Thursday, August 6, 2015

Islam Nusantara

Islam Nusantara
 
Sebelum kita bahas apa itu Islam Nusantara, ada baiknya terlebih dahulu kita bahas apa itu Islam dan apa itu Nusantara. Islam berasal dari kata Aslama-yaslimu-islam yang artinya berserah diri dan kedamaian. Lebih lanjut Islam berarti agama yang damai dengan berserah diri kepada Allah yang maha Kuasa, dan orang yang menganut agama Islam disebut muslim. Dalam Al-Qur’an disebutkan “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam…” (QS. Ali Imran: 19).
Nusantara merupakan arah wilayah, pada zaman dahulu wilayah Nusantara tidak hanya Indonesia, tetapi juga termasuk sebagian wilayah Malaisyia. Indonesia merupakan Negara yang majemuk, didalamnya ada banyak ragam budaya, ragam bahasa, ragam suku, ragam ras dan sebagainya. Jadi tepatnya Islam Nusantara adalah Islam yang sesuai dengan kemajemukan yang ada di Indonesia, yang bersifat toleransi. Walaupun Masjid di bakar, muslim dibantai, Islam Nusantara tetap toleransi, tidak boleh dibalas dengan kekerasan.
Siapa yang mengangkat tema Islam Nusantara? Selama penelusuran penulis belum mengetahui siapa yang pertama kali memberi nama Islam Nusantara. Namun semakin hangat pembicaannya ketika Muktamar NU (Nadlatul Ulama) ke 33 di Jombang yang mengangkat tema Islam Nusantara. Berbagai perdebatan pun terjadi di media, ada yang pro ada pula yang kontra. Islam Nusantara sebelumnya juga menjadi tema bahasan dengan berdirinya Jamaat Islam Nusantara, dan kemudian muncul situs www.islamnusantara.com pembahasan pun semakin indah. Sampai-sampai dunia Internasional juga membahas masalah Islam Nusantara di gedung PBB.
Bagaimana hakikat Islam Nusantara? Dari berbagai pendapat yang di lontarkan. Ada pendapat yang mengatakan “Islam Arab beda dengan Islam Nusantara” dari pekataan ini saja sudah jelas arahnya kemana. Mereka ingin menciptakan opini untuk anti ke arab-araban. Semua yang datang dari arab tidak sesuai dengan apa yang ada di Indonesia, karena Indonesia memiliki ragam budaya dan masalah. Dari pendapat ini kemudian muncul berbagai opini terhadap Islam Nusantara.
Kalau memang tujuannya untuk anti terhadap Arab, maka shalat jangan menghadap ke Mekkah, kerena Mekkah terletak di Arab. Semua yang berbaur Arab harus ditinggalkan dan diganti dengan ragam Jawa atau Nusantara. Haji jangan juga ke Arab, Al-Qur’an juga jangan dipakai karena berbahasa Arab. Hampir semua dasar-dasar Islam harus dibuang karena Islam Nusantara beda dengan Islam yang ada di Arab. Oleh karena itu ide Islam Nusantara adalah ide salah.
Gagasan lain juga di lontarkan untuk mendukung gagasan Islam Nusantara, “Islam harus masuk kedalam budaya”. Kalau Islam masuk kedalam ranah budaya maka Islam akan tinggal namanya saja. Namun aturan dalam Islam, sudah tidak ada lagi. Karena budaya Indonesia beda dengan budaya Cina. Budaya Arab sangat jauh beda dengan budaya Eropa. Maka jika Islam yang mengikuti adat dan budaya, semua dasar-dasar Islam harus dibuang, karena tidak sesuai dengan adat dan budaya setempat. Misalnya ketika ada adat budaya yang memasang sesajen dan jampi-jampi yang jelas-jelas syirik dalam Islam, jika harus mengikuti adat dan budaya tentunya Islam kehilangan jati diri sebagai agama yang mentauhidkan Allah l.
Oleh karena itu Islam bukan agama adat dan budaya. Islam adalah agama yang diridhai Allah dan telah sempurna. Dari itu seharusnya Islam kita jadikan adat budaya, bukan adat budaya kita jadikan Islam. Jangan jadikan Islam Nusantara, tapi Islamkan Nusantara sebagai mana tema Milad FPI ke 17, tanggal 17 Agustus 2015 nantinya. Sudah seharusnya kita untuk meninggalkan yang sesat dan kembali kepada yang haq.
Kenapa Islam semakin rancu di Indonesia? Karena umat Islam di Indonesia mengenal Islam dari pertanya bangaimana berislam? Bukan dari pertanya kenapa harus berislam? Jika pertanyaannya di mulai dari bagaimana cara shalat dan puasa, yang tau cara shalat tapi malah meninggalkannya. Karena belajar dari bagaimana sehingga muncul Islam budaya, Islam moderat, Radikal, dan Nusantara.
Inilah sebabnya penulis mengajak untuk kembali, menanyakan kenapa harus berislam. Sebelum kita menjawab pertanyaan kenapa tersebut, penulis ingin memaparkan hasil pengamatan dari masyarakat di Negeri Bebek. Negeri bebek merupakan negeri yang populasinya penduduknya muslim terbesar di dunia yang berhasil mengalahkan Indonesia. Negeri yang kaya raya akan hasil buminya. Negeri tersebut jika kita lempar tongkat, tumbuh pohon. Apalagi jika yang dilempar adalah pohon, maka hutan yang akan tumbuh.
Negeri yang ijo royo ini diberikan namanya negeri bebek. Kenapa mereka berikan negeri bebek. Menurut para pendiri Negara, mereka mengusulkan agar nama negeri tersebut diberikan nama sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat setempat. Akhirnya gagasannya diterima dan diberikanlah namanya negeri bebek. Karena kebiasaan masyarakat disana suka ikut-ikutan.
Seandainya bebek bisa bicara, lalu kita tanyakan kepada bebek yang paling belakang. Kenapa lewat situ, dia akan menjawab sorri mas aku baru disini. Coba Tanya saja yang didepan lagi. Yang didepan juga tidak tau mau kemana, Cuma mengikuti kakak kelas saja. Kita Tanya yang didepan lagi, juga jawaban tidak tau mau kemana. Sampai ke yang paling depan juga jawaban tidak tahu. Karena dari dulu jalannya lewat sini. Mereka tidak tau kalau jalan itu arahnya ketempat pemotong bebek.
Disisi lain negeri bebek rakyatnya hidup dibawah garis kemiskinan, berbagai kriminalitas ada disana. Mulai dari sexs bebas sampai oborsi juga banyak terjadi disana. Disebuah kota sana anak-anak SMP mereka sudah pernah melakukan hubungan intim antara 7 dari 10 wanita. Keperawanan sudah tidak berharga lagi disana, yang terjadi pada mereka yang kaya akan alam, tapi mereka putus sekolah. Katanya 12 tahun gratis sekolah, tapi nyatanya mereka harus bayar uang seragam, SPP dan uang lainnya.
Setelah lulus SMA, mereka hanya 20% diantara mereka yang melanjutkan ke penguruan tinggi. Sisanya mereka memilih untuk berhenti sekolah dengan beribu macam alasan. Mulai dari putus ekonomi sampai karena budaya mereka, untuk apa kuliah jika akhirnya pengangguran juga. Memang kenyataannya begitu, 30% dari mereka yang lulus sarjana yang mendapatkan kerja, dan sisa 70% lagi hanya membawa title sarjana saja.
Anehnya lagi di penguruan tinggi Islam Negeri Bebek Al-Qur’an di hina, Nabi dicaci maki. Ketika ditanya siapa tuhannya, mereka menjawab Allah, siapa nabinya, Muhammad. Tapi segala perintah dan larangannya mereka tinggalkan. Mereka lebih memilih perintah dan larangan adat budaya, dan yang paling menegangkan lagi mereka lebih mengikuti budaya barat. Segala yang datang dari barat semua itu benar, menurut mereka.
Para pemimpin mereka juga memiliki macam model, namun tidak lebih dari pada para pecundang dan pengecut. Mereka menutup mata ketika umat Islam yang dibantai. Mereka lebih senang untuk mengelingi dunia dengan uang rakyat. Walau ada kiyai yang masuk kedalam ranah pemerintah di negeri bebek. Masuk Kiyai dan keluarnya pengelapan dana haji. Dari itu muncul kata opini bahwa “rakyat dilarang korupsi karena kami tidak suka berkompetisi”. Sehingga dari dulu sampai sekarang korupsi tetap paling tinggi didunia.  
Apakah semua di negeri bebek buruk semua? Tenang!!! Mereka masih memiliki prestasi yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Ketika Negara Jepang mengunjungi negeri bebek. Mereka kagung terhadap prestasi kreatif di negeri bebek. Di Jepang hantu itu, itu-itu saja. Namun di negeri Bebek ada banyak hantu. Ada hantu pocong, ada hantu kuntilanak, ada hantu casablangca ada juga suster ngesot. Ada pocong perawan, ada juga tali pocong perawan, yang belum ada tali pinggang perawan. Sehingga Jepang meminta satu hantu kepada Negeri Bebek sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Jepang. Sesampai di Jepang hantu diganti nama menjadi Sudako. Filmnya laris manis dan mendapatkan perhargaan dunia Internasional, maka dari itu negeri Bebek dikenal sebagai negeri yang sukses mengekspor setan.
Prestasi lain ngeri bebek, disetiap ulang tahun kemerdekaan mereka akan selalu mengadakan perlombaan makan kurupuk, tarik tambang, panjat pinang. Ketika ditanya pak RT kenapa lombanya itu-itu saja. Maka pak RT bilang dari dulu juga begitu. Jadi pantas mereka tidak maju-maju. Karena mereka tidak berani untuk meninggal yang dulu. Coba dibalik tarik kurupuk, makan karung, berani tidak.
Sebauh kareta eksekutif tujuan Internasional, didalanya memiliki fasilitas yang lengkap dan bisa keliling dunia dalam waktu 10 jam. Jika anda diberikan kesempatan secara gratis untuk naik kereta itu mau atau tidak. Mau..!!! tapi tujuannya ke juran, mau. Maka sebelum naik Tanya dulu kemana tujuannya.
Semua yang terjadi di negeri bebek karena mereka tidak memilik The way To Belief (Jalan menuju keimanan). Mereka belum bisa menjawab Way of Litle. Dari mana asal manusia?, apa tujuannya dan hendak kemana setelah hidupnya. Jika anda pernah menonton film The Matrix, maka akan menjawab pertanyaan tersebut. Manusia berasal dari mesin, sekarang lagi diaktifkannya dan akan kembali menjadi mesin. Namun jika anda pernah menonton film Cina “Sun Go Kong”, ini juga bisa menjawab tiga pertanyaan tadi. Dari mana asal manusia ada dengan sendiri, dan hendak kemana natinya, mereka memahami rekernasi. Setelah mati roh akan masuk ke tubuh yang lain, setiap kehidupan akan ada kematian dan setiap kematian akan ada penghidupan dan begitu seterusnya.
Dari mana asal manusia. Jika anda pernah sekolah pas SD sampai SMA, akan ada mata pelajaran sejarah. Dari mana asal manusia? Manusia berasal dari Monyet. Guru mengatakan demikian, Prof dan Dr juga mengatakan hal yang sama. Akhirnya kita di doktrin bahwa manusia berasal dari monyet. Apakah benar manusia berasal dari monyet?
Menurut teori Evolusi atau yang lebih dikenal dengan teori Darwin, mengatakan bahwa makhluk ini ada begitu saja tanpa ada penciptaan. Makhluk yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan akan masnah. Tapi anehnya teori ini dipercayai oleh sebagian besar para ilmuan. Seharusnya jika teori demikian, maka Monyet tidak ada lagi. Semuanya sudah jadi manusia, atau paling tidak seharusnya Monyet tidak makan pisang lagi, sudah bisa main computer. Karena yang tidak bisa menyesuaikan diri, maka akan musnah. Disisi lain, capung yang ditemukan zaman dulu dengan sekarang tidak ada yang beda. Ikan dulu dengan sekarang juga sama. Sumut dulu dengan yang sekarang juga tidak berubah menjadi satria baja hitam. Tapi sekarang monyet ada dimana-mana. Kalau anak-anak pulang sekolah ditanyai sama orang tua, kira-kira kita berasal dari Monyet mana? Maka jangan marah, karena itu yang diajarkan di sekolah.
Sekarang pertanyaan kita, berasal dari manakah itu manusia?. Anda mungkin akan menjawab dari ibu dan bapak. Terus ibu dan bapak anda dari mana? Dari kakek dan nenek. Kakek dan nenek itu dari mana? Dari buyut dan seterusnya. Tidak ada jawaban yang pasti. Atau mungkin anda akan menjawab dari reproduksi. Hasil pencampuran antara sperma dan ovum. Dari ribuan sperma yang masuk yang selamat jadilah diri anda.
Bisakah terjadi begitu saja tanpa ada proses yang demikian sempurna. Tidak mungkin ada begitu saja kalau tanpa ada yang menciptakan. Sperma yang begitu kecil bisa menjadi diri anda yang begitu besar. Bagaimana bisa terjadi kalau tidak ada yang mengatur. Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang menciptakan dan mengatur semua ini. Jawabannya adalah Allah l, dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 28 Allah menjelaskan bahwa kita manusia pertamanya mati kemudian Allah menhidupkannya. Dari sinilah kita ketahui bahwa Allah lah yang menhidupkan kita, yang mengerakkan kita, yang mengatur kita semua.
Setelah kita dihidupkan oleh Allah untuk apa kita didunia ini. Dalam hal ini Allah jelaskan bahwa tugas manusia didunia adalah untuk beribadah kepadanya. “dan tidak kuciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.” (QS. Al-Ahzab:58). Semua itu kita dapatkan didalam Al-Qur’an. Pertanyaan kenapa kita percaya kepada Al-Qur’an. Karena kita muslim. Kenapa anda muslim. Karena ibu dan bapak muslim. Kenapa ibu dan bapak muslim. Karena kakek dan nenek juga muslim. Dan seterusnya. Karena sudah dari dulu juga demikian. Sama seperti bebek yang suka ikut-ikutan.
Kenapa kita jadikan Al-Qur’an itu sebagai kitab suci. Karena firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 2;

y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ  
“Kitab[1] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.[2]
Dari ayat diatas Allah l jelas menginformasikan kepada kita bahwa Al-Qur’an sebagai pedoman pentujuk yang tidak perlu diragukan lagi. Kenapa Al-Qur’an tidak perlu diragukan lagi? Dalam menjawab pertanyaan ini, Allah l. Memberikan jawabannya dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 23-24
bÎ)ur öNçFZà2 Îû 5=÷ƒu $£JÏiB $uZø9¨tR 4n?tã $tRÏö7tã (#qè?ù'sù ;ouqÝ¡Î/ `ÏiB ¾Ï&Î#÷VÏiB (#qãã÷Š$#ur Nä.uä!#yygä© `ÏiB Èbrߊ «!$# cÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇËÌÈ   bÎ*sù öN©9 (#qè=yèøÿs? `s9ur (#qè=yèøÿs? (#qà)¨?$$sù u$¨Z9$# ÓÉL©9$# $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÅsø9$#ur ( ôN£Ïãé& tûï̍Ïÿ»s3ù=Ï9 ÇËÍÈ  
“dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[3] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.”
            Dari ayat diatas jelas, Al-Qur’an menantang bagi yang meragukan Al-Qur’an. Kalau anda mengajak adu jotos satu lawan satu itu fair. Namun Al-Qur’an tidak fair, Al-Qur’an mengatakan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah. Jika kamu yang benar. Tantangan ini sampai sekarang belum ada yang mampu untuk menandinginya. Maka disini jelas Al-Qur’an adalah mu’jizat sepanjang masa. Arti dari mu’jizat itu sendiri adalah melemahkan. Oleh karena itu Al-Qur’an melemahkan kita, untuk menerimanya sebagai kitab suci, karena tidak ada tandingannya.
Maka Way of Litle, manusia berasal dari Allah. Tugas didunia adalah beribadah kepada Allah. Dan kita akan kembali kepada Allah, hal ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 28. Inilah yang nama tauhid. Kita berasal dari Allah yang hidup didunia ini untuk beribadah kepada Allah l. Sesuai dengan aturan yang telah Allah tetapkan dalam Al-Qur’an dan As-sunnah. Sebagai contoh, ketika kita membeli HP, tentunya baru bisa digunakan harus memakai sim card, tidak membanting, tidak dimasukkan kedalam air. Semua aturan tersebut kita dapatkan dari buku petunjuk manual dari pabrik yang menciptkan HP. Namun bagaimana jikalau kita tidak menggunakan petunjuk atau kita menggunakan buku petunjuk yang lain missal petunjuk kulkas. Pasti akan rusak karena masuk air.
Begitu juga kita manusia sebagai ciptaan tuhan, Allah telah memberikan kepada kita buku petunjuk didunia ini agar kita tidak tersesat. Yaitu Al-Qur’an yang manulia dan Allah menurunkan rasul sebagai suri tauladan yang harus kita ikuti. Bukan saja kita yakin ada aturan-uturannya tetapi kita juga nantinya akan dihisap oleh Allah. Yaitu mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan didunia ini. Sesuai dengan petunjuk atau tidak.
Contoh lain, misalnya untuk menjadi seorang karyawan anda tentunya akan di Interview, dan ada perjanjian kotrak kerja. Misalnya masuk jam 7 keluar jam 12. Namun bagaimana jika kita melanggarnya. Tentu akan ada SP 1 dan SP2. Setelah SP 2 kita datang jam 10 untuk kerja maka cari bos lain saja, karena kita tidak bisa kerja sama dengan mereka. Begitu juga dengan hidup kita didunia. Kita telah ada perjanjian dengan Allah bahwa dialah tuhan kita.
Namun jika kita melanggarnya maka jangan heran kalau Allah kasih untuk peringatan, seperti banjir dan sebagainya. Untung saja Allah tidak menyuruh kita untuk mencari tuhan yang lain.  Sebagaimana firman Allah l. Dalam Al-Qur’an:
öqs9ur ¨br& Ÿ@÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍköŽn=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$Ÿ2 tbqç7Å¡õ3tƒ ÇÒÏÈ  
“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)

Wallahu’alam…..
Amriadi Al Masjidiy (Direktur Islamic Research Forum)



[1] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[2] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[3] Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

2 comments:

Obat Diabetes said...

terimakasih banyak, sangat menarik sekali..

Redaksi said...

Terima Kash atas kunjungan.a