Oleh: Amriadi
Al Masjidiy
Judul Buku : Bawalah Facebookmu Ke Surga
Penulis : Wildan Hasan (Pedang
Kayu Harum)
Jumlah halaman : xiv hlm + 504 hlm isi; 15 x 23cm
Penerbit : Al Bahr Press
Cetakan : -2014
Membaca
pemikiran Wildan Hasan yang nama Aslinya Ceceng Rucita, penyiar Radio Dakta dan
kepala sekolah SMP Islam Terpadu Dewan Da’wah. Sangat kritis dalam menanggapi
persoalan yang terjadi setiap hari dikalangan masyarakat. Dalam status
Facebooknya beliau memposting berita yang menarik dan juga berdialog dengan
rekan-rekannya se-Ilmiah mungkin. Boleh
jadi hal ini karena beliau seorang jurnalistik sekaligus pendakwah. Gaya bahasa
yang beliau gunakan mudah untuk dipahami sehingga membuat buku ini lebih dahsyat
dan menarik untuk dikaji dan dibaca untuk semua kalangan.
Buku
ini merupakan status Facebook beliau yang pernah ditulis jauh hari sebelum
disusun kembali menjadi buku ini. Walaupun judul tidak mengesankan menyerang
tapi isinya sangat menyerang bagi mereka yang berusaha menghancurkan Islam. Penulis
buku ini juga sering mengkritik media Nasional di status facebooknya, seperti
Kompasia, Republika juga tidak luput dari serangan beliau, jika pemberitaannya
tidak sesuai dengan fakta menurut beliau. penjelasan yang disjikan dalam buku
ini bukan Cuma membahas masalah politik dan problematika umat tapi masalah my
sweety home juga diceritakan dalam buku ini. Maka terlihatlah kalau penulis
ini adalah seorang yang trasparan.
Oh
Negeriku
Kritikan
terhadap pemerintah sangat sering menjadi sasaran serang di dalam buku ini. Ketika
perang terbuka LHI dan SBY beliau menulis candaannya terhadap mereka. LHI sebut
SBY sangat dekat dengan bunda putri. SBY sebut LHI 1000% lebih bohong bahkan
2000% (sejak kapan ada presentase lebih dari 100%....? SBY tidak mengajarkan
tata bahasa yang baik kepada generasi muda bangsa. Perhatikan saja transkip
pidatonya). Seperti status saya sebelumnya, LHI (mungkin) akan menolong bangsa
ini dari gurita-gurita jahat dengan menguak lebih luas kasusnya. Bersalah
ataupun tidak dirinya. Saya kira beliau masih memiliki kesadaran dibandingkan
SBY, tulisnya. (hlm. 114).
Kritikan lain Wildan Hasan ditujukan kepada cak
Imin (Menakerttrans Muhaimin Iskandar) yang mengatakan; “Syukur-syukur produk
batik ikut terkenal karena dikenakan Ledi Gaga”. Mendengarkan kata ucapan
ini penulis langsung menyerbu lewat statusnya. Selevel Menteri memahami nilai
budaya Indonesia (salah satu di antaranya adalah batik yang merupakan produk
budaya Indonesia) sama rendahnya dengan nilai seorang bajingan. Inilah ciri
khas cara pandang sekuleristik. Ingat, beda Islam dan sejuler. Entah Cak Imin
berdiri di posisi yang mana….. L (hlm. 115)
Bukan
saja terhadap mereka yang berada pada pemerintahan yang ikut di kritisi, MUI
juga tidak tidak tinggal dalam kritikannya yang jika mereka salah. Beliau
mengkritik MUI yang menggelar rapat tentang pembantaian muslim Poso. Hasil
rapatnya “Pihak asing jangan ikut campur soal Ambon”. Selesai sudah MUI
menggugurkan kewajibannya sekedar peduli kepada nasib muslim Ambon dengan
sebuah himbauan lalu menarik lagi selimut dan mendengkurlah mereka…. Hahahahaha
! (hlm. 118)
Ormas
Islam NU yang notabene orang nahdiyin dengan politiknya PKB, KH.Ushfuri Anshor
menuliskan sebuah buku berjudul “Barang Siapa yang Tidak Mencoblos PKB maka
warga NU jika wafat dipastikan tidak akan masuk surga.” Dikirain surga itu
milik orang NU. Kehadiran buku tersebut menurut Wildan Hasan akan merusak akal
cerdas warga NU, dan warga NU sejati akan mengkritisinya terhadap buku yang tidak
mendidik seperti itu.
#Teroris
Kamu! Ciyuss..?
Akhirnya,
Rekayasa Bom Solo sukses menghantarkan syahwat menggebu pemerintah menggolkan
UU intelijen. Busyro Muqaddas (dulu Dosen UII Jogja dan kini wakil ketua PKS)
dalam buku hasil disertasinya “Hegemoni Rezim Intelijen” mengatakan; Teroris di
negeri ini semua hasil konstruksi intelijen Negara sendiri (banjarmasinPost,
14/11). (hlm. 176)
Saat
perang agama di Eropa itu berlangsung, Barcelona menjadi saksi dibantainya 300
ribu penganut Kristen oleh penganut Kristen lainnya hanya dalam waktu satu
hari. Tapi tidak dibentuk Densus 88 dan BNPT.
“Pria
muda Arab ditangkap karena berlari menjauhi area ledakkan bom Boston.(Detik.com)
dengan demikian, ada berapa banyak orang yang berlari menjauhi area ledakan
waktu itu? oh mungkin yang berlari menjauh itu pria Arab semua :p Mungkin bisa
benar dia pelaku, mungkin juga bukan. Tapi vonis dan citra buruk sudah terjadi
:-( (hlm. 180)
#Dunia
Islam
Kritikan
lain ditujukan kepada Kompasia yang menulis judul tidak sesuai dengan isi.
Judul berita Raja Arab Saudi Tidak Mendukung Pembantaian di Mesir, yang isi
inti berita itu adalah soal anti demostrasi dan taat kepada penguasa (yang
dzalim sekalipun, termasuk yang meraih kekuasaannya secara dzalim). Barang kali
ini adalah sebuah penipuan dari si penulis di kompasia. Yang pasti sesuai
fakta, bahwa Saudi memberikan bantuan dana kepada pemerintah yang illegal mesir
saat ini.
Perhatikan
saja posisinya: kearah mana dukungan Israel? Militer AS sisi atau IM dan rakyat
Mesir. Maka dapat kita ketahui benar tindakannya, sikap pemerintah Saudi dan
yang sependapat dengannya.
#Anti
JIL
Jaringan
Islam Liberal adalah musuh nyata bagi kaum muslimin dan muslimat. JIL sangat
tidak pantas dikatakan Islam yang sesat, tapi sejatinya Liberal adalah Iblis
dan lebih Iblis. Berikut komentar Wildan dalam buku ini, beliau berpendapat
bahwa JIL tidak konsisten dengan pegangannnya. Seolah bila ada yang
berpandangan lain, kemudian kebenaran dianggap relatif. Selama ada pandangan
lain yang berbeda maka kebenaran itu tidak mutlak, katanya. Bisa jadi ketika
Allah menyampaikan firman-Nya, ia akan mengatakan; “ah itu kan kebenaran versi
Allah.
Cara
lain mengkritisi liberal dengan cara membuat pernyataan-pernyataan seperti,
mereka yang seolah-olah benar tapi menyesatkan, salah satunya; Umat Islam harus
menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebab derajat manusia adalah sama di hadapan
tuhan;dan Islam memandang semua manusia adalah makhluk tuhan sehingga tidak
boleh membeda-bedakan manusia berdasarkan ras, bangsa, suku atau agama.
Pernyataan
di atas jelas keliru, sebab Allah membedakan manusia berdasarkan agama.
Al-Qur’an jelas menagtatakan orang mukmin sebaik-baik makhluk, sedangkan kafir
seburuk-buruk makhluk. (hlm.301-302)
Kritik
pedas lainnya diberikan kepada Ulil dan gerombolannya yang liar ganas
mengghembuskan bara neraka Lady Gaga, semestinya Anas sudah diperiksa KPK.
Nampaknya ada benar, hembusan ini khusus untuk meniup hilang kasus korupsi Anas
(bosnya Ulil Demokrat). So, ulil, JIL dan gerombolannya tidak lebih dari
Jongos-jongos rezim korup. Bah, baunya menyengat sekali.
Anti
Syiah dan Aliran Sesat
Sebenarnya
tidak cocok untuk menyebutkan Islam Syiah dan Islam Sunni. Karena pada
Hakekatnya Cuma ada Islam dan Syiah. Islam bukan Syiah dan Syiah bukan Islam.
Said
Agil Merusak NU, Mempermalukan Pendiri NU. NU sejati akan berpegang kepada
khittah yang ditegaskan para pendiri NU, bukan Said Agil yang saat ini menjadi ketua
Umum. Ketua tidak selalu menjadi cerminan organisasinya. Pisahkan antara
pribadi Said Agil dengan NU. NU Bukan Said Agil. “adapun acara Asyura itu
adalah acara Islam, hanya cara yang dilakukan syiah itu kadang berlebihan. Kita
yang bukan syiah pun sebenarnya (harus ikut memperingati 10 Asyuro. Harus,”
kata Said Agil. Disinilah letak perbedaan, NU anti Syiah tapi Said Agil pro
Syiah. (hlm. 365)
Republika
yang menampilkan diri lebih Islami, Republika mulai menyuntikkan racun Syiah ke
tubuh umat Islam. Taqiyah? Baca berita kelanjutan kasus syiah Sampang,
Republika memposisikan Syiah sebagai konflik korban kemanusian. Padahal mereka
adalah provokator dan pelaku penistaan terhadap Islam dan juga pemicu
bentrokkan. (hlm. 348-349).
Penutup
Apapun
yang kamu tulis di Facebook tidak akan menguap hilang begitu saja. Tapi akan
menempel di langit dunia, lalu Allah kumpulkan pada hari kiamat kelak dan
dimintakan pertanggungjawabannya. Untuk maksud baikkah tulisan itu atau
sebaliknya”.? Buku yang berjudul Bawalah facebookmu ke Surga ini tidak
menjelaskan hakikat Facebook yang bisa dibawa ke Surga. Kita ketahui facebook
dibuat oleh orang Yahudi. Orang yahudi biasanya berdo’a di tembok ratapan atau
dikenal dengan dinding. Sehingga Facebook dulu ada Istilah dinding anda atau
sekarang kronologi anda. Bagaimana jika status facebook di tulis adalah do’a
apakah tidak akan sama dengan yahudi yang berdoa di dinding atau kronologi.
Mungkin pertanyaan ini bisa terjawab dibuku Wildan Hasan berikutnya.
Buku
ini waluapun judul Facebook tapi isi gado-gado, serba ada didalamnya. Maka
sangat cocok untuk dibaca oleh semua kalangan, karena begitu banyak manfaat dan
wawasan ke Islaman yang dikaji oleh penulis Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah
Mohammad Natsir ini. Selamat membaca.!
0 comments:
Post a Comment