Gerakan Pramuka di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Menara Kuwait melakukan kemah di Kampung Awan Mega Mendung Bogor pada Jum’at-Sabtu (16-17/02/19). Kemah kali ini diikuti oleh Siswa/I yang duduk di bangku kelas V (lima) atau Gugus Depan 06267-06268 dan juga Pasukan Khusus Pramuka (Paspram) di SDIT Menara Kuwait.
Koordinator kegiatan Pramuka kali ini Muhammad Shobirin menegaskan, bahwa kegiatan ini selain sebagai aktivitas pramuka juga untuk menumbuhkan kesadaran diri dalam beribadah dan berakhlak mulia.
Dalam kemah ini, kepala sekolah SDIT Menara Kuwait juga memberikan arahan kepada para siswa/I dalam upacara pembukaan kemah pramuka kali ini. Deni Wahyudin menghimbau kepada para siswa/I untuk tidak lari-lari dan bercanda disini. Karena tempat yang licin dan juga jurang yang terjal.
Selain itu Deni Wahyudin selaku kepala sekolah juga mengingatkan kepada para Pembina agar menjaga para siswa/I baik dari segi keamanan, kesehatan, keselamatan dan yang lainnya.
Berbagai kegiatan turut mewarnai keseruan para siswa/I kelas V ini. Mereka juga menampilkan berbagai ketrampilan selama kemah berlangsung. Tak lupa waktu shalat mereka ikut membaca Al-Qur’an terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat berjamaah.
Acara demi acara terus berlansung seperti game dari para Pembina, belajar sandi rumput, panorama dan lain-lain. Sebelum pulang mereka menambahkan keseruannya dengan berenang di kolam renang yang airnya lumanyan dingin. Karena suasana cuaca di Kampung Awan selalu diselimuti oleh kabut dan hujan lembab, yang menyebabkan suasana dingin.
Kampung Awan Mega Mendung juga menyediakan berbagai bentuk villa untuk para pendaki atau yang berkreasi. Selain juga juga menyediakan area-area photo yang indah dengan pengambilan sudut kamera yang pas. Sehingga terlihat keindahan akan aneka hayati dan gunung-gunung yang menjulang.
Dari Kampung awan ini juga dekat dengan villa Pak Prabowo, salah satu kandidat calon Presiden Indonesia no urut 2 pada pemilihan presiden 17 april mendatang. Namun mereka tidak sempat kesana karena anak-anak tidak sanggup jalan jauh dan ditambah lagi dengan adanya seorang guru yang terjatuh saat jalan naik ke puncak. Dua hari tentu tidak bisa menjelajahi berbagai tempat dan jurang disana. Semoga ke depan mereka bisa berkunjung kembali kesana, karena banyak sekali tempat wisata yang begitu menakjubkan disana.
0 comments:
Post a Comment