Selamat malam rakan-rakan di dunya, karena di dunia nyata sudah terlelap dalam tidurnya. Karena malam ini hujan deras mati lampu, lengkap sudah malam ini tidak bisa aktivitas di komputer atau notebook saya. Tapi saya HP dan koata walaupun WiFi nya mati. ðŸ¤ðŸ˜…
Karena itu curhat kali ini saya tulis lewat android smartphone saya. Bukan Smartphone Anda tapi punya saya. 🤣
Di samping bercanda begini tentunya saya lagi banyak masalah saat ini. Yang paling penting dan terpenting adalah, saya belum makan dan sangat lapar. Hujan-hujan begini keluar beli makanan pasti basah kuyup. Apalagi di depan gerbang banjir.
Saya WhatsApp Arrayyan pemilik Keude Trieng Kupi, ternyata dia sedang tidak ada di Keude kupi. Maka saya pun harus berfikir lama bagaimana cara keluar agar tidak basah karena hujan. Akhirnya saya membuka Grab, aplikasi transfortasi yang sering saya gunakan untuk memesan kendaraan roda dua dan empat untuk jalan-jalan. Karena dengan aplikasi ini simpel dan murah. Namun saya malam ini bukan untuk pergi keluar membuka Grab tersebut. Tapi untuk memesan go food yang ada di aplikasi grab.
Jadi di aplikasi ini juga tersedia nama restoran yang bisa kita pesan dengan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan datang langsung ke tempat. Karena lagi hujan deras dan mati lampu, terus perut juga lapar. Maka solusinya go food walaupun mahal.
Saya pesan Nasi Goreng di Mie Aceh fais karena Keude Trieng Kupi belum ada di Grab, semoga kedepannya akan nongol juga disana.
Harga Nasgor biasa 15 ribu rupiah kalau pesan di grab naik 3 ribu sehingga total dan termasuk ongkos antar 22 ribu rupiah. Akhirnya karena hujan deras saya kasih 25 ribu lah.
Setelah saya pesan saya langsung menulis curhat ini. Karena pasti satu jam lebih harus di tunggu biasa yang paling dekat dengan kita. Kalau yang tentu akan lebih lagi.
Akhirnya sampai juga nasgor yang saya pesan tadi. Setelah membayar Grab saya langsung naik ke atas lantai dua di kantor saya untuk makan. Setelah selesai makan malam ada yang nelpon, maka tulisan ini terhenti dan tidak tuntas saya tulis tadi malam.
Telepon datang dari adik yang di Kota Lhokseumawe menanyakan perihal banjir di Bekasi saat ini. Hujan deras tadi malam membuat ruas jalan banjir hingga lutut orang dewasa. Begitu juga dengan dengan kompleks tempat saya tinggal juga mengalami banjir hingga 30 cm.
Setelah selesai telpon dari adik saya di Lhokseumawe Aceh, kembali ada yang telp dari seseorang yang ga boleh disebut namanya. Karena kita biasa telpnan kapan aja, walaupun tidak ada keperluan. Setelah selesai telpon saya tertidur pulas hingga tulisan tidak mendarat dimana pun.
Inilah curahan hati tadi malam. Semoga bermanfaat bagi anda yang mengalami hal serupa dengan saya bisa mencoba seperti saya diatas.
Salam
0 comments:
Post a Comment