
©
Cinta
sebatas sebatang coklat?
ü Wajarlah bila hilang dilahab nafsu.
ü Bila tidak, ia pun akan lekang digerogoti masa.
©
Wajar dia
bisa diletak dengan pisau selingkuh.
ü Kenapa tidak? Toh cinta sebatas sebatang coklat.
©
Atau bila cinta terbatas layaknya setangkai
mawar merah impor.
ü wajar pula waktu meluruhkan merahnya, meninggalkan kering kelopak tanpa
nyawa.
©
Wajar pula
bila gairah cinta juga impor dari barat sana.
ü Cinta ala bunga mawar yang mekar hanya untuk sehari atau bahkan hanya
untuk semalam?
©
Begitulah
cinta setangkai bunga mawar.
ü Habis dicium, habis disentuh, habis dipreteli satu demi satu
kelopaknya, habis pula manfaatnya.
©
Habis indah
wangi mawar.
ü Yang tinggal adalah getir pedih penyesalan.
ü Kenapa ia tercabut dari tanah untuk sebuah pengorbanan sia-sia.
©
Bagaimana
bila ia bunga kertas atau bunga pastik yang katanya takkan habis dimakan waktu?
ü Betul ia bertahan, namun cinta akan jadi sepalsu tampaknya.
©
Wajar bila
cinta itu bagai bunga palsu yang tampak cantik.
ü Namun tiada mewangi dan tak mewujud, penuh kepalsuan khas orang
pacaran.
©
Bila cinta
sebatang cokelat atau setangkai bunga mawar.
ü Ia bisa dibayar pula dengan sejumlah harga.
ü Tak peduli siapa yang meminta.
©
Tapi tidak
bagi seorang mukminah, cinta punya mahar.
ü Pernikahan yang hanya dapat diberikan oleh hamba-hamba allah ikhlas nan
taat.
©
Bagi mereka,
cinta adalah amanah yang harus diberikan kepada yang berhak.
ü Yaitu yang berani mendatangi walinya, bukan hanya dirinya.
©
Bagi mereka
adalah tanggung jawab yang hanya diserahkan kepada yang ahlinya.
ü Yang dapat membimbing mereka kehalaman surga.
©
Bagi mereka,
cinta adalah pengorbanan yang harus dengan komitmen dan kepastian.
ü Bukan keraguan dan kebimbangan khas ahli maksiat pacaran.
©
Bagi mereka,
cinta memang manis madu dunia, namun juga lebih dari itu.
ü Dia adalah tunggangan menuju keridhaan Allah tuhan mereka.
©
Tidak pula
ndeso romeo-julet menjadi pilihan para mukmin.
ü Apalagi kisah sontoloyo laila majnun, atau epik lain yang tak mendidik.
©
Rayuan para
mukmin adalah ayat-ayat Al-Qur’an, gombalan mereka seruan taat pada Allah.
ü Dan rindu mereka adalah da’wah dijalan Allah.
©
Bagi mukmin
pacaran bukan tanda dewasa.
ü Bukan pembuktian cowok, mereka tak perlu semuanya.
ü Bagi mereka, dewasa adalah berjuang dalam Islam.
©
bagi mereka,
menundukkan pandangan adalah hak Allah kepada cewek yang harus dia penuhi dan
sabar adalah jalan yang harus dia lalui.
©
Bagi mereka,
cinta bukan sebatang cokelat dan setangkai bunga mawar.
ü Bagi mereka adalah cinta berarti perlawanan, perjuangan, dengan kata
atau pena.
©
Tanpa lelah,
selangkah demi selangkah, harus meretas jalan kemenangan Islam.
ü Sampai satu saat Allah berkenan mewujudkan cinta mereka.
©
Would you be
my valentine?
ü Nguras laut aja dulu deh, lo! Nih, modal. *gayung*......
Jangan harap orang lain menghargai dan
menghormati anda, jika diri anda sendiri belum mampu menghargai, menghormati
dan ketaatan kepada Allah
.

“Barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka dia termasuk
kaum tersebut”
0 comments:
Post a Comment