Friday, October 9, 2015

Belajarlah Persaudaraan dari Angsa


Bila antar teman kita seperti Angsa, bertapa indahnya. Bila anda sedang berada di negara 4 musim, kadang anda melihat Angsa terbang berombongan, pergi ke daerah yang lebih hangat, menghindari musim dingin. Perhatikan, mereka terbang dalam formasi  “V” Mungkin anda kepingin tahu kenapa. Dengan terbang dalam formasi “ V “, efisiensi seluruh” Grup” akan naik sebesar 71 %,        dibandingkan dengan terbang sendiri sendiri. Maka bekerja secara Team, bergerak ke arah tujuan yang sama, membuat kita mencapai tujuan lebih cepat dan lebih ringan.
Ketika salah satu Angsa meninggalkan formasi. Apa yang terjadi? Dia mengalami daya tahan udara yang besar, dan kesulitan terbang sendiri. Akhirnya dia dengan cepat kembali ke “formasi” untuk berbagi  efek terbang dalam formasi. Jadi selalu kompak di dalam team yang bergerak ke satu tujuan; akan membutuhkan  lebih sedikit energi.  Akan lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk mencapai tujuan. Setiap anggota akan merasa berkewajiban untuk menolong sesama.
Ketika team leader  kelelahan. Apa  yang terjadi? Dia berpindah ke ujung formasi  “V”,
sementara itu. Angsa lain akan mengambil tempatnya. Berbagi kepeminpinan, harus  didasari   saling hormat dan percaya diantara anggota di setiap saat. Saling berbagi tugas  atau masalah yang paling berat pusatkan kemampuan, dan bakat team untuk memecahkan masalah. Angsa terbang dalam formasi  “V” sambil ber “kotek” hal ini akan memberi semangat terbang ‘Team leader” Juga dengan cara demikian mereka terbang dengan kecepatan yang sama.
Bila mana ada semangat dan “penyemangat, kecepatan penyelesain pekerjaan lebih besar.
Keberadaan “ semangat “akan selalu memotivasi, menolong dan menguatkan. Akan menghasikan kwalitas yang terbaik. Ketika salah satu Angsa sakit atau kelelahan. Dia akan tertinggal dan keluar dari formasi. Apa yang terjadi? Beberapa Angsa akan keluar juga dari formasi, dan membentuk formasi baru untuk menolong dan mengawal dia sampai dia sehat dan kembali masuk ke formasi atau terus dengan formasi tersebut atau jatuh dan meninggal.
Tinggalah berdampingan dengan yang lain apapun perbedaan kita. Lebih lebih pada waktu kesulitan dan tantangan yang besar. Jika kita kompak dan saling mendukung. Jika kita menjiwai kerja sama yang baik. Melupakan perbedaan masing masing maka kita akan selalu dapat mengatasi tantangan. Jika kita selami arti dari persahabatan dan kita selalu bersedia untuk berbagi maka hidup akan lebih berarti dan kita akan melewati waktu mendatang dengan kebahagiaan.
Innamal mukminuuna ikhwah, fa ashlihu baina akhawaikum, demikianlah potongan Surah Al-Hujurat ayat 10 yang termaktub dalam Alquran al-Karim. Dalam ayat tersebut, Allah Swt menyatakan bahwa orang-orang beriman itu bersaudara. Tidak hanya bersaudara, tapi kita juga dilarang untuk bercerai-berai sebagaimana firman-Nya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (QS. Ali Imran: 103)
Terkait dengan persatuan kaum muslimin, Rasulullah n telah bersabda dalam banyak hadits yang mana hadits-hadits tersebut telah terbukukan dengan baik, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengetahui keberadaan hadits-hadits itu. Dalam hal kasih sayang, Rasulullah mengumpamakan orang-orang beriman itu layaknya satu tubuh, di mana jika satu bagian merasa sakit, maka bagian lain juga akan merasakan kesakitan itu. Dalam riwayat lain, Rasul yang mulia memberi ibarat orang-orang beriman seperti satu bangunan di mana masing-masing bagian saling menguatkan satu sama lain.
Dalam redaksi yang lebih tegas, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari a dan juga beberapa perawi lainnya, Rasul telah bersabda bahwa mencela seorang muslim adalah kefasiqan dan membunuhnya adalah kekufuran. Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hadis dengan makna yang hampir serumpun bahwa tidak sempurna iman seseorang itu sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Dari dalil tersebut maka sudah kiranya untuk kita melakukan persatuan dan kesataun serta membuang semua rasa iri, dengki, dendam dan dongkol kepada orang lain. Karena hal itulah yang membuat kita berpecah-belah. Selain itu menyalahkan yang lain tanpa dasar juga merupakan hal yang sama. Karena itu contoh angsa dalam kisah diatas sangat inspiratip untuk kita contohkan. Karena dengan demikian hidup damai, aman dan sejahtera.

Tetapi karena hal sepele kita saling bertengkar itu sama saja, menjauhkan diri kita dari persatuan dan ukhwah Islamiyah. Jika pun ada perbedaan-perbedaan mari kita selesaikan secara elegan dan beradab tanpa harus “bersangar muka” sesama syedara. Mari kita jaga kedamaian daerah kita agar kesejahteraan yang selama ini kita idam-idamkan dapat segera terwujud. Mari kita bangun kembali “kemesraan” itu. Semoga saja daerah kita dapat menjadi daerah yang baldatun thaiyyibatun wa rabbun ghafur. Wallahul Musta’an.

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: