Pada
malam ini kita akan membahas sinetron terbaru dalam negeri ini. Sandiwara ini
dibintangi oleh kaum munafikin, kafir, dan Islam. Di dalamnya juga dibintangi
oleh Abu Sufyan Cs, dibintangi juga oleh seorang muallaf yaitu Ma’bad. Area
pemainan sandiwara ini terjadi di Humro-ul Asad. Dengan ide cerita dari
Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 173.
tûïÏ%©!$# tA$s% ãNßgs9 â¨$¨Z9$# ¨bÎ) }¨$¨Z9$# ôs% (#qãèuKy_ öNä3s9 öNèdöqt±÷z$$sù öNèdy#tsù $YZ»yJÎ) (#qä9$s%ur $uZç6ó¡ym ª!$# zN÷èÏRur ã@Å2uqø9$# ÇÊÐÌÈ
Artinya: (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka
ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan
pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka
Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah
Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung".
Ayat di atas
menginformasikan tentang PsyWar musuh-musuh Islam kepada umat Islam. PsyWar
adalah Perang Psikologis, yaitu perang yang berupaya meluluh-lantakkan jiwa, menghancurkan
mental dan merusak syaraf pikiran lawan. Perang macam ini sering lebih ampuh
dari pada Perang Konvensional. PsyWar sudah dikenal sejak lama, bahkan masih
menjadi andalan hingga zaman mutakhir saat ini. Di zaman Rasulullah
. perang jenis ini juga terjadi, baik dilakukan oleh
umat Islam mau pun musuh-musuhnya.
Tatkala Rasulullah
. sudah mengambil keputusan melalui musyawarah untuk
menyambut musuh di Medan Uhud, maka kaum munafiqin berupaya melemahkan semangat
Nabi
. dan para Shahabat. Mereka mendesak Nabi
. agar membatalkan rencana perang tersebut dengan
dalih kekuatan musuh yang besar, kelengkapan kendaraan dan peralatan perang
musuh yang lebih dari cukup, pengalaman dan kemampuan para komandan tempur
musuh yang di atas rata-rata, ditambah dengan semangat dendam musuh yang
membara karena kekalahan di Perang Badar.
Mereka pun menyindir
posisi kaum muslimin yang serba lemah secara moril mau pun materil, finansial
mau pun struktural, kualitas mau pun kuantitas. Selanjutnya, mereka menyarankan
kepada Nabi
. agar segera mengirim utusan ke Mekkah menemui Abu
Sufyan cs untuk menyerah dan minta maaf serta membayar ganti rugi akibat Perang
Badar. Dalih mereka mengalah untuk menang, menghindarkan bunuh diri, menjaga
diri dari kehancuran, perang dengan kecerdasan, dan berbagai dalih lain yang
terkesan logis dan menghipnotis.
Semua itu merupakan
PsyWar yang dibungkus dengan nama usul dan saran, serta dikemas dengan
sebutan tak-tik dan strategi. Inti sebenarnya adalah menteror Nabi SAW
dan para Shahabat agar lemah jiwa, hancur mental dan rusak syaraf, sehingga
sudah kalah sebelum perang. Rasulullah
. menyikapi PsyWar tersebut hanya dengan jawaban: “Hasbunallaahu wa Ni’mal Wakiil” artinya
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”
Singkat cerita perang
Uhud pun terjadi, dimana dalam perang ini banyak para shahabat yang terbunuh.
Kemudian kaum munafikin datang kepada Rasulullah
. Dengan dalih usul untuk berdamai. Mereka berkata
besok Abu Sufyan cs akan menghancurkan Madinah dan meminta agar Rasulullah
mengirim utusan ganti rugi, agar niat Abu Sufyan cs terurung. Namun Rasulullah
dan Para shabat menjawab dengan hal yang sama yaitu “Hasbunallaahu wa Ni’mal Wakiil”. Walaupun memang kekuatan kaum
muslimin saat itu sangat lemah. Tetapi tidak menyurutkan para shahabat untuk
bertahan.
Para shahabat yang luka
dibawa pulang ke Madinah untuk dirawat, sedang yang tinggal Rasulullah
membagikannya menjadi beberapa kelompok kecil yang tidak lebih dari 7 orang
untuk setiap kelompok. Maksud Rasulullah membagikan kelompok kecil ini untuk
mencari kayu bakar sebanyak-banyaknya sebelum matahari gelap. Walaupun waktunya
singkat namun mereka berhasil mengumpulkan banyak kayu bakar. Setelah itu
Rasulullah mengupulkan kelompok tersebut untuk membuat api di dekat kamp Abu
Sufyan cs.
Saat itu Abu Sufyan cs
lagi berpesta kemenangannya di kampnya dengan berbagai macam hidangan dan
dansa. Dalam pidatonya, Abu Sufyan memberi semangat pasukan untuk melakukan
penyerangan habis-habisan ke Madinah saat Matahari terbit di esok hari. Bagi
kafir Quraisy, kemenangan di Uhud baru permulaan dan harus dituntaskan dengan
membumihanguskan Madinah, membantai para pria, memperbudak kaum wanita dan
anak-anak, serta merampas harta benda Kaum Muslimin. Dalam perhitungan kafir
Quraisy, kekuatan mereka berada di atas angin, apalagi di pihak Nabi
. dan kaum muslimin sudah banyak yang terbunuh dan
terluka di Medan Uhud.
Dalam pidatonya, Abu
Sufyan memberi semangat pasukan untuk melakukan penyerangan habis-habisan ke
Madinah saat Matahari terbit di esok hari. Bagi kafir Quraisy, kemenangan di
Uhud baru permulaan dan harus dituntaskan dengan membumihanguskan Madinah,
membantai para pria, memperbudak kaum wanita dan anak-anak, serta merampas harta
benda Kaum Muslimin. Dalam perhitungan kafir Quraisy, kekuatan mereka berada di
atas angin, apalagi di pihak Nabi
. dan kaum muslimin sudah banyak yang terbunuh dan
terluka di Medan Uhud. Pelajaran berharga, strategi api unggun Nabi
. di Humro-ul Asad dan tak-tik Ma’bad yang menakut-nakuti
Abu Sufyan cs di perkemahannya berhasil meluluh-lantakkan jiwa, menghancurkan
mental dan merusak syaraf pikiran kafir Quraisy. Itulah PsyWar Kaum Muslimin.
Kini di abad modern,
kekuatan Zionis dan Salibis Internasional melakukan PsyWar habis-habisan
terhadap umat Islam di seluruh dunia, dengan menggunakan segala kekuatan
ekonomi, sosial, politik, tekhnologi, komunikasi, informasi hingga militer,
demi meluluh-lantakkan jiwa, menghancurkan mental dan merusak syaraf kaum
muslimin.
Film-film Hollywood
telah meracuni benak umat Islam sehingga putus asa di hadapan propaganda
Amerika. Bagaiman tidak? Dalam film-film Hollywood ditampilkan betapa hebatnya
tekhnologi perang Amerika yang serba komputer, digital dan modern. Betapa
dahsyatnya kemampun perorangan tentara Amerika yang mampu membumihanguskan satu
kota, bahkan satu negara.
Betapa menakjubkan
siasat, teknik dan strategi serta tak-tik perang Amerika, sehingga dengan
sangat mudah melumpuhkan musuh-musuhnya sehebat apa pun. Dan sungguh
mengagumkan kecanggihan tekhnologi penyadapan Amerika hingga setiap langkah
musuh di dalam kamar pribadinya pun semua bisa terlihat dan terekam melalui
tekhnologi satelit yang super canggih. Sungguh menciutkan hati setiap musuh
Amerika saat ditampilkan kecerdasan, keberanian, kekayaan dan kelengkapan
persenjataan serta kecanggihan tekhnologi Amerika yang serba luar biasa. Itulah
PsyWar Hollywood.
Kini dimana-mana negeri
telah terbentuk opini dunia bahwa Amerika Serikat dan sekutunya adalah penguasa
dunia yang memiliki kekuatan tak tertandingi di segala sektor kehidupan. Kini
dimana-mana ada anggapan global bahwa siapa ikut Amerika selamat dan bahagia
dan siapa menentang Amerika melarat dan sengsara. Kini di tengah umat Islam
bermunculan suara-suara yang serupa dengan suara kaum munafiqin di Madinah saat
menjelang Perang Uhud dan Humro-ul Asad. Kini, sederetan orang yang mengaku
Islam berdiri dengan suara lantang berkampanye melemahkan semangat juang umat
Islam. Mereka menyebut-nyebut tentang kekuatan dan kebesaran serta kedigdayaan
Amerika, sambil menyindir posisi kaum muslimin yang serba lemah secara moril
mau pun materil, finansial mau pun struktural, kualitas mau pun kuantitas.
Dengan dalih mengalah
untuk menang, menghindarkan bunuh diri, menjaga diri dari kehancuran, perang
dengan kecerdasan, dan berbagai dalih lain yang terkesan logis dan
menghipnotis, mereka menjauhkan umat Islam dari kewajiban Jihad. Bahkan sedikit
demi sedikit mereka berupaya merubah terminologi Jihad untuk tujuan penghapusan
Jihad secara menyeluruh. Menyerah sebelum perang, kalah sebelum bertempur,
itulah model PsyWar Munafiqin di zaman Nabi
. Ternyata di zaman kini pun PsyWar Munafiqin sama persis, tidak beda. PsyWar mereka sudah
ikut hanyut dalam gelombang Amerycan PsyWar.
Lalu, apa sikap kita ?
Dan apa pula jawab kita ? Soal sikap, maka contohlah sikap Nabi
. dan para Shahabat dalam menghadapi serangan PsyWar
Munafiqin, yaitu tetap tenang tidak goyang, dan tetap berani tidak kenyi, serta
tetap gagah tidak lemah, sekaligus tetap cerdik tidak panik. Rasulullah
. dan para Shahabat makin ditakuti semakin berani, dan
makin ditekan semakin melawan, dan makin diteror semakin tak kendor. Rasulullah
. dan para Shahabat makin diserang dengan aneka
teror semakin mantap dan bertambah keimanan dan tawakkalnya kepada Allah
. Karenanya, soal jawab, maka jawablah dengan jawaban
Nabi
. dan para Shahabat, yaitu : “Hasbunallaahu wa Ni’mal Wakiil”.
Pembahasan Selanjutnya: Ekonomi Islam
0 comments:
Post a Comment