Wednesday, March 2, 2016

Klarifikasi Fitnah Bocah Wahhabi Muslimedia News.


Oleh: Amriadi Al Masjidiy*

Berikut Klarifikasi terhadap Tulisan hasil Report Special muslimedianews.com dengan judul “KH. Idrus Ramli dan ImamSyafii, Fitnah Bocah Wahhabi.”

Selamat siang bapak-bapak dan tuan-tuan serta nyonya-nyonya di Muslimmedia News (MMN). Sebenarnya saya tidak ingin menulis klarifikasi ini, namun karena saya barusan menulis curhatan masalah media social. Jadi harus punya bukti kalau hal ini pernah ada antara kru Media Rujukan Umat dengan bocak ingusan seperti yang berkomentar pada Fanspage Facebook media anda.

Nah, sebelum saya mengklarifikasi terhadap report special anda. Mas-mas, tuan-tuan di MMN saya ingin menanggapi dulu komentar salah satu pengemar media MMN di Facebook. Begini lo mas/bapak/tuan/ustadz saya ini boleh saja dianggap bocah ingusan. Tapi sayang media yang besar sekelas MMN yang memiliki manajemen, struktur organisasi dan seterusnya tidak pantas berhadapan dengan bocah ingusan. Sekali lagi walaupun ingusan media yang anda kagumi terlihat profsional atau tidak.

Sekali lagi, hello. Mas-mas/tuan-tuan/bapak-bapak/ustadz-ustadz yang saya muliakan. Karena hamba yang ingusan ini terkadang terlalu sempit dalam berfikir dan terlalu awam dalam memahami setiap kata-kata yang kami lihat dan kami dengar. Jadi maklum saja karena kami ini masih awam bin dhoif, gitoe lo.

Tuan/ustadz yang mulia di MMN saya telah berkali-kali lo memahami secara mendalam pernyataan KH. Idrus Ramli yang terhomat nan mulia. Sangat banyak media di Aceh menulis hal yang sama dengan apa yang saya tulis. Namun media-media besar itu ko tidak disebut Wahhabi setidaknya, kalau tidak mau menulis media bocah. Karena mereka menulis  hal yang sama dengan yang saya tulis. Sebagai bukti lihat berita di Koran Serambi Indonesia, ko gax MMN sebut Serambi Wahhabi.
 Tanggapan Terhadap Idrus Ramli, Selain Mazhab Syafii Sesat
Kemudian baca juga di aceh.tribunnews.com yang menulis hal yang sama. Ko gax ada Tribunnews milik Wahhabi gitoe lo, biar adil. Ko Cuma berani ama bocah ingusan.


Lihat juga berita di resmi Kapolda Aceh juga menulis hal yang sama, kenapa juga tidak ada sebutan Wahhabi piye lo mas.

Rupanya adatkita.com juga menulis hal yang sama lo mas dan masih banyak media yang lain menulis hal yang lo. Ko pada gax disebut Wahhabi. ko ke ene doank yang disebut Wahhabi, itu pun yang saya nulis di blog. Yang pembacanya sangat jauh ketinggalan dengan media MMN lo.


Berita tulisan itu pun juga telah usang, tapi ko ungkit kembali ya. MMN juga ngelesnya begini “Kalau pun apa yang ditulis oleh pemilik blog (Amriadi) itu adalah benar perkataan Ust. Muhammad Idrus Ramli, maka pemilik blog juga telah salah paham. Sebab rangkaian kalimat Ust. Muhamamd Idrus Ramli juga menyebutkan kata "diluar Aswaja". Sehingga yang dimaksud bukanlah madzhab fiqh seperti Hanafi, Maliki maupun Hanbali. Sebab ketiganya masuk dalam ruang lingkup Aswaja (Ahlussunnah wal Jama'ah) sama halnya seperti madzhab Syafi'i.  Sedangkan yang berbeda adalah seperti Wahhabi. “

Bandingkan dengan apa yang diberitakan di media. Media menulis diluar dari aswaja dan mazhab Safii lo. Jadi jangan ngeles lah dengan bocah ingusan. 

Oke kita lanjutkan saja, mohon maaf lo mas-mas dan tuan-tuan yang mulia. Saya tidak bermaksud menghina ataupun memfitnah KH.Idrus Ramli yang saya banggakan. Namun saya Cuma bertanya, karena saya adalah masih belajar (bocah) karena tidak sanggup memahami kalimat-kalimat yang disampaikan oleh Kiyai. Jadi mohon maklum aje ya.

Nah, kalimat terakhir dari tulisan ini. Saya tidak ingin memanjangkan masalah ini karena sebenarnya telah basi, tapi karena MMN angkat ulang. Jadi saya juga angkat lagi. Jadi dalam tulisan ini saya secara resmi meminta Maaf kepada KH. Idrus Ramli dan serta pendukung-pendukungnya, jika apa yang diberitakan di media adalah salah dan saya cabut semua tulisan saya di sluruh media. Jika benar apa yang saya publikasikan maka sekali lagi saya ucapkan mohon maaf, bahwa yang diucapkan oleh yang mulia Idrus Ramli dalam penafsiran awam bin dhaif adalah hal yang salah.

Saya terlahir dari keluarga NU nahdiyin tulen, maka sangat tidak pantas berhadap dengan yang mulia, yang ilmunya lebih tinggi dari saya yang awam. Karenanya itu saya tidak mau mempermasalahkan lagi berita yang telah usang bin basi. Kalau MMN seminggu setelah saya publis ditanggapi itu baru namanya update, sudah berbulan-bulan dan bahkan sudah beganti tahun.
*) Amriadi Al Masjidiy merupakan aktivis Media Sosial dan Lingkungan di Kota Bekasi.



SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: