Wednesday, July 22, 2015

Khutbah Idul Fitri 1436 H Masjid Al Mu’min Sabung- Kec. Subah Kab. Sambas-Kalimantan Barat. “Makna Hari Raya”


Khutbah Idul Fitri 1436 H
MAKNA HARI RAYA

-          Makna Hari Raya – Amriadi Al Masjidiy – -Khutbah Idul Fitri -
 







Masjid Al Mu’min Desa Sabung
Kec. Subah Kab. Sambas Prov. Kalimantan Barat.
1 Syawal 1436 H / 17 Juni 2015 M

Oleh: Amriadi Al Masjidiy (085359021647)
   Khutbah Idul Fitri 1436 H Masjid Al Mu’min             Sabung- Kec. Subah Kab. Sambas-Kalimantan Barat.
“Makna Hari Raya”
الله أكبر الله أكبر الله أكبر 3X
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah.
            Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah  yang telah memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang begitu banyak sehingga kita sendiri tidak akan mampu menghitung secara rinci tentang kenikmatan-kenikmatan itu. Karenanya dalam konteks nikmat, Allah .  tidak memerintahkan kita untuk menghitung tapi mensyukurinya. Kehadiran kita pada pagi ini dalam pelaksanaan shalat Idul fitri.
            Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad , beserta keluarga, sahabat dan para pengikuti setia serta para penerus dakwahnya hingga hari kiamat nanti.
Dapat kita bayangkan kondisi saudara-saudara kita lainnya yang tidak seberuntung kita semua pada saat ini, dimana ada saudara kita yang sakit sehingga tidak dapat menunaikan ibadah puasa dan shalat ied. Betapa irinya mereka terhadap kita. Ada pula kaum Muslimin yang harus merayakan akhir Ramadhan ini di medan pertempuran, jauh dari sanak saudara. Ada pula kaum Muslimin yang harus merayakan lebaran ini dari tempat pengungsian.
Sungguh beruntung kita semua karena Allah memberikan kemudahan dan kebahagiaan bagi kita semua. Untuk itulah mari sekali lagi kita syukuri karunia Allah ini. Marilah kita kumandangkan takbir.
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaha illAllahu akabar. Allahu akbar wa Lillah ilham.
Hadirin yang dimuliakan Allah. Ramadhan baru saja berlalu. Pelajaran apa yang dapat kita peroleh? Mari kita umpamakan Ramadhan ini sebagai sebuah sekolahan. Kita sebut sekolahan ini dengan nama “sekolah Ramadhan”. Ramadhan telah mendidik kita untuk yang namanya kesabaran dari lapar dahaga. Ramadhan juga mendidik kita untuk berlatih kebersamaan antara yang kaya dan yang miskin. Namun hal ini telah berlalu. Ramadhan telah pergi, kita hari ini telah memasuki 1 Syawal 1436 H. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan yang selanjutnya.
Jamaah Shalat Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah .
Idul fitri merupakan kembali berbuka, setelah kita puasa 1 bulan sebelumnya. Sebagaimana yang disampaikan Rasulullah . "Artinya : Dari Abi Hurairah (ia berkata), sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda. Shaum/puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan (Idul) Fithri itu ialah pada hari KAMU BERBUKA.” (Tirmidzi No. 693, Abu Dawud No. 2324, Ibnu Majah No. 1660)
Namun sebagian dari kita, mungkin ada yang menerjemahkan idul fitri artinya kembali ke fitrah (suci) hal ini tidak ada masalah karena Ramadhan adalah bulan yang suci dan dosa-dosa kita dihapuskan sebagaimana hadits. Mangqoma Ramadhana imaanan wahtisaban ruffiralahu maa taqaddama mindambihi. Dari Abu Hurairah  bahwa Rasulullah . bersabda: "Barangsiapa melakukan ibadah Ramadhan karena iman dan mengharap ridlo'Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lewat." (HR.Muttafaq Alaihi) maka dari itu sebagian dari kita memaknahi idul fitri kembali kefitrah. Ada sebagian yang lain menerjemahkan sebagai hari kemenangan. Karena bulan puasa bisa jalani dengan sempurna atau dengan baik.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Kaum Muslimin Yang Berbahagia.
Hari raya selalu di identik dengan kesenangan bagi anak-anak. Lebaran menjadi momentum bagi mereka untuk merayakan kesenangan karena telah lewatnya bulan ramadhan.  mereka kembali bisa makan secara normal dan bisa beraktivitas sebagaimana biasanya setelah 1 bulan harus harus bersabar menahan lapar. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga merasakan demikian!. Sungguh para shahabat Nabi Muhammad . Mereka menangis ketika melewati bulan Ramadhan. Karena bulan Ramadhan seluruh amalan dilipat-gandakan pahalanya oleh Allah .
Kita sering kali berhura-hura pada hari lebaran, memamerkan baju baru, sepatu baru dan sebagainya, semua kita gantikan dengan yang baru. Tapi pernahkah kita melihat orang disekeliling kita. Pernahkah kita melihat orang-orang yang berada dibawah kita ataukah tetangga kita. Mungkin disaat kita berhura-hura. Ada tetangga kita, mereka jangankan keluar rumah untuk merayakan lebaran. Namun untuk makan saja mereka tidak ada. Pernahkah kita berfikir demikian.
Kita sibuk dengan baju baru, tapi teman-teman kita yang tidak punya orang tua lagi, tentunya tidak ada yang membeli baju baru. Kita sering kali pada hari lebaran, kita siapkan kepada anak-anak kita berbagai mainan, baik yang biasa sampai yang membahayakan orang lain, jika salah mereka gunakan. Ada berbagai macam mainan yang dijual dari harga murah sampai yang mahal juga banyak.
Kita rela untuk anak-anak kita membeli mercon yang harganya puluhan ribu rupiah. Namun kita lupa kepada anak-anak yatim, faikir miskin yang tidak memiliki apa-apa. jangankan baju baru, mungkin saja makan pun belum tentu ada. Sangatlah baik dan bijak kalau kita tidak mengeluarkan uang banyak untuk membeli mercon dan membakarnya. Namun kita berikan kepada mereka yang membutuhkan. Ada banyak lowongan infak, kita memiliki masjid untuk kita perluaskan agar kita tidak shalat diteras. Padahal jelas rasul mengatakan amalan yang tidak terputus sampai ke akhirat adalah shadaqah jaziyah.
Namun kita selaku manusia tetap saja memiliki ego yang tinggi. Hal inilah yang harus kita hindarkan bersama. Karena sifat ego akan berubah menjadi sombong dan dapat mengantarkan kita kedalam neraka jahannam. Nauzubillah. Semoga saja kita tidak memikili sifat-sifat tersebut. Semoga saja kita selalu melihat dan memperhatikan serta mempertimbangkan. Langkah kita untuk senang tiasa berada di jalan Allah .
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.
Ada banyak hal yang kita lupa. Ada banyak hal yang menurut kita itu baik. Ada banyak hal yang menurut kita itu jelek dan mengannggu. Tapi kadang kala padangan kita, belum tentu benar semuanya.
Sebuah peristiwa didalam kereta. Seorang ibu muda merasa risih terhadap anak-anak yang lagi rebut didepannya. Dia mengatakan kepada seorang bapak yang sudah tua. Wahai bapak bisa kah anda menyuruh mereka untuk diam. Bapak tersebut menjawab tidak bisa. Sang ibu meresa gusar dan menbentak si bapak itu. Mereka kan anak-anak bapak. Mereka sangat berisik dan menganggu ketenangan orang lain.
Kemudian bapak itu sambil menangis mengatakan; aku tidak bisa menyuruh mereka untuk diam, karena saya tidak tega. Selama 7 hari yang lalu kedua orang tuanya kecelakaan meninggal akibat jatuhnya pesawat. Dan selama itulah mereka menangis tanpa henti. Dan sekarang saya baru melihat mereka ceria, aku tidak tega untuk mengusik mereka. Namun kalau ibu tega silahkan. Sang ibu merasa malu, dan menangis sembil kembali ke tempat duduknya.
            Ada banyak hal yang menurut kita itu menganggu ketenangan kita. Namun kita sering kali lupa untuk melihat siapa dan kenapa. Siapa mereka dan kenapa mereka demikian. Tiada yang pantas bagi kita selain bersyukur kepada Allah . Yang telah memberikan kepada kita berbagai nikmatnya. Dan tidak sepantasnya bagi kita kaum muslimin untuk berlebihan dalam berhura-hura.
            Karena ada banyak orang yang tidak seperti kita yang serba ada. Bagaimana dengan mereka seperti di palestina, suriah, myammar dan sebagiannya. Mereka tidak sempat serperti kita, dapat melakukan ibadah dengan tenang. Karena setiap hari bahkan setiap detik mereka harus menghadapi peluru dan rocket dari musuh-musuh Islam.
            Sekali lagi, hendaknya kita dapat melihat orang-orang disekeliling kita, untuk tidak kita sakiti, untuk tidak kita ganggu. Tapi hendaknya kita peduli dengan mereka walaupun ada perbedaan pada kita. Walaupun mereka risih dan tidak menyenangkan, namun mereka tetap saja kerabat kita seiman dan seislam.
Disisi lain kita sebagai muslim, juga memiliki keharusan bagi kita untuk memiliki sikap optimis, yakin akan hari esok yang lebih baik selama mau diupayakan dengan penuh kesungguhan. Sejarah telah menunjukkan kepada kita bagaimana perubahan nasib menjadi lebih baik bagi orang-orang yang mengalami kesulitan hidup selama mereka masih punya keyakinan akan hari esok yang lebih baik dan mau berusaha semaksimal mungkin dengan cara-cara yang halal dan meningkatkan kemampuannya dalam berusaha dengan selalu bertawakkal kepada Allah . Sementara itu, banyak juga kita dapati manusia yang semula hidupnya bahagia, aman, tentram, sentosa berubah menjadi sengsara, menderita, dicekam oleh rasa takut, tidak memperoleh keamanan dan tidak punya masa depan yang cerah karena mereka sendiri yang merubah keadaan mereka menjadi seperti itu. Di dalam Al-Qur’an, Allah . berfirman:
اِنَّ اللهَ لاَََ يُغَيِّرُوْ ماَ بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَابِاَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri (QS 13:11).

Akhirnya, marilah kita siapkan diri kita, keluarga dan masyarakat kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Namun kearah itu, diperlukan pemimpin yang baik, pemimpin yang bukan sekedar berstatus sebagai muslim tapi memang dapat menunjukkan identitas keislaman, keberpihakan pada nilai-nilai Islam dan mampu menunjukkan pelayanan kepada masyarakat. Momentum Idul Fitri sekarang ini merupakan saat yang tepat untuk memacu diri kita berusaha lebih keras dan sungguh-sungguh agar terwujud negeri yang baik dan memperoleh ridha Allah .

Untuk itu, marilah kita tutup khutbah Ied kita pada hari ini dengan sama-sama berdo'a:
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.

Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selamakami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.

 رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
Ya Allah, Tuhan Kami pertemukanlah kami dengan Ramadhan selanjutnya. Berikan kepada kami untuk dapat bertemu karenamu Ya Allah dan berpisah juga karena mu Ya Allah.
Ya Allah tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami. Orang-orang tua kami dan anak-anak kami. Dari segala kesalahan baik yang kami sengaja maupun tidak.
Ya Allah, ya Tuhan kami. Engkau maha mengetahui ya Allah, terhadap kelemahan-kelemahan
kami, terhadap kekurangan-kekurangan kami.
Engkaulah tempat kami menyembah. Engkaulah tempat kami memohon.
Ya Allah, ya Tuhan kami, kami mohon Engkau ampuni, ya Rabbi, bahwa pada waktu Engkau
memberi karuniaMu, kami mungkin kurang dapat mensyukuri nikmat, namun pada waktu Engkau
memberi cobaan, kami masih pula meragukan kasih sayangMu.
Ya Allah, ya Tuhan kami, berikanlah kami kekuatan serta kemampuan untuk melangkah ke depan,
dimana kami akan tersesat tanpa petunjukMu, kami akan merugi tanpa ridha dan tuntunanMu.
Ya Allah, ya Tuhan kami, curahilah kami dengan rahmat dan nikmatMu, sinarilah hati kami dengan
cahayaMu. Berikanlah kami bimbingan untuk dapat berjalan dijalanMu. Tunjukkanlah kami jalan
yang lurus, yaitu jalan yang Engkau ridhai. Berilah kami kemampuan untuk mengikuti jalan yang
lurus itu ya Allah.
Ya Allah, jadikanlah kami orang-oran yang Engkau karuniai dengan keimanan dan ketaqwaan yang
kokoh kepadaMu, sehingga kami mampu melawan segala tantangan dan hambatan.

Sebelum kita tutup, saya mewakili teman-teman dari team kafilah Da’wah Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir Jakarta dengan ini Mengucapkan “Taqabbalallahu minna Wamingkum” dan  Minal aidil wafaidil. “Mohon Maaf Lahir dan Bathin”
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H.
Detik berganti menit. Menit berganti jam. Jam berganti hari.  Tanpa terasa sudah sebulan di desa Sabung ini. Kami atas nama team Kafilah Da’wah 1436 H. mengucapkan ribuan terima kasih kepada warga. Yang mana selama ini telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada kami untuk belajar sebagaimana kami belajar di kampus. Maka dari itu kami mohon maaf atas segala kesalahan kami baik dari yang sengaja ataupun yang tidak sengaja.
            Mohon maaf dengan sebesar-besarnya, bila dalam penyampaian kami selama ini ada yang salah. Bapak-bapak dan ibu-ibu ada yang tersinggung dengan tingkah laku kami. Selanjutnya kami mohon maaf juga kepada adek-adek kami di TPQ Al Mu’min bila selama kehadiran kami telah menyakiti hati adek-adek. Ada yang salah dalam bercanda dan mungkin ada emosi dalam pergaulan. Maka dari itu kami mohon maaf dengan sebesar-besar-nya.
            Dan yang terakhir kami ucapkan terima kasih atas penyediaan tempat tinggal untuk kami, tempat ibadah dan belajar bersama anak-anak, bapak-bapak dan ibu-ibu selama bulan ramadhan. Serta terima kasih atas pemberian iftaar disetiap buka puasa dan sahur. Maka dari itu kami juga mohon maaf karena tidak dapat membas budi ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian. Semoga Allah membalasnya dengan yang lebih baik dan jazakumullahu khairan katsiran
            Selanjutnya kami  mohon untuk pamit pulang kembali ke kampus di Jakarta pada hari ahad nati. Doakan kami untuk tetap semoga Istiqamah dalam menuntut ilmu agama ini.  Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu ‘alaikum warakhmatullahi wa barakatuh


Sekilas Profil
Amriadi, lahir di Gampong Masjid 19 Desember 1993. Anak dari Adnan (alm) dan Rafasah Kubat. Pada tahun 2006 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Kp. Masjid Nurussalam Aceh Timur. Pada tahun 2006 itu penulis penulis merantau ke Kota Lhokseumawe dan tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Lhokseumawe. Pada tahun 2009 penulis meluluskan pendidikan menengah di MTs.S Muhammadiyah Lhokseumawe dan menyelesaikan Aliyah di MAS IhyaaUssunnah Lhokseumawe pada Tahun 20012.
Akademi Da’wah Indonesia (ADI) Dewan Da’wah Lampung pada tahun 2014 dengan titel D2 (A.Ma)
Karena masih D2 penulis melanjutkan pendidikannya di STID Muhammad Natsir Jakarta dan masih dalam proses Pendidikan. Bagi yang ingin mengenal lebih lanjut dapat menghubunginya lewat. www.amriadicyber.blogspot.com atau E-Mail: amriadicyber@gmail.com dan bisa juga di fanspage http://facebook.com/ust.amriadi





SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: