Saturday, September 12, 2015

Tangapan Terhadap Idrus Ramli, Selain Mazhab Safi’i Sesat

            Serambi Indonesia, Jum’at 11 September 2015 M. Dewan Pakar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan orasinya di Komplek Makam Syiah Kuala. Dalam orasi tersebut Dewan Pakar PBNU, Muhammad Idrus Ramli menegaskan bahwa Wahabi dan Syiah ditinjau dari sudut padang manapun tetap tidak bisa diterima, tegasnya. “Kita semua yang ada disini Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) dan menganut Mazhab Syafii, karena itulah yang akan mempersatukan kita seluruh umat muslim. Diluar dari Aswaja dan Mazhad Syafii, adalah aliran sesat,” pungkas dewan pakar PBNU ini.
            Dalam sejarah perjalanan Islam, ulama-ulama besar yang telah banyak memperjungkan Islam seperti Imam Malik dengan Mazhab Maliki, Imam Hanafi dengan Mazhab Hanafi, Imam Syafii dengan Mazhab Syafii, Imam Ahmad Bin Hambal dengan Mazhab Hambali. Semua ulama mazhab adalah guru murid. Imam Hanafi beguru kepada Imam Malik, begitu pula Imam Syafii berguru kepada Imam Malik dan Imam Hanafi, hal yang sama juga dilakukan oleh Imam Ahmad Bin Hambal yang berguru kepada Imam Syafii.
            Dengan demikian, ulama-ulama mazhab satu sama lain saling berhubungan. Walau ada perbedaan pendapat, namun semua itu saling menguatkan bukan untuk permusuhan apalagi saling sesat menyesatkan. Oleh karena itu pernyataan Kiyai Muhammad Idrus Ramli, Jelas-jelas keliru karena menyesatkan semua ulama Mazhab selain Syafii. Maka dari itu, pernyataannya sangat berbahaya terhadap perpecah belahan umat Islam di Aceh khususnya dan umumnya di Indonesia.
            Maka dari itu, mohon kiranya Dewan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mencabut pernyataan yang berbahaya ini dan meminta maaf kepada seluruh rakyat Aceh Yang beragama Islam. Agar tidak terjadi perselisihan dan perdebatan panjang. Kita umat Islam Aceh selama ini hidup rukun dalam beragama tidak pernah ada yang menyesatkan para ulama apalagi ulama mazhab. Dari itu kami tunggu tuntutan ini secepatnya dari NU pusat.
            Perlu diketahui oleh kaum muslimin masyarakat Aceh, bahwa NU yang sekarang ini banyak versi. Karena telah tercampur dengan aliran sesat seperti Syiah, JIL, JIN, dan lain-lain. Untuk menjawab itu berdirinya NU Garis Lurus (NUGL). NUGL merupakan para sntri NU yang memperjuangkan NU keajaran KH. Hasyim Asy’ari selaku pendiri NU. Dari itu, kuat dugaan bahwa Dewan Pakar NU yang berorasi dalam parade Aswaja di Aceh termasuk kedalam NU garis bengkok, bukan garis lurus.
            Penulis selaku masyarakat Aceh, sebuah kewajiban menjaga persatuan dan kesatuan umat dalam menjalankan agamanya, agar tidak terjadi perselisihan apalagi menyesatkan. Ulama-ulama Aceh, guru-guru Dayah, dan santri-Santri seluruh dayah Aceh, juga memiliki kewajiban yang sama yaitu menjaga umat Islam dari pengaruh sesat yang datang ke Aceh. Maka seluruh masyarakat Muslim yang ada di Aceh wajib tolak gagasan Muhammad Idrus Ramli (NU Pusat).
            Alasan lain yang harus kita ketahui bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang dipimpin Said Aqil Siradj yang merukan tokoh yang paling ngawur saat ini, yang membela Syiah, membela Liberal dan Islam Nusantara beda dengan Islam Arab, sehingga dia membenci Wahabi dan membesar-besarkan Syiah. Sampai-sampai dia mengeluarkan pernyataan lebih baik shalat dengan Iblis daripada rapatkan shaf dalam shalat seperti Wahabi.
            Perlu dipertanyakan kepada Muhmmad Idrus Ramli kenapa dia menyesatkan selain mazhab Syafii, kenapa Saiq Aqil bosnya NU yang jelas-jelas sesat tidak dia sesatkan. Kegawuran tokoh NU sebelumnya yaitu Abdurrahman Wahid (Gusdur) yang menurut Said Aqil Gusdur tidak bisa diperiksa oleh malaikat jibril di liang lahat, karena ada kunjungan kemakam gusdur 24 jam. Dia (Gusdur) menghina Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam Aswaja. Dia mengatakan bahwa kitab suci yang paling porno di dunia adalah Al-Qur’an, hampir semua media mencatatnya.
            Gusdur juga pernah dibaktis pendeta Internasial, videonya masih diabadikan di Yutube, silahkan dilihat. Dan berbagai macam keanehan lainnya, termasuk membela Dewa 19 yang mnginjak lafadz Allah dalam sesbuah konser di Televisi, termasuk juga pembela Inul Goyong ngebor. Maka dengan begitu tokoh-tokoh NU yang mengatakan Aswaja perlu dipertanyakan ke Aswajaannya. Jangan-jangan pengurus Besar NU justru penyebar paham sesat seperti yang terjadi selama ini.
            Namun untuk mengungkapkan apa NU itu sesat. Jawabannya NU itu Aswaja, tetapi para tokohnya banyak yang non-Aswaja alias sesat menyesatkan. Dalam buku 50 Tokoh Islam Liberal, 30%nya adalah dari NU. Dengan demikian NU yang notabene Aswaja dalam bahaya. Oleh karena itu perlu adanya penyelamatan terhadap NU, munculnya NUGL adalah untuk menjawab tantangan itu. Namun NUGL belum cukup untuk menepisnya bahaya dalam tubuh NU, terbukti dengan terpilihnya Sail Aqil kembali sebagai Ketua Umum NU Pusat.
            Sisi keanehan lainya yang ada didalam tubuh NU, ketika semua ormas Islam termasuk MUI mengharamkan Rokok malah NU bungkam dan bahkan tokoh-tokoh NU malah dengan terang-terangan dalam pengajian hisap rokok. Ketika acara Natalan, Banser Anshor dikerahkan dari timur sampai barat untuk menjaga keamanan gereja. Nuril Arifin tokoh NU Gusdurian keluar masuk gereja. Ketika masjid dibakar di Tolikara, Banser pada kemana. Dalam satu berita yang dikeluarkan suara-islam.com mengatakan Banser serbaguna lagi Geraja. Inilah yang sangat disayangkan didalam tubuh NU yang Aswaja, justru membela kafir Gereja. Yang paling menyakitkan malah menyesatkan umat Islam yang tidak NU alias tidak bermazhab Syafii, seperti yang ditegaskan oleh Idrus Ramli dalam Parade Aswaja di Aceh. (AM)


SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: