Oleh: Amriadi (Pimpinan Islamic Research Forum)
Politik sering kali dikaitkan dengan agama dan memang politik itu tidak bisa dipisahkan dari agama. Ada memang yang mengatakan politik tidak perlu dikaitkan dengan agama. Namun hal ini adalah paham yang salah dan sesat menyesatkan sebagaimana fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), tentang Sekulerisme, Pluralisme dan Leberalisme. Oleh karena itu paham ini tidak boleh diterapkan dalam lingkungan kehidupan dan beragama.
Politik Islam di dunia Internasional sangat tidak diminati bahkan sering kali dipropagandakan
Sedangkan system politik di dunia Internasional adalah system yang berlandaskan akal Insani. Oleh karena itu permaslahan yang terjadi di masyarakat, tidak pernah bisa diselesaikan dan bahkan cenderung menghasilkan masalah baru. Sehingga bukan penyelesaian masalah tapi menciptakan masalah baru. Salah satu contoh adalah hukuman penjara, yang menghasilkan masalah baru. (lihat: MENANGGAPI PEMIKIRAN DR. DAVID SAGIV TENTANG SYARI’AT ISLAM-Dalam Buku “Fundamentalism
Dalam bantahan buku tersebut diatas penulis memaparkan berbagai bukti bahwa system syariat adalah solusi permasalahan dalam kehidupan bernegara. Dalam Islam memiliki bukti sejarah kejayaan Islam pada masa Rasulullah . Selanjutnya pada masa khulafa Rasyidin. Dimasa seterusnya, bahwa system politik Islam itu menghasilkan solusi untuk permasalahan. Dimasa Umar bin Abdul Aziz rakyat hidup tentram, aman, damai dan sejahtera. Semua rakyat dan bahkan binatang juga ikut menikmati hidup yang aman.
Namun itu semua adalah masa lalu dalam Islam. Masa lalu di barat pernah dikuasai oleh Geraja atau juga disebut sebagai abad kegelapan. Dimana masa ini dibarat hidup dalam kegelapan, Ilmu pengetahuan tidak berkembang dan rakyat hidup dalam kediktatoran gereja, rakyat tidak bisa bersuara kerena semua yang diputuskan adalah kehendak tuhan walaupun itu bertentangan dengan kebiadaban dan melanggar hak asazi manusia. Ini juga masa lalu di barat. Sehingga mereka meninggalkan yang nama agama dalam kehidupan mereka dan menjadikan mereka sekuler, agama itu hanya di gereja saja dan tidak boleh dibawa kemana-mana.
Bagaimana mengulangi masa kejayaan Islam. Islam dulu dan bagaimana memperkenalkan kepada dunia bahwa politik Islam adalah solusinya. Apa saja yang harus kita lakukan, untuk menembus kembali kejayaan Islam. Dari lembaga penelitian Islam Pakistan dan Yayasan Penelitian Islam India juga telah merilis hasil penelitian mereka, sebagai solusi untuk tegaknya politik Islam itu kembali. Beberapa poin penting yang harus dimiliki untuk terlujudnya politik Islam kembli, diantaranya sebagai berikut:
Tidak Melepaskan agama
Kemajuan Islam zaman dulu berada dalam politik wahyu dan bukan hasil politik akal logika. Oleh karena itu masyarakat harus dikembalikan kepada wahyu Allah . Al-Qur’an menjadi pedoman hidup sehari-hari, merasa selalu diawasi oleh Allah sebagai pencipta dan hakim yang maha adil. Oleh karena itu agama harus seiring dengan kehidupan bermasyarakat, berpolitik, dan lain sebaginya. Islam tegak melalui tiga pilar, yaitu: Pilar Individu, pilar kelompok dan pilar Negara. (Lebih jelas baca: Islam Dalam pandangan Barat). Maka jelaslah disini telah diambil peran oleh para da’I yang konsisten terhadap da’wah tauhid, yang rela disebut radikal, teroris daan wahabbi.
Media
Kita ketahui bersama bahwa media termasuk pilar keempat demokrasi. Jadi yang menentukan kemenangan seorang pemimpin adalah media. Media ibarat dukun atau pesulap yang bisa menyulap siapa saja dan dari mana saja. Dari inilah muncul stigmen bahwa sistem syariat adalah buruk, dan sebagainya. Medialah yang membentuk opini, pasar tempat rakyat berdagang bisa tutup, sampai kristenisasi juga ikut dalam bagian media ini.
Media tidak mengenal yang namanya salah, tapi sangat kenal yang namanya modal terarah. Ini system media sekuler. Oleh karena itu kita membutuhkan media Islam yang menyuarakan aspirasi rakyat bukan aspirasi klomerat. Media yang menjunjung tinggi aturan Allah dan menjungkirbalik
Sebagai wadah perjuangan dan jihad dalam memberitakan kebenaran. Selalu siap menghadapi tantangan. Oleh karena itu kita perlu persatuan dan modal. Guna untuk selamat syariat dalam menyemangat kehidupan beramanah dan damai. Jika media kita punya dan modal kita miliki, maka tugas kita selanjutnya adalah menyiapkan yang nama penelitian. Penelitian yang mengantarkan kepada kepentingan dan kemauan masyarakat. Apa masalah dan bagaimana solusinya.
Selanjutnya musyawarah dan mufakat guna menghasilkan kesepakatan untuk kepentingan dan kemauan ummat. Setelah itu publikasi ke media dan ambil bagian yang setara dan sesuai keahliannya. Tentu hal ini akan berjalan dengan ilmiah dan tidak menguntungkan kepada pemilik modal tapi menghasilkan kerja sama. Saling bantu, saling kuatkan, tegakkan persatuan dan kasatuan sebagai langkah kemenangan.
Leader
Ketika da’wah Rasulullah dari Mekkah sampai Madinah dalam kurun waktu 23 tahun Rasulullah berhasil mendirikan Negara yang adil dan tentram. Menyatukan semua suku, agama dan budaya. Namun semua keputusan yang diperselisihkan
Pada retetan waktu perjalanan Islam juga ada pemimpin dalam Islam yang tidak dilupakan oleh umat manusia dan bahkan binatang sekali pun, yaitu Umar bin Abdul Aziz. Dia bisa membuat Negara yang damai, aman dan sejahtera. Ketika dia, sebelum diangkat menjadi raja dia terlihat sebagai bangsawan, namun ketika diangkat menjadi raja dia menjadi miskin. Namun rakyat hidup dalam bergelimang harta, tidak ada yang mau menerima zakat, infaq dan shadaqah. Sulit tidak tau, mau disalurkan kemana. Padahal situasi Negara sebelum dia menjabat adalah dalam keadaan kacau baik dari segi ekonomi, politik dan sebagainya. Dalam kepemimpinannya
Maka orang seperti itulah yang kita butuhkan sekarang untuk memimpin dunia Islam. Sebelum Edargon menang dalam pilkada di Turki, dia duluan mencalonkan diri dengan mengusung jargon syariat Islam dan dia terpaksa kalah. Pada kesempatan selanjutnya dia menggunakan jargon sekuler dalam pemilihan dan sekarang dia membawa Jabatanya untuk mendekati hokum syariat Islam di Turki. Taktik dan stragi Edargon dalam membawa turki kepada hokum syariat perlu dicontohkan oleh tokoh yang ingin syariat Islam sebagai solusi.
Bung Karno mengatakan “kasih aku sepuluh pemuda akan ku gongcangkan dunia.” jika kita memiliki 10 orang pemuda seperti Edargon, itu tidak sulit untuk dibuktikan. Di Indonesia ada beberapa tokoh yang konsisten akan syariat Islam. Katakanlah Abu Bakar Ba’syir yang sudah tua. Namun beliau adalah orang paling di takuti di Indonesia, kalau kita lihat pisik beliau yang sudah lemah mana mungkin bisa berbuat lebih selain duduk dan berda’wah. Namun anehnya beliau ditakuti oleh pemerintah dan bahkan oleh orang barat. Jika ada 10 orang seperti beliau (ABB) kita dengan mudah menegakkan syariat Islam di Indonesia.
Jadi leader sangat kita butuhkan, maka dari itu seharusnya para tokoh dan ormas Islam mengkader orang-orang yang demikian. Untuk perubahan politik Islam di Indonesia. inilah beberapa tahapan menuju politik Islam yang berlandas Syariat Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Wallahu ‘alam…..
Silahkan Share Ke Teman-Teman Semoga Bermanfaat
===========(Amr
Blogger: http://
Youtube: https://
Facebook: https://
Twitter: https://
Mobile: +628990019785
0 comments:
Post a Comment