Konsep
Nabi Dalam Islam
Nabi diambil dari kata
an-nabiy, jamak al-anbiya. Kata an-nabiy dan jamaknya al-anbiya, banyak
ditemukan dalam Al-Qur’an dan dan hadist. Makna kata Nabi berarti orang yang
diberi wahyu, baik yang disuruh untuk menyampaikannya atau tidak. Nabi adalah
seorang manusia biasa yang dapat mendapatkan keistimewaan menerima wahyu dari
Allah Subhanahu Ta’ala. Di anatara para Nabi ada yang diamanatkan untuk menyampaikan
wahyu yang diterimanya kepada ummat manusia. Nabi yang demikian itu disebut
rasul. Semua Nabi dan Rasul biasanya diperlengkapi dengan mujizat, yaitu suatu
perbuatan luar biasa yang dapat dilakukan oleh para Nabi dan Rasul, biasa
digunakan untuk membuktikan diri mereka sebagai seorang Nabi atau Rasul.
Rasulullah dibimbing
wahyu, dalam Al-Qur’an Allah menjelaskan: “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang
Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya". (QS. Al-Kahfi: 110 )
Rasulullah dibimbing
wahyu oleh Allah melalui perantaraan malaikat jibril, di setiap ingin
menyampaikan sesuatu tentang agama Islam. Nabi adalah manusia biasa, dan selalu
mendapatkan perlindungan dari Allah Subhanallahu Ta’ala, dan nabi juga hidup
bersama masyarakat lainnya dan bersifat seperti manusia biasa seperti dalam berpakaian, makan, minum dan bekerja sebagaimana dalam firman
Allah .
(#qä9$s%ur ÉA$tB #x»yd ÉAqߧ9$# ã@à2ù't uQ$yè©Ü9$# ÓÅ´ôJtur Îû É-#uqóF{$# Iwöqs9 tAÌRé& Ïmøs9Î) Òn=tB cqä3usù ¼çmyètB #·ÉtR ÇÐÈ ÷rr& #s+ù=ã Ïmøs9Î) î\2 ÷rr& ãbqä3s? ¼çms9 ×p¨Yy_ ã@à2ù't $yg÷YÏB 4 tA$s%ur cqßJÎ=»©à9$# bÎ) cqãèÎ6Gs? wÎ) Wxã_u #·qßsó¡¨B ÇÑÈ öÝàR$# y#ø2 (#qç/uÑ s9 @»sWøBF{$# (#q=Òsù xsù tbqãèÏÜtGó¡o WxÎ6y ÇÒÈ x8u$t6s? üÏ%©!$# bÎ) uä!$x© @yèy_ y7s9 #Zöyz `ÏiB y7Ï9ºs ;M»¨Zy_ ÌøgrB `ÏB $ygÏFøtrB ã»yg÷RF{$# @yèøgsur y7©9 #IqÝÁè% ÇÊÉÈ
Artinya: “dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan
berjalan di pasar-pasar? mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang Malaikat
agar Malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia?. Atau
(mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada
kebun baginya, yang Dia dapat Makan dari (hasil)nya?" dan orang-orang yang
zalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang
lelaki yang kena sihir".Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat
perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka, mereka tidak
sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu). Maha suci (Allah)
yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari
yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan
dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana.” (QS. Al-Furqon: 7-10)
Nabi saat menyampaikan
pesan kepada mad’unya, nabi mendapatkan wahyu melalui perantaraan malaikat
jibril dalam menyampaikan wahyu dalam Al-kitab Al-Qur’an, sebagaimana firman
Allah . Artinya: “Dan bacakanlah apa yang diwahyukan
kepadamu, Yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). tidak ada (seorangpun) yang dapat
merobah kalimat-kalimat-Nya. dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat
berlindung selain dari padanya. (QS. Al-Kahfi: 18 )
Selanjutnya dalam ayat lain: “Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik.” ( QS. Al-Hajj: 94 )
Pembahasan Selanjutnya: Konsep Wahyu Dalam Islam
0 comments:
Post a Comment