Sunday, September 20, 2015

Pendidikan Untuk Anak


Pendidikan Anak
            Pendidikan untuk anak sangat lah penting sejak dini, karena anak merupakan investasi akhirat. Mendidik untuk menjadi anak yang shaleh adalah impian semua orang, kaerena amal yang tidak terputus adalah anak shaleh yang mendoakan orang tua. Lantas bagaima cara agar menjadi anak yang shaleh. Firman Allah dalam surat lukman adalah jawabannya:
øŒÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏètƒ ¢Óo_ç6»tƒ Ÿw õ8ÎŽô³è@ «!$$Î/ ( žcÎ) x8÷ŽÅe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOŠÏàtã ÇÊÌÈ  
Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman:13)
Sebelum kita bahas panjang lebar ayat ini, saya ingin menanyakan terlebih dahulu kepada ibu-ibu semua yang hadir disini. Kalau suami menikah lagi kira-kira ibu-ibu cemburu atau tidak? Cemburu! Kita saja yang manusia cemburu kalau suami nikah lagi. Allah yang maha kuasa atas segalanya, tentu juga cemburu kalau menyukutukannya dengan cara apapun. Maka dari itu dosa syirik, dosa yang sangat teramat besar.
Kembali lagi kepada ayat diatas, bagaimana cara Luqman mengajarkan kepada anaknya jangan mensyarikatkan Allah . Disini dapat kita simpulkan bahwa kita diperintahkan oleh Allah untuk membimbing anak kita kepada ketauhidan bukan kepada kekufuran. Tapi bagaimana realitanya. Apa yang kita ajarkan kepada anak-anak kita. Sudahkah kita ajarkan pada anak kita akan kenapa harus berislam, kenapa harus menyembah Allah semata, kenapa harus shalat, puasa dan zakat,  kenapa dan kenapa.
Ketika anak kita main ditempat kawan, nak pulang jangan magrib nanti disenggol setan. Waktu pulang anak kita kesepak batu dan jatuh berdarah. Kan sudah mama bilang, pulang jangan malam-malam disenggol setan. Ketika mau tidur, nak cuci kaki dulu. Kalau tidak nanti dijilat setan. Anak-anak sering tergesa dan maunya cepat-cepat untuk tidur jika mereka sudah ngantuk. Namun datang sumut menggigit kaki dan dia menangis. Namun datang kita, kan sudah mama bilang kalau mau tidur cuci kaki dulu. Inikan sudah di jilat setan. Makan jangan bicara nanti di makan sama setan, semua setan. Apa-apa setan.
Sehingga secara tidak langsung kita ajarkan kepada anak kita untuk takut kepada setan bukan kepada Allah .  Ketika ibunda Imam Syafii sebelum lahir saja sudah membiasakan diri untuk halaqah-halaqah Al-Qur’an. Dan ketika Imam Syafii lahir yang dibiasakan oleh ibundanya dengan Al-Qur’an. Maka jangan heran kalau Imam Syafii umur 7 tahun sudah hafal dan baca Al-Qur’an. Dan pada umur 9 tahun Imam Syafii sudah hafal Kitab Al Muwatta’ karya Imam Malik, jadi Imam Malik dan Imam Syafii adalah guru dan murid. Walaupun ada pendapat antara Imam Malik dan Imam Syafii berbeda.
Hal yang sama juga juga dilakukan oleh seorang ayah dari palinglima perang terbaik. Dia adalah Muhammad Alfatih yang anak-anak sekarang banyak yang tidak tau dengan nama yang ini. Karena anak-anak sekarang yang duluan diajarkan oleh televise akan kisah-kisah percintaan dan romansa, tapi kalau anak-anak dahulu yang diajarkan oleh orangtuanya kisah para pejuang Islam, bukan si Kancil mencuri timun. Kalau si Kancil mencuri timun yang kita ceritakan maka korupsi dan penjurian diwaktu besarnya. Kenapa demikian karena dari kecil sudah kita ajarkan bagaimana si Kanil curi timun.
Kembali lagi kepada Muhammad Alfatih, yang waktu kecilnya diajarkan langsung oleh ulama terkemuka, dalam waktu kecil sudah hafal Al-Qur’an, yang di ceritakan adalah kisah perjuangan para sahabat, kisah para pejuang Islam. Maka tidak heran umur 18 tahun ayahnya mengangkat menjadi raja. Dan pada umur 22 tahun Kota Konstatinopel ditaklukkan olehnya. Kota Konstatinopel, jika dunia ini satu Negara maka ibukota yang paling cocok adalah kota Konstatinopel.
Hal ini dia taklukkan sebagaimana hadits Rasulullah . Yang mengatakan kota Konstatinopel lebih dahulu ditaklukkan oleh umat Islam. Dan panglima yang menaklukan adalah panglima terbaik. Umat Islam dari masa sahabat sampai ke generasi ke enam belum ada yang bisa menaklukkan, namun Muhammad Alfatih yang merupakan generasi yang ke 7 baru bisa menaklukannya. Apa yang kita tanam maka itu yang akan kita petik. Kita tanam kepada anak kita TV perusak maka hasilnya sudah pasti, tidak perlu kita sebutkan lagi.
            Anak-anak cenderung mengikuti kita, apa yang kita ucap, langkah, sampai gaya dan kesopanan juga tidak tinggal diperhatikan. Kita selaku orangtuanya menjadi contoh baginya. Ketika kita pakai pakaian yang mohon maaf belum menutupi aurat kita selaku ibunya, maka jangan heran kalau anak kita mengikutinya. Ketika kita berlaku kasar didepan anak-anak kita maka jangan heran kalau anak-anak kita nakal.
            Terus bagaimana kalau anak-anak kita tinggal hanya bersama pebantu rumah tangga. Dan kita hanya sedikit waktu bersamanya. Apalagi ada yang menitipkan kepada tempat penitipan anak, sungguh keibuan dan kebapakan kita akan hilang darinya. Jangan heran kalau dia lebih cenderung kepada lingkungannya, walaupun kita tidak mau anak kita demikian.
            Ketika anak kita yang diajarkan oleh pebantu lulusan SD maka itulah guru pertamanya. Sedangkan ibunya yang S2 tapi sibuk kerja, tidak ada gunanya untuk anaknya. Anak sebagai generasi kita yang perlu kita didik semaksimal mungkin. Maka bagi ibu yang S1 atau S2 kuliahnya jangan malu tinggal dirumah bersama anak-anak, karena memang itu tugas kita bagi seorang ibu. Ayahnya, tugasnya mencari nafkah untuk istrinya dan keluarga. Membantu suami boleh-boleh saja, tapi jangan sampai anak-anak kita terlantar begitu saja. Anak aset masa depan dan penyelamat diakhirat nantinya.
            Begitu juga kalau anak sudah biasa dengan lingkungannya, akan susah mendengarkan ucapan kita selaku orangtua. Ketika kita bilang A, guruku bilang kalau itu adalah B. Maka jangan heran anak-anak nakal tidak mendengarkan kita orangtuanya. Maka dari itu kepedulian kita terhadap anak sangatlah penting guna untuk membentuk karakternya dan menjadikan mereka anak-anak yang shaleh dan shaleha.


Pembahasan Selanjutnya: Birul Walidain

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: