Sunday, December 13, 2015

harianandalas.com: Kehadiran Adi Maros Membuat Rapasah Terharu


Adi Maros Ketua Umum LSM Aceh Human Foundation (AHF) saat memberikan bantuan kepada Rapasah, Sabtu (5/9). (andalas/Muhammad ali)Adi Maros Ketua Umum LSM Aceh Human Foundation (AHF) saat memberikan bantuan kepada Rapasah, Sabtu (5/9). (andalas/Muhammad ali)Aceh Timur-andalas Sungguh sedih nasib ibu Rapasah (45) yang telah ditinggal suaminya 15 tahun lebih akibat karena meninggal dunia. Rapasa yang hidup bawah garis kemiskinan di Desa Gampong Mesjit Kecamatan Nurussalam Kabupaten Aceh Timur, sehari-hari bekerja menderes getah milik warga desa. Dengan hasil yang tidak mencukupi kebutuhan, namun tetap berjuang untuk bertahan hidup dengan sangat memprihatinkan, harapan ke depan ketiga anak-anaknya dapat membawa perobahan nasibnya.
Terkaiat hal itu, Ketua Umum LSM  Aceh Human Foundation (AHF) Abdul Hadi Abidin atau yang sering disapa Adi Maros, tergugah hatinya saat membaca berita online harian andalas dan melihat foto berita beberapa hari yang lalu. Sehingga  membawakan bantuan pakaian dan berupa uang tunai  Rapasah di Dusun Alue Punti Desa Gampong Masjid Kecamatan Nurussalam kabupaten setempat, Sabtu (5/9).
Rapasah yang mempunyanyi tiga anak ini tinggal di gubuk reot yang sangat memprihatinkan. Dinding yang terbuat dari anak kayu bulat-bulat dan tempat tidur terbuat dari belahan batang pinang, dengan ditemani anaknya yang paling bungsu bernama Ibrahim. Sementara dua anaknya lagi Amriadi sedang menuntut ilmu di sebuah SMA di Lampung dan Supriadi kini menimba ilmu di sebuah SMA di Kota Lhokseumawe, palig ada pulang setahun sekali.
Rumah itu yang diduduki sekarang, dapat dibangun karena bantuan dari pada mantan camat sebelumnya. Rapasah dengan dibantu oleh kepala desa dan beberapa masyarakat setempat, membangun gubuk reot tersebut. Tanah itu kini telah diwakafkan  kepadanya oleh mantan camat M Nur. Itupun diwakaf tanah karena Kepala Dinas Sosial Aceh Timur M Yasin datang kepadanya Rapasah tahun 2014, meminta surat tanah dan proposal rumah. Agar bila bantuan dari pemerintah setempat sudah dapat disalurkan sesuai dengan aturan bantuan yang selama ini disalurkan kepada masyarakat.
Terkait hal itulah, Rapasah menjual kambing dan ayam beserta bantuan dari kepala desa dan warga  setempat segera mengurus surat tanah wakaf yang diberikan oleh mantan camat M Nur kepadanya. “Namun sudah lebih setahun menunggu kedatangan bantuan rumah dari dinas sosial tidak kunjung tiba, kini rumahnya sangat memprihatinkan dan banyak lobang angin yang menghembus ke dalam. Baik di siang hari maupun malam hari,” ujar Rapasah. (MAD)

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: