Friday, September 18, 2015

Stop TV Perusak!


            Era Reformasi merupakan era informasi dan teknologi. Dimana media massa berkuasa saat ini. Untuk menjadi presiden juga ditentukan oleh pecitraan media. Hampir semua konten yang ada di televise nasional sekarang tidak lebih dari sampah. Televise sekarang hadir dalam berbagai bentuk, model dan merek. Tayangan dalam televise mulai dari haram jadah sampai akhlak ada di televise. Oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam melihat tanyangan televise. Berikut ini kita bahas beberapa konten perusak dalam tayangan televise.
1.      Iklan
Iklan merupakan tayangan wajib tv nasional. Dari tayangan porno sampai tanyangan penipuan juga ada didalamnya. Tayangan iklan misalnya kue untuk anak, apa hubungannya kue anak dengan gadis yang mengobarkan aurat. Apa ini ingin mencipkan habits anak-anak agar berpakai seperti bintang iklan. apalagi iklan sabun mandi, shampo dan alat-alat kosmetik wanita, sudah diluar dari wajar.
Iklan itu bagaikan mata kuliah kalau kami dikampus, diulang sekali itu biasa saja. Tapi kalau diulang berkali-kali itu bego banget. Iklan juga seringkali penipuan, coba lihat iklan promo yang banyak bintang sampai-sampai dalam bintang ada bintang. Bintang pertama pajak ditangung pemenang, kalau mau kasih seharusnya kasih saja ngapain pake pajak-pajak segala. Bintang kedua, selama persediaan masih ada, ini sudah mulai menipu. Kita tidak tau berapa jumlah yang disediakan, satu juga persediaan. Bintang selanjutnya hati-hati penipuan. Ininih, maling teriak maling. Dan masih banyak iklan yang tidak berbobot lainnya ditelevisi.
2.      Film
Film juga menayangkan pornografi, apalagi dalam film drama Korea dan Barat. Ciuman dan adengan porno adalah unsur yang harus ada didalamnya. Hal yang sama juga ada dalam ditayangkan kisah-kisah pacaran yang romantis Senetron, ada juga senetron yang membuat ibu-ibu menangis ketika nonton. Senetron paling laku di Indonesia, sehingga anak-anak yang sering nonton senetron kebawa arus. Lagi putus cinta, gunci kamar diam sediri. Supaya datang bala bantuan sebagai mana yang dilihat dalam senetron. Pakaian yang digunakan dalam senetron sering kali adalah pakaian ala orang primitif, berpakaian tapi telanjang. Hal ini juga diikuti oleh anak-anak.
Misalnya magrib anak-anak ke masjid untuk shalat dan ngaji sampai jam 10:00 WIB untuk anak di daerah Sumatra zaman dulu. Sekarang anak-anak akan nonton Ipin dan Upin walaupun kelihatan Islami namun jam tayang pas magrib. Sehingga tidak jauh beda juga dengan senetron yang ditonton oleh kakaknya. Zaman dulu adek maupun kakaknya selalu ke masjid untuk shalat magrib dan mengaji. Namun di era sekarang semua berubah, shalat tidak ada lagi dan masjid juga sudah tidak dikenal lagi oleh anak-anak, apalagi mereka baca Al-Qur’an. Maka dari itu musibah besar bagi umat Islam atas hadirnya televise perusak moral bangsa.
3.      Lagu
Lagu-lagu yang ditayangkan justru goyang oplosan yang tidak pantas untuk dilihat anak-anak. Namun apadaya televise menayangkan itu. Lagu-lagu dangdutpun berbagai macam bait-baitnya. Mulai dari goyang dumang, sampai belah duren juga tidak luput dari tayangan. Pacarku 5 langkah adalah pembohongan pablik, sedekat-dekat rumah minimal 20 langkah. Tapi dalam lagu dangdut Cuma 5 langkah. Belah duren jelas lagu porno yang tidak pantas ada dan didengarkan oleh anak-anak.
Semua penyanyi dangdut pasti pakai baju primitif, yang ketinggalan zaman. Karena sering tayang akhirnya anak-anak menjadi habits, yang dia hafal lagu-lagu lupa terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Akhirnya anak-anak lebih kenal dengan Citata daripada Aisyah Ra istri nabi . Lebih kenal dengan JKT48, Koboy Junior, Wali Band daripada kisah pemuda dalam gua karena menyelamatkan imannya.
4.      Lawak
Lawak atau komedi boleh-boleh saja ditayangkan guna untuk menghiburkan. Namun pelecehan terhadah orang yang rendah. Hanya untuk orang ketawa mereka rela melecehkan orang yang umurnya lebih tua. Hal ini juga akan membuat anak-anak kita ikut-ikutan melecehkan kita, anak-anak sulit untuk diatur karena mereka melihat tayangan yang jelas tidak mendidik. Banyak ketawa dalam Islam juga dilarang, namun sangat disayangkan acara seperti Saur, sebelum subuh yang biasanya kita bermunajab kepada Allah tapi dengan tayangan saur tersebut kita malah nonkrong didepan televise dan ketawa.
Anak-anak biasanya ke masjid untuk shalat shubuh berjamaah dan mendengarkan tausiah, sekarang justru anak-anak tidak lagi demikian. Kerena mereka ngantuk dan harus tidur karena nonton bola tadi malam sampai jam 3 pagi dan bahkan ada yang tidak tidur dan ada yang mengerikan tidurnya sampai subuhnya diwaktu shalat zduha, itupun kalau mereka shalat.
5.      Infotaiment
Infotaiment seperti sebritis, silet, kiss, gossip dan dan lain-lain menurut data kementrian adalah puncak pencerai suami Istri. Akibat nonton infotaiment istri rata-rata gugat cerai. Kenapa demikian karena konten yang dicerita, perselingkuhan para artis, ganti-ganti pacar. Itulah yang digosipkan. Tidak ada etika dan jelas melanggar kode etik jurnalistik. Membongkar aib orang jelas bukan akhlak seorang muslim, jangan bilang-bilang ke orang lain ya, tapi obrolnya di televise. Tapi jangan bilang orang. Kelihatan banget gobloknya. Maka kelihatanlah habis nonton gossip pulang suami dari kerja dicurigai macam-macam, itu semua karena tayangan yang merusak.
6.      Berita
Ada hal yang bermanfaat seperti berita, namun menonton berita juga harus kritis. Karena media sekarang bukan lagi saluran. Kalau dulu kopi keluarnya tetap kopi, kalau sekarang bisa jadi yang keluar kopi susu. Karena media sudah dipengaruhi oleh pemilik modal, politik dan lain-lain. Sehingga berita tidak ada yang seimbang. Selalu memihak kepada pengiklan, dan siapa yang bermain dibalik layar itu. Selain itu televise juga mengalihkan isu, lagi isu korupsi tiba-tiba sudah ada isu terorisme. Sehingga yang korupsi tidak terlihat lagi dimedia. Jadi pencuri Negara aman-aman saja dengan isu terorisme. Yang menjadi korban adalah umat Islam, yang selalu disudutkan.
7.      Pengajian.
Televise juga menayangkan kajian-kajian keislaman. Namun yang diundang adalah tokoh-tokoh dan ulama yang error pemikirannya. Yang mengatakan jilbab itu tidak wajib, yang mengatakan lesbiyan boleh, yang mengatakan semua agama sama. Inilah yang ditayangkan oleh televise. Sehingga bukan bertambah keimanan tapi kesesatan yang terjadi. Bila ada ustadz yang menjelaskan tentang kebenaran pasti akan mendapatkan vonis teroris, radikalis, ekstrimis dan sebagainya, sehingga tidak mendapat lagi undangan dari kajian televise. Sehingga para ulama yang benar tidak lagi bisa mengatakan yang benar, selain menjelaskan pahala-pahala sebuah amalan. Sedangkan ketauhidan tidak ada, sehingga umat tau bagaimana beriman tapi tidak tau kenapa harus beriman.
Inilah yang terjadi dizaman sekarang yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Dalam hal ini Allah  berfirman:
`s9ur 4ÓyÌös? y7Ytã ߊqåkuŽø9$# Ÿwur 3t»|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB 3 ö@è% žcÎ) yèd «!$# uqèd 3yçlù;$# 3 ÈûÈõs9ur |M÷èt7¨?$# Nèduä!#uq÷dr& y÷èt/ Ï%©!$# x8uä!%y` z`ÏB ÉOù=Ïèø9$#   $tB y7s9 z`ÏB «!$# `ÏB <cÍ<ur Ÿwur AŽÅÁtR ÇÊËÉÈ  
Artinya: “orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
Dalam ayat diatas jelas, millah disini tidak harus agama, gaya hidup, pemikiran. Tayangan televise jelas sekali untuk merusak moral bangsa, seperti yang telah kita bahas diatas. Boleh berislam tapi pemikiran tidak Islam, akhlak bukan Islam, gaya bukan Islam, dan lainnya. Alhamdulillah untuk menjawab hal ini lahir tv-tv Islam yang dikenal dengan tv da’wah, sebut saja Rodja TV, Wesal TV, Insan TV, Ahsan TV,  Bunayya TV, Surau TV, Hang TV, Yufid TV, IHBS TV, Suara Iman, Erje TV, SN TV, Iqra’ TV, Telivisi Internasional ada Mekkah Live, Madinah Live, Peace TV dan lain-lain.

Bagi anda yang sering akses internet menonton tv, lihat saja di http://www.useemoslem.com/ semua tv da’wah ada website itu. Sementara kami juga berniat mendirikan streening TV yang telah kami rancang dengan nama ATV, dan Dewan Da’wah sendiri juga memiliki streening tv yaitu dewandakwah.tv. dari alasan diatas maka sudah pantaslah kita beralih kepada tv-tv Islam yang jujur bersuara dan pastinya tidak ada iklan aneh-aneh. Maka tiada kata selain stop televise nasional dan beralih ke tv-tv Islam yang bermanfaat.   
Pembahasan Selanjutnya: Pendidikan Untuk Anak

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: