Oleh: Amriadi Al Masjidiy
A.
Sekilas
Sejarah Peradaban Dunia
Mencari
sejarah peradaban didunia ini, ada baik kalau kita mulai dari siapa pertama
yang memengang peradaban. Dalam ilmu Geografi, titik tengah Bumi itu adalah Mesopotamia.
Tepatnya, Timur Tengah. Disitu pulalah pertama kali muncul segala macam
peradaban. Bahkan, Nabi-Nabi kita lahirnya disana, beraktivitas disana,
dan meninggal disana. Di daerah Timur Tengah. Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi
Ishaq, Nabi Yakub, Nabi Yusuf, Nabi Zakaria, Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi
Sulaiman, Nabi Daud, Nabi Muhammad, dan lain-lain. Maka kemarin muncul nabi di
India, itu salah besar karena belum ada dalam sejarah.
Sebulum muncul Islam terlebih dahulu
muncul yang namanya Imperium Persia. Imperium Persia pernah terbentang
sepanjang 7,4 juta kilometer per segi. Inperium ini bertahan samapai 12 abad. Kecanggihan teknologi pada masa itu sudah
lumayan keren, pada tahun 600 M, mereka sudah punya Gerbang Ctesiphon yang
mengelilingi sepanjang peradaban Persia. Jangan banyangkan hal ini pada tahun
2014, tapi bayanglah pada tahun 600 silam. Sayangnya mereka bukan menyembah
Allah
. Mereka
lebih percaya kepada dewa matahari dan api yang waktu jaman dulu disebut
sebagai agama Majusi.
Setebah ratusan tahun berkuasanya
Persia kemudian muncul peradaban kedua di sebelah barat yang lebih terkenal
dengan sebutan peradaban Romawi atau imperium Romawi. Kerajaan peradaban ini
sejauh 5 juta kilometer persegi. Jaman dulu tidak seribut dijaman sekarang,
dulu hanya mengenal dua Negara antara Timur (Persia) dan Barat (Romawi).
Makanya segala sesuatu yang kita sebut-sebut "Barat" itu segala
sesuatu bermula di dari peradaban Romawi. Bisa di lihat di peta yang namanya
barat ada Inggris, Spanyol, Perancis, Italia, Jerman, dan lain-lain. Lautan
Mediterania menjadi kolam pribadi mereka. Tidak hanya itu saja kekayaan mereka,
mereka juga punya Colloseum, yang seperti kita ketahui, masuk ke dalam 7
Kejaiaban Dunia. Sebab, mereka sudah menguasai Barat selama hampir sekitar
15 abad. Sampai sekarang pun mereka masih menjadi sumber Hegemoni Kristen
Katolik sedunia.
Itu semua nolstalgia yang sudah
terjadi, tapi peradaban ketiga yang lebih luas, lebih lama dan tidak banyak
orang mengetahuinya. Inilah realita terhadap peradaban ini yang tidak masuk
dalam buku-buku sejarah yang di ajarkan disekolah. Peradaban ini lebih dahsyat
dari pada yang pertama dan yang kedua. Kriminalitas dan perikemanusia terjamin
di jaman peradaban ini, yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang adil, bijak
sana, dan amanah terhadap jabatannya.
Tahun 623 Masehi adalah suatu kejadian
yang spektakuler. Sampai-sampai Umar bin Khatab menjadikan tahun ini sebagai awal penanggalan
kalender Hijriah. Itulah saat Rasulullah
. hijrah
dari Mekkah ke Madinah dan disanalah Rasulullah
.
mendirikan Daulah Islam Nabawiyyah. Kalau dalam bahasa
Indonesia, artinya, Negara Islamnya Nabi. Disaat yang sama, di
sebelah kanannya terbentang Imperium Persia yang luasnya 7,4 juta kilometer
kuadrat yang usianya sudah ribuan tahun dan di sebelah kirinya, terbentang
Imperium Romawi yang luasnya 5 juta kilometer kuadrat yang usianya sudah 650
tahun.
Sementara Rasulullah
. baru
membangun Islam di tengah-tengah antara peradaban timur dan barat. Padahal Arab
saat itu tempat yang paling kampungan, seperti di Papua dan Mentawai, tapi di
arab tidak ada hutan yang ada Cuma padang pasir. Sementara yang di kiri-kanan
sudah canggih, keren, dan wow banget, di tengah-tengah ini tempat jin
membuang anak, tempat peradaban yang kacau, tempat orang saling kurang ajar,
tempat orang yang kerjaannya tawuran antar kampung dan suku, makanya
sampai-sampai kalau ada bayi perempuan yang lahir, maka bayi tersebut akan
dibunuh. Karena bayi tersebut nanti tidak bisa dipakai untuk tawuran dan
peperangan antar suku, sangkin gilanya, sampai-sampai laki-laki pada saat itu
bisa punya 40 istri.
Kita kembali ke pembahasan tahun
623, sementara Rasul hijrah dari Mekkah ke Madinah pada saat itu sedang adu
maut dua derby. Sedang ada perang besar, Yaitu perang antara Romawi dengan
Persia. Kalau zaman sekarang adu antara Mashester United versus Mashester City
yang tentunya akan mengguncang dunia sepak bola. Orang-orang bertanya, kita mau
dukung yang mana Persia atau Romawi atau saat ini Man. Unitid atau Man. City, kira-kira
siapa yang akan menang mengambil juara. Karena orang-orang sudah terlalu sibuk membahas
derby maut tersebut, tidak lama kemudian Allah
.
Memberikan duluan bocoran siapa yang menang dan termasuk yang akan terjadi
kedepan.
Hal ini Allah rangkumkan dalam
Al-Qur’an, "Telah dikalahkan bangsa Rumawi. di negeri yang
terdekat. Dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam
beberapa tahun lagi." (QS. Ar-Ruum: 2-4) kalau Allah telah mengatakan
demikian pasti benar dan tidak mungkin salah. Apa yang Allah sebutkan pada
tahun 623 itu, Romawi kalah tapi 7 tahun setelah itu, mereka adu kekuatan lagi
dan Romawi yang menang. ketika itu muncul seorang yang demikian hebat, yang
biasa dikenal dengan nama The Great Alexander, Heracles.
Tidak lama kemudian setelah orang
Heracles menang, Heracles mendapatkan sebuah surat yang ditulis dengan Bahasa
Arab dan ada stempel nama Muhammad, Rasulullah
. Yah,
soalnya memang Allah yang menyuruh Rasulullah untuk mengirim surat itu kepada
seluruh dunia pada tahun 629 tersebut. Dikirim ke Romawi yang menang perang
maupun Persia yang kalah perang. Isi
suratnya kurang lebih:
"Dengan nama Allah, Pengasih
dan Penyayang. Dari Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya kepada Heraclius
pembesar Romawi. Salam sejahtera bagi yang mengikuti petunjuk yang benar. Dengan ini saya mengajak tuan
menuruti ajaran Islam. Terimalah ajaran Islam, tuan akan selamat. Tuhan akan
memberi pahala dua kali kepada tuan. Kalau tuan menolak, maka dosa
orang-orang Arisiyin Heraklius bertanggungjawab atas dosa rakyatnya karena dia
merintangi mereka dari agama menjadi tanggungiawab tuan. Wahai orang-orang Ahli Kitab.
Marilah sama-sama kita berpegang pada kata yang sama antara kami dan kamu,
yakni bahwa tak ada yang kita sembah selain Allah dan kita tidak akan
mempersekutukan-Nya dengan apa pun, bahwa yang satu takkan mengambil yang lain
menjadi tuhan selain Allah. Tetapi kalau mereka mengelak juga, katakanlah
kepada mereka, saksikanlah bahwa kami ini orang-orang Islam."
Menurut Anda, ini surat ajakan atau
ancaman? Surat yang mirip demikian juga dikirimkan kepada raja Persia.
Sama-sama ada kata ajakan dan ancamannya, "Kalau mau selamat masuklah Islam
kalau tidak, tanggunglah dosa rakyat-rakyatmu." Bayangkan saja kalau Anda
jadi Raja Persia maupun Raja Romawi. Anda kaya raya, punya banyak pasukan
hebat, punya banyak harta, punya banyak Sumber Daya Alam, populer, dan
kehebatan-kehebatan lainnya. Tiba-tiba, Anda disuruh angkat tangan oleh
seseorang yang cuman punya kekuasaan Cuma se Madinah doang. Kira-kira,
apa reaksi Anda? "Haaah? Siapa ini? Saya nggak kenal siapa si Muhammad ini."
Tiba-tiba salah seorang pejabat si Heracles memberikan info, "Dia seorang
Nabi. Kabarnya dia berhasil menyatukan Jaziratul-Arab, yang sebelumnya tidak
pernah disatukan selama ratusan tahun dan dia juga berhasil membentuk kekuatan
tempur yang hebat." Heracles juga kaget mendengar info tersebut, sehingga
Heracles memanggikan satu orang Arab, untuk di bawa ke hadapan dia. Kebetulan, ketemulah
salah satu orang Arab dan dipanggil ke tempat sang Heracles. Namanya adalah Abu
Sufyan, dia adalah pamannya Nabi, sebelum masuk Islam.
Setelah ketemu, akhirnya dimulailah
perbincang-bincangan mereka. Setelah mereka diskusi yang panjang tiba-tiba
sang Heracles bilang, "Abu Sufyan, kalau memang yang tadi anda katakan itu
benar, berarti benar pula bahwa orang ini adalah seorang Nabi. Soalnya sangat cocok
dengan cici-ciri Nabi yang disampaikan kitab-kitab kami dan menurut saya,
sebentar lagi kekuasaannya akan sampai ke depan kaki saya ini." Setelah itu, akhirnya si Heracles mengajak
pejabat-pejabatnya untuk rapat. Dalam rapat tersebut, sang Heracles melontarkan
sebuah tawaran, "Gimana menurut Anda, kalau kita masuk islam?"
Tiba-tiba para pejabatnya langsung riuh, Apa kata dunia nantinnya. Masak kita
kalah sama Madinah? Kata Heracles, "Tenang saya cuman tes saja, Anda loyal
sama saya tidak." Akhirnya mereka tidak jadi masuk Islam karena pejabatnya
dan Heracles memberikan keputusannya kepada Rasul melalui utusannya, dengan
cara yang damai.
Berbeda dengan pesia baru dibaca
paragraf pertama saja, suratnya sudah langsung disobek-sobek, Soalnya di Persia
ada aturan bahwa nama Raja harus diletakkan pertama kali. Siapa yang tidak
meletakkan nama raja di pertama kali berarti penghinaan terhadapnya. Mengetahui
hal ini Rasulullah
. Mengatakan
"Semoga Allah mencabik-cabik kerajaannya, sebagaimana ia
merobek-robek suratku." (HR. Bukhari). Kalau Rasulullah sudah mengatakan
demikian pasti benar dan Ternyata kurang dari 30 tahun, kekuasaan Persia
dicabik-cabik oleh Allah dan masuk ke dalam wilayah kekuasaan Islam.
Singkat cerita, sebagian besar wilayah
Romawi juga dikuasi oleh Islam. Hingga akhirnya terbentanglah Daulah Islam
Nabawiyah, yang luasnya 20 juta kilometer persegi! Hal ini dimulai dari tahun
623 M (1 Hijriyah) sampai 1924 M (Runtuhnya Khilafah dan mulainya Ghazwul
Fikri). Berarti Indonesia ada, karena Indonesia baru muncul kemarin pas
tahun 1945 M, Juga belum ada namanya Malaysia, Mesir, Brunei, Singapura, India,
Pakistan, Banglades, Iran, Irak, Turki, Saudi Arabia, Nigeria, dan lain-lain.
Semuanya belum ada. Tapi semua itu bersatu dalam satu wilayah, yang disebut
dengan Daulah Khilafah Islam. Nama negaranya Khilafah, nama
pemimpinnya Khalifah Yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Betapa besarnya
wilayah yang mereka pimpin dan saat itu pula mereka memimpin dengan bendera La
Ilaha IllAllah, Muhammad Rasulullah.
Dengan aturan Al-Qur'an dan
assunnah. Ketika itu, islam benar-benar bersatu. Banyak yang membicarakan
Islam. Ketika mendengar kata "Islam", orang-orang langsung teringat
"keren", "pinter", "jago", "kuat",
"ganteng", "canggih", "kaya", "damai",
dan sebagainya. Betapa tidak? Coba simak beberapa orang-orang berikut ini:
1. Alhazen
(Ibnu Al-Haitsami)
Ibnu Al-Haitsami seorang sarjana Teknik Sipil saat itu.
Kerjaannya membuat bendungan dan membuat jembatan. Suatu hari beliau
pernah diundang oleh seorang Gubernur Mesir. Ketika itu baru pertama kalinya
beliau pergi ke Mesir. Sesampainya di Mesir, beliau disuruh membuat bendungan
sungai Nil. Tapi beliau katakan, "Waduh, sorry, maaf Pak. Itu
ada Piramid yang pernah dibuat orang sini, tapi mereka tidak bisa buat
bendungan sungai Nil. Kami saja tidak bisa membuat Piramid. Apalagi mau buat
bendungan sungai Nil?" Gubernurnya langsung mengamuk karena investasinya
gagal. Akhirnya Ibnu Al-Haitsami pun dipenjara selama 10 tahun.
Dalam Penjara beliau menulis buku tentang mata. Beliau
menulis tentang kontraksi otot mata, kontraksi lensa, dan akhirnya beliau
menjadi orang yang pertama kali menemukan ilmu optic, yang sekarang dikenal dengan istilah "kaca mata". Beliau
juga orang yang pertama kali membuat kamera Obscura. Kamera yang paling
pertamax. Hingga sekarang menjadi seperti yang kita pakai sekarang ini. 600
tahun kemudian barulah lahir Newton di Eropa. Newton juga membahas ilmu optik,
yang refrensinya dikutip dari bukunya Ibnu Al-Haitsami. Percaya atau tidak
percaya, faktanya, Eropa pernah ketinggalan 600 tahun dari Islam. What
an awesome! Isn't it?
2. Albucasis
(Abu Qasim Al-Zahrawi)
Perkenalkan,
Abu Qasim Al-Zahrawi. Pakar sekaligus pelopor ilmu bedah di dunia dengan
julukan "si Bapak Bedah". Dalam bukunya yang berjudul Al-Tasrif, beliau memperkenalkan alat-alat
bedah, yang sampai sekarang masih di pakai. Orang-orang pun merasa kagum, karena
selama ini belum ada yang bisa membedah manusia, kemudian manusia tersebut
masih bisa tetap hidup setelah dibedah. Sebut saja, istilahnya biasa kita kenal
dengan nama operasi sesar.
3. Avicenna
(Ibnu Sina)
Ibnu
Sina di Eropa dikenal dengan sebutan Avicenna. Beliau menulis buku Dasar-Dasar
Pengobatan yang kerap dipakai sebagai text book untuk
belajar mengajar orang-orang di dunia dan beliau pula yang memperkenalkan Rumah
Sakit modern pada tahun 1000 M. Sedangkan Perancis saja baru punya Rumah Sakit
pertama kali pas tahun 1200 pasca Perang Salib dan masih banyak lagi kemajuan
lainnya, seperti membangun gorong-gorong di Andalusia, Islam juga yang duluan
membuat meriam, memberikan nama-nama bintang, memberikan nama-nama binatang,
dan lain-lain. Jadi jangan heran, ketika mendengar kata "Islam",
orang-orang zaman dulu itu spontan terasosiasi dengan "keren",
"pinter", "jago", "kuat", "ganteng",
"canggih", "kaya", "hebat", dan lain-lain.
4. Islam
Sekarang
Islam
sekarang sudah terkotak-kotak, banyak orang Islam yang stress. Islam
dilambangkan dengan kejahatan dan teorisme. Kenapa Islam begitu jelak dimata
orang sekarang. Karena muslimnya yang meninggalkan agama, mengikuti tren barat
sehingga kebarat-baratan. Perang pemikiran dimulai dengan berbagai senjata
rahasia dan penelitian. Sehingga Islam semakin terjempit. Perang tidak lagi
dengan senjata dan kejahatan, karena mereka tau bahwa Islam tidak bisa
ditaklukkan dengan perang kekejaman. Sekarang yang di buka adalah perang cinta
dan kasih, bukan dengan pedang tapi dengan kata-kata. Bukan dengan senjata tapi
dengan retorika.
B.
Islam Dalam Pandangan Barat
Tentu saja harus diakui, Barat
memang memiliki berbagai keunggulan dalam studi Islam, karena mereka sudah
menyiapkan hal ini dengan sesungguhnya selama ratusan tahun. Literatur-literatur
keislaman juga berhasil mereka himpun dengan baik. Sarjana-sarjana dan pakar
diberbagai bidang kajian Islam juga sudah mereka miliki. Dengan keunggulan
ekonomi, mereka juga memberikan fasilitas belajar yang nyaman kepada banyak
sarjana muslim dari berbagai dunia Islam. Maka, setiap tahun, kita menyaksikan
ribuan sarjana muslim belajar tentang Islam kepada sarjana-sarjana Yahudi dan
Kristen. Sementara itu, pada saat yang sama, hampir tidak ditemukan, ada
sarjana Kristen-Yahudi yang belajar tentang agama mereka kepada sarjana muslim.
Di masa klasik dulu, seorang
misionaris legendaries Henry Martyn menyatakan, saya datang menemui umat Islam,
tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata, tidak dengan pasukan tapi dengan
akal sehat, tidak dengan kebencian tapi dengan pasukan tapi dengan cinta.
Karena itu, untuk menaklukan dunia Islam, gunakan kata, logika dan cinta, bukan
dengan kekerasan. Bagi para misionaris Kristen, mengkristenkan kaum muslim
adalah satu keharusan. Jika tidak, maka dunia pun akan diislamkan. Oleh karena
itu kita harus masuk ke Arabia; kita harus masuk ke Sudan; kita harus masuk
Asia Tengah dan kita harus mengkristen orang-orang ini atau mereka akan
berbaris melewati gurun-gurun pasir mereka dan mereka akan menyapu seperti api
yang melahap kekristenan kita dan menghancurkannya. Ringkasnya, misionaris ini
menyatakan; kekristenkan Islam, atau mereka akan menggayangkan Kristen.
Prof. Dr.Wan Mohd Nor Wan Daud
mengatakan, Kembangkitan Islam di atas pentas sejarah telah menentang da’waan
agama Kristiani sebagai agama yang universal untuk seluruh manusia. Sejak dari
awal Al-Qur’an telah mengugat dasar-dasar aqidah kristiani (Trinitas) yang
menolak bahwa Allah
. Bisa
beranak dan diperanakkan, serta hakikat Nabi Isa serta ibunya Maryam. Al-Qur’an telah menceritakan dengan jelas sikap dan
tingkah laku ketua-ketua yahudi dalam menyelewengkan ajaran para anbiya dari
bani Israel. Islam telah mengubah tubuh dan jiwa orang-orang Barat secara revolusioner dalam segala bidang
(Linguistik, sosial,kebudayaan,Ilmu dan Ekonomi). Peluasan pengaruh Islam serta
tanah taklukannya ke seluruh Timur Tengah termasuk kawasan yang dulunya di
miliki oleh kerajaan Bizantium, India dan Afrika dalam waktu yang begitu cepat,
dan selama lima abab menguasai lalu perdangan laut mediateanean dan India.
Islam mempunyai potensi untuk bangkit semula berdasarkan konsep tajdidnya dan
mampu mencabar hemogeni kebudayaan Barat dari masa akan datang.
“Rand Corporation” yaitu sebuah Pusat Penelitian dan Pengkajian
Strategi tentang Islam dan Timur Tengah, yang berpusat di Santa Monica –
California dan Arington -Virginia di Amerika Serikat, atas biaya Smith
Richardson Foundation, melakukan kajian Gerakan Islam di berbagai belahan Dunia
Islam. Hasil penelitian dan kajian lembaga ini telah diturunkan dalam bentuk
sejumlah Laporan Resmi yang antara lain berjudul : Civil Democratic Islam (Th.2003) dan Building Moderate Muslim Networks
(Th.2007).
Laporan “Rand Corporation” menjadi referensi penting bagi Dewan
Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Intelligent Council / NIC) yang
membawahi 15 Badan Intelijen dari 15 Negara, yang diketuai oleh Robert
Hutchings. Dalam berbagai laporan hasil kajiannya, “Rand Corporation” memetakan
Gerakan Islam sesuai dengan kepentingan Barat, yaitu menjadi empat kelompok :
Fundamentalis, Modernis, Liberalis dan Tradisionalis. Dalam rincian setiap
kelompok tersebut, diuraikan tentang karakter, ciri, status dan cara penanganan
tiap kelompok.
Ditambah lagi dengan dokumen-dokumen hasil penelitian lainnya,
maka menjadi jelas bahwasanya klasifikasi gerakan Islam yang dilakukan para
peneliti Barat sangat subyektif, karena hanya berdasarkan kepentingan Barat
semata.
1.
Fundamentalis
Berdasarkan kacamata Barat dan
sesuai dengan kepentingannya, yang dimaksud dengan Fundamentalis ialah Gerakan
Islam yang berkarakter “Anti Barat”. Cirinya ada empat, yaitu : Pro Syariat
Islam, Pro Khilafah Islamiyah, Anti Demokrasi Barat dan Kritis terhadap
pengaruh Barat. Status kelompok ini adalah “Berbahaya”, dan penanganannya
adalah “Habisi”. Siapa pun, perorangan atau kelompok Islam, yang
mendukung perjuangan penerapan Syariat Islam, dan setuju dengan penegakan
sistem Khilafah Islamiyah, serta menolak sistem Demokrasi Barat, lalu bersikap
kritis dan selektif terhadap pengaruh Barat, maka dipastikan oleh Barat ia
adalah Fundamentalis, baik lugas mau pun tegas, lembut mau pun keras, kalem mau
pun vokal, diam di rumah atau pun turun ke jalan. Kelompok ini diberi status
“Berbahaya” karena dinilai mengancam kepentingan Barat. Kelompok ini dianggap
tidak bersahabat dengan Barat, bahkan cenderung memusuhi Barat. Kelompok yang
Anti Demokrasi Barat selalu dinilai sebagai kelompok yang tidak menghargai
musyawarah, tidak toleran terhadap perbedaan, mau menang sendiri, suka
memaksakan kehendak, anti dialog, kaku, kolot, radikal dan eksklusif. Kelompok
ini harus dihabisi dengan berbagai macam jalan, antara lain :
Pertama, stigmaisasi kelompok. Caranya, semua perbuatan baik
kelompok ini tidak boleh dipublikasikan oleh jaringan media Barat dan anteknya.
Sebaliknya, semua kesalahan atau keburukan kelompok ini sekecil apa pun, wajib
dipublikasikan secara besar-besaran, bahkan harus diulang-ulang pemberitaannya,
walau pun sudah kadaluwarsa. Buat stigma negatif kelompok ini sehingga
diidentikkan dengan sesuatu yang tidak disukai masyarakat, seperti radikalis,
anarkis, teroris, dan sebagainya.
Kedua, pengkerdilan aktivis. Caranya, halangi mereka dari
pengembangan pendidikan dan kualitas SDM lainnya. Dalam pemberitaan para tokoh
dan aktivis kelompok ini tidak boleh disebutkan gelar akademis atau pun gelar
kehormatan mereka, apalagi menyebut suatu karya atau hasil kerja mereka. Cukup
sebut nama, dan mereka mesti ditampilkan sebagai orang yang tidak cerdas, tidak
rapih, tidak kreatif dan tidak santun, bahkan tonjolkan kebodohan dan
keterbelakangan serta kegarangannya.
Ketiga, pengucilan kelompok. Caranya, jangan beri kelompok ini
kesempatan sekecil apa pun dalam sistem kekuasaan, baik legislatif, yudikatif
mau pun eksekutif. Jangan libatkan kelompok ini dalam even apa pun, baik
nasional mau pun internasional. Jangan pernah meminta pendapat apa pun dalam
urusan yang bagaimana pun kepada kelompok ini. Jangan pernah memberi peran apa
pun dalam situasi bagaimana pun dan dimana pun.
Keempat, pembusukan kelompok. Caranya, susupi dan adu domba antar
aktivis dan antar pimpinan mau pun anggota kelompok ini. Tunggangi setiap aksi
kelompok ini dan kacaukan agendanya. Ciptakan aneka kerusakan yang bisa
dinisbahkan kepada kelompok ini. Sebar fitnah dan tuduhan apa saja secara
tersistem yang bisa menghancurkan kelompok ini.
Kelima, pembunuhan kelompok. Caranya, jebak dan ciptakan alasan
hukum untuk menangkap para tokoh dan aktivis kelompok ini. Buat alasan legal
formal untuk membubarkan kelompok ini. Dorong penguasa agar menjadikan kelompok
ini sebagai organisasi terlarang. Bayar preman untuk diadu dengan kelompok ini.
Ancam, teror dan intimidasi kelompok ini dimana pun mereka berada. Buat para
tokoh dan aktivis kelompok ini tidak nyaman berpergian kemana pun. Pada kondisi
puncak : Bunuh tokoh dan aktivis kelompok yang paling berbahaya bagi
kepentingan Barat.
2.
Modernis
Berdasarkan kacamata Barat dan
sesuai dengan kepentingannya, yang dimaksud dengan Modernis ialah “Kelompok
Islam” yang berkarakter “Pro Barat”. Cirinya ada empat, yaitu : Anti Syariat
Islam, Anti Khilafah Islamiyah, Pro Demokrasi Barat dan Tetap Kritis terhadap
pengaruh Barat. Status kelompok ini adalah “Aman”, dan penanganannya adalah
“Rangkul”. Kekritisan Modernis dan kekritisan Fundamentalis terhadap
pengaruh Barat tidak sama. Kekritisan Fundamentalis berdiri atas dasar Syariat
Islam, artinya segala pengaruh Barat yang bertentangan dengan Syariat Islam
pasti ditolak. Sedangkan kekritisan Modernis hanya atas dasar kepentingan
kelompok, bahkan cenderung pragmatis dan materialis. Siapa pun,
perorangan atau kelompok yang “mengaku” Islam, tapi menolak penerapan Syariat
Islam, dan tidak setuju dengan penegakan sistem Khilafah Islamiyah, serta
sebaliknya setuju dan mendukung sistem Demokrasi Barat, namun tetap bersikap
kritis dan selektif terhadap pengaruh Barat, maka dipastikan oleh Barat ia
adalah Modernis, baik lugas mau pun tegas, lembut mau pun keras, kalem mau pun
vokal, diam di rumah atau pun turun ke jalan.
Kelompok ini diberi status “Aman”
karena dinilai tidak mengancam kepentingan Barat. Kelompok ini dianggap cukup
bersahabat dengan Barat dan menguntungkan Barat, bahkan cukup pro Barat.
Kelompok yang Modernis selalu dinilai sebagai kelompok yang cukup menghargai
musyawarah, cukup toleran terhadap perbedaan, tidak bersikap mau menang
sendiri, tidak suka memaksakan kehendak, dialogis, kompromis, tidak kaku, tidak
kolot, bahkan progresif dan inklusif. Kelompok ini harus dirangkul
dengan berbagai macam jalan, antara lain :
Pertama, pencitraan kelompok. Caranya, semua perbuatan baik
kelompok ini harus dipublikasikan oleh jaringan media Barat dan anteknya.
Sebaliknya, semua kesalahan atau keburukan kelompok ini sebesar apa pun, tidak
boleh dipublikasikan, apalagi diulang-ulang pemberitaannya, walau pun berita
baru. Andai pun mesti diberitakan cukup sekedarnya, itu pun harus disertai
dengan pembelaan. Buat stigma positif kelompok ini sehingga diidentikkan dengan
sesuatu yang disukai masyarakat, seperti humanis, dialogis, kompromis, dan
sebagainya.
Kedua, pengembangan aktivis. Caranya, beri para aktivis Modernis
bea siswa untuk meraih berbagai gelar akademis di dalam mau pun luar negeri.
Dalam pemberitaan para tokoh dan aktivis kelompok ini harus disebutkan gelar
akademis atau pun gelar kehormatan mereka sepanjang-panjangnya, termasuk
menyebut aneka karya atau hasil kerja mereka. Mereka harus dipuji dan terus
diberi penghargaan dan penghormatan di tingkat nasional mau pun internasional.
Mereka mesti ditampilkan sebagai orang yang rapih, disiplin, kreatif dan
santun, bahkan tonjolkan kecerdasan dan kemajuan serta kemodernannya.
Ketiga, pengaktifan kelompok. Caranya, beri kelompok ini
kesempatan sebesar-besarnya dalam sistem kekuasaan, baik legislatif, yudikatif
mau pun eksekutif. Libatkan kelompok ini dalam even apa pun, baik nasional mau
pun internasional. Minta pendapat apa pun dalam urusan yang bagaimana pun
kepada kelompok ini. Dan beri peran apa pun dalam situasi bagaimana pun dan
dimana pun kepada mereka.
Keempat, penyegaran kelompok. Caranya, beri bantuan finansial
secukupnya untuk berbagai kegiatan kelompok ini. Ciptakan kesempatan
sosialisasi di semua lini. Beri ruang yang cukup di berbagai media cetak mau
pun elektronik. Siapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk melancarkan
gerak langkah kelompok ini.
Kelima, pembelaan dan perlindungan kelompok. Caranya, dorong
penguasa agar menjadikan kelompok ini sebagai mitra dan sumber masukan untuk
berbagai kebijakan. Jaga kelompok ini dari segala gangguan. Buat para tokoh dan
aktivis kelompok ini agar nyaman berpergian kemana pun, dan fasilitasi
secukupnya.
3.
Liberalis
Berdasarkan kacamata Barat dan
sesuai dengan kepentingannya, yang dimaksud dengan Liberalis ialah “Kelompok
Islam” yang berkarakter “Antek Barat”. Cirinya ada empat, yaitu : Anti Syariat
Islam, Anti Khilafah Islamiyah, Pro Demokrasi Barat dan Tidak Kritis terhadap
pengaruh Barat. Status kelompok ini adalah “Sangat Aman”, dan penanganannya
adalah “Besarkan”. Siapa pun, perorangan atau kelompok yang “mengaku”
Islam, yang sangat menolak penerapan Syariat Islam, dan sangat tidak setuju
dengan penegakan sistem Khilafah Islamiyah, serta sangat setuju dan amat
mendukung sistem Demokrasi Barat, dan sama sekali tidak kritis terhadap
pengaruh Barat, bahkan menelannya tanpa seleksi karena baginya semua yang
berasal dari Barat sudah di atas segalanya, maka dipastikan oleh Barat ia
adalah Liberalis, baik lugas mau pun tegas, lembut mau pun keras, kalem mau pun
vokal, diam di rumah atau pun turun ke jalan.
Kelompok ini diberi status “Sangat
Aman” karena dinilai sama sekali tidak mengancam kepentingan Barat, bahkan
justru sangat menguntungkan Barat. Kelompok ini dianggap sangat bersahabat
dengan Barat, bahkan sudah menjadi “Antek Barat”. Kelompok Liberalis selalu
dinilai Barat sebagai kelompok yang sangat menghargai musyawarah, sangat
toleran terhadap perbedaan, sangat suka mengalah, sangat tidak suka memaksakan
kehendak, sangat dialogis dan amat kompromis, tidak kaku, tidak kolot, bahkan
sangat progresif dan inklusif. Kelompok ini harus dibesarkan dengan berbagai
macam jalan sebagaimana jalan merangkul kelompok Modernis. Hanya saja kelompok
ini harus diprioritaskan dan harus dianak-emaskan ketimbang kelompok Modernis.
Jadi, jika kelompok Modernis harus dibantu dalam soal pencitraan, pengembangan,
pengaktifan, penyegaran, pembelaan dan perlindungan, maka kelompok Liberalis
harus lebih dari itu semua, karena Liberalis punya nilai tambah dibanding
Modernis, yaitu sama sekali tidak kritis terhadap pengaruh Barat, bahkan selalu
“membebek” terhadap kebijakan dan keinginan Barat. Karenanya, jika seorang
Modernis cukup di-negarawan-kan, maka seorang Liberalis perlu di-wali-kan.
4.
Tradisionalis
Berdasarkan kacamata Barat dan
sesuai dengan kepentingannya, yang dimaksud dengan Tradisionalis ialah Gerakan
Islam yang berkarakter “Netral” yaitu tidak anti mau pun pro terhadap Barat.
Cirinya ada empat, yaitu : Pro Syariat Islam, Pro Khilafah Islamiyah, Pro
Demokrasi Barat dan Kritis terhadap pengaruh Barat. Status kelompok ini adalah
“Waspada” dan penanganannya adalah “Dijaga”. Dalam batas tertentu,
kelompok ini terlihat agak “plin-plan”, karena menerima sistem Islam dan sistem
Demokrasi Barat sekaligus. Namun dalam batas lain, kelompok ini memiliki
pemahaman sendiri tentang makna Demokrasi, tidak seperti pemahaman kaum Modernis
atau pun Liberalis. Dan dalam batas lainnya lagi, kelompok ini terlalu lugu dan
polos, sehingga terlalu “Husnu Zhonn” dengan sistem Demokrasi Barat. Kelompok
ini diberi status “Waspada” karena tiga dari empat ciri yang dimilikinya sama
dengan ciri Fundamentalis, sehingga dikhawatirkan mudah terseret menjadi
Fundamentalis. Dalam penilaian Barat, kelompok ini setiap saat bisa berubah
menjadi ancaman bagi kepentingan Barat. Oleh sebab itu, kelompok ini harus
dijaga betul, antara lain dengan jalan :
Pertama, pemisahan kelompok, yaitu kelompok ini harus dipisahkan
dan dijauhkan dengan kelompok Fundamentalis, bahkan kalau perlu diadu-domba,
karena persentuhan kelompok ini dengan Fundamentalis berpotensi besar
merubahnya jadi Fundamentalis.
Kedua, pendekatan kelompok, yaitu kelompok ini harus terus
didekati dan secara perlahan diliberalkan atau dimoderniskan, atau sekurangnya
menjadi sahabat untuk menghantam Fundamentalis. Kelompok ini sangat potensial
karena berakar hingga ke akar rumput, sehingga bisa menjadi kawan yang manfaat
bagi Barat untuk menghadapi kaum Fundamentalis.
Ketiga, perubahan kelompok, yaitu memberi kader-kader muda
kelompok ini bea siswa untuk studi Islam di negeri Barat, sehingga saat kembali
ke negerinya bisa menjadi ujung tombak perubahan kelompok ini menjadi Liberalis
atau Modernis. Diutamakan kader-kader muda dari anak cucu tokoh-tokoh sentral
kelompok ini sehingga upaya perubahan bisa lebih maksimal agar hasilnya lebih
optimal.
C.
Islam Bangkit
Sebelumnya
kita udah melihat perbedaan antara Islam di zaman dulu dengan zaman sekarang
dan kita juga udah meneliti bahwa ternyata ada Islam zaman dulu punya, tapi
islam zaman sekarang tidak punya. Dan hal yang dimiliki Islam zaman dulu itu
adalah 3 pilar Islam. 3 pilar ini haruslah ada, bila tidak, Islam akan hancur.
1.
Pilar ketaqwaa
individu.
Islam zaman dulu sudah punya
3 pilar ini. Sehingga islam bisa berdiri ditopang di atasnya. Sedangkan islam
zaman sekarang? Ketaqwaan individu, ketika seseorang merasa selalu diawasi oleh
Allah. Karena Islam itu adalah agama yang paling lengkap. Bayangin saja:
@ Masuk WC saja harus
dengan kaki kiri dulu.
@ Kalau keluar dari WC,
harus dengan kaki kanan.
@ Do'anya pun ada juga
ketika mau masuk dan keluar WC.
@ Pakai baju pun harus
dengan tangan kanan dulu, lalu tangan kiri.
@ Pakai baju pun ada
do'anya juga.
@
Habis
pakai baju, kemudian bercermin, bercermin itu pun ada juga do'anya.
@ Mau masuk pasar, ada
do'anya juga.
@ Mau belajar, ada
do'anya juga.
@ Mau pamitan, pakai
assalamu'alaikum lagi.
Seperti
halnya kalau Anda pernah nonton film perang, tentara, atau yang sibuk latihan
begitu. Mereka jadi kuat, disiplin, hebat, cerdas, karena telah melaksanakan
beraneka macam aturan dan dril-drilnya. Jadinya nilai diri mereka lebih tinggi.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.”
(QS. Ali Imran: 110). Contohnya lagi, coba, sholat tahajjud itu bagusnya kapan?
1/3 malam terakhir. Karena ketika itu, orang-orang lagi pada tidur, orang-orang
tidak tahu, orang-orang tidak melihat apa yang sedang kita kerjakan.
Kita
saja sendiri yang bangun. Tidak ada yang melihat kita. Kita cuman mengharap
diperhatikan oleh Allah dan memang kita benar-benar tidak peduli dilihat
manusia. Pujian dan celaan manusia itu tak ada manfaatnya. Cuman Allah yang
bisa memberikan kita pahala maupun siksaan. Maka Allah melatih, "Kamu
berbuat, bukan untuk manusia. Tapi kamu berbuat, hanya karena Allah. Pokoknya
bukan karena selain Allah." Meningalkan sesuatu pun juga karena
Allah. Enak kan kalau udah begitu? Tidak ada yang korupsi.
Sekiranya
dia bertaqwa kepada Allah, pastilah dia menjadikan kerjaannya sebagian dari
ibadah kepada Allah. Dan ibadah kepada Allah itu tak harus selalu dilakoni karena
dilihat manusia. Inilah pilar yang pertama. Pilar dimana sang individu merasa
bahwa ia selalu diawasi oleh Allah. Muraqobah istilahnya. Kalau
masih jebol juga, tenang. Masih ada pilar kedua yang lebih hebat.
2.
Pilar Kelompok
Dalam masalah pilar ini, Rasulullah
.
Bersabda: "Perumpamaan orang yang menerjang hukum Allah
dan orang berada padanya seperti sekelompok orang yang berlayar dengan sebuah
kapal, lalu sebagian dari mereka ada yang mendapat tempat di bagian bawah dan
sebagian lagi di atas perahu. Lalu orang yang berada di bawah perahu bila
mereka mencari air untuk minum, mereka harus melewati orang-orang yang berada
di atas sehingga mengganggu orang yang diatas. Lalu salah seorang yang dibawa
mengambil kapak untuk membuat lubang di bawah kapal. Maka orang-orang yang di
atas mendatanginya dan berkata: "Apa yang kamu lakukan?" Orang yang
di bawah berkata: "Kalian telah terganggu karena aku sedangkan aku
memerlukan air". Maka bila orang yang berada di atas mencegah dengan
tangan mereka maka mereka telah menyelamatkan orang tadi dan menyelamatkan diri
mereka sendiri, namun apabila mereka membiarkan saja apa berarti dia telah
membinasakan orang itu dan diri mereka sendiri".
(HR. Bukhari: 2489).
Dalam hadits ini
merupakan penegasan tentang amar ma’ruf nahyi mungkar, mencegah perbuatan yang
membuat malapetaka. Disisi lain dalam berjamaah sangat menjaga diri dari
kemaksiatan dan menumbuhkan rasa untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
. Sebagai contoh shalat lima waktu lebih banyak pahalanya
dikerjakan secara berjamaah dari pada sendiri. Shalat terawih enaknya
dikerjakan secara berjamaah, kalau sendiri pasti tidak terawih. Dan sangat
berbahaya bila sendiri, pacaran enak ditempat umum atau di tempat sunyi atau
ditempat remang-remang, dan yang ketiganya pasti mati yaitu syetan. biasanya
maksiat banyak di lakukan sendirian, nonton film porno pasti sendiri tidak
mungkin berjamaah. Oleh karena itu sendiri berbahaya daripada berjamaah. Jika pilar jamaah masih hancur maka dalam
Islammasih ada pilar ketiga.
3.
Pilar
Negara
Dalam pilar ini
Rasulullah
. Bersabda sesungguhnya madinahku ibarat pandai besi. Ia akan
membersihkan semua kotoran yang ada dan akan memurnikan kebaikkan-kebaikannya.
(HR. Jamaah). Ini semua terjadi di madinah paska nabi
. Menjadi pemimpin Negara itu. Jangan lihat apa yang terjadi
di Indonesia, masuknya Kiyai keluarnya penggelapan dana Haji. Sudah Ustadz
penggelapan dana haji lagi dua kali lipat dosanya. Kenapa pilar ini sangat
penting, karena hampir sebagian syariat Islam harus ditegakkan melalui pemimpin
Negara. Jika para membagikan 3 tauhid yaitu tauhid rububiyah, uluhiyah dan asma
wa sifat. Jika salah satu tauhid itu melanggar maka dia telah kufur. Jika
ketiga tauhid ini satu kesatuan. Bagaimana dengan pemimpin Negara, siapa yang
akan menegakkan hukum jika tauhid ini melanggar.
Dengan kata lain
penegakkan Khilafah termasuk satu kesatuan dalam Aqidah, tidak mungkin
terjadi/ditegakkan tauhid jika Negara tidak berdasarkan Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Dalam Islam hukuman bagi perampok, pencuri, penzina dan lain-lain di
serahkan kepada pemimpin Islam. Maka jika Negara tidak menegakkan hukum Islam,
maka Islam sangat sulid untuk beridiri. Hukum Islam telah teruji selama ribuan
tahun efektif untuk ditegakkan mulai dari politik, ekonomi, dan sebagainya
telah diatur dalam tantaman kehidupan yang Islami.
Mari kita cek
dulu hasil dari tiga pilar ini di Indonesia, pilar pertama masih banyak orang
yang mau shalat. Pilar kedua, sudah banyak organisasi dan yayasan Islam yang
menegakkan amar ma’ruf nahyi mungkar. Pilar ketiga, tuhan hanya tiggal di
masjid. Tuhan tidak masuk ke DPR atau ke Makamah. Hukum Allah cukup dalam
al-Qur’an dan As-sunnah saja. Tidak direalisasikan kedalam tantaman Negara.
Agama tidak boleh masuk kedalam Negara begitu juga sebaliknya jangan bahas
politik di masjid. Karena politik itu kotor dan berbagai macam alasan keluar,
sehingga semakin sekuler, liberal dan semakin tersesat dan menyesatkan. Karena
pilar ketiga ini tidak ada, maka pantas saja umat Islam pada Stress. Coba
bayangkan dua jam macet di jalan. Inilah yang terjadi jika Negara bukan dalam
lingkaran Islam.
Meraji’
1.
Bertrand
Russell, ”Sejarah Filsafat Barat”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
2.
Dr. Habib Rezieq
Shihab, M.A, “Hancurkan Liberalis Tegakkan Syariat Islam”, Jakarta:
Suara Islam Press, 2013.
3.
Dr.Syauqi Abu
Khalil, ”Atlas Penyebaran Islam”, Jakarta: Al Mahira, 2012.
4.
…….., ”Atlas
Perjalanan Hidup Nabi Muhammad”, Jakarta: Al Mahira, 2014.
5. .........., Atlas Perjalanan Nabi dan Rasul, Jakarta: Al Mahira. 2014
5. .........., Atlas Perjalanan Nabi dan Rasul, Jakarta: Al Mahira. 2014
6.
Mehdi Nakosteen,
“Kontribusi Atas Dunia Intelektual Barat”, Surabaya: Risalah Gusti,
2003.
7.
Mohammad
Fadhilah Zain, “Kezaliman Media Massa Terhadap Umat Islam”, Jakarta:
Pustaka Al Kautsar, 2003.
9.
Wikipedia
Indonesia Bebas, id.wikipedia.org/romawi
10.
Wikipedia
Indonesia Bebas, id.wikipedia.org/Persia
11.
Google Image.
0 comments:
Post a Comment