kelengkapan persenjataan serta kecanggihan tekhnologi Amerika yang serba luar biasa. Itulah PsyWar Hollywood.
Kini dimana-mana negeri telah terbentuk opini dunia bahwa Amerika Serikat dan sekutunya adalah penguasa dunia yang memiliki kekuatan tak tertandingi di segala sektor kehidupan. Kini dimana-mana ada anggapan global bahwa siapa ikut Amerika selamat dan bahagia dan siapa menentang Amerika melarat dan sengsara. Kini di tengah umat Islam bermunculan suara-suara yang serupa dengan suara kaum munafiqin di Madinah saat menjelang Perang Uhud dan Humro-ul Asad. Kini, sederetan orang yang mengaku Islam berdiri dengan suara lantang berkampanye melemahkan semangat juang umat Islam. Mereka menyebut-nyebut tentang kekuatan dan kebesaran serta kedigdayaan Amerika, sambil menyindir posisi kaum muslimin yang serba lemah secara moril mau pun materil, finansial mau pun struktural, kualitas mau pun kuantitas.
Dengan dalih mengalah untuk menang, menghindarkan bunuh diri, menjaga diri dari kehancuran, perang dengan kecerdasan, dan berbagai dalih lain yang terkesan logis dan menghipnotis, mereka menjauhkan umat Islam dari kewajiban Jihad. Bahkan sedikit demi sedikit mereka berupaya merubah terminologi Jihad untuk tujuan penghapusan Jihad secara menyeluruh. Menyerah sebelum perang, kalah sebelum bertempur, itulah model PsyWar Munafiqin di zaman Nabi . Ternyata di zaman kini pun PsyWar Munafiqin sama  persis, tidak beda. PsyWar mereka sudah ikut hanyut dalam gelombang Amerycan PsyWar.
Lalu, apa sikap kita ? Dan apa pula jawab kita ? Soal sikap, maka contohlah sikap Nabi . dan para Shahabat dalam menghadapi serangan PsyWar Munafiqin, yaitu tetap tenang tidak goyang, dan tetap berani tidak kenyi, serta tetap gagah tidak lemah, sekaligus tetap cerdik tidak panik. Rasulullah . dan para Shahabat makin ditakuti semakin berani, dan makin ditekan semakin melawan, dan makin diteror semakin tak kendor. Rasulullah . dan para Shahabat makin diserang dengan aneka teror semakin mantap dan bertambah keimanan dan tawakkalnya kepada Allah . Karenanya, soal jawab, maka jawablah dengan jawaban Nabi . dan para Shahabat, yaitu : “Hasbunallaahu wa Ni’mal Wakiil”.

Pembahasan Selanjutnya: Ekonomi Islam

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: