KOMUNISME
A.
Pengertian Komunisme
Komunis mulai populer dipergunakan
setelah revolusi di tahun 1830 di Peracis. Suatu gerakan revolusi yang
menghendaki perubahan pemerintahan yang bersifat parlementer dan dihapuskannya
raja. Istilah komunis, awalnya mengandung dua pengertian. Pertama, ada
hubungannya dengan komune (commune) suatu satuan dasar bagi wilayah
negara yang berpemerintahan sendiri, dengan negara itu sendiri sebagai
federasian komune-komune itu. Kedua, ia
menunjukkan milik atau kepunyaan bersama. Pada esensinya adalah sebuah aliran
berfikir berlandaskan kepada atheisme,yang menjadikan materi sebagai
asal segala-galanya. Ditafsirkannya sejarah berdasarkan pertarungan kelas
faktor ekonomi. Karl Marx dan Frederich Engels adalah tokoh utamanya dalam
mengembangkan paham ini.[1]
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan
kata Communism dan dalam bahasa Latin
dikenal dengan kata Communis yang
artinya umum, sama, publik, dan universal. Suatu struktur social di mana
semuanya diurus bersama.[2]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1999, Komunisme diartikan sebagai
paham atau ideology dibidang politik yang menganut ajaran Marx dan Enggels,
yang hendak menghapuskan hak milik perorangan dan mengantikan hak milik bersama
yang dikontrol oleh Negara.
Simon Blackburn berpendapat bahwa Komunisme
sebagai sebuah system sosio-ekonomi yang didasarkan pada kepemilikkan dan
produksi barang secara komunal, yaitu sebuah pemerintahan yang mandiri dan juga
hidup secara komunal. Slogan “dari setiap orang sesuai kemampuan, bagi setiap
orang sesuai kebutuhan” berkonsepkuensi hilangnya mekanisme petukaran pasar.[3]
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Drs.H.R.Soemarno Diposastro, Komunisme
adalah “Sebuah paham atau teori tentang system kehidupan social manusia yang
didasarkan atas milik bersama.[4]
Komunisme kita tau brsama yaitu yang
bermetafisis dari Marxisme dan Leninisme yang mana ideology ini dikenal paling
menghina dan melecehkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Benih paham
ini sebenarnya sudah ada pada masa Yunani kuno, sebangai mana yang diungkapkan
oleh Plato, Secara natural semua manusia adalah bebas dan sama derajatnya.
Jadi, tidak ada apa yang dinamakan “milik pribadi’.[5]
Pengertian tersebut tidak jauh beda dengan Alfian Tanjung yang mengatakan bahwa
Komunisme merupakan implementasi dari paham sosialis yang dikembangkan oleh
pemikir sosialis barat seperti Hegel, Engels dan yang paling berpengaruh adalah
Karl Marx dan Lenin.[6]
B.
Sejarah Komunisme
Menurut Aristoteles, Komunisme pertama kali diajukan oleh Pheleas dari
Chalcedon dan Hippodamusdari di Miletus. Komunisme diberikan dalam bentuk
sistematis pertama kali dalam Republik Plato. Di situlah terlihat Komunisme
memiliki klas pemimpin dan juga mencirikan seluruh masyarakat.[7]
Dalam sejarah perkembangan Komunisme menjadi sebuah doktrin mengenai gerakkan
revolusioner yang bertujuan menghapuskan Kapitalisme, kemudian berkembang
menjadi suatu masyarakat yang secara social semua produksi dan distribusi
menjadi milik bersama. Kehidupan ekonomi dikontrol secara bersama, sedangkan
distribusi pendapatan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap anggota
masyarakat.[8]
Komunisme berkembang sebagai reaksi
terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka
itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.[9]
Istilah Komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah
ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini
berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”. Dalam
Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika
secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian
buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai
membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas
perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Inilah
yang menyebabkan Komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi diminati. Komunisme
sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan,
dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Istilah dewasa ini dikaitkan dengan
karya Karl Marx dan Engels, yang menyandang Komunisme sebagai tahab akhir
perkembangan masyarakat, suatu keadaan yang akan tercapai setelah tercapainya
sosialisme. Dalam ajaran Marx bahwa masyarakat berawal dari Komunisme Primitif
dan akan berakhir dengan revolusioner Negara. Untuk mencapai tujuan tersebut
masyarakat harus Komunis.[10]
Komunisme semakin berkembang dengan terjadinya revolusi Bolsevik yang dipimpin
oleh Stanlin di Rusia pada tahun 1917. Dari Revolusi tersebut Stanlin berhasil
mendirikan Negara Uni Soviet setelah menumbangkan kekuatan kaum feodalis
dibawah Tsar Rusia.[11]
Seperti hal yang kita ketahui
bersama bahwa surat kabar Rusia yaitu Invetzia pernah menerbitkan laporannya
pada tanggal 15 Juni 1922. Dalam laporan tersebut dikatakan 377.000 orang
kelaparan dan diantara mereka telah kehilangan nyawa sekitar 14.413 orang,
dibawah pemerintahan komunis Stanlin.[12]
Kejahatan Komunis bukan saja di Rusia dan bahkan hampir seluruh dunia pernah
merasakan ajaran Komunis. Hantu yang paling mengerikan di Eropa dan bahkan
sampai ke Indonesia. Mereka tidak mengenal yang namanya hak asasi manusia (HAM).
Seperti yang pernah kita ungkapkan sebelumnya bahwa ajaran Komunisme adalah
hasil dari teori Marxisme dan prakteknya adalah Komunisme.
Setelah Revolusi Rusia telah terjadi
penindasan yang draktis terhadap kaum oposisi dan pembersihan terhadap partai
lain, dengan cara yang kejam dan tanpa ampun. Maka Stanlin memperkuat dirinya
dalam suatu kedudukan yang berpengaruh besar. Sejak ideology dan doktris Komunisme
berkembang ideology lainnya hampir lenyab ditelan kegelapan malam dengan darah
dan terror sepanjang pemerintahan Stanlin.[13]
Pepatah Polandia menegaskan; “Di bawah Komunisme manusia menindas manusia. Di bawah
kapitalisme sebaliknya.”[14]
Setelah Rvolusi Rusia kaum Komunis semakin tersebar dan terus melakukan
ekspansi dan satu persatu Negara di Asia Tengah dan Eropa Timur dikusai. Sejak
itu pula merambak ke Afrika, Amerika Latin sampai Indonesia. Akan tetapi
bertapun kuatnya Komunisme dan pengaruhnya, tetap saja ciptaan manusia yang
anti tuhan ini runtuh pada tahun 1990-an dan berakhir dengan runtuhnya Uni
Soviet. Kemudian diikuti dengan jatuhnya Negara-negara komunis di Eropa Timur.
Artinya Komunisme itu runtuhnya dimana tempat dilahirkan.[15]
C.
Ideologi Komunisme
Ideology Komunisme itu bermacam-macam, tergantung kita melihat dari segi
mana. Pengertian ideology sendiri adalah sebuah prinsip keyakinan. Komunisme
merupakan Ideologi totaliter, karena ideology ini menuntut diakuinya sebagai
satu-satunya pandangan hidup yang mencakup sepenuhnya seluruh kehidupan
manusia. Dalam ideology Komunis pandangan hidup bukan lagi masalah pribadi
tetapi masalah partai, partailah yang dianggap menjaga dan memberikan keputusan
terakhir. Totaliter merupakan sifat yang dogmatis dan sangat militan. Dasar idelogi
Komunis adalah dielektika materialisme artinya materi meruapakan satu-satunya
kenyataan dan kehidupan, dan setiap anggota partai harus menganut ajaran
Komunis.[16]
Lebih lanjut ideology komunis adalah anti tuhan, manusia ada karena
proses kimiawi yang ada dalam otak manusia, hal ini tentu tidak jauh beda
dengan ideology Evolusi Darwisme. Dalam pandangan Komunisme tuhan itu adalah
manusia itu sendiri.[17]
Seperti yang terdapat dalam sajak Karl Marx:
“Aku
akan mengembara seperti tuhan…
Melewati
puing-puing dunia
Oleh karena
itu menurut mereka agama yang mengagungkan tuhan merupakan candu masyarakat.
Seperti halnya diungkapkan Lenin, “Agama adalah semacam minuman keras jiwa…
agama itu bentuk penindasan spiritual”.[19]
Intinya Ideologi Marxisme merupakan teori dan Komunisme adalah terapan dari
Marxisme.
Berdasarkan adanya gambaran pemimpin negara di negara komunis seperti Uni
Soviyet, RRC dan Republik Rakyat Korea (KORUT) sekarang ini. Saking kultusnya
pemimpin komunis yang telah mati diawetkan, dipuja sedemikian rupa. Tapi jelas
berbeda dengan jasad Ferdinand Marcos yang diawetkan. Walaupun sama-sama
diawetkan dan ditutup ruang kaca, namun Ferdinand Marcos diawetkan bukan
karena dipuja rakyatnya, namun sebaliknya ia diawetkan karena rakyat
membencinya, hingga ia dilarang dikubur di tanah kelahirannya sendiri di
Filiphina.
Konsep “Tuhan” dalam buku-buku dari kaum komunis yang mengacu pada
teori Alferd North Whitehead, menyatakan tuhan diciptakan oleh pikiran manusia
karena pemahaman akan keabadian. Ia mencontohkan dengan hal yang sangat
sederhana, yakni “nama” orang. seperti nama Adi, atau Ida, Gajah, dan
sebagainya. Menurut mereka nama dianggap sebagai bagian dari konsep ketuhanan,
yakni keabadian. Bagaimana nama bisa kita buat contoh sebagai konsep ketuhanan?
Mereka menggambarkan, bahwa nama seseorang berdiri diluar badaniah orang
tersebut. Nama dipasang di papan nama di meja kerja DPR, di meja direktur,
dihiasi, memakai batu geranit atau kayu kualitas tinggi. Jika orang itu
meninggal, nama itu akan terus hidup, yakni hidup pada goresan di batu nisan,
menjadi obrolan orang-orang, hingga mungkin jadi jika dia orang yang terkenal,
nama itu akan terus abadi dalam sejarah.
Nama menjadi sifat sederhana konsep ketuhanan, dan menjadi
dasar ciri mental manusia untuk memahami “TUHAN”nya. Maka syarat pertama
untuk menjadi tuhan harus ABADI. Hal ini sesuai dengan cerita Nabi Ibrahim
dalam kepercayaan Agama Islam yang mencari Tuhannya dengan ukuran keabadian. Kembali
ke tema awal, yakni Tuhan para orang Komunis. ideologi komunis berangkat dari
tafsir pemikiran Karl Marx oleh pemikir Rusia, pada waktu itu yang
dimodifikasi dalam konsep yang lebih jelas yakni revolusi Komunisme dalam
bentuk yang lebih sistematis. Mereka berangkat dari pemikiran metarialisme yang
melihat alam semesta ini secara indrawi. Maka total mereka tidak meyakini
adanya Tuhan seperti pemahaman Tuhan dalam Islam. Tapi perlu digaris bawahi,
bahwa atheis tidak mesti komunis, tapi komunis kalo yang idealis pasti atheis.
Namun, mengapa para Pemimpin besar Komunisme selalu diawetkan dalam
Mousoleum? dan selalu dipajang dalam lukisan yang besar, patung yang besar dan
lapangan yang besar sebagai tempat penghormatan. Apakah Komunisme seperti
halnya Firaun dalam sebagaimana diceritakan dalam Islam yang juga menginginkan
keabadian layaknya tuhan, ataukah dia sendiri yang menciptakan tuhan itu
sendiri dalam dirinya? Jika seperti itu adanya, maka orang komunis tak ubahnya
dengan manusia yang beragama. yang membedakannya adalah tuhan mereka terlihat
secara indrawi, dan tuhan para agamis melihatnya secara metafisik. Rusia dan
China yang sekarang sudah semakin jelas alirannya (Komunisme rasa kapitalis dan
bersifat mekanik), tidak lagi mempunyai sosok pemimpin layaknya Lenin, S.Talin,
atau Mao yang dituhankan. Tentunya, hal ini adalah melawan akal sehat manusia.
Prinsip-prinsip
Komunis dapat kita susun secara mendalam sebagai berikut; Pertama, yang dimasud
dengan ideologi Komunisme ialah sistem politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
berdasarkan ajaran Marxisme-Leninisme. Kedua, ideologi komunis
yang berasal dari pemikiran Marx memberikan ekspresi harapan. Filsafat Marx
yang komunis telah menyadarkan janji penyelamatan sosial.[20]
Ketiga, orang
komunis percaya bahwa historical materialis, sebab mereka memandang soal-soal
spiritual hanya sebagai efek sampingan hakikat dari keadaan perkembangan materi
termasuk ekonomi. Agama muncul menurut Marx disebabkan adanya perbedaan kelas
sosial. Agama menjadi produk perbedaan kelas. Agama merupakan perangkap yang
dipasang kelas penguasa untuk menjerat kelas proletariat yang tertindas.
Apabila perbedaan kelas itu hilang, maka agama dengan sendirinya akan lenyap
sebab pada saat itu perangkap (agama) tidak dibutuhkan lagi. Komunisme
juga tidak menerima pikiran orang lain (distrust of others reasons),
penyanggahan terhadap persamaan manusia (denial of human equality), dan
interpretasi secara ekonomi sistem terhadap sejarah (economic interpretation
of history). Oleh karena itu mereka tak segan-segan melakukan penipuan,
pengkhianatan dan pembunuhan untuk melenyapkan lawan-lawannya, meskipun dari
anggota partainya sendiri.[21]
Keempat, karena
cara mencapai tujuan, sangat menghalalkan segala cara, sangat menghalalkan
kekerasan radikal, revolusioner dan perjuangan kelas, dengan sendirinya etika
tingkah laku didasarkan atas kekerasan (code of behavior of violence)
serta tidak mengakui pernyataan hak asasi manusia (denial of declaration of
human right). Kelima, cita-cita perjuangannya adalah
membangun masyarakat tanpa negara, tanpa kelas dengan konsep sama rata-sama
rasa, ideologi komunis itu bersifat internasional dibidang politik, sosial,
ekonomi dan kebudayaan. Keenam, pengendalian segala kebijakan
berada ditangan segelintir orang yang diebut Polit Biro, maka dengan sendirinya
kebijakan ekonomi juga dilakukan secara tersentral (central economic system)
dengan manajemen yang secara diktator (dictatoral management) dan
pemerintahan yang dikendalikan oleh sejumlah orang yang sedikit (government
by the few).[22]
D.
Politik Komunisme
Ketika dunia ini masih terbagi dalam dua blok besar dan perang dingin (cold war) masih terus berlangsung antara
blok Amerika dan sekutunya yang beridiologi kapitalisme dan blok Uni Soviet
Rusia dan sekutunya yang beridiologi Komunisme. Kondisi dunia selalu dalam ketegangan
yang amat besar tingginya. Negara-negara lain terpaksa berorientasi kedalam dua
kekuatan besar tersebut. Anehnya hal ini juga terjadi di Negara muslim yang
ikut kedalam blok-blok tersebut dan mereka saling bermusuhan antara satu dengan
yang lain.[23]
Konsep politik Komunisme seluruh sumber daya alam dan sumber daya manusia
adalah milik komunal yaitu milik bersama dan Negara juga akan mengatur atau
memfasilitasi seluruh hak komunal.[24]
Kaum komunis berjuang dengan cara gerilya di desa dengan cara membujuk
masyarakat buruh dan tani miskin untuk revolusi penghapusan kapitalisme.
Perjuangan revolusioner juga dilakukan lewat kota dengan cara menipulasi para
buruh bagunan dan angkutan. Selanjutnya tinggal memublikasikan selembaran
bulletin, publikasi media dan sebagainya. Menentang sweeping buku-buku
beraliran komunis dan terakhir menganjurkan para pelajar untuk cuti tanggal 21
s/d 23 mei, yang mana tanggal tersebut adalah tanggal pengerakkan terbentuknya
partai komunis di Indonesia.[25]
Di Negara komunis partai yang boleh hidup adalah partai yang beraliran
komunis sedangkan yang lain akan di terror dengan kejam dan fitnah. Josef
Stanlin mengatakan: “Negara kami adalah Negara diktator proletariat, dan
kediktatoran ini dikuasai oleh partai tunggal, Partai Komunis, yang tidak akan
dan tidak bisa berbagi kekuasaan dengan partai-partai lain”. Hal yang sama juga diucapkan oleh Mikhail Tomsky,
Tokoh buruh Rusia yang memakai topeng demokrasi, dia mengatakan: “Kami
mengizinkan adanya partai-partai politik lain. Tentu. Tapi prinsip dasar yang
membedakan kami dari Negara-negara barat adalah yang berikut ini: satu partai
berkuasa, yaitu Partai Komunis, dan partai-partai lain dalam penjara!”.[26]
Selain itu mereka mengadu domba sebagai mana yang terjadi pada Partai
Masyumi dan PNI. Dalam partai palu arit sendiri saling intip-mengintip dan
saling fitnah sudah biasa. Bantai-membantai sesama palu arit juga terjadi, hal
itu karena kebijakkan partai yang benar itu Cuma satu. Maka dari itu mereka
akan membunuh yang mebelok dengan partai. Hal ini juga dialami Tan Malaka yang
terpilik menjadi ketua PKI pertama 1922, namun dia terpaksa keluar PKI karena
memiliki insting tinggi kedepan akan gagalnya revolusi. Akhirnya Tan Malaka
membentuk Partai Republik Indonesia (PARI) tahun 1927.[27]
Selain gerakkan politik diatas Komunisme juga memiliki prinsip perjuangan
lewat Organisasi Tanpa Bentuk (OTB). Menyebarkan paham Komunis kepada kaum
tertindas dengan cara melatih mental dan kekuatan mereka guna untuk berjuang[28]
seperti yang mereka lakukan semasa Revolusi yang pernah terjadi baik di
Indonesia maupan Rusia itu sendiri. Selain itu dengan menipu demokrasi
kerakyatan yang sebenarnya bentuk kerjasama partai komunis dengan
golongan-golongan lain. Selanjutnya berkerjasama dengan lembaga-lembaga
pemerintah dan dengan partai kecil guna terbentuk koalisi perjuangan revolusi.[29]
E.
Bahayanya Komunisme
Seperti yang pernah kita ungkapkan sebelumnya bahwa Komunisme sangat licik
dan penipuan terhadap sejarah sebagaimana yang diungkapkan oleh H. Hussein
Umar.[30]
Maka dari itu sangat terlihat jelas bahwa komunis itu berbahaya. Selain anti
tuhan dan atheism, mereka juga adalah aliran yang tidak berprikemanusiaan.
Mereka bergeraak membentuk opini agar kejahatan mereka masa lalu terhapus. Hal
ini dilakukan agar citra mereka tidak buruk dan memfitnah yang jahat itu TNI,
umat Islam dan organisasi kanan waktu itu. Sekarang muncul yang namanya PRD
(Partai Rakyat Demokrtif). Dengan asas Revolusioner yang sama dengan konsep PKI
masa lalu.[31]
Hal ini bukan tidak berdasar, Alfian Tanjung mengungkapkan dokumen
rahasia dengan ditemukan latihan-latihan militer tersembunyi di gunung-gunung,
pertentangan antara Polisi dan TNI maupun antar komponen lainya. Dengan
menyebarkan berbagai konflik sara di masyarakat yang menimbulkan ratusan korban
jiwa. Peristiwa itu terjadi adalah hasil kerja sistematis mereka. Pola legal
dibentuk PRD dan illegal dengan membuat pasukan rakyat terlatih yang siap
mengadakan gerilya mereka, dengan menyusup ke berbagai intansi pemerintah sehingga mereka dapat kerja dengan
kalangan musuhnya. Sekarang muncul adu domba antar bangsa, antar pemeluk agama,
antara dayak dan Madura di Kalimantan dan pastinya akan ada banyak lagi
pertumpahan darah.[32]
Dalam Koran Newsday menurunkan
sebuah artikel yang berjudul “bertempur dan mati tidak diketahui orang: perang
yang jarang jadi headline” yang ditulis oleh Peggy Dye Moberg pada tanggal 12
1987, ribuan telah dibantai pada tahun 1987, selama 27 tahun kelompok gerilya
Marxisme dan Leninisme berontak melawan pemerintah pada tahun 1960 di Columbia.
Di El Salvador gerombalan kiri telah menghabisi 60.000 rakyat. Di Eritrea
tentara Ethiopia Marxis telah menghabisi 45.000 rakyat sejak tahun 1962.
Pemberontakkan komunis sejak tahun 1948 sampai 1987 rata-rata membunuh 100
orang pertahun terjadi Malaysia. Komunis Poliser menghabiskan 10.000 orang di
Maroko sejak tahun 1975. Di Ogaden sekitar 38.000 orang selama seperempat abad
belakangan ini. Tahun 1980 Maois Komunis telah membantai 8.000 orang di Peru.
Hal yang sama juga dialami Filipina atas percobaan Partai Komunis merebut
kekuasaan sekitar 100.000 orang tewas dibunuh serta pengacau yang tidak ada
habisnya.[33]
Maka kita tidak heran kalau Lenin berani mengatakan “Tidak jadi soal bila
tiga-perempat penduduk dunia habis, asalkan seperempat yang tinggal itu
Komunis”. Selanjutnya dia berkata: “Untuk melaksanakan Komunisme, kita tidak
gentar berjalan di atas mayat 30 juta orang”.[34] Maka tidak heran kalau A.H.Nasution
mengatakan Komunis itu sangat kejam, karena memang beliau merasakan langsung
dan menjadi saksi mata terhadap peristiwa pembunuhan jenderal kedalam lubang
buaya.[35]
[2] Lorens Bagus, Kamus Filsafat, hlm. 472
[3] Simon Blackburn, The Oxford Dictionary of Philosophy.
hlm. 165
[4] Alfian Tanjung, Mengganyang Komunis, hlm. 2
[5] Ibid
[6] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 27
[7] Lorens Bagus, Kamus Filsafat, hlm. 473
[8] Alfian Tanjung, Mengganyang Komunis, hlm. 2
[9]
Alfian Tanjung, Menangkal
Kebangkitan PKI, hlm. 27
[10] Lorens Bagus, Kamus Filsafat, hlm. 473
[11] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 27
[12] Nur Muhammad Khan, Dibawah Lindungan Bandera Palu-Arit,
Jakarta: Manar, 1956, hlm. 59
[13] Abduracman, Ensiklopedia Ekonomi
Keuangan Perdagangan, hlm. 862
[14] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia: Marxima Leninisma
stalinisma Maoisma Narkoba, hlm. 40
[15] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 27
[16] Alfian Tanjung, Mengganyang Komunis, hlm. 55
[17] Ibid
[18] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia: Marxima Leninisma
stalinisma Maoisma Narkoba, hlm. 44
[21] Ibid
[22] Ibid
[23] Alfian Tanjung, Mengganyang Komunis, hlm. 117
[24] Ibid, hlm. 127
[25] Ibid, hlm. 142
[26] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia: Marxima Leninisma
stalinisma Maoisma Narkoba, hlm. 33
[27] Ibid, hlm. 126-127
[28] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 2-3
[29] Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, hlm. 158
[30] A.H. Nasution, et.al., Mewaspadai
Bangkitnya Komunisme, hlm. 57
[31] Alfian Tanjung, Menangkal Kebangkitan PKI, hlm. 14-15
[32] Ibid, hlm. 15
[33] Taufiq Ismail, Katastrofi Mendunia: Marxima Leninisma
stalinisma Maoisma Narkoba, hlm. 32-333
[34] Ibid, hlm. 15
[35] A.H. Nasution, et.al., Mewaspadai
Bangkitnya Komunisme, hlm. 83
0 comments:
Post a Comment