Saturday, August 29, 2015

Apa Itu Komunis?

KOMUNISME

A.    Pengertian Komunisme
Komunis mulai populer dipergunakan setelah revolusi di tahun 1830 di Peracis. Suatu gerakan revolusi yang menghendaki perubahan pemerintahan yang bersifat parlementer dan dihapuskannya raja. Istilah komunis, awalnya mengandung dua pengertian. Pertama, ada hubungannya dengan komune (commune) suatu satuan dasar bagi wilayah negara yang berpemerintahan sendiri, dengan negara itu sendiri sebagai federasian komune-komune itu. Kedua, ia menunjukkan milik atau kepunyaan bersama. Pada esensinya adalah sebuah aliran berfikir berlandaskan kepada atheisme,yang menjadikan materi sebagai asal segala-galanya. Ditafsirkannya sejarah berdasarkan pertarungan kelas faktor ekonomi. Karl Marx dan Frederich Engels adalah tokoh utamanya dalam mengembangkan paham ini.[1]
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata Communism dan dalam bahasa Latin dikenal dengan kata Communis yang artinya umum, sama, publik, dan universal. Suatu struktur social di mana semuanya diurus bersama.[2] Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1999, Komunisme diartikan sebagai paham atau ideology dibidang politik yang menganut ajaran Marx dan Enggels, yang hendak menghapuskan hak milik perorangan dan mengantikan hak milik bersama yang dikontrol oleh Negara.
Simon Blackburn berpendapat bahwa Komunisme sebagai sebuah system sosio-ekonomi yang didasarkan pada kepemilikkan dan produksi barang secara komunal, yaitu sebuah pemerintahan yang mandiri dan juga hidup secara komunal. Slogan “dari setiap orang sesuai kemampuan, bagi setiap orang sesuai kebutuhan” berkonsepkuensi hilangnya mekanisme petukaran pasar.[3] Hal yang sama juga diungkapkan oleh Drs.H.R.Soemarno Diposastro, Komunisme adalah “Sebuah paham atau teori tentang system kehidupan social manusia yang didasarkan atas milik bersama.[4]
Komunisme kita tau brsama yaitu yang bermetafisis dari Marxisme dan Leninisme yang mana ideology ini dikenal paling menghina dan melecehkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Benih paham ini sebenarnya sudah ada pada masa Yunani kuno, sebangai mana yang diungkapkan oleh Plato, Secara natural semua manusia adalah bebas dan sama derajatnya. Jadi, tidak ada apa yang dinamakan “milik pribadi’.[5] Pengertian tersebut tidak jauh beda dengan Alfian Tanjung yang mengatakan bahwa Komunisme merupakan implementasi dari paham sosialis yang dikembangkan oleh pemikir sosialis barat seperti Hegel, Engels dan yang paling berpengaruh adalah Karl Marx dan Lenin.[6]

B.     Sejarah Komunisme
Menurut Aristoteles, Komunisme pertama kali diajukan oleh Pheleas dari Chalcedon dan Hippodamusdari di Miletus. Komunisme diberikan dalam bentuk sistematis pertama kali dalam Republik Plato. Di situlah terlihat Komunisme memiliki klas pemimpin dan juga mencirikan seluruh masyarakat.[7] Dalam sejarah perkembangan Komunisme menjadi sebuah doktrin mengenai gerakkan revolusioner yang bertujuan menghapuskan Kapitalisme, kemudian berkembang menjadi suatu masyarakat yang secara social semua produksi dan distribusi menjadi milik bersama. Kehidupan ekonomi dikontrol secara bersama, sedangkan distribusi pendapatan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap anggota masyarakat.[8]
Komunisme berkembang sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.[9] Istilah Komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”. Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah yang menyebabkan Komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi diminati. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Istilah dewasa ini dikaitkan dengan karya Karl Marx dan Engels, yang menyandang Komunisme sebagai tahab akhir perkembangan masyarakat, suatu keadaan yang akan tercapai setelah tercapainya sosialisme. Dalam ajaran Marx bahwa masyarakat berawal dari Komunisme Primitif dan akan berakhir dengan revolusioner Negara. Untuk mencapai tujuan tersebut masyarakat harus Komunis.[10] Komunisme semakin berkembang dengan terjadinya revolusi Bolsevik yang dipimpin oleh Stanlin di Rusia pada tahun 1917. Dari Revolusi tersebut Stanlin berhasil mendirikan Negara Uni Soviet setelah menumbangkan kekuatan kaum feodalis dibawah Tsar Rusia.[11]
Seperti hal yang kita ketahui bersama bahwa surat kabar Rusia yaitu Invetzia pernah menerbitkan laporannya pada tanggal 15 Juni 1922. Dalam laporan tersebut dikatakan 377.000 orang kelaparan dan diantara mereka telah kehilangan nyawa sekitar 14.413 orang, dibawah pemerintahan komunis Stanlin.[12] Kejahatan Komunis bukan saja di Rusia dan bahkan hampir seluruh dunia pernah merasakan ajaran Komunis. Hantu yang paling mengerikan di Eropa dan bahkan sampai ke Indonesia. Mereka tidak mengenal yang namanya hak asasi manusia (HAM). Seperti yang pernah kita ungkapkan sebelumnya bahwa ajaran Komunisme adalah hasil dari teori Marxisme dan prakteknya adalah Komunisme.
Setelah Revolusi Rusia telah terjadi penindasan yang draktis terhadap kaum oposisi dan pembersihan terhadap partai lain, dengan cara yang kejam dan tanpa ampun. Maka Stanlin memperkuat dirinya dalam suatu kedudukan yang berpengaruh besar. Sejak ideology dan doktris Komunisme berkembang ideology lainnya hampir lenyab ditelan kegelapan malam dengan darah dan terror sepanjang pemerintahan Stanlin.[13] Pepatah Polandia menegaskan; “Di bawah Komunisme manusia menindas manusia. Di bawah kapitalisme sebaliknya.”[14]
Setelah Rvolusi Rusia kaum Komunis semakin tersebar dan terus melakukan ekspansi dan satu persatu Negara di Asia Tengah dan Eropa Timur dikusai. Sejak itu pula merambak ke Afrika, Amerika Latin sampai Indonesia. Akan tetapi bertapun kuatnya Komunisme dan pengaruhnya, tetap saja ciptaan manusia yang anti tuhan ini runtuh pada tahun 1990-an dan berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet. Kemudian diikuti dengan jatuhnya Negara-negara komunis di Eropa Timur. Artinya Komunisme itu runtuhnya dimana tempat dilahirkan.[15]

C.    Ideologi Komunisme
Ideology Komunisme itu bermacam-macam, tergantung kita melihat dari segi mana. Pengertian ideology sendiri adalah sebuah prinsip keyakinan. Komunisme merupakan Ideologi totaliter, karena ideology ini menuntut diakuinya sebagai satu-satunya pandangan hidup yang mencakup sepenuhnya seluruh kehidupan manusia. Dalam ideology Komunis pandangan hidup bukan lagi masalah pribadi tetapi masalah partai, partailah yang dianggap menjaga dan memberikan keputusan terakhir. Totaliter merupakan sifat yang dogmatis dan sangat militan. Dasar idelogi Komunis adalah dielektika materialisme artinya materi meruapakan satu-satunya kenyataan dan kehidupan, dan setiap anggota partai harus menganut ajaran Komunis.[16]
Lebih lanjut ideology komunis adalah anti tuhan, manusia ada karena proses kimiawi yang ada dalam otak manusia, hal ini tentu tidak jauh beda dengan ideology Evolusi Darwisme. Dalam pandangan Komunisme tuhan itu adalah manusia itu sendiri.[17] Seperti yang terdapat dalam sajak Karl Marx:
“Aku akan mengembara seperti tuhan…
Melewati puing-puing dunia
Aku akan merasa setara dengan maha pencipta.”[18]
Oleh karena itu menurut mereka agama yang mengagungkan tuhan merupakan candu masyarakat. Seperti halnya diungkapkan Lenin, “Agama adalah semacam minuman keras jiwa… agama itu bentuk penindasan spiritual”.[19] Intinya Ideologi Marxisme merupakan teori dan Komunisme adalah terapan dari Marxisme.
Berdasarkan adanya gambaran pemimpin negara di negara komunis seperti Uni Soviyet, RRC dan Republik Rakyat Korea (KORUT) sekarang ini. Saking kultusnya pemimpin komunis yang telah mati diawetkan, dipuja sedemikian rupa. Tapi jelas berbeda dengan jasad Ferdinand Marcos yang diawetkan. Walaupun sama-sama diawetkan dan ditutup ruang kaca, namun  Ferdinand Marcos diawetkan bukan karena dipuja rakyatnya, namun sebaliknya ia diawetkan karena rakyat membencinya, hingga ia  dilarang dikubur di tanah kelahirannya sendiri di Filiphina.
Konsep “Tuhan” dalam buku-buku dari kaum komunis yang mengacu  pada teori Alferd North Whitehead, menyatakan tuhan diciptakan oleh pikiran manusia karena pemahaman akan keabadian. Ia mencontohkan dengan hal yang sangat sederhana, yakni “nama” orang. seperti nama Adi, atau Ida, Gajah, dan sebagainya. Menurut mereka nama dianggap sebagai bagian dari konsep ketuhanan, yakni keabadian. Bagaimana nama bisa kita buat contoh sebagai konsep ketuhanan? Mereka menggambarkan, bahwa nama seseorang berdiri diluar badaniah orang tersebut. Nama dipasang di papan nama di meja kerja DPR, di meja direktur, dihiasi, memakai batu geranit atau kayu kualitas tinggi. Jika orang itu meninggal, nama itu akan terus hidup, yakni hidup pada goresan di batu nisan, menjadi obrolan orang-orang, hingga mungkin jadi jika dia orang yang terkenal, nama itu akan terus abadi dalam sejarah.
Nama  menjadi sifat sederhana konsep ketuhanan, dan  menjadi dasar ciri mental manusia untuk memahami “TUHAN”nya.  Maka syarat pertama untuk menjadi tuhan harus ABADI. Hal ini sesuai dengan cerita Nabi Ibrahim dalam kepercayaan Agama Islam yang mencari Tuhannya dengan ukuran keabadian. Kembali ke tema awal, yakni Tuhan para orang Komunis. ideologi komunis berangkat dari tafsir  pemikiran Karl Marx oleh pemikir Rusia, pada waktu itu yang dimodifikasi dalam konsep yang lebih jelas yakni revolusi Komunisme dalam bentuk yang lebih sistematis. Mereka berangkat dari pemikiran metarialisme yang melihat alam semesta ini secara indrawi.  Maka total mereka tidak meyakini adanya Tuhan seperti pemahaman Tuhan dalam Islam. Tapi perlu digaris bawahi, bahwa atheis tidak mesti komunis, tapi komunis kalo yang idealis pasti atheis.
Namun, mengapa para Pemimpin besar Komunisme selalu diawetkan dalam Mousoleum? dan selalu dipajang dalam lukisan yang besar, patung yang besar dan lapangan yang besar sebagai tempat penghormatan. Apakah Komunisme seperti halnya Firaun dalam sebagaimana diceritakan dalam Islam yang juga menginginkan keabadian layaknya tuhan, ataukah dia sendiri yang menciptakan tuhan itu sendiri dalam dirinya? Jika seperti itu adanya, maka orang komunis tak ubahnya dengan manusia yang beragama. yang membedakannya adalah tuhan mereka terlihat secara indrawi, dan tuhan para agamis melihatnya secara metafisik. Rusia dan China yang sekarang sudah semakin jelas alirannya (Komunisme rasa kapitalis dan bersifat mekanik), tidak lagi mempunyai sosok pemimpin layaknya Lenin, S.Talin, atau Mao yang dituhankan. Tentunya, hal ini adalah melawan akal sehat manusia.
  Prinsip-prinsip Komunis dapat kita susun secara mendalam sebagai berikut; Pertama, yang dimasud dengan ideologi Komunisme ialah sistem politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan berdasarkan ajaran Marxisme-Leninisme. Kedua, ideologi komunis yang berasal dari pemikiran Marx memberikan ekspresi harapan. Filsafat Marx yang komunis telah menyadarkan janji penyelamatan sosial.[20] 
Ketiga, orang komunis percaya bahwa historical materialis, sebab mereka memandang soal-soal spiritual hanya sebagai efek sampingan hakikat dari keadaan perkembangan materi termasuk ekonomi. Agama muncul menurut Marx disebabkan adanya perbedaan kelas sosial. Agama menjadi produk perbedaan kelas. Agama merupakan perangkap yang dipasang kelas penguasa untuk menjerat kelas proletariat yang tertindas. Apabila perbedaan kelas itu hilang, maka agama dengan sendirinya akan lenyap sebab pada saat itu perangkap (agama) tidak dibutuhkan lagi. Komunisme juga tidak menerima pikiran orang lain (distrust of others reasons), penyanggahan terhadap persamaan manusia (denial of human equality), dan interpretasi secara ekonomi sistem terhadap sejarah (economic interpretation of history). Oleh karena itu mereka tak segan-segan melakukan penipuan, pengkhianatan dan pembunuhan untuk melenyapkan lawan-lawannya, meskipun dari anggota partainya sendiri.[21]
Keempat, karena cara mencapai tujuan, sangat menghalalkan segala cara, sangat menghalalkan kekerasan radikal, revolusioner dan perjuangan kelas, dengan sendirinya etika tingkah laku didasarkan atas kekerasan (code of behavior of violence) serta tidak mengakui pernyataan hak asasi manusia (denial of declaration of human right). Kelima, cita-cita perjuangannya adalah membangun masyarakat tanpa negara, tanpa kelas dengan konsep sama rata-sama rasa, ideologi komunis itu bersifat internasional dibidang politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Keenam, pengendalian segala kebijakan berada ditangan segelintir orang yang diebut Polit Biro, maka dengan sendirinya kebijakan ekonomi juga dilakukan secara tersentral (central economic system) dengan manajemen yang secara diktator (dictatoral management) dan pemerintahan yang dikendalikan oleh sejumlah orang yang sedikit (government by the few).[22]

D.    Politik Komunisme
Ketika dunia ini masih terbagi dalam dua blok besar dan perang dingin (cold war) masih terus berlangsung antara blok Amerika dan sekutunya yang beridiologi kapitalisme dan blok Uni Soviet Rusia dan sekutunya yang beridiologi Komunisme. Kondisi dunia selalu dalam ketegangan yang amat besar tingginya. Negara-negara lain terpaksa berorientasi kedalam dua kekuatan besar tersebut. Anehnya hal ini juga terjadi di Negara muslim yang ikut kedalam blok-blok tersebut dan mereka saling bermusuhan antara satu dengan yang lain.[23]
Konsep politik Komunisme seluruh sumber daya alam dan sumber daya manusia adalah milik komunal yaitu milik bersama dan Negara juga akan mengatur atau memfasilitasi seluruh hak komunal.[24] Kaum komunis berjuang dengan cara gerilya di desa dengan cara membujuk masyarakat buruh dan tani miskin untuk revolusi penghapusan kapitalisme. Perjuangan revolusioner juga dilakukan lewat kota dengan cara menipulasi para buruh bagunan dan angkutan. Selanjutnya tinggal memublikasikan selembaran bulletin, publikasi media dan sebagainya. Menentang sweeping buku-buku beraliran komunis dan terakhir menganjurkan para pelajar untuk cuti tanggal 21 s/d 23 mei, yang mana tanggal tersebut adalah tanggal pengerakkan terbentuknya partai komunis di Indonesia.[25]
Di Negara komunis partai yang boleh hidup adalah partai yang beraliran komunis sedangkan yang lain akan di terror dengan kejam dan fitnah. Josef Stanlin mengatakan: “Negara kami adalah Negara diktator proletariat, dan kediktatoran ini dikuasai oleh partai tunggal, Partai Komunis, yang tidak akan dan tidak bisa berbagi kekuasaan dengan partai-partai lain”.  Hal yang sama juga diucapkan oleh Mikhail Tomsky, Tokoh buruh Rusia yang memakai topeng demokrasi, dia mengatakan: “Kami mengizinkan adanya partai-partai politik lain. Tentu. Tapi prinsip dasar yang membedakan kami dari Negara-negara barat adalah yang berikut ini: satu partai berkuasa, yaitu Partai Komunis, dan partai-partai lain dalam penjara!”.[26]
Selain itu mereka mengadu domba sebagai mana yang terjadi pada Partai Masyumi dan PNI. Dalam partai palu arit sendiri saling intip-mengintip dan saling fitnah sudah biasa. Bantai-membantai sesama palu arit juga terjadi, hal itu karena kebijakkan partai yang benar itu Cuma satu. Maka dari itu mereka akan membunuh yang mebelok dengan partai. Hal ini juga dialami Tan Malaka yang terpilik menjadi ketua PKI pertama 1922, namun dia terpaksa keluar PKI karena memiliki insting tinggi kedepan akan gagalnya revolusi. Akhirnya Tan Malaka membentuk Partai Republik Indonesia (PARI) tahun 1927.[27]
Selain gerakkan politik diatas Komunisme juga memiliki prinsip perjuangan lewat Organisasi Tanpa Bentuk (OTB). Menyebarkan paham Komunis kepada kaum tertindas dengan cara melatih mental dan kekuatan mereka guna untuk berjuang[28] seperti yang mereka lakukan semasa Revolusi yang pernah terjadi baik di Indonesia maupan Rusia itu sendiri. Selain itu dengan menipu demokrasi kerakyatan yang sebenarnya bentuk kerjasama partai komunis dengan golongan-golongan lain. Selanjutnya berkerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan dengan partai kecil guna terbentuk koalisi perjuangan revolusi.[29]

E.     Bahayanya Komunisme
Seperti yang pernah kita ungkapkan sebelumnya bahwa Komunisme sangat licik dan penipuan terhadap sejarah sebagaimana yang diungkapkan oleh H. Hussein Umar.[30] Maka dari itu sangat terlihat jelas bahwa komunis itu berbahaya. Selain anti tuhan dan atheism, mereka juga adalah aliran yang tidak berprikemanusiaan. Mereka bergeraak membentuk opini agar kejahatan mereka masa lalu terhapus. Hal ini dilakukan agar citra mereka tidak buruk dan memfitnah yang jahat itu TNI, umat Islam dan organisasi kanan waktu itu. Sekarang muncul yang namanya PRD (Partai Rakyat Demokrtif). Dengan asas Revolusioner yang sama dengan konsep PKI masa lalu.[31]
Hal ini bukan tidak berdasar, Alfian Tanjung mengungkapkan dokumen rahasia dengan ditemukan latihan-latihan militer tersembunyi di gunung-gunung, pertentangan antara Polisi dan TNI maupun antar komponen lainya. Dengan menyebarkan berbagai konflik sara di masyarakat yang menimbulkan ratusan korban jiwa. Peristiwa itu terjadi adalah hasil kerja sistematis mereka. Pola legal dibentuk PRD dan illegal dengan membuat pasukan rakyat terlatih yang siap mengadakan gerilya mereka, dengan menyusup ke berbagai intansi  pemerintah sehingga mereka dapat kerja dengan kalangan musuhnya. Sekarang muncul adu domba antar bangsa, antar pemeluk agama, antara dayak dan Madura di Kalimantan dan pastinya akan ada banyak lagi pertumpahan darah.[32]
Dalam Koran Newsday menurunkan sebuah artikel yang berjudul “bertempur dan mati tidak diketahui orang: perang yang jarang jadi headline” yang ditulis oleh Peggy Dye Moberg pada tanggal 12 1987, ribuan telah dibantai pada tahun 1987, selama 27 tahun kelompok gerilya Marxisme dan Leninisme berontak melawan pemerintah pada tahun 1960 di Columbia. Di El Salvador gerombalan kiri telah menghabisi 60.000 rakyat. Di Eritrea tentara Ethiopia Marxis telah menghabisi 45.000 rakyat sejak tahun 1962. Pemberontakkan komunis sejak tahun 1948 sampai 1987 rata-rata membunuh 100 orang pertahun terjadi Malaysia. Komunis Poliser menghabiskan 10.000 orang di Maroko sejak tahun 1975. Di Ogaden sekitar 38.000 orang selama seperempat abad belakangan ini. Tahun 1980 Maois Komunis telah membantai 8.000 orang di Peru. Hal yang sama juga dialami Filipina atas percobaan Partai Komunis merebut kekuasaan sekitar 100.000 orang tewas dibunuh serta pengacau yang tidak ada habisnya.[33]
Maka kita tidak heran kalau Lenin berani mengatakan “Tidak jadi soal bila tiga-perempat penduduk dunia habis, asalkan seperempat yang tinggal itu Komunis”. Selanjutnya dia berkata: “Untuk melaksanakan Komunisme, kita tidak gentar berjalan di atas mayat 30 juta orang”.[34]  Maka tidak heran kalau A.H.Nasution mengatakan Komunis itu sangat kejam, karena memang beliau merasakan langsung dan menjadi saksi mata terhadap peristiwa pembunuhan jenderal kedalam lubang buaya.[35]


[1] Abu Ridho, Gerakan Keagamaan dan Pemikiran, Jakarta: WAMY, 1999,  hlm. 198.
[2] Lorens Bagus, Kamus Filsafat, hlm. 472
[3] Simon Blackburn, The Oxford Dictionary of Philosophy. hlm. 165
[4] Alfian Tanjung, Mengganyang Komunis, hlm. 2
[5] Ibid
[6] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 27
[7] Lorens Bagus, Kamus Filsafat, hlm. 473
[8] Alfian Tanjung, Mengganyang Komunis, hlm. 2
[9]  Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 27
[10] Lorens Bagus, Kamus Filsafat, hlm. 473
[11] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 27
[12] Nur Muhammad Khan, Dibawah Lindungan Bandera Palu-Arit, Jakarta: Manar, 1956, hlm. 59
[13] Abduracman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, hlm. 862
[14] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia: Marxima Leninisma stalinisma Maoisma Narkoba, hlm. 40
[15] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 27
[16] Alfian Tanjung, Mengganyang Komunis, hlm. 55
[17] Ibid
[18] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia: Marxima Leninisma stalinisma Maoisma Narkoba, hlm. 44
[19] Ibid
[21] Ibid
[22] Ibid
[23] Alfian Tanjung, Mengganyang Komunis, hlm. 117
[24] Ibid, hlm. 127
[25] Ibid, hlm. 142
[26] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia: Marxima Leninisma stalinisma Maoisma Narkoba, hlm. 33
[27] Ibid, hlm. 126-127
[28] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 2-3
[29] Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, hlm. 158
[30] A.H. Nasution, et.al., Mewaspadai Bangkitnya Komunisme, hlm. 57
[31] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 14-15
[32] Ibid, hlm. 15
[33] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia: Marxima Leninisma stalinisma Maoisma Narkoba, hlm. 32-333
[34] Ibid, hlm. 15
[35] A.H. Nasution, et.al., Mewaspadai Bangkitnya Komunisme, hlm. 83


SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: