Kafilah
Da’wah
Kafilah Da’wah
merupakan program kegiatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohmmad
Natsir Jakarta. Istilah kampus lain dikenal dengan namanya KKN artinya Kuliah
Kerja Nyata. STID Mohammad Natsir merupakan Sekolah Tinggi dibawah naungan
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Dewan Da’wah mempunyai motto Selamatkan
Indonesia dengan Da’wah. Jadi program Dewan Da’wah dan STID merupakan bagian
dari kaderisasi dai untuk selamatkan Indonesia dengan da’wah.
Program kaderisasi da’I
ini juga dilakukan di daerah-daerah, seperti di Sambas ada Akademi Da’wah
Indonesia (ADI) Sambas. ADI ada di beberapa daerah diantaranya di Lampung,
Bukit Tinggi, Aceh, dan Jawa Timur. ADI ini pada awal berdirinya berupa Lembaga
Pendidikan Da’wah Islamiyah yang di singkat dengan LPDI. Kemudian berubah
menjadi ADI yang sekarang ini banyak terdapat di daerah-daerah.
Program di ADI Cuma dua
tahun kuliah, kemudian melanjutkan kuliahnya di STID Mohammad Natsir Jakarta.
Istilah lainnya ADI merupakan cabang dari STID. STID memiliki beberapa program
sertifikasi yang wajib bagi mahasiswa, diantaranya Pesantren Mahasiswa, dimana
mahasiswa wajib tinggal di Asrama selama dua tahun. Selanjutny ada tahfidz
Al-Qur’an 4 Juz, baru bisa menyusun Skripsi layaknya kampus luar. Namun kalau
di STID belum lulus 4 juz tidak diperkenalkan untuk menyusun Skripsi.
Selain hafalan
Al-Qur’an 4 Juz sebagai syarat skripsi juga ada syarat lain yaitu wajib
mengikuti Pancha Bela minimal sabuk Hijau. Program selanjutnya, sebelum
penyusunan Skripsi juga ada yang namanya PKL sebagaimana kampus lain, yaitu
Praktek Kerja Lapangan. Kalau kampus lain magangnya di perkantoran untuk
menyusun PKL namun di STID Mohammad Natsir, magangnya di Masjid-Masjid se
Jabodetabek. Mahasiswa yang naik tingkat ke semester 6 wajib mengikuti program
Kafilah Da’wah untuk bisa naik ke semester 7.
Jadi Kafilah Da’wah
1436 H atau bertetapan dengan 2015 M, ini dilakukan di dua tempat yaitu
sebagian di Lampung dan sebagiannya lagi di Sambas. Yang berada di Sambas ini
juga dibagi dua bagian lagi. 8 orang di Kec. Jawai dan 9 orang di Kec. Subah. 3
di Desa Madak (Sungai Kajang), 3 Lagi di Karaban dan di Sabung ini 3 orang
merupakan bagian dari pembagian tugas tersebut. Program kafilah Da’wah ini
dilakukan setiap tahunnya. Tahun kemarin di Perbatasan antara Nusa Tengara
Timur (NTT) dengan Timur Laste. Dan bahkan ada bebarapa orang yang ditugaskan
masuk ke Timur Laste.
Tahun sebelumnya ada di
Makassar Seluwesi, sebelumnya juga ada di Riau, sebelumnya lagi juga ada yang
di Sambas yaitu Temajuk, sebelumnya lagi ada di Raja Ampat di Papua, dan
seterusnya. Kali ini giliran Sambas lagi dan Lampung. Dalam kafilah Da’wah ini
juga memiliki program-program yang harus dijalankan oleh kami diantaranya,
menjadi Imam Terawih, Kultum Ramadhan, Kutbah Jum’at, menghidupkan TPA, dan
kajian-kajian lainnya.
Kami yang ada sini
masih dalam tahab pembelajaran. Maka jika kami ada yang salah nantinya jangan
sungkang untuk tegur. Disini kami belajar bagaimana cara bermasyarakat, kalau
di kampus ada teori maka disini prakteknya. Kalau dikampus belajar mikir,
disini belajar bagaimana mencocok tanam, bagaimana dengan yang ini dan yang
itu. Pokoknya disini kita belajar bersama bapak-bapak, ibu-ibu, maupun
adek-adek sekalian.
Untuk lebih jelasnya
bagaimana teknisnya nanti kita musyawarah bersama, tentang bagaimana program
masjid untuk Ramadhan kali ini, dan bagaimana program team Kafilah Da’wah 1436
H. Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohmmad Natsir Jakarta tahun 2015. Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Da’wah. Siap bekerja sama dengan
berbagai elemen atau komponen masyarakat disini. Demikian pengantar dari saya,
jika ada hal yang salah dalam ucapan dan kata mohon dimaafkan. Bila ada yang
belum jelas bisa kita diskusikan dalam musyawarah nantinya.
0 comments:
Post a Comment