Bagaimana pendapat
Anda mengenai orang yang tergabung dalam pemerintahan?
Dalam hal ini penulis
memandang, Ibarat pisau dapar ketika kita melawan perampokkan kalau kita tidak
bisa menusuk perampok maka kita yang tertusuk, begitu juga dengan mereka
aktifis di dalam pemerintahan. Mungkin niat pertamanya adalah untuk mewarnai
tapi tanpa sengaja terwarnai resikonya.
Ketika suatu undang-undang yang
dibuat bertentangan dengan syariat Islam maka itu resiko mereka di akhirat,
tapi jika suatu undang-undang yang ditetapkan sesuai syariat dan
memperjuangkannya didalam pemerintahan maka pahala dari Allah bekal Akhirat
sudah ada.
Memperjuangkan syariat Islam
lewat wasilah demokrasi boleh-boleh saja asal bisa dipertanggung jawabkan
didunia maupun diakhirat, karena Turki salah satucontoh Negara demokrasi
berhasil menegakkan syariat Islam. Semua itu tergantung kepada mereka di dalam pemerintah
dan juga urusan Allah di akhirat nanti. Tapi yang menjadi catatan adalah
kebathilan tidak bisa disatukan dengan kebenaran, untuk apa Allah menurunkan
ayat tentang musyawarah jika itu bukan sebuah syariat.
Syariat sangatlah harus
ditegakkan oleh pemimpin yang berpedoman kepada Al-qur’an dan As-Sunnah, kalau
tidak ada Amir atau pemimpin yang sesuai syariat siapa yang akan menegakkan
hukum potong tangan bagi pencuru, dan siapa yang akan memutuskan rajam hukuman
bagi penzina yang sudah menikah dan hukum-hukum sejenisnya.
Penting!!!!
Jika ada pendapat yang lebih raujih atau
lebih dekat kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah Shahiha maka itu yang benar.
0 comments:
Post a Comment