MAKNA
HARI RAYA
-
Makna
Hari Raya – Amriadi Al Masjidiy – -Khutbah Idul Fitri -
|
Masjid
Al Mu’min Desa Sabung
Kec.
Subah Kab. Sambas Prov. Kalimantan Barat.
1
Syawal 1436 H / 17 Juni 2015 M
Oleh: Amriadi Al
Masjidiy (085359021647)
Khutbah Idul Fitri 1436 H Masjid Al Mu’min Sabung- Kec. Subah Kab. Sambas-Kalimantan
Barat.
“Makna
Hari Raya”
الله أكبر
الله أكبر الله أكبر 3X
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat
Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah
yang telah memberikan
kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang begitu banyak sehingga kita sendiri
tidak akan mampu menghitung secara rinci tentang kenikmatan-kenikmatan itu.
Karenanya dalam konteks nikmat, Allah
. tidak memerintahkan
kita untuk menghitung tapi mensyukurinya. Kehadiran kita pada pagi ini dalam
pelaksanaan shalat Idul fitri.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad
, beserta keluarga, sahabat dan para pengikuti setia serta
para penerus dakwahnya hingga hari kiamat nanti.
Dapat kita bayangkan kondisi saudara-saudara
kita lainnya yang tidak seberuntung kita semua pada saat ini, dimana ada
saudara kita yang sakit sehingga tidak dapat menunaikan ibadah puasa dan shalat
ied. Betapa irinya mereka terhadap kita. Ada pula kaum Muslimin yang harus
merayakan akhir Ramadhan ini di medan pertempuran, jauh dari sanak saudara. Ada
pula kaum Muslimin yang harus merayakan lebaran ini dari tempat pengungsian.
Sungguh beruntung kita semua karena Allah
memberikan kemudahan dan kebahagiaan bagi kita semua. Untuk itulah mari sekali
lagi kita syukuri karunia Allah ini. Marilah kita kumandangkan takbir.
Allahu akbar, Allahu
akbar, laa ilaha illAllahu akabar. Allahu akbar wa Lillah ilham.
Hadirin yang dimuliakan Allah. Ramadhan baru
saja berlalu. Pelajaran apa yang dapat kita peroleh? Mari kita umpamakan
Ramadhan ini sebagai sebuah sekolahan. Kita sebut sekolahan ini dengan nama
“sekolah Ramadhan”. Ramadhan telah mendidik kita untuk yang namanya kesabaran
dari lapar dahaga. Ramadhan juga mendidik kita untuk berlatih kebersamaan
antara yang kaya dan yang miskin. Namun hal ini telah berlalu. Ramadhan telah
pergi, kita hari ini telah memasuki 1 Syawal 1436 H. Semoga Allah mempertemukan
kita dengan Ramadhan yang selanjutnya.
Jamaah Shalat
Idul Fitri Yang Dimuliakan Allah
.
Idul fitri merupakan kembali berbuka,
setelah kita puasa 1 bulan sebelumnya. Sebagaimana yang disampaikan Rasulullah
. "Artinya : Dari Abi Hurairah (ia berkata), sesungguhnya
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda. Shaum/puasa itu ialah pada
hari kamu berpuasa, dan (Idul) Fithri itu ialah pada hari KAMU BERBUKA.”
(Tirmidzi No. 693, Abu Dawud No. 2324, Ibnu Majah No. 1660)
Namun sebagian dari kita, mungkin ada yang
menerjemahkan idul fitri artinya kembali ke fitrah (suci) hal ini tidak ada
masalah karena Ramadhan adalah bulan yang suci dan dosa-dosa kita dihapuskan
sebagaimana hadits. Mangqoma Ramadhana
imaanan wahtisaban ruffiralahu maa taqaddama mindambihi. Dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah
. bersabda: "Barangsiapa melakukan ibadah Ramadhan
karena iman dan mengharap ridlo'Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah
lewat." (HR.Muttafaq Alaihi) maka dari itu sebagian dari kita memaknahi
idul fitri kembali kefitrah. Ada sebagian yang lain menerjemahkan sebagai hari
kemenangan. Karena bulan puasa bisa jalani dengan sempurna atau dengan baik.
Allahu Akbar
3X Walillahilhamdu. Kaum Muslimin Yang Berbahagia.
Hari raya selalu di identik dengan
kesenangan bagi anak-anak. Lebaran menjadi momentum bagi mereka untuk merayakan
kesenangan karena telah lewatnya bulan ramadhan. mereka kembali bisa makan secara normal dan
bisa beraktivitas sebagaimana biasanya setelah 1 bulan harus harus bersabar
menahan lapar. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga merasakan demikian!.
Sungguh para shahabat Nabi Muhammad
. Mereka menangis ketika melewati bulan Ramadhan. Karena bulan
Ramadhan seluruh amalan dilipat-gandakan pahalanya oleh Allah
.
Kita sering kali berhura-hura pada
hari lebaran, memamerkan baju baru, sepatu baru dan sebagainya, semua kita
gantikan dengan yang baru. Tapi pernahkah kita melihat orang disekeliling kita.
Pernahkah kita melihat orang-orang yang berada dibawah kita ataukah tetangga
kita. Mungkin disaat kita berhura-hura. Ada tetangga kita, mereka jangankan
keluar rumah untuk merayakan lebaran. Namun untuk makan saja mereka tidak ada.
Pernahkah kita berfikir demikian.
Kita sibuk dengan baju baru, tapi
teman-teman kita yang tidak punya orang tua lagi, tentunya tidak ada yang
membeli baju baru. Kita sering kali pada hari lebaran, kita siapkan kepada
anak-anak kita berbagai mainan, baik yang biasa sampai yang membahayakan orang
lain, jika salah mereka gunakan. Ada berbagai macam mainan yang dijual dari
harga murah sampai yang mahal juga banyak.
Kita rela untuk anak-anak kita
membeli mercon yang harganya puluhan ribu rupiah. Namun kita lupa kepada
anak-anak yatim, faikir miskin yang tidak memiliki apa-apa. jangankan baju
baru, mungkin saja makan pun belum tentu ada. Sangatlah baik dan bijak kalau
kita tidak mengeluarkan uang banyak untuk membeli mercon dan membakarnya. Namun
kita berikan kepada mereka yang membutuhkan. Ada banyak lowongan infak, kita
memiliki masjid untuk kita perluaskan agar kita tidak shalat diteras. Padahal
jelas rasul mengatakan amalan yang tidak terputus sampai ke akhirat adalah
shadaqah jaziyah.
Namun kita selaku manusia tetap saja
memiliki ego yang tinggi. Hal inilah yang harus kita hindarkan bersama. Karena
sifat ego akan berubah menjadi sombong dan dapat mengantarkan kita kedalam
neraka jahannam. Nauzubillah. Semoga saja kita tidak memikili sifat-sifat
tersebut. Semoga saja kita selalu melihat dan memperhatikan serta
mempertimbangkan. Langkah kita untuk senang tiasa berada di jalan Allah
.
Allahu Akbar
3X Walillahilhamdu. Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah.
Ada banyak hal yang kita lupa. Ada
banyak hal yang menurut kita itu baik. Ada banyak hal yang menurut kita itu
jelek dan mengannggu. Tapi kadang kala padangan kita, belum tentu benar
semuanya.
Sebuah peristiwa didalam kereta.
Seorang ibu muda merasa risih terhadap anak-anak yang lagi rebut didepannya.
Dia mengatakan kepada seorang bapak yang sudah tua. Wahai bapak bisa kah anda
menyuruh mereka untuk diam. Bapak tersebut menjawab tidak bisa. Sang ibu meresa
gusar dan menbentak si bapak itu. Mereka kan anak-anak bapak. Mereka sangat
berisik dan menganggu ketenangan orang lain.
Kemudian bapak itu sambil menangis
mengatakan; aku tidak bisa menyuruh mereka untuk diam, karena saya tidak tega.
Selama 7 hari yang lalu kedua orang tuanya kecelakaan meninggal akibat jatuhnya
pesawat. Dan selama itulah mereka menangis tanpa henti. Dan sekarang saya baru
melihat mereka ceria, aku tidak tega untuk mengusik mereka. Namun kalau ibu
tega silahkan. Sang ibu merasa malu, dan menangis sembil kembali ke tempat
duduknya.
Ada
banyak hal yang menurut kita itu menganggu ketenangan kita. Namun kita sering
kali lupa untuk melihat siapa dan kenapa. Siapa mereka dan kenapa mereka
demikian. Tiada yang pantas bagi kita selain bersyukur kepada Allah
. Yang telah memberikan kepada kita berbagai nikmatnya. Dan
tidak sepantasnya bagi kita kaum muslimin untuk berlebihan dalam berhura-hura.
Karena
ada banyak orang yang tidak seperti kita yang serba ada. Bagaimana dengan mereka
seperti di palestina, suriah, myammar dan sebagiannya. Mereka tidak sempat
serperti kita, dapat melakukan ibadah dengan tenang. Karena setiap hari bahkan
setiap detik mereka harus menghadapi peluru dan rocket dari musuh-musuh Islam.
Sekali
lagi, hendaknya kita dapat melihat orang-orang disekeliling kita, untuk tidak
kita sakiti, untuk tidak kita ganggu. Tapi hendaknya kita peduli dengan mereka
walaupun ada perbedaan pada kita. Walaupun mereka risih dan tidak menyenangkan,
namun mereka tetap saja kerabat kita seiman dan seislam.
Disisi lain kita sebagai muslim, juga memiliki keharusan
bagi kita untuk memiliki sikap optimis, yakin akan hari esok yang lebih baik
selama mau diupayakan dengan penuh kesungguhan. Sejarah telah menunjukkan
kepada kita bagaimana perubahan nasib menjadi lebih baik bagi orang-orang yang
mengalami kesulitan hidup selama mereka masih punya keyakinan akan hari esok
yang lebih baik dan mau berusaha semaksimal mungkin dengan cara-cara yang halal
dan meningkatkan kemampuannya dalam berusaha dengan selalu bertawakkal kepada
Allah
.
Sementara itu, banyak juga kita dapati manusia yang semula hidupnya bahagia,
aman, tentram, sentosa berubah menjadi sengsara, menderita, dicekam oleh rasa
takut, tidak memperoleh keamanan dan tidak punya masa depan yang cerah karena
mereka sendiri yang merubah keadaan mereka menjadi seperti itu. Di dalam
Al-Qur’an, Allah
.
berfirman:
اِنَّ
اللهَ لاَََ يُغَيِّرُوْ ماَ بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَابِاَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada mereka sendiri (QS 13:11).
Akhirnya, marilah kita siapkan diri kita, keluarga dan
masyarakat kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Namun kearah itu, diperlukan pemimpin
yang baik, pemimpin yang bukan sekedar berstatus sebagai muslim tapi memang
dapat menunjukkan identitas keislaman, keberpihakan pada nilai-nilai Islam dan
mampu menunjukkan pelayanan kepada masyarakat. Momentum Idul Fitri sekarang ini
merupakan saat yang tepat untuk memacu diri kita berusaha lebih keras dan
sungguh-sungguh agar terwujud negeri yang baik dan memperoleh ridha Allah
.
Untuk itu, marilah kita tutup khutbah Ied kita pada
hari ini dengan sama-sama berdo'a:
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا
وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang
dzalim dan kafir.
اَللَّهُمَّ
أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا
دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى
فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan
benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat
hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami.
Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan
jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.
اَللَّهُمَّ
اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ
وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ
بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا
وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا
وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى
دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا
وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut
kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan
berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan
pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia
ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran,
penglihatan dan kekuatan selamakami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi
kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan
janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu
kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi
kami.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat,
mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang
baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab
neraka.
Ya Allah, Tuhan Kami pertemukanlah kami
dengan Ramadhan selanjutnya. Berikan kepada kami untuk dapat bertemu karenamu
Ya Allah dan berpisah juga karena mu Ya Allah.
Ya Allah tuhan kami, ampunilah dosa-dosa
kami. Orang-orang tua kami dan anak-anak kami. Dari segala kesalahan baik yang
kami sengaja maupun tidak.
Ya Allah, ya Tuhan kami. Engkau maha
mengetahui ya Allah, terhadap kelemahan-kelemahan
kami, terhadap kekurangan-kekurangan kami.
Engkaulah tempat kami menyembah. Engkaulah
tempat kami memohon.
Ya Allah, ya Tuhan kami, kami mohon Engkau
ampuni, ya Rabbi, bahwa pada waktu Engkau
memberi karuniaMu, kami mungkin kurang
dapat mensyukuri nikmat, namun pada waktu Engkau
memberi cobaan, kami masih pula meragukan
kasih sayangMu.
Ya Allah, ya Tuhan kami, berikanlah kami
kekuatan serta kemampuan untuk melangkah ke depan,
dimana kami akan tersesat tanpa petunjukMu,
kami akan merugi tanpa ridha dan tuntunanMu.
Ya Allah, ya Tuhan kami, curahilah kami
dengan rahmat dan nikmatMu, sinarilah hati kami dengan
cahayaMu. Berikanlah kami bimbingan untuk
dapat berjalan dijalanMu. Tunjukkanlah kami jalan
yang lurus, yaitu jalan yang Engkau ridhai.
Berilah kami kemampuan untuk mengikuti jalan yang
lurus itu ya Allah.
Ya Allah, jadikanlah kami orang-oran yang
Engkau karuniai dengan keimanan dan ketaqwaan yang
kokoh kepadaMu, sehingga kami mampu melawan segala
tantangan dan hambatan.
Sebelum kita tutup, saya mewakili teman-teman dari
team kafilah Da’wah Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir Jakarta
dengan ini Mengucapkan “Taqabbalallahu minna Wamingkum” dan Minal aidil wafaidil. “Mohon Maaf Lahir dan
Bathin”
Selamat Hari
Raya Idul Fitri 1436 H.
Detik berganti menit. Menit berganti jam. Jam berganti
hari. Tanpa terasa sudah sebulan di desa
Sabung ini. Kami atas nama team Kafilah Da’wah 1436 H. mengucapkan ribuan
terima kasih kepada warga. Yang mana selama ini telah memberikan kepercayaan
dan kesempatan kepada kami untuk belajar sebagaimana kami belajar di kampus. Maka
dari itu kami mohon maaf atas segala kesalahan kami baik dari yang sengaja
ataupun yang tidak sengaja.
Mohon
maaf dengan sebesar-besarnya, bila dalam penyampaian kami selama ini ada yang
salah. Bapak-bapak dan ibu-ibu ada yang tersinggung dengan tingkah laku kami. Selanjutnya
kami mohon maaf juga kepada adek-adek kami di TPQ Al Mu’min bila selama
kehadiran kami telah menyakiti hati adek-adek. Ada yang salah dalam bercanda
dan mungkin ada emosi dalam pergaulan. Maka dari itu kami mohon maaf dengan
sebesar-besar-nya.
Dan
yang terakhir kami ucapkan terima kasih atas penyediaan tempat tinggal untuk
kami, tempat ibadah dan belajar bersama anak-anak, bapak-bapak dan ibu-ibu
selama bulan ramadhan. Serta terima kasih atas pemberian iftaar disetiap buka
puasa dan sahur. Maka dari itu kami juga mohon maaf karena tidak dapat membas
budi ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian. Semoga Allah membalasnya dengan yang
lebih baik dan jazakumullahu khairan katsiran
Selanjutnya
kami mohon untuk pamit pulang kembali ke
kampus di Jakarta pada hari ahad nati. Doakan kami untuk tetap semoga Istiqamah
dalam menuntut ilmu agama ini.
Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu ‘alaikum warakhmatullahi wa
barakatuh
Sekilas
Profil
Amriadi, lahir di Gampong Masjid 19 Desember 1993. Anak dari Adnan (alm) dan
Rafasah Kubat. Pada tahun 2006 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan
dasarnya di SDN Kp. Masjid Nurussalam Aceh Timur. Pada tahun 2006 itu penulis
penulis merantau ke Kota Lhokseumawe dan tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah
Lhokseumawe. Pada tahun 2009 penulis meluluskan pendidikan menengah di MTs.S
Muhammadiyah Lhokseumawe dan menyelesaikan Aliyah di MAS IhyaaUssunnah
Lhokseumawe pada Tahun 20012.
Akademi Da’wah Indonesia (ADI) Dewan Da’wah
Lampung pada tahun 2014 dengan titel D2 (A.Ma)
Karena masih D2 penulis melanjutkan
pendidikannya di STID Muhammad Natsir Jakarta dan masih dalam proses
Pendidikan. Bagi yang ingin mengenal lebih lanjut dapat menghubunginya lewat. www.amriadicyber.blogspot.com atau E-Mail: amriadicyber@gmail.com dan bisa juga di fanspage
http://facebook.com/ust.amriadi
0 comments:
Post a Comment