Friday, May 22, 2015

Posko Peduli Rohingya BEM STID Mohammad Natsir



Jakarta | BEM STID Mohammad Natsir Jakarta pada pagi Jum’at 22 Mei 2015, membuka posko peduli muslim Rohingya di Jl. Kp. Bulu Setiamekar Tambun Bekasi. Dalam rangka kemanusia terhadap muslim Rohingya yang terdampar dilautan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir melakukan Sosialisasi melalui pengedaraan di jalan Kp. Bulu Setiamekar. Dalam kesibukan persiapan Kafilah Da’wah ke Perdalaman, BEM STID Mohammad Natsir tetap peduli untuk sesama muslim yang terkena musibah di Rohingya.

Menurut ketua BEM STID Mohammad Natsir, Basyar mengatakan bahwa kepedulian meraka terhadap muslim Rohingya atas dasar keimanan dan kemanusia. Karena kita warga Indonesia penduli terhadap Gempa di Nepal, Jatuh pesawat kita cari dengan siaga. Kenapa tetangga kita yang dekat dan sangat membutuhkan saluran tangan kita. Kenapa kita diam saja, lanjutnya. Mahasiswa STID Mohammad Natsir yang tergabung dalam BEM tampak sangat antusias terhadap kepedulian sesama muslim yang ada di Rohingya.

Bagi anda yang mau ikut turut ambil bagian dalam kemanusian ini dapat menyalurkan bantuannya melalui BEM STID Mohammad Natsir. No. Rek.: 3290010268 a/n LPM STID Mohammad Natsir. Dapat dikompirmasi melalui telp di 085359021647 atau melalui email officialbemstid.m.natsir@gmail.com dan bisa juga melalui Fanspage Facebook: BEM STID M. Natsir Official.

Komplik 3 tahun terakhir telah mengakibatkan 140 ribu muslim Rohingya terusir dari Myammar, 80 ribu diantaranya masih terapung-apung di lautan. Kondisi sekarang muslim Rohing sebagian besar telah terdampar di Aceh. Menurut Laporan sementara Tim Peduli  Muslim Rohingya di Aceh utara tedapat 581 orang pengunsian, 76 diantaranya adalah wanita, 462 orang laki-laki dan 43 orang diantaranya anak-anak dan remaja. Sedangkan di tempat  pengunsian Langsa terdapat 790 muslim Rohingya dengan rician 70 wanita, 660 laki-laki dan 60 diantaranya anak-anak dan remaja.


Salurkan dana terbaik anda untuk kepdulian terhadap mereka yang membutuhkan, sampai saat ini mereka masih banyak yang terdampar di lautan. Yang paling menyedihkan mereka tidak memiliki makanan dan minuman. Mereka juga tolak oleh Negara-negara yang didalamnya termasuk Indonesia, Malaisyia, Thailand dan lain-lain.

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: