ACB POST | Tidak sengaja Wartawan kami ACB Post
mengunjungi Fanspage Idrus Ramli di Facebook. Namun ada keanehan disana. Seorang
netizen bertanya kepadanya pada 14 September jam 09:24. Berikut kami kutip
secara langsung pertanyaannya:
“#Pertanyaan
Kami Kepada Idrus Ramli: 1.Pernahkah ada orang dari Indonesia khususnya dari
Aceh yang dilarang pergi haji oleh Arab Saudi karena mereka membenci Wahhabi?
2. Pernahkah ada orang dari Indonesia khususnya dari Aceh ketika ibadah di
tanah suci dibunuh oleh Pemerintah Arab Saudi karena mereka memusuhi Wahhabi?
3. Pernahkah ada seorang TKW/TKI khususnya dari Aceh yang dibunuh oleh
Pemerintah Arab Saudi tersebab mereka anti Wahhabi? 4. Jika tuduhanmu Wahhabi
itu haus darah kenapa tak ada satu pun bukti para TKW/TKI, dan para
Mahasiswa/wi yang belajar gratis dan wasilitas serba wah di Arab Saudi itu
dianiaya, didzalimi atau dibunuh dengan sebab mereka beda idiologi? 5. Jika
memang Wahhabi itu haus darah kenapa justru para TKW/TKI, dan para Mahasiswa/wi
yang ada di Arab Saudi merasa sangat betah dan ingin kembali mengulang tinggal
di sana? Bahkan Bp SAS sampai 14 tahun tinggal dan kuliah di Arab Saudi? 6.
Jika memang Wahhabi itu haus darah kenapa justru ketika Aceh tertimpa musibah
tsunami, negara Arab Saudi malah menggelontorkan banyak bantuan yang cukup
banyak? 7. Dan ketahuilah segala tuduhanmu tentang Wahhabi yang tak terbukti,
apalagi tak ada saksi-saksi yang valid, justru akan kembali kepada si penuduh,
dan pasti akan Diminta pertanggungjawabannya oleh Al- Wahhab di akhirat nanti.
Bahkan faktanya belum pernah ada orang tengah tahlilan atau yasinan yang
dibubarkan secara paksa, apalagi ada yang sampai dibunuh, dan belum pernah ada
ponpes yang dibubarkan oleh orang-orang yang dituduh Wahhabi, apalagi sampai mengkafirkan.
Yang ada justru sebaliknya.”
Dari pertanyaan diatas sampai sekarang
Idrus Ramli belum bisa menjawab. Karena memang itu adalah fitnah selama ini
yang dibuat olehnya. Menurut penelurusan ACB Post media Kompasiana bertabrakan
tulisan tudingannya terhadapnya. Sebut saja seorang penulis kompasioner yang
menanggapi pernyataannya selain mazhab Syafii adalah aliran sesat, yang tulis
oleh Abu Al Masjidiy. Sang kompasioner ini menulis 3 artikel membantah
pernyataanya waktu parade Aswaja di Aceh. Ketiga artikelnya juga dikirim oleh
seorang netizeen di beranda fanspage Muhammad Idrus Ramli atas akunya Fera.
Penulis lain
kompasioner atas nama Khairil Miswar yang menanggapi
kedatangannya ke Aceh sebagai boomerang bagi rakyat Aceh. Sehingga diberikan
judul; Idrus
Ramli, Jangan “Ganggu” Aceh Kami!. Tulisan ini
menjadi trending di google. Sampai-sampai nahimungkar.com pun memuat tulisan
ini mentah-mentah. Ini membuktikan ada rakyat Aceh yang menolak kedatangan
Idrus Ramli NU pusat ke Aceh.
0 comments:
Post a Comment