Pancasila Tidak Asli
Penulis: Amriadi
Garuda
Pancasila merupakan lambang negara Indonesia,
Garuda Pancasila ini ditetapkan sebagai lambang Negara RI pada 11
Februari 1950 yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 1951. Sebelumnya Garuda juga sudah menjadi lambang kerajaan atau stempel
kerajaan di Jawa seperti Kerajaan Airlangga. Sebelum digunakan secara resmi sebagai lambaga negara RI, Garuda juga
sudah dipakai sebagai lambang Kerajaan Samudera Pasai yang dulu kala berpusat
di Aceh Utara. Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malikussaleh
(Meurah Silu) pada abad ke
13 atau pada 1267. Seorang petualang Ibnu Batuthah dalam bukunya Tuhfat
al-Nazha menuturkan Samudera Pasai sudah menjadi pusat studi Islam di kawasan
Asia Tenggara.[1]
Lambang
ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang
kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Sedangkan
Pancasila itu sendiri merupakan dasar filosofi negara Indonesia. Kata
Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta: panca berarti lima dan sila
berarti prinsip atau asas.[2]
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan nasional Indonesia yang
berasal dari istilah Sanskerta karangan Mpu Tantular yang berarti "Walaupun berbeda-beda tetapi
tetap satu" yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah
satu bangsa, bahasa, dan tanah air.[3]
Idelogi Negara yang
disebut dengan Pancasila ini setelah perdebatan sengit dan menjadi kosensus
nasional terbentuknya Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dengan menetapkan lima dasar
Negara yaitu:
1.
Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-Pemeluknya.
2.
Kemanusian yang
adil dan beradab
3.
Persatuan
Indonesia
4.
Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.
Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.[4]
KH. M. Isa Al-Anshori mengatakan:
“Satu-satunya Alternatif bagi penyonkong pancasila ialah merelakan dalam asuhan
dan rawatan Islam, pancasila harus hidup dengan teman-temannya sila yang lain,
seribu satu sila dalam lembaran ajaran Islam, kalau tidak dijadi dengan begitu
maka akan ditelan oleh Imperialisme dan Komunisme.[5]
Disebutkan dalam Gerakan Zionisme dan Freemasonry di
seluruh dunia sesungguhnya memiliki asas yang sama. Asas dari dua gerakan ini disebut “Khams Qanun”, lima sila, atau Panca Sila.[6]
Pancasila yang notabene hasil pemikiran manusia adalah dasar
negara ini, sehingga para thaghut RI dan aparatnya menyatakan bahwa Pancasila
adalah pandangan hidup Dasar negara RI
serta sumber kejiwaan masyarakat dan negara RI, bahkan sumber dari segala
sumber hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh sebab itu pengamalannya harus
dimulai dari setiap warga negara Indonesia dan setiap penyelenggara negara yang
secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga
kenegaraan serta lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.[7]
Jadi dasar negara RI, pandangan
hidup dan sumber kejiwaannya bukanlah Laa ilaaha illallaah, tapi falsafah syirik Pancasila thaghutiyyah syaithaniyyah yang
digali dari bumi Indonesia bukan dari wahyu
samawiy ilahiy.[8] Allah Swt. berfirman:
Artinya:
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)
Tapi mereka mengatakan: Inilah Pancasila, pedoman hayati bagi bangsa
dan pemerintah Indonesia. Inilah Pancasila, tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai
petunjuk (pedoman) bagi bangsa dan pemerintah Indonesia. Sebenarnya
yang mereka katakan: Inilah Pancasila,
sungguh tak ada keraguan, sebagai pedoman Masyarakat Indonesia.[10] Allah Swt. berfirman:
¨br&ur #x»yd ÏÛºuÅÀ $VJÉ)tGó¡ãB çnqãèÎ7¨?$$sù ( wur (#qãèÎ7Fs? @ç6¡9$# s-§xÿtGsù öNä3Î/ `tã ¾Ï&Î#Î7y 4 öNä3Ï9ºs Nä38¢¹ur ¾ÏmÎ/ öNà6¯=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÎÌÈ (الانعام:١٥٣)[11]
Artinya: “dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah
jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan
(yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang
demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (Al An’am: 153)
Tapi mereka mengatakan: Inilah Pancasila Sakti, maka hiasilah hidupmu
dengan moral Pancasila. Dalam rangka
menjadikan generasi penerus bangsa ini sebagai orang yang Pancasilais para
thaghut menjadikan PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) atau
Pendidikan Kewarganegaraan atau Tata Negara atau Kewiraan sebagai mata
pelajaran bagi para sisiwa atau mata kuliah wajib bagi para mahasiswa.[12]
Dalam
kesempatan ini, marilah kita
lihat sila-sila Pancasila satu Persatu apakah Pancasila sesuai dengan Islam atau
malah sebaliknya, yang sempat bertahun-tahun
wajib dihafal, diujikan dan dijadikan materi penataran
di era orde baru:
1)
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kata ketuhanan yang maha esa dalam Islam disebutkan dalam
Surat Al-Ikhlas ayat 1:
Artinya: Katakanlah: "Dia-lah
Allah, yang Maha Esa.” Sekilas tanpak Pancasila tauhid umat Islam yaitu
mengesakan Allah Swt. Pada sila ini terlihat dengan Jelas tidak ada
pertentangan dengan agama Islam, kata ini tidak terdapat dalam agama lain
selain Islam dalam Agama kristen ketuhanan yang maha esa tidak berlaku karena
dalam agama lain seperti Kristen yang tuhannya mengandung 3 unsur ketuhanan
yang disebut dengan trinitas[14] begitu juga dengan agama Hindu dan
Budha yang begitu banyak sembahan dewa-dewa yang harus disembah[15], dengan demikian apakah pancasila
sesuai dengan Islam?.
Dalam agama Yahudi Monotheisme: Hendaklah bangsa
Yahudi bertuhan dengan Tuhannya masingmasing dan merupakan kesatuan gerak. Maka
hai orang-orang atheis dan bebas agama di kalangan bangsa Yahudi hendaklah
engkau pun bertuhan dengan tuhanmu sendiri bukankah alam pun tuhanmu dan
bukankah kudrat alam pun tuhanmu juga? Kalian berlainan agama, kalian berlainan
kepercayaan, kalian berlainan keyakinan, tetapi kalian harus bersatu dan gunung zionisme telah menan-timu. Hendaklah kalian tenggang menenggang,
hormat menghormati hai Yahudi seluruh dunia. [16]
Mari kita
lihat Hasil tafsiran pancasila yang ditetapan MPR no.
II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam
Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan
Pancasila. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan penambahan atau pengurangan tidak diketahui karena
tidak dipublikasikan, yang diketahui kemudian setalah keluaran Ekaprasetia Pancakarsa mencapai 45 butir Pancasila.[17]
Dari Sila Ketuhanan yang Maha Esa terdapat 8 butir
tafsiran atau penjabaran mengenai pancasila menurut Jimmy
Hasoloan dalam buku Pancasila,[18] tapi pada sumber lainnya seperti Wikipedia.org
Cuma ada 4 butir pada sila ini.[19] Pada kesempatan kali ini,
penulis tidak mungkin bahas semuanya karena keterbatasan ruang dan waktu yang
tidak memungkinkan, pada kesempatan kali penulis cuma membahas dua saja yang
mungkin bisa mewakili semuanya dari butir-butir sila pertama ini:
a.
Percaya dan Takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.[20]
Menurut dasar kepercayaan masing dan beradab bagaimana yang dimaksudkan
dalam sila ini, apakah beradap sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad saw. atau
sebaliknya. Agar bisa kita nilai mari kita lihat fakta realita yang terjadi
didalam masyarakat, Ada orang yang murtad keluar dari Islam, lalu ada
muslim yang menegakkan hukum Allah Swt. dengan membunuhnya, maka orang yang membunuh demi menegakkan
hukum Allah ini jelas akan ditangkap dan dijerat hukum UUD 45 lalu dijebloskan
ke balik jeruji besi.[21]
Berdasarkan butir ini seorang Muslim
pun tidak bisa nahyi mungkar, sebagai contoh jika seorang muslim melihat syirik
sebagai kemunkaran terbesar- dilakukan, misalnya ada yang menyembah batu atau
arca, minta-minta ke kuburan, mempersembahkan sesajen atau tumbal, maka bila ia
bertindak dengan mencegahnya atau mengacaukan acara ritual musyrik itu. Maka
sudah pasti dialah yang ditangkap dan dipenjara, dengan tuduhan mengacaukan keamanan atau merusak program
kebudayaan dan pariwisata. [22]
Padahal nahyi munkar adalah ibadah yang sangat tinggi nilainya
dalam agama Islam. Apakah butir ini sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw.
dan sesuai dengan Islam.
b.
Hormat menghormati dan
bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.[23]
Pancasila
memberikan kebebasan orang untuk memilih jalan hidupnya. Seandainya ada muslim
yang murtad dengan masuk Nasrani, Hindu atau Budha, maka berdasarkan Pancasila
itu adalah hak asasinya, kebebasannya, dan tidak ada hukuman baginya, bahkan si
pelaku mendapat jaminan perlindungan. Bahkan oknum yang
menghina atau melecehkan Islam pun mendapatkan perlindungan contohnya JIL
(Jaringan Islam Liberal), Ahmadiyah, LDII (Lembaga Da’wah Islamiyah Indonesia)
dan ajaran sesat lainnya masih berkeliran dan bebas menjalankan aktifitasnya.[24]
Hal ini jelas membuka lebar-lebar pintu kemurtadan, sedangkan dalam
ajaran Tauhid, Rasulullah bersabda:
“Siapa yang merubah dien (agama)nya,
maka bunuhlah dia” (Muttafaq ‘alaih)
Di sisi lain banyak orang muslim tertipu, karena dengan butir ini mereka
merasa dijamin kebebasannya untuk beribadat, mereka berfikir pada
amalan biasa seperti bisa adzan, bisa shalat, bisa shaum, bisa zakat, bisa haji, bisa ini bisa
itu, padahal kebebasan ini tidak mutlak, kebebasan ini tidak berarti kaum
muslimin bisa melaksanakan sepenuhnya ajaran Islam. Lihatlah apakah di Indonesia bisa ditegakkan had? Apakah kaum
muslimin bebas untuk ikut serta di front jihad manapun? Masihkan
kita percaya bahwa Asa tunggal pancasila sesuai dengan Islam?
Menurut
Ormas Islam yang hadir pada RDP (Rapat Dengar Pendapat RUU Ormas pada tanggal
26 Januari 2012, pada rapat tersebut Ormas Islam Menolak Asas Tunggal Pancasila
seperti masa orde baru yang memaksakan Asas Islam dengan lain termasuk Asas
Tunggal Pancasila dan ini jelas bertentangan dengan pasal 29 UUD 1945.[25]
2)
Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab
Islam
adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusia dan keadilan
karenanya Islam melarang merendahkan dan melecehkan martabat apalagi
menghilangkan nilai-nilai kemanusian dan keadilan yang tentunya diharamkan
dalam Islam, oleh karena itu Hak Asasi Manusia (HAM) dalam adalah hak yang
diberikan oleh Allah Swt. Yang harus seiring dengan Kewajiban Asasi Manusia (KAM) yang ditetapkan didalam
Al-Qur’an Dan As-Sunnah. Jadi sila juga sebenarnya harus ditafsirkan sesuai
dengan Sila yang pertama dan harus menjiwainya dan tidak bisa ditafsirkan
dengan keadilan HAM barat karena tidak sesuai dan bertentangan dengan sila yang
pertama.[26]
Dalam Al-Qur’an Allah
Swt. Berfirman:
*
¨bÎ) ©!$# ããBù't ÉAôyèø9$$Î/ Ç`»|¡ômM}$#ur Ç!$tGÎ)ur Ï 4n1öà)ø9$# 4sS÷Ztur Ç`tã Ïä!$t±ósxÿø9$# Ìx6YßJø9$#ur ÄÓøöt7ø9$#ur 4
öNä3ÝàÏèt öNà6¯=yès9 crã©.xs? ÇÒÉÈ (
Artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90).
Dengan Demikian Menurut Habib
Rezieq Syihab:
Seharusnya Sila
ini menjadi pintu masuk bagi Syarit Islamuntuk menjadi Hukum Nasional, karena
Syariat Islam adalah Syariat Kemanusian, Keadilan dan Akhlaq.[27]
Apakah
Pancasila sejalan dengan Islam? Dalam Doktrin Yahudi: Nasionalisme/Kebangsaan disebutkan Berbangsa satu bangsa Yahudi, berbahasa
satu bahasa Yahudi dan bertanah air satu
tanah air Yahudi Raya (Israel Raya).[28]
Mari kita lihat butir-butir pancasila sila kedua ini:
a.
Mengakui persamaan
derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.[29]
Maknanya
adalah tidak ada perbedaan di antara mereka dalam status derajat, hak dan
kewajiban dengan sebab dien (agama), sedangkan Allah Swt. Berfirman:
1.
Dalam Al-Qur’an Surat
Al-Maidah ayat 100:
@è% w ÈqtGó¡o ß]Î7sø:$# Ü=Íh©Ü9$#ur öqs9ur y7t7yfôãr& äouøYx. Ï]Î7sø:$# 4 (#qà)¨?$$sù ©!$# Í<'ré'¯»t É=»t6ø9F{$# öNä3ª=yès9 cqßsÎ=øÿè? ÇÊÉÉÈ
Artinya: Katakanlah: "tidak
sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik
hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu
mendapat keberuntungan."
2.
Dalam Al-Qur’an Surat Faathir: 19-22
$tBur ÈqtGó¡o 4yJôãF{$# çÅÁt7ø9$#ur ÇÊÒÈ wur àM»yJè=à9$# wur âqZ9$# ÇËÉÈ wur @Ïjà9$# wur ârãptø:$# ÇËÊÈ $tBur ÈqtGó¡o âä!$uômF{$# wur ÝVºuqøBF{$# 4 ¨bÎ) ©!$# ßìÏJó¡ç `tB âä!$t±o ( !$tBur |MRr& 8ìÏJó¡ßJÎ/ `¨B Îû Íqç7à)ø9$# ÇËËÈ
Artinya: “dan tidaklah sama orang yang buta dengan
orang yang melihat.”(19)“dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan
cahaya,”(20)“dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas,”(21)“dan tidak
(pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya
Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu
sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat
mendengar”(22)[30]
3.
Dalam Al-Qur’an Surat Al Hasyr: 20
w üÈqtGó¡o Ü=»ptõ¾r& Í$¨Z9$# Ü=»ptõ¾r&ur Ïp¨Yyfø9$# 4
Ü=»ysô¹r& Ïp¨Yyfø9$# ãNèd tbrâͬ!$xÿø9$# ÇËÉÈ
Artinya: “tidaklah sama
penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni
jannah Itulah orang-orang yang beruntung.”
4.
Dalam Al-Qur’an Surat As Sajdah: 18
`yJsùr& tb%x. $YZÏB÷sãB `yJx. c%x. $Z)Å$sù 4 w tb¼âqtFó¡o ÇÊÑÈ
Artinya: Apakah orang-orang
beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? mereka tidak sama.
5.
Dalam Al-Qur’an Surat Al Qalam:
35-38
ã@yèôfuZsùr& tûüÏHÍ>ó¡çRùQ$# tûüÏBÌôfçRùQ$%x. ÇÌÎÈ $tB ö/ä3s9 y#øx. tbqãKä3øtrB ÇÌÏÈ ÷Pr& ö/ä3s9 Ò=»tGÏ. ÏmÏù tbqßâôs? ÇÌÐÈ ¨bÎ) ö/ä3s9 ÏmÏù $pRmQ tbrç¨srB ÇÌÑÈ
Artinya: Maka Apakah patut Kami
menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang
kafir)?[31](35)
atau Adakah kamu (berbuat demikian): Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?(36)
atau Adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu
membacanya?,(37) bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu
sukai untukmu.(38) Sedangkan butir Pancasila menyamakan
antara orang-orang Islam dengan orang-orang kafir.
b.
Saling mencintai sesama
manusia.[32]
Pancasila mengajarkan pemeluknya
untuk mencintai orang-orang Nasrani, Budha, Hindu, Konghucu, kaum sekuler, kaum
liberal, para demokrat, para quburiyyun, para thaghut dan orang-orang kafir
lainnya.[33]
Sedangkan Allah Swt. menyatakan:
w ßÅgrB $YBöqs% cqãZÏB÷sã «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# cr!#uqã ô`tB ¨!$ym ©!$# ¼ã&s!qßuur öqs9ur (#þqçR%2 öNèduä!$t/#uä ÷rr& öNèduä!$oYö/r& ÷rr& óOßgtRºuq÷zÎ) ÷rr& öNåksEuϱtã 4 y7Í´¯»s9'ré& |=tF2 Îû ãNÍkÍ5qè=è% z`»yJM}$# Nèdyr&ur 8yrãÎ/ çm÷YÏiB ( óOßgè=Åzôãur ;M»¨Zy_ ÌøgrB `ÏB $pkÉJøtrB ã»yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $ygÏù 4 _ÅÌu ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊuur çm÷Ytã 4 y7Í´¯»s9'ré& Ü>÷Ïm «!$# 4 Iwr& ¨bÎ) z>÷Ïm «!$# ãNèd tbqßsÎ=øÿçRùQ$# ÇËËÈ
Artinya: ”Engkau tidak akan
mendapati orang-orang yang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir berkasih
sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, meskipun mereka
itu adalah ayah-ayah mereka, atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara
mereka, atau karib kerabat mereka” (QS. Al Mujaadilah: 22).
Abu Sulaiman Aman Abdurahman
Berkata:
Orang yang saling mencintai dengan
orang kafir, maka mereka bukan orang Islam, bukan orang yang beriman.
Selanjutnya beliau mengatakan Islam Mengajarkan Ketauhidan tetapi Pancasila
mengajarkan kepada Kekafiran[34]
Allah Swt berfirman:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä w (#räÏGs? Íirßtã öNä.¨rßtãur uä!$uÏ9÷rr& cqà)ù=è? NÍkös9Î) Ío¨uqyJø9$$Î/ ôs%ur (#rãxÿx. $yJÎ/ Nä.uä!%y` z`ÏiB Èd,ysø9$# tbqã_Ìøä tAqߧ9$# öNä.$Î)ur br& (#qãZÏB÷sè? «!$$Î/ öNä3În/u bÎ) ÷LäêYä. óOçFô_tyz #Y»ygÅ_ Îû Í?Î6y uä!$tóÏGö/$#ur ÎA$|ÊósD 4 tbrÅ¡è@ NÍkös9Î) Ío¨uqyJø9$$Î/ O$tRr&ur ÞOn=÷ær& !$yJÎ/ ÷Läêøxÿ÷zr& !$tBur ÷LäêYn=÷ær& 4 `tBur ã&ù#yèøÿt öNä3ZÏB ôs)sù ¨@|Ê uä!#uqy È@Î6¡¡9$# ÇÊÈ
“Wahai orang-orang yang beriman,
jangan kalian jadikan musuh-Ku dan musuh kalian sebagai auliya yang mana kalian
menjalin kasih sayag terhadap mereka”. (QS. Al Mumtahanah: 1). Selanjutnya dalam surat
An-Nisa ayat 101 Allah Berfirman:
#sÎ)ur ÷Läêö/uÑ Îû ÇÚöF{$# }§øn=sù ö/ä3øn=tæ îy$uZã_ br& (#rçÝÇø)s? z`ÏB Ío4qn=¢Á9$# ÷bÎ) ÷LäêøÿÅz br& ãNä3uZÏFøÿt tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿx. 4 ¨bÎ) tûïÍÏÿ»s3ø9$# (#qçR%x. ö/ä3s9 #xrßtã $YZÎ7B ÇÊÉÊÈ
Artinya:
“dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu
men-qashar[35]
sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya
orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Namun dalam ajaran thaghut Pancasila
mengatakan: Tidak ada permusuhan dan kebencian, tapi harus toleran dan tenggang
rasa dengan sesama manusia apapun keyakinannya.[36]
Termasuk aliran Sesat dianggap kebebasan beragama, Penodaan agama dianggap
ekspresi, penyelewengan disebut perbedaan, kejahatan pemikiran pun sebut
sebagai kegenitan pemikiran, pemurtadan adalah sebuah pemelihan beragama,
sebaliknya orang yang Istiqamah dijalan Allah divonis Terorisme.[37]
3)
Persatuan Indonesia
Sila
ini jika hanya diartikan semanangat persatuan Indonesia dengan merasa sebagai
Bangsa yang paling super didunia maka
akan menjadi bibit Rasisme dan Fasisme yang dikutuk dunia
Internasional dan diharamkan dalam Islam. Dalam doktrin Yahudi Humanisme adalah janganlah kalian menjadi peniru bangsa Babilon yang telah
membuangmu, tetapi bagi luar bangsamu
dan yang hendak membinasakanmu, kalian adalah bangsa besar dan engkau pun jika
keperluanmu mendesak.[38]
Sukarno
menjelaskan sila ini pada 1 juni 1945 “Kebangsaan yang kita anjurkan bukan
kebangsaan bangsa yang sendiri, bukan pula seperti chauvisme yang dikobarkan
bangsa Eropa”.[39]
SBY mengatakan pada 1 Juni 2006 pada saat peringatan hari Pncasila: “Andaikan
masyarakat Global ini sebuah rumah perkampungan dunia, tetap saja kita
memerlukan rumah sendiri, rumah inilah nasionalisme kita”[40]
Sila ini harus bisa menjadi pendorong semangat
kepedulian, Kebersamaan, Gotong Royong jangan samapai ada egois yang hanya
mengedepankan kepentingan individu maupun golongan yang dianut saja.[41]
Allah
Swt. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 2:
(#qçRur$yès?ur... n?tã ÎhÉ9ø9$# 3uqø)G9$#ur ( wur (#qçRur$yès? n?tã ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ßÏx© É>$s)Ïèø9$# ÇËÈ
Artinya: ...dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Amat berat siksa-Nya.”
Dalam butir pancasila sila ke 3 ini
terdapat 5 Butir penjelasan dari MPRI dalam kesempatan kali ini penulis Cuma
membahas butir pertama saja karna waktu sudah menunjukkan pukul 12:00, jadi
penulis harus cepat untuk Istirahat dan Shalat Dhuhur sebentar. Dalam butir
sila ke 3 yaitu: Menempatkan kesatuan, persatuan,
kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan.[42]
Dalam butir kepentingan bangsa dan Negara adalah lebih penting ke timbang
Agama, dalam Islam Kepentingan Agama paling diutamakan dari pada yang termasuk
kepentingan Negara.
Inilah
yang dinamakan nasionalisme yang juga merupakan salah satu bentuk ajaran
Demokrasi, karena menuhankan negara . Dalam butir di atas disebutkan bahwa
kepentingan nasional harus didahulukan atas kepentingan apapun, termasuk
kepentingan golongan. Jika ajaran Tauhid (dien Islam)
bertentangan dengan kepentingan syirik dan kekufuran negara, maka Tauhid harus
mengalah.[43]
Sedangkan Allah Swt. Berfirman:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä w (#qãBÏds)è? tû÷üt/ Äyt «!$# ¾Ï&Î!qßuur ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# ììÏÿx ×LìÎ=tæ ÇÊÈ
Artinya: “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya[44]
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.”.
Sebenarnya jika setiap butir dari
sila-sila Pancasila itu dijabarkan seraya ditimbang dengan Tauhid, tentulah
membutuhkan waktu dan lembaran yang banyak. Penjabaran di atas hanyalah
sebagian kecil dari bukti kerancuan,
kekafiran, kemusyrikan dan kezindiqan Pancasila sebagai hukum buatan manusia
yang merasa lebih adil dari Alloh. Uraian ini insya Alloh telah memenuhi kadar
cukup sebagai hujjah bagi para pembangkang dan cahaya bagi yang mengharapkan
lagi merindukan hidayah.[45]
4.
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
Dalam sila ini menekankan pentingnya bermusyawarah dalam kepemimpinan dalam
mengatur rakyat maupun mengelola Negara. Sila ini sebagai bukti
argumentatif bahwa Negara Indonesia
adalah Negara yang Musyawarah bukan Demokrasi, jadi apabila suatu saat nanti di
amandemenkan UUD dan menghapuskan Demokrasi itu sah-sah saja,[46] bahkan bisa menjadikan
atau memproklamirkan kemerdekaan Islam seperti masa S.M. Kartosoewirjo dengan
Nama Negara Islam Indonesia.
Sila ini seharusnya menjadi Landasan
untuk mentransformasikan syariat Islam kedalam Undang-Undang Sepenuhnya melalui
Musyawarah yang Islami bukan Musyawarah Demokrasi.[47] Dalam Sila ini juga
terdapat beberapa butir penjelasan mengenai hal ini salah satu adalah:
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.[48]
Musyarah dilakukan dengan akal dan hati Nurani bukan berdasarkan dalil
Agama senga apa yang terjdi setelah musyawarah yang Halal jadi Haram dan yang
Haram jadi halal karena bukan Musyawarah yang disyariatkan sesuai dengan
tuntunan tapi sesuai dengan Demokrasi dengan mengabil suara terbanyak,[49] dalam agama yahudi
Musyawarah yang suara terbanyak itu merupakan suara tuhan.[50]
4)
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini merupakan sila ekonomi kerakyatan dan keadilan, sila tidak bisa
ditafsirkan dengan ekonomi Kapitalis yang membela hak indi vidu dan membunuk
hak sosial, tidak bisa pula ditafsirkan yang membela hak sosial rakyat tapi
membunuh hak individualnya. Tapi harus ditafsirkan dengan Ekonomi Islami yang
membelah hak sosial masyarakat dengan tidak membunuh hak individunya.[51]
Dalam sila ini juga terdapat butir-butir penjelasan dari MPR salah satu
dari 12 butir yaitu: Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.[52] Yang paling banyak
terjadi keadilan sesama wakil rakyat bukan dengan rakyat sebagai contoh jika
seorang anak mencuri sandal jepit milik kepolisian akan dituntut hukuman
penjara[53] walaupun masih anak jika
pihak kepolisian menembak mati korban tampa salah seperti kerjaan Desus 88 itu
merupakan ketidak sengajaan.[54]
Dalam doktrin Yahudi ditegaskan bahwa Sosialisme:
Keadilan sosial yang merata pada masyarakat Yahudi, sehingga setiap orang
Yahudi menjadi seorang kaya raya dan
menjadi pimpinan dimana pun ia berada, dan menjadi protokol pembuat program.
Dalam Nyanyian Qaballa Talmud dikatakan:“Dengan uang kamu dapat kembali ke
Yudea, ke Israel karena agama itu tegak dengan uang dan agama itu uang,
sesungguhnya wajah Yahwe sendiri yang tampak olehmu itu adalah uang! Cintailah
Zion, cintailah Hebran, cintailah akan Yudea dan cintailah seluruh tanah
pemukiman Israel, karena engkaulah bangsa pemegang wasiat Hebran tertua yang
berbunyi: ”Cinta pada tanah air itu sebagian dari iman!” (XL : 46).[55]
Ber-lakulah Syer Talmud baginya, seperti nyanyian Qaballa berbunyi: “Taklukanlah mereka,binasakanlah mereka akan mengambil
hakmu, engkau adalah setinggi-tinggi bangsa seumpama menara yang tinggi.
Gunakanlah hatimu ketika menghadapi sauda-ramu, karena mereka itu keturunan
Yaqub, keturunan Israel. Buanglah
hatimu ketika menghadapi lawanmu karena mereka itu bukan sekali-kali saudaramu,
mereka adalah kambing-kambing perahan dan harta mereka adalah hartamu, rumah
mereka adalah rumahmu, tanah mereka adalah tanahmu”, (Syer Talmud Qaballa XI
:45).[56]
[2] Jimmy Hasoloan,
Pancasila, yogyakarta: Swagati Press, 2008, hal. 3
[3] Ibid, hal. 9
[4] Habib Rezieq Syihab, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah,
Jakarta: Suara Islam Press, 2013, hal. 109
[5] Ibid, hal. 12
[7] Jimmy Hasoloan, Pancasila, Hal. 35
[8] Ibid, hal. 6
[9] Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Pustaka Al Fatih, 2009,
Hal. 2
[10] Jimmy Hasoloan, Pancasila, Hal. 50-51
[11] Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, 149
[12] Jimmy Hasoloan, Pancasila, Hal. 23
[16] Abdullah
Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara: Jakarta, Haji Ali bin Haji Sulong Press, 2008, hal. 16
[20] Ibid
[24] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh
II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah, Hal. 87
[25] Abdul Halim, Ormas Sepakat
Menolak Asas Tungal Pancasila, Suara Islam, 129, 2012, Hal. 30.
[26] Habib Rezieq Syihab, Wawasan
Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 17-18
[27] Ibid, Hal. 18
[28] Abdullah
Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara, hal. 16
[30] Maksudnya: Nabi
Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah
mati hatinya.
[31] Maksudnya: sama
tentang Balasan yang disediakan Allah untuk mereka masing-masing.
[33] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh
II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 90
[34] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh
II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 91
[35] Menurut Pendapat jumhur arti
qashar di sini Ialah: sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua rakaat.
Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi
2, Yaitu di waktu bepergian dalam Keadaan aman dan ada kalanya dengan
meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, Yaitu di waktu dalam perjalanan
dalam Keadaan khauf. dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4 rakaat
dalam Keadaan khauf di waktu hadhar.
[36]Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh
II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 92
[37] Habib Rezieq Syihab, Wawasan
Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 110
[38] Abdullah Petani,
Freemasonry
Di Asia Tenggara, hal.
16-17
[39] Ibid
[40] Ibid
[41] Ibid
[43] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh
II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 93
[44] Maksudnya orang-orang mukmin
tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah dan
RasulNya.
[45] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh
II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 94
[46] Habib Rezieq Syihab, Wawasan
Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 19-20
[47] Ibid
[49] Habib Rezieq Syihab, Wawasan
Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 20-21
[50] Abdullah
Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara, hal. 17
[51] Habib Rezieq Syihab, Wawasan
Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 22
[53] http://hukum.kompasiana.com/2012/01/08/kasus-sandal-jepit-dan-buah-kakao-ketidakadilan-bagi-masyarakat-kecil-425813.html
[54] Amran Nasution, “Bubarkan Densus
Sekarang Juga”, Suara Islam, 154, 2013, Hal. 5
[55] Abdullah
Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara, hal. 17
0 comments:
Post a Comment