Birul
Walidain
Islam
selain menjelaskan hak orang tua kepada anak yaitu mengajarkan kepada kebaikan
dan ketaatannya pada yang maha kuasa karena setiap bayi yang lahir adalah
ftrah, orangtuanyalah yang menyebabkan dia Yahudi, Nasrani, Majusi. Seorang datang kepada Nabi dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak
anakku ini?" Nabi menjawab, "Memberinya nama yang baik,
mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu)."
(HR. Aththusi).
Islam juga menjelaskan hak anak
kepada orang tua, yaitu berbakti kepadanya. Dalam sebuah hadist Rasullah . Bersabda: Kepada siapakah wahai Rasul yang berhak
mendapatkan cinta dan kasih sayang, Rasulullah .
Menjawab ibumu, kepada siapa lagi, jawabnya ibumu, kemudian kepada siapa lagi,
jawabnya ibumu, kemudian kepada siapa lagi jawabannya bapakmu. (Al-Hadits)
Tugas
seorang anak adalah memberikan kasih sayang kepada orangtuanya, bukan kepada si
dia. Namun kalau sudah bersuami bagi wanita yang harus dia taati adalah
suaminya. Namun kalau laki-laki tetap harus taat pada orangtuanya, karena surga
juga dibawah kaki ibu. Maka dari itu, kita senantiasa untuk berbuat baik kepada
orangtua. Kenapa harus berbuat baik kepada orangtua? Jawabnya ada pada hadits
berikut: Keridhaan Allah tergantung
kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua
orang tua. (HR. Al Hakim)
Apakah
orangtua kita ridha kalau kita menjadi anak yang nakal, mengobarkan aurat,
cabe-cabean. Dalam satu riwayat ditegaskan bahwa selangkah anak perempuan
kelaur rumah tanpa menutup aurat maka selangkah pula kaki orangnya ke neraka,
selangkah kaki istri keluar tanpa menutup aurat maka selangkah kaki suaminya ke
Neraka. Inilah bedanya, kalau anak-anak perempuan belum nikah tanggungan
orangtua, maka jagalah orangtua dari api neraka. Tutuplah auratmu, walau itu
sulit bagimu. Karena keridhaan Allah juga ada pada keridhaan orangtua. Bagi
wanita yang bersuami maka tanggungannya suami, oleh karena itu suami yang kita
cintai masak mau kita bawa dia ke Neraka, maka tiada selain #yukNutupAurat.
Menutup
aurat bukan saja kamu yang mendapatkan pahala, tapi juga mengalir kepada
orangtua bagi yang belum menikah, dan kepada suami bagi yang sudah nikah. Jadi
dek, kalau gak mau orangtuanya ke Neraka besok peke hijab ya. Bukan saja hijab
yang menyebabkan kita dan orang tau berpahala, taat pada Allah juga termasuk
kategorinya. Namun jika kita mengabaikannya maka ingatlah hadits berikut: Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi)
orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR.
Muslim) kafir yang dimaksud dalam hadits ini adalah kufur nikmat yang tidak
mengeluarkan kita dari Islam.
Lantas
bagaimana kalau orangtua menyuruhmu untuk bermaksiat dan melanggar ketentuan
Allah . Maka dalam hal ini
Allah firmankan langsung dalam Al-Qur’an:
bÎ)ur #yyg»y_ #n?tã br& Íô±è@ Î1 $tB }§øs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïæ xsù $yJßg÷èÏÜè? ( $yJßgö6Ïm$|¹ur Îû $u÷R9$# $]ùrã÷ètB ( ôìÎ7¨?$#ur @Î6y ô`tB z>$tRr& ¥n<Î) 4 ¢OèO ¥n<Î) öNä3ãèÅ_ötB Nà6ã¥Îm;tRé'sù $yJÎ/ óOçFZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÎÈ
Artinya: dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS.
Luqman: 15)
Maka
jelas sudah dengan ayat diatas jika orangtua menjauhkan kita kepada Allah . Maka jangan ikuti hal
itu, tapi jagalah orangtua didunia dengan baik, sebagaimana semestinya. Da’wah
kepada orangtua adalah yang utama, jika orangtua kita dalam kesyirikan.
Orangtua kita yang telah melahirkan kita jangan sekali-kali kita mengatakan ah kepadanya. Karena itu termasuk dosa
besar, dengarlah apa yang dia katakan, kerjakanlah apa yang disuruhkan olehnya
selama tidak bertentangan dengan aturan Allah .
Jangan
sekali-kali membentaknya, apalagi mencacinya, jangan sampai kita termasuk
anak-anak yang durhaka kepada orangtua. Mentang-mentang kita berpendidikan kita
menghinanya, dengan berbagai kata seperti bego, goblok dan lain-lain. Itu
sangatlah tidak pantas kita katakana kepadanya. Walaupun yang dilakukan oleh
orangtua kita itu salah, namun tidak mesti harus keluar kata-kata yang kasar.
Berlemah lembutlah dengan mereka. Tiada alasan tidak bisa berlemah lembut
dengan orangtua, kenapa kepada si dia kamu lebih bisa dan bahkan romantisme
yang kamu obralkan.
Ingatlah
jasa-jasanya, jangan sampai ketika kita Berjaya kita lupa kepadanya. Jangan
sampai ketika kita kaya tidak pernah kita sampai kepada orangtua kita. Padahal
dia dengan susah payah menjaga kita waktu kecil. Tapi ketika dia tua kita melah
meninggalkannya ditempat panti jompo. Sugguh aneh jika demikian, pernahkan
ketika kita kecil ditinggalkan oleh orangtua kita demikian. Maka dosa yang
sangat teramat besar jika orangtua kita tidak ridha terhadap diri kita.
Pernahkan
ingat kisah dongeng Maling Kundang, mungkin kisah itu bisa menginspirasikan
diri kita. Namun juga ada kisah yang bukan dogeng, tapi nyata benar ada. Dia
bernama Alqomar. Ketika dia sebelum memiliki Istri, dia selalu berbakti kepada
orangtuanya. Namun ketika dia sudah beristri dia lupa kepada orangtuanya. Dia
lebih cinta kepada Istrinya daripada ibunya. Maka ibunya pun tidak ridha kepadanya
dan tidak bisa memaafkannya.
Maka
ketika dia meninggal nyawanya tertahan, bagaikan ikan yang terdampar kedarat.
Namun karena orangtuanya bersisikeras tidak akan memaafkan perbuatannya,
Rasulullah . Menganggilnya,
tawaran Rasulullah juga tidak menyurutkan ibunda Alqomar untuk memaafkan
anaknya. Kemudian Rasulullah memerintahkan kepada para sahabat untuk
mengumpulkan kayu bakar, agar Alqomar tidak tersiksa lagi.
Namun
sang ibu tidak tega melihat anaknya untuk dibakar, lantas dia juga memaafkannya.
Akhirnya Alqomar meninggal dunia dengan siksaan didunia saja yang begitu berat.
Namun bagaimana diakhirat, hanya Allah yang maha mengetahui segalanya. Maka
dari itu taatilah orangtua kita. Jangan sekali-kali kita menyakitinya, karena
itu dosa yang teramat pedih. Tugas kita sebagai anak yang shaleh/shaleha
mendoakan mereka semua. semoga mereka diberikan oleh Allah panjang umur, sehat
selalu, dan diampuni dosa-dosanya. Aamiin…
Pemabahasan selanjutnya: I'tikaf
0 comments:
Post a Comment