Thursday, September 24, 2015

Kafilah Da’wah

Kafilah Da’wah
Kafilah Da’wah merupakan program kegiatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohmmad Natsir Jakarta. Istilah kampus lain dikenal dengan namanya KKN artinya Kuliah Kerja Nyata. STID Mohammad Natsir merupakan Sekolah Tinggi dibawah naungan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Dewan Da’wah mempunyai motto Selamatkan Indonesia dengan Da’wah. Jadi program Dewan Da’wah dan STID merupakan bagian dari kaderisasi dai untuk selamatkan Indonesia dengan da’wah.
Program kaderisasi da’I ini juga dilakukan di daerah-daerah, seperti di Sambas ada Akademi Da’wah Indonesia (ADI) Sambas. ADI ada di beberapa daerah diantaranya di Lampung, Bukit Tinggi, Aceh, dan Jawa Timur. ADI ini pada awal berdirinya berupa Lembaga Pendidikan Da’wah Islamiyah yang di singkat dengan LPDI. Kemudian berubah menjadi ADI yang sekarang ini banyak terdapat di daerah-daerah.
Program di ADI Cuma dua tahun kuliah, kemudian melanjutkan kuliahnya di STID Mohammad Natsir Jakarta. Istilah lainnya ADI merupakan cabang dari STID. STID memiliki beberapa program sertifikasi yang wajib bagi mahasiswa, diantaranya Pesantren Mahasiswa, dimana mahasiswa wajib tinggal di Asrama selama dua tahun. Selanjutny ada tahfidz Al-Qur’an 4 Juz, baru bisa menyusun Skripsi layaknya kampus luar. Namun kalau di STID belum lulus 4 juz tidak diperkenalkan untuk menyusun Skripsi.
Selain hafalan Al-Qur’an 4 Juz sebagai syarat skripsi juga ada syarat lain yaitu wajib mengikuti Pancha Bela minimal sabuk Hijau. Program selanjutnya, sebelum penyusunan Skripsi juga ada yang namanya PKL sebagaimana kampus lain, yaitu Praktek Kerja Lapangan. Kalau kampus lain magangnya di perkantoran untuk menyusun PKL namun di STID Mohammad Natsir, magangnya di Masjid-Masjid se Jabodetabek. Mahasiswa yang naik tingkat ke semester 6 wajib mengikuti program Kafilah Da’wah untuk bisa naik ke semester 7.
Jadi Kafilah Da’wah 1436 H atau bertetapan dengan 2015 M, ini dilakukan di dua tempat yaitu sebagian di Lampung dan sebagiannya lagi di Sambas. Yang berada di Sambas ini juga dibagi dua bagian lagi. 8 orang di Kec. Jawai dan 9 orang di Kec. Subah. 3 di Desa Madak (Sungai Kajang), 3 Lagi di Karaban dan di Sabung ini 3 orang merupakan bagian dari pembagian tugas tersebut. Program kafilah Da’wah ini dilakukan setiap tahunnya. Tahun kemarin di Perbatasan antara Nusa Tengara Timur (NTT) dengan Timur Laste. Dan bahkan ada bebarapa orang yang ditugaskan masuk ke Timur Laste.
Tahun sebelumnya ada di Makassar Seluwesi, sebelumnya juga ada di Riau, sebelumnya lagi juga ada yang di Sambas yaitu Temajuk, sebelumnya lagi ada di Raja Ampat di Papua, dan seterusnya. Kali ini giliran Sambas lagi dan Lampung. Dalam kafilah Da’wah ini juga memiliki program-program yang harus dijalankan oleh kami diantaranya, menjadi Imam Terawih, Kultum Ramadhan, Kutbah Jum’at, menghidupkan TPA, dan kajian-kajian lainnya.
Kami yang ada sini masih dalam tahab pembelajaran. Maka jika kami ada yang salah nantinya jangan sungkang untuk tegur. Disini kami belajar bagaimana cara bermasyarakat, kalau di kampus ada teori maka disini prakteknya. Kalau dikampus belajar mikir, disini belajar bagaimana mencocok tanam, bagaimana dengan yang ini dan yang itu. Pokoknya disini kita belajar bersama bapak-bapak, ibu-ibu, maupun adek-adek sekalian.
Untuk lebih jelasnya bagaimana teknisnya nanti kita musyawarah bersama, tentang bagaimana program masjid untuk Ramadhan kali ini, dan bagaimana program team Kafilah Da’wah 1436 H. Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohmmad Natsir Jakarta tahun 2015. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Da’wah. Siap bekerja sama dengan berbagai elemen atau komponen masyarakat disini. Demikian pengantar dari saya, jika ada hal yang salah dalam ucapan dan kata mohon dimaafkan. Bila ada yang belum jelas bisa kita diskusikan dalam musyawarah nantinya.

Pembahasan Selanjutnya : Makna Islam

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: