Era
Reformasi merupakan era informasi dan teknologi. Dimana media massa berkuasa
saat ini. Untuk menjadi presiden juga ditentukan oleh pecitraan media. Hampir semua
konten yang ada di televise nasional sekarang tidak lebih dari sampah. Televise
sekarang hadir dalam berbagai bentuk, model dan merek. Tayangan dalam televise
mulai dari haram jadah sampai akhlak ada di televise. Oleh karena itu perlu
kehati-hatian dalam melihat tanyangan televise. Berikut ini kita bahas beberapa
konten perusak dalam tayangan televise.
1.
Iklan
Iklan merupakan
tayangan wajib tv nasional. Dari tayangan porno sampai tanyangan penipuan juga
ada didalamnya. Tayangan iklan misalnya kue untuk anak, apa hubungannya kue
anak dengan gadis yang mengobarkan aurat. Apa ini ingin mencipkan habits
anak-anak agar berpakai seperti bintang iklan. apalagi iklan sabun mandi,
shampo dan alat-alat kosmetik wanita, sudah diluar dari wajar.
Iklan itu bagaikan mata
kuliah kalau kami dikampus, diulang sekali itu biasa saja. Tapi kalau diulang
berkali-kali itu bego banget. Iklan juga seringkali penipuan, coba lihat iklan
promo yang banyak bintang sampai-sampai dalam bintang ada bintang. Bintang
pertama pajak ditangung pemenang, kalau mau kasih seharusnya kasih saja ngapain
pake pajak-pajak segala. Bintang kedua, selama persediaan masih ada, ini sudah
mulai menipu. Kita tidak tau berapa jumlah yang disediakan, satu juga
persediaan. Bintang selanjutnya hati-hati penipuan. Ininih, maling teriak
maling. Dan masih banyak iklan yang tidak berbobot lainnya ditelevisi.
2.
Film
Film juga menayangkan
pornografi, apalagi dalam film drama Korea dan Barat. Ciuman dan adengan porno
adalah unsur yang harus ada didalamnya. Hal yang sama juga ada dalam ditayangkan
kisah-kisah pacaran yang romantis Senetron, ada juga senetron yang membuat
ibu-ibu menangis ketika nonton. Senetron paling laku di Indonesia, sehingga
anak-anak yang sering nonton senetron kebawa arus. Lagi putus cinta, gunci kamar
diam sediri. Supaya datang bala bantuan sebagai mana yang dilihat dalam
senetron. Pakaian yang digunakan dalam senetron sering kali adalah pakaian ala
orang primitif, berpakaian tapi telanjang. Hal ini juga diikuti oleh anak-anak.
Misalnya magrib anak-anak
ke masjid untuk shalat dan ngaji sampai jam 10:00 WIB untuk anak di daerah
Sumatra zaman dulu. Sekarang anak-anak akan nonton Ipin dan Upin walaupun
kelihatan Islami namun jam tayang pas magrib. Sehingga tidak jauh beda juga
dengan senetron yang ditonton oleh kakaknya. Zaman dulu adek maupun kakaknya
selalu ke masjid untuk shalat magrib dan mengaji. Namun di era sekarang semua
berubah, shalat tidak ada lagi dan masjid juga sudah tidak dikenal lagi oleh
anak-anak, apalagi mereka baca Al-Qur’an. Maka dari itu musibah besar bagi umat
Islam atas hadirnya televise perusak moral bangsa.
3.
Lagu
Lagu-lagu yang
ditayangkan justru goyang oplosan yang tidak pantas untuk dilihat anak-anak.
Namun apadaya televise menayangkan itu. Lagu-lagu dangdutpun berbagai macam
bait-baitnya. Mulai dari goyang dumang, sampai belah duren juga tidak luput
dari tayangan. Pacarku 5 langkah adalah pembohongan pablik, sedekat-dekat rumah
minimal 20 langkah. Tapi dalam lagu dangdut Cuma 5 langkah. Belah duren jelas
lagu porno yang tidak pantas ada dan didengarkan oleh anak-anak.
Semua penyanyi dangdut
pasti pakai baju primitif, yang ketinggalan zaman. Karena sering tayang
akhirnya anak-anak menjadi habits, yang dia hafal lagu-lagu lupa terhadap
ayat-ayat Al-Qur’an. Akhirnya anak-anak lebih kenal dengan Citata daripada
Aisyah Ra istri nabi
. Lebih kenal dengan JKT48, Koboy Junior, Wali Band
daripada kisah pemuda dalam gua karena menyelamatkan imannya.
4.
Lawak
Lawak atau komedi
boleh-boleh saja ditayangkan guna untuk menghiburkan. Namun pelecehan terhadah
orang yang rendah. Hanya untuk orang ketawa mereka rela melecehkan orang yang umurnya
lebih tua. Hal ini juga akan membuat anak-anak kita ikut-ikutan melecehkan
kita, anak-anak sulit untuk diatur karena mereka melihat tayangan yang jelas
tidak mendidik. Banyak ketawa dalam Islam juga dilarang, namun sangat disayangkan
acara seperti Saur, sebelum subuh yang biasanya kita bermunajab kepada Allah
tapi dengan tayangan saur tersebut kita malah nonkrong didepan televise dan
ketawa.
Anak-anak biasanya ke
masjid untuk shalat shubuh berjamaah dan mendengarkan tausiah, sekarang justru
anak-anak tidak lagi demikian. Kerena mereka ngantuk dan harus tidur karena
nonton bola tadi malam sampai jam 3 pagi dan bahkan ada yang tidak tidur dan
ada yang mengerikan tidurnya sampai subuhnya diwaktu shalat zduha, itupun kalau
mereka shalat.
5.
Infotaiment
Infotaiment seperti sebritis, silet, kiss, gossip
dan dan lain-lain menurut data kementrian adalah puncak pencerai suami Istri.
Akibat nonton infotaiment istri rata-rata gugat cerai. Kenapa demikian karena
konten yang dicerita, perselingkuhan para artis, ganti-ganti pacar. Itulah yang
digosipkan. Tidak ada etika dan jelas melanggar kode etik jurnalistik.
Membongkar aib orang jelas bukan akhlak seorang muslim, jangan bilang-bilang ke
orang lain ya, tapi obrolnya di televise. Tapi jangan bilang orang. Kelihatan
banget gobloknya. Maka kelihatanlah habis nonton gossip pulang suami dari kerja
dicurigai macam-macam, itu semua karena tayangan yang merusak.
6.
Berita
Ada hal yang bermanfaat
seperti berita, namun menonton berita juga harus kritis. Karena media sekarang
bukan lagi saluran. Kalau dulu kopi keluarnya tetap kopi, kalau sekarang bisa
jadi yang keluar kopi susu. Karena media sudah dipengaruhi oleh pemilik modal, politik
dan lain-lain. Sehingga berita tidak ada yang seimbang. Selalu memihak kepada
pengiklan, dan siapa yang bermain dibalik layar itu. Selain itu televise juga
mengalihkan isu, lagi isu korupsi tiba-tiba sudah ada isu terorisme. Sehingga
yang korupsi tidak terlihat lagi dimedia. Jadi pencuri Negara aman-aman saja
dengan isu terorisme. Yang menjadi korban adalah umat Islam, yang selalu
disudutkan.
7.
Pengajian.
Televise juga
menayangkan kajian-kajian keislaman. Namun yang diundang adalah tokoh-tokoh dan
ulama yang error pemikirannya. Yang mengatakan jilbab itu tidak wajib, yang
mengatakan lesbiyan boleh, yang mengatakan semua agama sama. Inilah yang
ditayangkan oleh televise. Sehingga bukan bertambah keimanan tapi kesesatan
yang terjadi. Bila ada ustadz yang menjelaskan tentang kebenaran pasti akan
mendapatkan vonis teroris, radikalis, ekstrimis dan sebagainya, sehingga tidak
mendapat lagi undangan dari kajian televise. Sehingga para ulama yang benar
tidak lagi bisa mengatakan yang benar, selain menjelaskan pahala-pahala sebuah
amalan. Sedangkan ketauhidan tidak ada, sehingga umat tau bagaimana beriman
tapi tidak tau kenapa harus beriman.
Inilah yang terjadi
dizaman sekarang yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Dalam hal ini
Allah
berfirman:
`s9ur 4ÓyÌös? y7Ytã ßqåkuø9$# wur 3t»|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB 3 ö@è% cÎ) yèd «!$# uqèd 3yçlù;$# 3 ÈûÈõs9ur |M÷èt7¨?$# Nèduä!#uq÷dr& y÷èt/ Ï%©!$# x8uä!%y` z`ÏB ÉOù=Ïèø9$# $tB y7s9 z`ÏB «!$# `ÏB <cÍ<ur wur AÅÁtR ÇÊËÉÈ
Artinya: “orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah
Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
Dalam ayat diatas
jelas, millah disini tidak harus agama, gaya hidup, pemikiran. Tayangan
televise jelas sekali untuk merusak moral bangsa, seperti yang telah kita bahas
diatas. Boleh berislam tapi pemikiran tidak Islam, akhlak bukan Islam, gaya
bukan Islam, dan lainnya. Alhamdulillah untuk menjawab hal ini lahir tv-tv
Islam yang dikenal dengan tv da’wah, sebut saja Rodja TV, Wesal TV, Insan TV,
Ahsan TV, Bunayya TV, Surau TV, Hang TV,
Yufid TV, IHBS TV, Suara Iman, Erje TV, SN TV, Iqra’ TV, Telivisi Internasional
ada Mekkah Live, Madinah Live, Peace TV dan lain-lain.
Bagi anda yang sering
akses internet menonton tv, lihat saja di http://www.useemoslem.com/
semua tv da’wah ada website itu. Sementara kami juga berniat mendirikan
streening TV yang telah kami rancang dengan nama ATV, dan Dewan Da’wah sendiri
juga memiliki streening tv yaitu dewandakwah.tv. dari alasan diatas maka sudah
pantaslah kita beralih kepada tv-tv Islam yang jujur bersuara dan pastinya
tidak ada iklan aneh-aneh. Maka tiada kata selain stop televise nasional dan
beralih ke tv-tv Islam yang bermanfaat.
Pembahasan Selanjutnya: Pendidikan Untuk Anak
0 comments:
Post a Comment