Monday, April 7, 2014

Pancasila Tidak Sakral dan Tidak Asli Lagi




Pancasila Tidak Asli

Penulis: Amriadi


Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila ini ditetapkan sebagai lambang Negara RI pada 11 Februari 1950 yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 1951. Sebelumnya Garuda juga sudah menjadi lambang kerajaan atau stempel kerajaan di Jawa seperti Kerajaan Airlangga. Sebelum digunakan secara resmi sebagai lambaga negara RI, Garuda juga sudah dipakai sebagai lambang Kerajaan Samudera Pasai yang dulu kala berpusat di Aceh Utara. Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malikussaleh (Meurah Silu) pada abad ke 13 atau pada 1267. Seorang petualang Ibnu Batuthah dalam bukunya Tuhfat al-Nazha menuturkan Samudera Pasai sudah menjadi pusat studi Islam di kawasan Asia Tenggara.[1]
Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Sedangkan Pancasila itu sendiri merupakan dasar filosofi negara Indonesia. Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas.[2]  
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan nasional Indonesia yang berasal dari istilah Sanskerta karangan Mpu Tantular yang berarti "Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu" yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa, dan tanah air.[3]
Idelogi Negara yang disebut dengan Pancasila ini setelah perdebatan sengit dan menjadi kosensus nasional terbentuknya Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dengan menetapkan lima dasar Negara yaitu:
1.      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluk-Pemeluknya.
2.      Kemanusian yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.[4]
KH. M. Isa Al-Anshori mengatakan: “Satu-satunya Alternatif bagi penyonkong pancasila ialah merelakan dalam asuhan dan rawatan Islam, pancasila harus hidup dengan teman-temannya sila yang lain, seribu satu sila dalam lembaran ajaran Islam, kalau tidak dijadi dengan begitu maka akan ditelan oleh Imperialisme dan Komunisme.[5] Disebutkan dalam Gerakan Zionisme dan Freemasonry di seluruh dunia sesungguhnya memiliki asas yang sama. Asas dari dua gerakan ini disebut “Khams Qanun”, lima sila, atau Panca Sila.[6]
Pancasila yang notabene hasil pemikiran manusia adalah dasar negara ini, sehingga para thaghut RI dan aparatnya menyatakan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup  Dasar negara RI serta sumber kejiwaan masyarakat dan negara RI, bahkan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh sebab itu pengamalannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia dan setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan serta lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.[7]
Jadi dasar negara RI, pandangan hidup dan sumber kejiwaannya bukanlah Laa ilaaha illallaah, tapi falsafah syirik Pancasila thaghutiyyah syaithaniyyah yang digali dari bumi Indonesia bukan dari wahyu samawiy ilahiy.[8]  Allah Swt. berfirman:
y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`ŠÉ)­FßJù=Ïj9 ÇËÈ (البقرة:٢)[9] 
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)
Tapi mereka mengatakan: Inilah Pancasila, pedoman hayati bagi bangsa dan pemerintah Indonesia. Inilah Pancasila, tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk (pedoman) bagi bangsa dan pemerintah Indonesia. Sebenarnya yang mereka katakan: Inilah Pancasila, sungguh tak ada keraguan, sebagai pedoman Masyarakat Indonesia.[10] Allah Swt. berfirman:
¨br&ur #x»yd ÏÛºuŽÅÀ $VJŠÉ)tGó¡ãB çnqãèÎ7¨?$$sù ( Ÿwur (#qãèÎ7­Fs? Ÿ@ç6¡9$# s-§xÿtGsù öNä3Î/ `tã ¾Ï&Î#Î7y 4 öNä3Ï9ºsŒ Nä38¢¹ur ¾ÏmÎ/ öNà6¯=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÎÌÈ (الانعام:١٥٣)[11] 
Artinya: “dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (Al An’am: 153)
Tapi mereka mengatakan: Inilah Pancasila Sakti, maka hiasilah hidupmu dengan moral Pancasila. Dalam rangka menjadikan generasi penerus bangsa ini sebagai orang yang Pancasilais para thaghut menjadikan PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) atau Pendidikan Kewarganegaraan atau Tata Negara atau Kewiraan sebagai mata pelajaran bagi para sisiwa atau mata kuliah wajib bagi para mahasiswa.[12] 
Dalam kesempatan ini, marilah kita lihat sila-sila Pancasila satu Persatu apakah Pancasila sesuai dengan Islam atau malah sebaliknya, yang sempat bertahun-tahun  wajib dihafal, diujikan dan dijadikan materi penataran di era orde baru:
1)                       Ketuhanan Yang Maha Esa
Kata ketuhanan yang maha esa dalam Islam disebutkan dalam Surat Al-Ikhlas ayat 1:
ö@è% uqèd ª!$# îymr& ÇÊÈ(الاخلاص:١)[13]    
Artinya: Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.” Sekilas tanpak Pancasila tauhid umat Islam yaitu mengesakan Allah Swt. Pada sila ini terlihat dengan Jelas tidak ada pertentangan dengan agama Islam, kata ini tidak terdapat dalam agama lain selain Islam dalam Agama kristen ketuhanan yang maha esa tidak berlaku karena dalam agama lain seperti Kristen yang tuhannya mengandung 3 unsur ketuhanan yang disebut dengan trinitas[14] begitu juga dengan agama Hindu dan Budha yang begitu banyak sembahan dewa-dewa yang harus disembah[15], dengan demikian apakah pancasila sesuai dengan Islam?.
Dalam agama Yahudi Monotheisme: Hendaklah bangsa Yahudi bertuhan dengan Tuhannya masingmasing dan merupakan kesatuan gerak. Maka hai orang-orang atheis dan bebas agama di kalangan bangsa Yahudi hendaklah engkau pun bertuhan dengan tuhanmu sendiri bukankah alam pun tuhanmu dan bukankah kudrat alam pun tuhanmu juga? Kalian berlainan agama, kalian berlainan kepercayaan, kalian berlainan keyakinan, tetapi kalian harus bersatu dan gunung zionisme telah menan-timu. Hendaklah kalian tenggang menenggang, hormat menghormati hai Yahudi seluruh dunia. [16]
Mari kita lihat Hasil tafsiran pancasila yang ditetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan penambahan atau pengurangan tidak diketahui karena tidak dipublikasikan, yang diketahui kemudian setalah keluaran Ekaprasetia Pancakarsa mencapai 45 butir Pancasila.[17]
Dari Sila Ketuhanan yang Maha Esa terdapat 8 butir tafsiran atau penjabaran mengenai pancasila menurut Jimmy Hasoloan dalam buku Pancasila,[18] tapi pada sumber lainnya seperti Wikipedia.org Cuma ada 4 butir pada sila ini.[19] Pada kesempatan kali ini, penulis tidak mungkin bahas semuanya karena keterbatasan ruang dan waktu yang tidak memungkinkan, pada kesempatan kali penulis cuma membahas dua saja yang mungkin bisa mewakili semuanya dari butir-butir sila pertama ini:
a.                        Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.[20]
Menurut dasar kepercayaan masing dan beradab bagaimana yang dimaksudkan dalam sila ini, apakah beradap sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad saw. atau sebaliknya. Agar bisa kita nilai mari kita lihat fakta realita yang terjadi didalam masyarakat, Ada orang yang murtad keluar dari Islam, lalu ada muslim yang menegakkan hukum Allah Swt. dengan membunuhnya, maka orang yang membunuh demi menegakkan hukum Allah ini jelas akan ditangkap dan dijerat hukum UUD 45 lalu dijebloskan ke balik jeruji besi.[21]
Berdasarkan butir ini seorang Muslim pun tidak bisa nahyi mungkar, sebagai contoh jika seorang muslim melihat syirik sebagai kemunkaran terbesar- dilakukan, misalnya ada yang menyembah batu atau arca, minta-minta ke kuburan, mempersembahkan sesajen atau tumbal, maka bila ia bertindak dengan mencegahnya atau mengacaukan acara ritual musyrik itu. Maka sudah pasti dialah yang ditangkap dan dipenjara, dengan tuduhan mengacaukan keamanan atau merusak program kebudayaan dan pariwisata. [22]
Padahal nahyi munkar adalah ibadah yang sangat tinggi nilainya dalam agama Islam. Apakah butir ini sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw. dan sesuai dengan Islam.
b.                       Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.[23]
Pancasila memberikan kebebasan orang untuk memilih jalan hidupnya. Seandainya ada muslim yang murtad dengan masuk Nasrani, Hindu atau Budha, maka berdasarkan Pancasila itu adalah hak asasinya, kebebasannya, dan tidak ada hukuman baginya, bahkan si pelaku mendapat jaminan perlindungan.  Bahkan oknum yang menghina atau melecehkan Islam pun mendapatkan perlindungan contohnya JIL (Jaringan Islam Liberal), Ahmadiyah, LDII (Lembaga Da’wah Islamiyah Indonesia) dan ajaran sesat lainnya masih berkeliran dan bebas menjalankan aktifitasnya.[24] Hal ini jelas membuka lebar-lebar pintu kemurtadan, sedangkan dalam ajaran Tauhid, Rasulullah bersabda:
“Siapa yang merubah dien (agama)nya, maka bunuhlah dia” (Muttafaq ‘alaih)
Di sisi lain banyak orang muslim tertipu, karena dengan butir ini mereka merasa dijamin kebebasannya untuk beribadat, mereka berfikir pada amalan biasa seperti bisa adzan, bisa shalat, bisa shaum, bisa zakat, bisa haji, bisa ini bisa itu, padahal kebebasan ini tidak mutlak, kebebasan ini tidak berarti kaum muslimin bisa melaksanakan sepenuhnya ajaran Islam.  Lihatlah apakah di Indonesia bisa ditegakkan had? Apakah kaum muslimin bebas untuk ikut serta di front jihad manapun? Masihkan kita percaya bahwa Asa tunggal pancasila sesuai dengan Islam?
Menurut Ormas Islam yang hadir pada RDP (Rapat Dengar Pendapat RUU Ormas pada tanggal 26 Januari 2012, pada rapat tersebut Ormas Islam Menolak Asas Tunggal Pancasila seperti masa orde baru yang memaksakan Asas Islam dengan lain termasuk Asas Tunggal Pancasila dan ini jelas bertentangan dengan pasal 29 UUD 1945.[25]
2)                       Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusia dan keadilan karenanya Islam melarang merendahkan dan melecehkan martabat apalagi menghilangkan nilai-nilai kemanusian dan keadilan yang tentunya diharamkan dalam Islam, oleh karena itu Hak Asasi Manusia (HAM) dalam adalah hak yang diberikan oleh Allah Swt. Yang harus seiring dengan Kewajiban  Asasi Manusia (KAM) yang ditetapkan didalam Al-Qur’an Dan As-Sunnah. Jadi sila juga sebenarnya harus ditafsirkan sesuai dengan Sila yang pertama dan harus menjiwainya dan tidak bisa ditafsirkan dengan keadilan HAM barat karena tidak sesuai dan bertentangan dengan sila yang pertama.[26]




Dalam Al-Qur’an Allah Swt. Berfirman:
 * ¨bÎ) ©!$# ããBù'tƒ ÉAôyèø9$$Î/ Ç`»|¡ômM}$#ur Ç!$tGƒÎ)ur ÏŒ 4n1öà)ø9$# 4sS÷Ztƒur Ç`tã Ïä!$t±ósxÿø9$# ̍x6YßJø9$#ur ÄÓøöt7ø9$#ur 4 öNä3ÝàÏètƒ öNà6¯=yès9 šcr㍩.xs? ÇÒÉÈ   (
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90).
Dengan Demikian Menurut Habib Rezieq Syihab:
Seharusnya Sila ini menjadi pintu masuk bagi Syarit Islamuntuk menjadi Hukum Nasional, karena Syariat Islam adalah Syariat Kemanusian, Keadilan dan Akhlaq.[27]
Apakah Pancasila sejalan dengan Islam? Dalam Doktrin Yahudi: Nasionalisme/Kebangsaan disebutkan Berbangsa satu bangsa Yahudi, berbahasa satu bahasa Yahudi dan bertanah air satu tanah air Yahudi Raya (Israel Raya).[28] Mari kita lihat butir-butir pancasila sila kedua ini:
a.                        Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.[29]
Maknanya adalah tidak ada perbedaan di antara mereka dalam status derajat, hak dan kewajiban dengan sebab dien (agama), sedangkan Allah Swt. Berfirman:
1.                       Dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 100:
@è% žw ÈqtGó¡o ß]ŠÎ7sƒø:$# Ü=Íh©Ü9$#ur öqs9ur y7t7yfôãr& äouŽøYx. Ï]ŠÎ7sƒø:$# 4 (#qà)¨?$$sù ©!$# Í<'ré'¯»tƒ É=»t6ø9F{$# öNä3ª=yès9 šcqßsÎ=øÿè? ÇÊÉÉÈ  
Artinya: Katakanlah: "tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan."
2.                       Dalam Al-Qur’an Surat Faathir: 19-22
$tBur ÈqtGó¡o 4yJôãF{$# 玍ÅÁt7ø9$#ur ÇÊÒÈ   Ÿwur àM»yJè=à9$# Ÿwur âqZ9$# ÇËÉÈ   Ÿwur @Ïjà9$# Ÿwur ârãptø:$# ÇËÊÈ   $tBur ÈqtGó¡o âä!$uômF{$# Ÿwur ÝVºuqøBF{$# 4 ¨bÎ) ©!$# ßìÏJó¡ç `tB âä!$t±o ( !$tBur |MRr& 8ìÏJó¡ßJÎ/ `¨B Îû Íqç7à)ø9$# ÇËËÈ  
Artinya:  “dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.”(19)“dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya,”(20)“dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas,”(21)“dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar”(22)[30]
3.                       Dalam Al-Qur’an Surat Al Hasyr: 20
Ÿw üÈqtGó¡o Ü=»ptõ¾r& Í$¨Z9$# Ü=»ptõ¾r&ur Ïp¨Yyfø9$# 4 Ü=»ysô¹r& Ïp¨Yyfø9$# ãNèd tbrâͬ!$xÿø9$# ÇËÉÈ  
Artinya: “tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah Itulah orang-orang yang beruntung.”
4.                       Dalam Al-Qur’an Surat As Sajdah: 18
`yJsùr& tb%x. $YZÏB÷sãB `yJx. šc%x. $Z)Å$sù 4 žw tb¼âqtFó¡o ÇÊÑÈ  
Artinya: Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? mereka tidak sama.



5.                       Dalam Al-Qur’an Surat Al Qalam: 35-38
ã@yèôfuZsùr& tûüÏHÍ>ó¡çRùQ$# tûüÏB̍ôfçRùQ$%x. ÇÌÎÈ   $tB ö/ä3s9 y#øx. tbqãKä3øtrB ÇÌÏÈ   ÷Pr& ö/ä3s9 Ò=»tGÏ. ÏmÏù tbqßâôs? ÇÌÐÈ   ¨bÎ) ö/ä3s9 ÏmÏù $pRmQ tbr玨sƒrB ÇÌÑÈ  
Artinya: Maka Apakah patut Kami menjadikan orng-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)?[31](35) atau Adakah kamu (berbuat demikian): Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?(36) atau Adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?,(37) bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.(38) Sedangkan butir Pancasila menyamakan antara orang-orang Islam dengan orang-orang kafir.
b.                       Saling mencintai sesama manusia.[32]
Pancasila mengajarkan pemeluknya untuk mencintai orang-orang Nasrani, Budha, Hindu, Konghucu, kaum sekuler, kaum liberal, para demokrat, para quburiyyun, para thaghut dan orang-orang kafir lainnya.[33] Sedangkan Allah Swt. menyatakan:
žw ßÅgrB $YBöqs% šcqãZÏB÷sム«!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# šcrŠ!#uqムô`tB ¨Š!$ym ©!$# ¼ã&s!qßuur öqs9ur (#þqçR%Ÿ2 öNèduä!$t/#uä ÷rr& öNèduä!$oYö/r& ÷rr& óOßgtRºuq÷zÎ) ÷rr& öNåksEuŽÏ±tã 4 y7Í´¯»s9'ré& |=tFŸ2 Îû ãNÍkÍ5qè=è% z`»yJƒM}$# Nèdy­ƒr&ur 8yrãÎ/ çm÷YÏiB ( óOßgè=Åzôãƒur ;M»¨Zy_ ̍øgrB `ÏB $pkÉJøtrB ㍻yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $ygÏù 4 š_ÅÌu ª!$# öNåk÷]tã (#qàÊuur çm÷Ytã 4 y7Í´¯»s9'ré& Ü>÷Ïm «!$# 4 Iwr& ¨bÎ) z>÷Ïm «!$# ãNèd tbqßsÎ=øÿçRùQ$# ÇËËÈ  

Artinya: ”Engkau tidak akan mendapati orang-orang yang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, meskipun mereka itu adalah ayah-ayah mereka, atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau karib kerabat mereka” (QS. Al Mujaadilah: 22).
Abu Sulaiman Aman Abdurahman Berkata:
Orang yang saling mencintai dengan orang kafir, maka mereka bukan orang Islam, bukan orang yang beriman. Selanjutnya beliau mengatakan Islam Mengajarkan Ketauhidan tetapi Pancasila mengajarkan kepada Kekafiran[34]
Allah Swt berfirman:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#räÏ­Gs? Íirßtã öNä.¨rßtãur uä!$uÏ9÷rr& šcqà)ù=è? NÍköŽs9Î) Ío¨ŠuqyJø9$$Î/ ôs%ur (#rãxÿx. $yJÎ/ Nä.uä!%y` z`ÏiB Èd,ysø9$# tbqã_̍øƒä tAqߧ9$# öNä.$­ƒÎ)ur   br& (#qãZÏB÷sè? «!$$Î/ öNä3În/u bÎ) ÷LäêYä. óOçFô_tyz #Y»ygÅ_ Îû Í?Î6y uä!$tóÏGö/$#ur ÎA$|ÊósD 4 tbrÅ¡è@ NÍköŽs9Î) Ío¨ŠuqyJø9$$Î/ O$tRr&ur ÞOn=÷ær& !$yJÎ/ ÷LäêøŠxÿ÷zr& !$tBur ÷LäêYn=÷ær& 4 `tBur ã&ù#yèøÿtƒ öNä3ZÏB ôs)sù ¨@|Ê uä!#uqy È@Î6¡¡9$# ÇÊÈ  

“Wahai orang-orang yang beriman, jangan kalian jadikan musuh-Ku dan musuh kalian sebagai auliya yang mana kalian menjalin kasih sayag terhadap mereka”. (QS. Al Mumtahanah: 1). Selanjutnya dalam surat An-Nisa ayat 101 Allah Berfirman:
#sŒÎ)ur ÷Läêö/uŽŸÑ Îû ÇÚöF{$# }§øŠn=sù ö/ä3øn=tæ îy$uZã_ br& (#rçŽÝÇø)s? z`ÏB Ío4qn=¢Á9$# ÷bÎ) ÷LäêøÿÅz br& ãNä3uZÏFøÿtƒ tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿx. 4 ¨bÎ) tûï͍Ïÿ»s3ø9$# (#qçR%x. ö/ä3s9 #xrßtã $YZÎ7B ÇÊÉÊÈ  
Artinya: “dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar[35] sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Namun dalam ajaran thaghut Pancasila mengatakan: Tidak ada permusuhan dan kebencian, tapi harus toleran dan tenggang rasa dengan sesama manusia apapun keyakinannya.[36] Termasuk aliran Sesat dianggap kebebasan beragama, Penodaan agama dianggap ekspresi, penyelewengan disebut perbedaan, kejahatan pemikiran pun sebut sebagai kegenitan pemikiran, pemurtadan adalah sebuah pemelihan beragama, sebaliknya orang yang Istiqamah dijalan Allah divonis Terorisme.[37]
3)                       Persatuan Indonesia
Sila ini jika hanya diartikan semanangat persatuan Indonesia dengan merasa sebagai Bangsa yang paling super didunia  maka akan menjadi bibit Rasisme dan Fasisme yang dikutuk dunia Internasional dan diharamkan dalam Islam. Dalam doktrin Yahudi Humanisme adalah janganlah kalian menjadi peniru bangsa Babilon yang telah membuangmu, tetapi bagi luar bangsamu dan yang hendak membinasakanmu, kalian adalah bangsa besar dan engkau pun jika keperluanmu mendesak.[38]
Sukarno menjelaskan sila ini pada 1 juni 1945 “Kebangsaan yang kita anjurkan bukan kebangsaan bangsa yang sendiri, bukan pula seperti chauvisme yang dikobarkan bangsa Eropa”.[39] SBY mengatakan pada 1 Juni 2006 pada saat peringatan hari Pncasila: “Andaikan masyarakat Global ini sebuah rumah perkampungan dunia, tetap saja kita memerlukan rumah sendiri, rumah inilah nasionalisme kita”[40]
 Sila ini harus bisa menjadi pendorong semangat kepedulian, Kebersamaan, Gotong Royong jangan samapai ada egois yang hanya mengedepankan kepentingan individu maupun golongan yang dianut saja.[41]
Allah Swt. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 2:
(#qçRur$yès?ur... n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3uqø)­G9$#ur ( Ÿwur (#qçRur$yès? n?tã ÉOøOM}$# Èbºurôãèø9$#ur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ߃Ïx© É>$s)Ïèø9$# ÇËÈ  
Artinya: ...dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.”
Dalam butir pancasila sila ke 3 ini terdapat 5 Butir penjelasan dari MPRI dalam kesempatan kali ini penulis Cuma membahas butir pertama saja karna waktu sudah menunjukkan pukul 12:00, jadi penulis harus cepat untuk Istirahat dan Shalat Dhuhur sebentar. Dalam butir sila ke 3 yaitu: Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.[42] Dalam butir kepentingan bangsa dan Negara adalah lebih penting ke timbang Agama, dalam Islam Kepentingan Agama paling diutamakan dari pada yang termasuk kepentingan Negara.
Inilah yang dinamakan nasionalisme yang juga merupakan salah satu bentuk ajaran Demokrasi, karena menuhankan negara . Dalam butir di atas disebutkan bahwa kepentingan nasional harus didahulukan atas kepentingan apapun, termasuk kepentingan golongan. Jika ajaran Tauhid (dien Islam) bertentangan dengan kepentingan syirik dan kekufuran negara, maka Tauhid harus mengalah.[43]
Sedangkan Allah Swt.  Berfirman:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qãBÏds)è? tû÷üt/ Äytƒ «!$# ¾Ï&Î!qßuur ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# ììÏÿxœ ×LìÎ=tæ ÇÊÈ  
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya[44] dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”.
Sebenarnya jika setiap butir dari sila-sila Pancasila itu dijabarkan seraya ditimbang dengan Tauhid, tentulah membutuhkan waktu dan lembaran yang banyak. Penjabaran di atas hanyalah sebagian kecil dari bukti  kerancuan, kekafiran, kemusyrikan dan kezindiqan Pancasila sebagai hukum buatan manusia yang merasa lebih adil dari Alloh. Uraian ini insya Alloh telah memenuhi kadar cukup sebagai hujjah bagi para pembangkang dan cahaya bagi yang mengharapkan lagi merindukan hidayah.[45]

4.      Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Dalam sila ini menekankan pentingnya bermusyawarah dalam kepemimpinan dalam mengatur rakyat maupun mengelola Negara. Sila ini sebagai bukti argumentatif  bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang Musyawarah bukan Demokrasi, jadi apabila suatu saat nanti di amandemenkan UUD dan menghapuskan Demokrasi itu sah-sah saja,[46] bahkan bisa menjadikan atau memproklamirkan kemerdekaan Islam seperti masa S.M. Kartosoewirjo dengan Nama Negara Islam Indonesia.
Sila ini seharusnya  menjadi Landasan untuk mentransformasikan syariat Islam kedalam Undang-Undang Sepenuhnya melalui Musyawarah yang Islami bukan Musyawarah Demokrasi.[47] Dalam Sila ini juga terdapat beberapa butir penjelasan mengenai hal ini salah satu adalah: Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.[48]
Musyarah dilakukan dengan akal dan hati Nurani bukan berdasarkan dalil Agama senga apa yang terjdi setelah musyawarah yang Halal jadi Haram dan yang Haram jadi halal karena bukan Musyawarah yang disyariatkan sesuai dengan tuntunan tapi sesuai dengan Demokrasi dengan mengabil suara terbanyak,[49] dalam agama yahudi Musyawarah yang suara terbanyak itu merupakan suara tuhan.[50]
4)                       Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini merupakan sila ekonomi kerakyatan dan keadilan, sila tidak bisa ditafsirkan dengan ekonomi Kapitalis yang membela hak indi vidu dan membunuk hak sosial, tidak bisa pula ditafsirkan yang membela hak sosial rakyat tapi membunuh hak individualnya. Tapi harus ditafsirkan dengan Ekonomi Islami yang membelah hak sosial masyarakat dengan tidak membunuh hak individunya.[51]
Dalam sila ini juga terdapat butir-butir penjelasan dari MPR salah satu dari 12 butir yaitu: Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.[52] Yang paling banyak terjadi keadilan sesama wakil rakyat bukan dengan rakyat sebagai contoh jika seorang anak mencuri sandal jepit milik kepolisian akan dituntut hukuman penjara[53] walaupun masih anak jika pihak kepolisian menembak mati korban tampa salah seperti kerjaan Desus 88 itu merupakan ketidak sengajaan.[54]
Dalam doktrin Yahudi ditegaskan bahwa Sosialisme: Keadilan sosial yang merata pada masyarakat Yahudi, sehingga setiap orang Yahudi menjadi seorang kaya raya dan menjadi pimpinan dimana pun ia berada, dan menjadi protokol pembuat program. Dalam Nyanyian Qaballa Talmud dikatakan:“Dengan uang kamu dapat kembali ke Yudea, ke Israel karena agama itu tegak dengan uang dan agama itu uang, sesungguhnya wajah Yahwe sendiri yang tampak olehmu itu adalah uang! Cintailah Zion, cintailah Hebran, cintailah akan Yudea dan cintailah seluruh tanah pemukiman Israel, karena engkaulah bangsa pemegang wasiat Hebran tertua yang berbunyi: ”Cinta pada tanah air itu sebagian dari iman!” (XL : 46).[55]
Ber-lakulah Syer Talmud baginya, seperti nyanyian Qaballa berbunyi: “Taklukanlah mereka,binasakanlah mereka akan mengambil hakmu, engkau adalah setinggi-tinggi bangsa seumpama menara yang tinggi. Gunakanlah hatimu ketika menghadapi sauda-ramu, karena mereka itu keturunan Yaqub, keturunan Israel. Buanglah hatimu ketika menghadapi lawanmu karena mereka itu bukan sekali-kali saudaramu, mereka adalah kambing-kambing perahan dan harta mereka adalah hartamu, rumah mereka adalah rumahmu, tanah mereka adalah tanahmu”, (Syer Talmud Qaballa XI :45).[56]




[2] Jimmy Hasoloan, Pancasila, yogyakarta: Swagati Press, 2008, hal. 3
[3] Ibid, hal. 9
[4] Habib Rezieq Syihab, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Jakarta: Suara Islam Press, 2013, hal. 109
[5] Ibid, hal. 12
[7] Jimmy Hasoloan, Pancasila, Hal. 35
[8] Ibid, hal. 6
[9] Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Pustaka Al Fatih, 2009, Hal. 2
[10] Jimmy Hasoloan, Pancasila, Hal. 50-51
[11] Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, 149
[12] Jimmy Hasoloan, Pancasila, Hal. 23
[13] Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan, Hal. 604
[14] Buku perbandingan agama:
[15] Ibid, hal.
[16] Abdullah Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara: Jakarta, Haji Ali bin Haji Sulong Press, 2008, hal. 16
[17] Pancasila, www.wikipedia.org/wiki/pancasila/21/Maret/2014
[18] Jimmy Hasoloan, Pancasila,Hal. 66-67
[19] Pancasila, www.wikipedia.org/wiki/pancasila/21/Maret/2014
[20] Ibid
[21] Suara Islam
[22] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 88
[23] Pancasila, www.wikipedia.org/pancasila/21/Maret/2014
[24] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah, Hal. 87
[25] Abdul Halim, Ormas Sepakat Menolak Asas Tungal Pancasila, Suara Islam, 129, 2012, Hal. 30.
[26] Habib Rezieq Syihab, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 17-18
[27] Ibid, Hal. 18
[28] Abdullah Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara, hal. 16
[29] Pancasila, www.wikipedia.org/wiki/pancasila/21/Maret/2014

[30] Maksudnya: Nabi Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang-orang musyrikin yang telah mati hatinya.

[31] Maksudnya: sama tentang Balasan yang disediakan Allah untuk mereka masing-masing.
[32]Pancasila, www.wikipedia.org/wiki/pancasila/21/Maret/2014
[33] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 90
[34] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 91
[35] Menurut Pendapat jumhur arti qashar di sini Ialah: sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua rakaat. Mengqashar di sini ada kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, Yaitu di waktu bepergian dalam Keadaan aman dan ada kalanya dengan meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, Yaitu di waktu dalam perjalanan dalam Keadaan khauf. dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4 rakaat dalam Keadaan khauf di waktu hadhar.
[36]Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 92
[37] Habib Rezieq Syihab, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 110
[38] Abdullah Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara, hal. 16-17
[39] Ibid
[40] Ibid
[41] Ibid
[42] Pancasila, www.wikipedia.org/wiki/pancasila/21/Maret/2014

[43] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 93
[44] Maksudnya orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah dan RasulNya.
[45] Ust. Abu Baqar Ba’syir, Tadzkiroh II (Peringatan dan Nasehat Karena Allah), Hal. 94
[46] Habib Rezieq Syihab, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 19-20
[47] Ibid
[48] Pancasila, www.wikipedia.org/wiki/pancasila/21/Maret/2014
[49] Habib Rezieq Syihab, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 20-21
[50] Abdullah Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara, hal. 17
[51] Habib Rezieq Syihab, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, Hal. 22
[52] Pancasila, www.wikipedia.org/wiki/pancasila/21/Maret/2014
[53] http://hukum.kompasiana.com/2012/01/08/kasus-sandal-jepit-dan-buah-kakao-ketidakadilan-bagi-masyarakat-kecil-425813.html
[54] Amran Nasution, “Bubarkan Densus Sekarang Juga”, Suara Islam, 154, 2013, Hal. 5
[55] Abdullah Petani, Freemasonry Di Asia Tenggara, hal. 17
[56] Ibid



SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: