Wednesday, March 2, 2016

Agar Sampah Tak Jadi Masalah

12717924_10208447700814685_6022085383055701363_n
Hari Peduli Sampah Nasional
Oleh: Amriadi Al Masjidiy*

Sebenarnya ini tulisan lama dan telah dimuat di beberapa media Aceh dan Bekasi. Namun dalam tulisan ini terdapat banyak kesalahan pengetikan sehingga mengharuskan saya untuk mengedit kembali.

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) hari ini serentak dan semarak di 104 Kota/Kabupaten. HPSN ini merupakan sebagai gerakkan nasional bebas sampah 2020. Menurut bebassampah.id Gerakkan ini sebagai kerja bakti nasional yang diselengggarakan setiap tahunnya pada tanggal 21 februari diseluruh Indonesia. Mulai dari Kota, Pesisir Pantai dan bahkan sampai ke gunung. Gerakkan HPSN hari ini didukung oleh 465 komunitas, lembaga dan yayasan, kemudian ditambah lagi ratusan komunitas Bank Sampah. Bank Sampah termasuk sebagai penggerak bebas sampah nasional dengan partner Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

HPSN di Kota Bekasi berjalan dengan langsar di Plaza Bekasi. Waste4Chage.com (W4C) menegaskan HPSN serentak dilaksanakan care free day, baik secara inisiatif sendiri maupun komunitas kemudian ditutup dengan operasi pugut sampah. W4C dalam hal ini berkalaborasi dengan 30 komunitas peduli lingkungan lainnya. Pelopor bebas sampah 2020 didukung oleh semua lapisan masyarakat.

Saya di Kota Bekasi berkaborasi dengan Berkah Oleh Sampah dan Berkah Olah Sampah (BOS Consulting) dan Bank Sampah Pelopor Mandiri dengan dukungan Komunitas Empatisan Revolusi Energi Nasional (KEREN), Lembaga Edukasi Nasional Teknologi dan Energi Rakyat Indonesia (LENTERA), Yayasan Persaudaraan Pelopor Peradaban, Sieben Ahren (sebuah komunitas peduli lingkungan Jerman) dan Sahabat Archery.

Dalam acara tersebut kami membawa spanduk yang fenomenal dengan tulisan besar “SAMPAH BUKAN MASALAH”, keberanian tulisan yang kami buat bukan tidak berdasar tapi karena dukungan dibelakang kami yang siap mengolah sampah. Sehingga harga sampah sangat bernilai di jika diolah dan dikelola dengan cara enterpreuneur.

Gerakkan HPSN ditempat lain, sebutkan saja Aceh khususnya di kota Lhokseumawe yang di pelopori oleh sahabat saya satu sekolah dulu di MTs.S Muhammadiyah Lhokseumawe, yaitu Heru Tesar Ichsan yang mengambil lokasinya di Pantai Ujong Blang Lhokseumawe. Begitu juga teman-teman yang lain seperti Riau, Lampung, NTB, Kalimatan Barat, Sulawesi Selatan juga melakukan hal yang sama.

Kembali ke Kota Bekasi, HPSN di Kota Bekasi diikuti oleh beberapa sekolah, Yayasan, LSM, Komunitas, dan Bank Sampah se Kota Bekasi. Bank Sampah se Kota Bekasi juga berkumpul dalam sebuah wadah yaitu Sentra Bank Sampah Kota Bekasi, yang didukung pemerintah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Rahmat Efendi dalam sambutannya selaku Wali Kota Bekasi, mengatakan bahwa sampah di Kota Bekasi harus ditangani secara keseluruhan. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan termasuk pihak sekolah yang bisa membuat atau menambahkan jam kebersihan baik di lingkungan sekolah,  turun jalan atau ke tempat lainnya. Dengan hal ini kita berharap kota Bekasi terbebas dari yang namanya sampah, tegas Wali Kota di Lapangan Gedung Plaza Kota Bekasi (21/2/2016).

Setelah Apel di Lapangan Plaza Kota Bekasi kemudian di lanjutkan dengan gerakkan pugut sampah di sepanjang jalan Samarecon dan sekitarnya. Dan akhiri dengan timbang sampah di Sentra Bank Sampah Kota Bekasi yang diketua Pak Sairoji. Sampah yang dikumpulkan itu kemudian diserahkan kepada Rumah Sedekah Sampah. Untuk diolah dan dipergunakan dalam kegiatan sosial lainnya.

“Diharapkan dengan acara seperti ini Indonesia terbebas dari yang nama sampah”. Tulisan ini telah dimuat di Litas Atjeh, Berita Ekpres, Bekasi Media, Klik Kabar dan Tebar Suara


*) Penulis Merupakan Aktivis Lingkungan di Kota Bekasi, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam di STID Mohammad Natsir.

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: