Monday, August 10, 2015

Islam Nusantara VS Islam Arab

 Oleh: Amriadi Al Masjidiy
Dalam artikel ini, kita akan membandingkan kondisi masyarakat Islam Nusantara dan kondisi Masyarakat Islam di Arab. Di Arab pendidikan Islam gratis dan bahkan dibayar bagi mereka yang mau belajar. Di Indonesia anak-anak terlantar tanpa pendidikan, katanya pendidikan gratis 12 tahun. Tapi nyatanya harus bayar yang namanya uang SPP dan uang lainnya. Pendidikan di Indonesia sangat mahal, sehingga melahirkan pengangguran dan kriminal yang tinggi. Ini semua karena masyarakat tidak mendapatkan pendidikan yang memadai, sehingga mereka tidak mengenal mana yang baik dan mana yang tidak.
Harga BBM dan Listrik sangat murah dan disubsidi oleh pemerintah di Arab. Di Indonesia mahal dan tidak ada subsidi yang memadai. Harga kebutuhan pokok di Arab murah dan stabil. Di Indonesia harga kebutuhan pokok mahal dan cenderung terus meningkat naik. Apalagi dibulan puasa dan hari raya umat Islam, pastinya pemerintah akan menaikkan semua harga kebutuhan masyarakat.
Jika kita lihat keamanan di Arab, pastinya kita tidak merasakan kecemasan dan benar-benar aman dari segala Interpensi dan Intimidasi. Ini semua bisa kita rasakan bersama ketika Umroh dan Haji. Di Indonesia muslim di Intimidasi dan sebagainya sehingga timbul kekhawatiran yang sangat dalam. Sehingga di Indonesia, kita tidak merasakan kenyamanan akan pencurian, perampokan, begal dan copet.
Hutang Negara Arab tidak ada dan bisa membantu bencana dimanapun dengan tidak ada feckback. Artinya tidak mengutangkan Negara yang melanda musibah tersebut. Di Indonesia utang laur negeri terus dan semakin bertambah apalagi di era Jokowi ini. Pergantian pemimpin di Arab, sangat murah dan meriah. Tidak saling sikat, tidak saling fitnah, tidak huru-hara, tidak ada penghinaan, tidak ada interpensi dan intimidasi satu dengan yang lain. Di Indonesia pergantian pemimpin malah sebaliknya. Harganya mahal untuk kampanye, belum lagi untuk pesta demokrasi dan kemenangan. Belum lagi ditambah membuat hujatan satu sama lain, saling fitnah, saling introgasi, saling bertengkar. Sehingga siapa yang terpilih tidak peduli untuk rakyat tapi ambil modal kembali.
Masihkah kita meniru Negara kafir yang mentuhankan demokrasi? Arab makmur karena berada pada ketaatan pada Allah. Sedangkan di Indonesia melanggar aturan Allah. Mereka menegakkan tauhid kepada Allah bukan mensyarikatkan Allah l. Mereka menegakkan sunnah bukan melanggengkan Bid’ah. Mereka menyeru kepada kebaikan bukan kepada kebatilan dan kemungkaran. Menjadikan yang halal tetap halal dan yang haram tetap haram. Tidak mempermainkan hukum agama dengan hasil voting suara terbanyak.
Kalau kita lihat lebih dekat lagi Negara Brunai Darussalam, yang sangat kecil mampu mensejahterakan rakyat dengan hasil bumi. Kalimatan yang sangat luas milik Indonesia dan kaya akan hasil alam. Kenapa rakyat Kalimantan hidup dibawah garis kemiskinan dan bahkan Air bersih saja sangat sulit disana. Mereka biasa mandi dengan air sungai yang keruh. Dimana kekayaan alam yang melimpah itu dan kemana kepedulian pemerintah untuk anak bangsanya.
Maka jelas sudah Islam di Nusantara ada yang salah dengan konsp sehingga menjadikan rakyat hidup dalam kesensaraan. Sedangkan Islam di Arab dan Brunai Darussalam memiliki konsep yang benar, sehingga Islam disana justru lebih maju dan sejahtera. Maka dari itu konsep untuk anti Arab silahkan di hapus, coret dan hilangkan. Bila perlu contohkan konsep Negara Arab dan lebih-lebih lagi kalau kita kerja sama dengan mereka yang telah maju. Apalagi mereka dalam membantu tanpa meminta pahrih. Tidak seperti Negara kafir yang selalu mengutangkan kita dan jelas hal itu akan merugikan kita dengan buga bank Internasionalnya.

            Produk anti Arab merupakan produk kafir yang harus ditinggalkan, karena Islam tidak bisa lepas dari yang nama Arab, mulai dari Nabi, Al-Qur’an, Haji, dan Shalat juga menghadap ke Baitullah yang ada di Arab. Oleh karena itu Islam tidak Anti Arab, yang anti Arab adalah mereka yang bukan Islam. Islam Nusantara adalah gagasan yang ingin menghacurkan Islam dengan dalih anti Arab. Karena itu segenap umat Islam harus hati-hati dan waspadalah. Dekatkan diri dengan Allah sebagai pencipta, pelajarilah Al-Qur’an yang mulia sebagai pedoman hidup manusia. 

SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: