Wednesday, September 2, 2015

Life Is Choice


            Hidup adalah pilihan. Apa yang kita kerjakan dan lakukan, itu semua adalah pilihan kita. Ketika kita melihat gaya anak gaul. Pasti kita akan melihat gaya yang wow gitu. Yang tidak biasa dengan gaya-gaya anak biasa. Biasanya rambut menengah agak kebawah, gaya rambut berubah-ubah gak karuan (mengikuti trend), MP3 Player Made In China yang berisi lagu-lagu hits dalam negeri seperti Radja, Ungu, D’Bagindas, Wali dan sebagainya. Isi lagunya di konter HP.
            T-Shirt Junkies merek Skater (palsu) hasil sablon di Advertishing sebelah. Jam tangan puma palsu Made In China harga pasaran 30 ribu rupiah. HP Nokia beli se’kon. Boxer sengaja diperlihatin, celana melorot kebawah. Atasnya besar, semakin kebawah semakin mengecil, layaknya pencil. Pake sandal clasual hasil ngumpulin THR lebaran.
            Apakah model diatas adalah gaul? Apapun jawabannya, itu adalah pilihan mereka. Gaya gaul lain banyak kita temukan di Facebook, salah satu media social yang paling banyak digunakan kaum muda dan bahkan orang tua. Nama Facebook panjang, tidak tau apa yang harus dibaca. Gaya foto di profil, mulai dari rambut gaya jestim biber, walaupun muka hancur babak belur, yang penting rambutnya dulu.
            Seorang tukang becak yang kerjanya setiap hari full, kira-kira bagaimana masa lalunya. Apakah dia seorang siswa yang berprestasi. Ketika anak sekolahan yang kerjanya ngumpul dengan para gengnya. Cabut sekolah adalah hal yang paling mereka senangi. Merokok adalah hal yang biasa. Kira-kira apa masa depan siswa model ini. Akan kah dia menjadi orang yang sukses.
            Life Is Choice, hidup adalah pilihan. Ketika anda melihat tukang dayung Sampan (Sejenis perahu) yang berada ditengah perairan. Yang berhak menentukan arah belok ke kiri dan ke kanan dia atau bukan? Sekali lagi life is choice. Hidup ini terdapat pilihan-pilihan. Sekarang kita memilih yang Istimewa atau yang biasa. Contoh, yang biasa => dompet isinya pecahan dua ribuan. Yang Istimewa => dompet isinya ratusan ribuan.
            Kita memilih Istimewa atau biasa? Atau ketika ada orang ingin meminang anak gadis kita, maka keputusan kita memilih yang istimewa atau yang biasa? Istimewa! Ini bukan materialis tapi realistis. Memang kita lebih memilih yang istimewa untuk anak kita. Pertanyaan selanjutnya. Wanita dipilih atau memilih.
            Ketika ada dua orang pemuda yang mendekati dengan anda. Sama-sama sering masuk Koran. Pemuda pertama masuk Koran karena karyanya yang kreatif. Pemuda selanjutnya masuk Koran karena perampokan dan pencurian. Dari kasus diatas anda memilih yang pertama atau yang kedua. Maka posisi anda dipilih atau memilih. Tentunya andalah yang berhak menentukan pilihannya.
            Sekarang, yang istimewa itu sedikit atau banyak? Yang mana yang lebih banyak, yang biasa atau yang istimewa. Pernah kita nonton bola. Jumlah pemain sepak bola adalah 11 orang. Mereka main bola dibayar atau membayar? Yang menjadi sporter membayar atau dibayar. Mana lebih banyak antara pemain bola dengan sporter/penonton?. Maka dari analisa ini, yang Istimewa penonton atau pemain.? Jawabannya pilihan anda J. Life is choice.
            Apapun yang kita lakukan adalah pilihan kita. Ketika kita hidup di dunia ini sibuk dengan pekerjaan. Maka pekerjaan itu adalah pilihan kita. Ketika hidup kita di dunia sibuk peselancar namun ketika azan, kita langsung shalat. Maka itu juga pilihan kita. Ketika hidup kita sehari-hari, asyik dengan sms-an dan facebook-an dan berbagai kegiatan yang melalaikan lainnya. Maka itu juga pilihan kita.
            Hidupmu pilihanmu. Ketika anda mau mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Itu juga pilihan anda. Allah  berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf: 179. Semoga menjadi renungan kita bersama.
ôs)s9ur $tRù&usŒ zO¨YygyfÏ9 #ZŽÏWŸ2 šÆÏiB Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ( öNçlm; Ò>qè=è% žw šcqßgs)øÿtƒ $pkÍ5 öNçlm;ur ×ûãüôãr& žw tbrçŽÅÇö7ム$pkÍ5 öNçlm;ur ×b#sŒ#uä žw tbqãèuKó¡o !$pkÍ5 4 y7Í´¯»s9'ré& ÉO»yè÷RF{$%x. ö@t/ öNèd @|Êr& 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqè=Ïÿ»tóø9$#
Artinya: “dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.”
            Hidup ini bagaikan sekumpulan lilin terdiri dari yang pendek dan panjang. Maka kematian juga demikian. Kita tidak tau lilin mana yang akan mati lebih dulu. Bisa jadi yang pandek lebih dulu, karena hampir habis terbakar api. Namun yang panjang juga tidak bisa di pungkiri. Mungkin dia duluan mati karena hembusan angin yang kencang.
            Begitu juga dengan kita manusia. Kita tidak tau ajal kapan akan datang. Bisa jadi anda duluan dan nanti saya yang akan menyusul. Bisa jadi yang muda duluan, karena kecelakaan. Umur kita tidak tau sampai kapan. Oleh karena itu persiapan untuk kematian tidak bisa untuk ditunda nanti saja. Dunia adalah persiapan untuk hari akhir. Kita siap atau tidak siap itu adalah pilihan kita ketika malaikat maut datang menjemput ajal kita.
            Kematian juga tidak bisa ditunda, atau lari darinya. Siapapun yang hidup pasti akan mengalami kemajian. Kematian tidak mengenal tahta, wanita dan raja. Kematian juga pasti akan tiba walaupun anda dijaga ratusan tentara. Karena itu sekali lagi life is choice, anda persiapkan atau tidak itu pilihan anda.
            Selanjutnya dalam firman Allah  semoga menjadi bahan renungan untuk kita semua.
$ygyJolù;r'sù $yduqègéú $yg1uqø)s?ur ÇÑÈ   ôs% yxn=øùr& `tB $yg8©.y ÇÒÈ   ôs%ur z>%s{ `tB $yg9¢yŠ ÇÊÉÈ  
Artinya: “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
            Ketika anda melewati persipangan, disitu terdapat planflet penunjuk arah. Jalan ini menuju kesini. Jalan itu menuju kesitu. Jalan sana menuju kesini, sampailah ke Sabung. Dan seterusnya. Tentunya arah jalan yang akan anda lalui itu, adalah pilihan anda. Hal yang sama juga kita pertanyakan, ketika dihadapkan kepada kita pilihan-pilihan.
Ada maksiat, melanjutkan study, shalat berjamaah, bisa sesat bisa keliru, melancong, meried dan sebagainya. Yang berhak menentukan pilihannya adalah anda sendiri. Mau memilih yang mana, itu semua juga terserah anda. Namun Islam mengajarkan kita untuk memilih yang baik (ikhtiar). Maka pilihlah Islam karena Islam itu yang baik dan lengkap tata cara hidup, semuanya telah diatur dalam agama Islam. Tinggal kita mau memilih Islam yang sesungguhnya atau abangan.

Pembahasan Selanjutnya: Habits

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: