Thursday, August 27, 2015

Kota Pendidikan Katanya


 
Kota Metro, sebuah kota yang terletak di Provinsi Lampung. Kotamadya yang kecilnya bisa keliling 2 jam perjalanan keseluruh pelosok kota. Namun kota ini dikenal dengan kota pendidikan. Bukan karena banyak gedung pedidikan disana. Tapi banyaknya dibangun pusat pendidikan.  Berbagai tingkat pendidikan, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai penguruan tinggi juga ada. Maka sangatlah pantas kalau kota kecil ini disebut dengan kota pendidikan.
Ada keanehan dengan kota ini. Walau terdapat banyaknya gedung pendidikan baik swasta maupun pemerintah. Baik Muhammadiyah maupun Nadhlatul Ulama, termasuk Dewan Da’wah juga turut ambil adil dalam membangun cita-cita kota ini. Dewan Da’wah dengan pendidikannya Akademi Da’wah Indonesia atau disingkat dengan ADI Lampung di Metro.
Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Diterminal 16 C masih sepi, layaknya kota mati belum banyak kendaraan tanpak. Tapi sangat mengesankan dengan suasana yang sunyi itu. Dari kejauhan sudah terlihat dua kendaraan yang menjemput M disana. Namun mereka memilih untuk shalat subuh terlebih dahulu di masjid terdekat dengan terminal 16 C Kota Metro.
Masjid ini didingnya terbuat dari kaca sehingga terlihat ke luar dan dalam, uniknya lagi walau kecil namun dilengkapi full AC. Sehingga sangat nyaman untuk shalat disana. Terutama shalat jum’at yang penuh akan jamaah. Setelah shalat subuh bersama, M dan kawan-kawan langsung menuju ke tempat tujuan yaitu asrama putra ADI Lampung.
Sesampai ditempat tujuan terlihat SD IT Al Muhsin yang dibangun 2 tingkat, mereka mengira itulah kampusnya, yang sebelumnya ketika turun dari mobil Damri terlihat Baliho UM Metro. Ini juga mereka kira adalah kampusnya. Rupanya semua anggapan salah besar. UM maupun SD IT yang kita lihat tadi itu bukan kampus kita melainkan milik orang lain.
Mereka akhirnya masuk masuk ke sebuah rumah disana. Yang ternyata itulah asrama mereka nantinya. Asrama mahasiswa yang terdapat 3 kamar dan satu ruang tamu. Jumlah mahasiswa dari Aceh 6 orang dan dari Lampung hanya 2 orang. Itulah mahasiswa ADI Lampung angkatan kedua. Angkatan pertama yang diuji coba oleh ADI Lampung hanya berjumlah 5 orang.
Kedatangan mereka akan menjadi suasana baru. Mereka suku Jawa dan M dengan kawan-kawan suku Aceh. Ini akan jadi masalah besar karena bagi sebagian mereka adalah bekas dari konplik Aceh dan TNI 8 tahun yang silam. Hal ini sangat ditakutkan terjadi perpecahan yang besar. Tidak bisa dipungkiri bagi yang merasakan DOM Aceh akan menganggap mereka itu adalah penjajah. Apapun alasannya. Kekerasan yang terjadi masa lalu di Aceh masih berbekas pada mereka, terutama bagi si M yang memang pernah merasakan pukulan dengan senjata dari Tentara. Dan Ayahnya juga dikabarkan meninggal dalam konplik tersebut.
Hal ini akan konslek jika tidak saling menjaga imeg. Tidak saling menjaga perasaan. Pokoknya sangat parah jika terjadi pertengkaran. Dan pasti akan membawa nama suku. Namun ini semua hanyalah perasaan. Dan tidak mungkin si M berani macam-macam di negeri orang walau dia adalah seorang yang anti terhadap tentara RI. Walau demikian, dia seorang yang sangat Nasionalis dibandingkan yang lain. Karena yang lain bisa dikatakan tidak masalah dengan perbedaan dan konplik. Hal ini disebabkan mereka tinggal di Kota. Kota bisa dikatakan paling aman dari kontak senjata antara GAM dan TNI di Aceh.
Jam 7:00 waktu yang sangat singkat begitu berlalu tanpa terasa. Akhirnya mereka bisa kenal nama-nama kakak kelas. Namun calon mahasiswa yang dari lampung belum ada seorang pun. mereka tidak yakin ini tempat kuliah. Setelah mendengarkan penjelasan dan melihat dengan mata kepala kami. Namun beda bagi si M, dia yakin ini tempat kuliah. Karena M sudah memiliki tekat yang tinggi apun yang terjadi itu resikonya. Penjelasan demi penjelasan diterimanya begitu saja tanpa ada yang dikritisinya.

Bagaimana kondisi si M dan Kuliahnya di Metro. Apa yang akan terjadi mereka nantinya, selesai atau tidak dengan kuliah mereka di Metro yang hanya belajar di masjid menjadi ruang kuliah mereka. Temukan jawaban di sini……
To Be Continue.

Bekasi, 26 Agustus 2015, Jam 17:00

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: