Thursday, December 17, 2015

Korupsi Bukan Masalah

Usaha untuk memberantaskan korupsi di Indonesia sudah sangat banyak dilakukan. Namun korupsi di Indonesia tetap menjadi angka yang sangat sulit untuk diturunkan. Perjuangan-perjuangan yang dilakukan KPK untuk memberantaskan korupsi sangat mulia, tapi terkadang mereka juga kena imbasnya, sampai-sampai mereka ditargetkan untuk dibubarkan. (Menurut isu baru-baru ini).
Usaha perjuangan ini kita harus memberikan nilai tinggi kepada KPK yang langsung bergerak menangani perkara-perkara tindakan korupsi. Luar dari itu juga ada Laskar Anti Korupsi (LAKI) Perjuangan 45 dari Front Pembela Islam (FPI), kemudian juga ada yang baru-baru ini berdiri yaitu Indonesia Fight Coruption (IFC) juga bergerak dibidang pembinaan.
Disamping itu juga masih banyak organisasi-organisasi anti korupsi lainnya seperti Jarak (Jaringan Anti Korupsi) dan lain-lain, itu semua adalah usaha untuk membendung tindakan-tindakan korupsi secara berjamaah. Tentunya semua kita tidak ingin ada tindakan korupsi di Indonesia, tapi apa boleh buat sistem yang memang demikian. Ambil modal balik setelah kampanye.
Kalau kita mau melumpuhkan ular maka lumpuhkanlah dulu kepalanya dan ekornya tentunya ikut lumpuh. Jika kita lumpuhkan ekornya dulu maka ular itu masih bisa menggigit. Begitu juga dengan sistem yang ada di Indonesia. Kalau mau memberantasan korupsi sampai ke akarnya maka lumpuhkanlah sistemnya. Kampanye untuk menjadi caleg saja habis ratusan juta, bagaimana dengan presiden. Maka jangan heran korupsi merajalela di Indonesia.

Kader Anti Korupsi
Mengkader anak-anak kita agar anti terhadap korupsi melalui penyadaran, bahwa korupsi itu sangat buruk bagi dirinya maupun orang lain. Bagi dirinya dosa yang sangat besar dan yang menyedihkan lagi menyensarakan orang lain. Sudah tidak ada lapangan kerja, ditambah lagi yang menduduki di pemerintahan korupsi. Dari itulah berdiri rumah-rumah dari kardus disamping jalan Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Seperti yang dilakukan LAKI Perjuangan yang turun kelapangan dan bahkan kepada pemerintahan lewat kader FPI. Dengan demikian LAKI Perjuangan adalah hasil pengkaderan dan terus dikader untuk mengatasi korupsi dimasa yang akan datang.
Hal yang sama juga dilakukan oleh IFC yang mengadakan seminar-seminar melawan korupsi. Jika pengkaderan ini berhasil dan semua anti korupsi maka tinggal gantikan dan hapuskan sistem pemilihan umum. Karena kampanyelah yang menyebabkan korupsi kembali akan terjadi.

Hukuman Untuk Korupsi
            Hukuman bagi korupsi selama ini hanya sebatas penjara. Kita tau di China, Jepang dan Arab hukuman mati. Bukan berarti disini saya merekomendasikan ikutan hukuman itu. Walaupun ada banyak tulisan hukum koruptor dengan peti mati. Tapi kita mencari mana hukuman yang pas untuk para koruptor. Kita sudah melihat penjara para koruptor beda dengan penjara pencuri sandal jempit dan 3 kakao. Pencara untuk koruptor layaknya hotel berbintang di kota-kota di Indonesia.
            Semua fasilitas lengkap dari Handphone sampai TV dan Laptop boleh dibawa ke penjara dan tidak sampai demikian ada beberapa kasus korupsi seperti Gayus Tambunan boleh berwisata ke Bali walaupun dirinya seharusnya dalam penjara. Beberapa yang lainnya ada yang pergi keluar negeri untuk menghabiskan uang negeri.
            Maka dari ulasan diatas penjara tidak membuat jera bagi pelaku koruptor. Dalam tataran hukum Islam koruptor sama dengan pencuri. Walaupun sebagian kita setuju kalau hukuman mati untuk koruptor. Namun penulis tetap mengatakan hukumannya potong tangan. Yang menjadi pertanyaan para koruptor sangat banyak di Indonesia dan ini akan melahirkan banyak orang yang cacat.
            Hukuman potong tangan jika ditegakkan dengan tegas sama rata maka para koruptor yang lain ikut ciut, takut akan beratnya hukuman yang akan dia jalani jika tertangkap. Dan ini tidak akan melahirkan para koruptor yang baru. Tapi kalau hukuman koruptor penjara sudah barang tentu yang baru juga mau ikutan kakak kelasnya. Dengan demikian hukuman yang keras ini, sudah barang tentu korupsi bukan lagi masalah. Karena sudah selesai permasalahannya.
            Islam itu sempurna, dari kelaur rumah, berpakaian sampai keluar masuk WC juga telah diatur, dari tidur sampai bangun tidur sudah ada aturannya. Apalagi masalah besar seperti pencurian dan Negara, sudah barang tentu sangat lebih rinci pejabarannya. Tinggal kita mau atau tidak mempelajari itu Islam yang rahmatalil alamin ini, sebagaimana dalam dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3.



SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: