Laki-laki tercipta dengan
fitrah mengembara, takkan bisa tertambat hatinya tanpa menikah karena allah.
Mau hanya jadi tempat singgah.
Pacaran bagaikan mampir, nikah
itu bagai perhentian.
Mau jadi tempat mampir atau rumah peraduan?
Mau tau apa yang terjadi pada
tempat singgah? Lihatlah rest area.
cowok mampir makan, mampir buang hajat, mampir, mampir dan
mampir.....
mampir ketempat singgah tidak
perlu komitmen, beli rumah perlu komitmen.
Itulah mengapa cowok lebih rindu rumah dari pada tempat singgah.
Cewek pilih mana? Jadi tempat
singgah atau jadi rumah perhentian.
Your life is your choice. Choose well, my dear.
Putusin aja, bila tidak ingin
jadi tempat singgah, jangan jadi tempat mampirbila perlu dan ditinggalkan bila
mau.
Engkau lebih berharga dari sekedar itu.
Jangan jadi barang “Pecah
berarti membeli”.
Tapi lantas dipecahkan sama yang gak mampu membeli.
Jadi cewek sejati, dimana
engkau harus dinikahi sebelum dilihat dan dirayu.
Pastikan yang punya komitmen menghampirimu.
Cinta tidak selalu indah,
karenanya perlu komitmen.
Nafsu tidak perlu komitmen, karenanya pacaran hanya mementingkan
rasa nikmat.
Sesuatu yang tanpa
komitmen dan ikatan, biasanya disenangi laki.
Dia lakukan ketika ia suka dan ditinggalkan ketika tidak suka.
Kenapa laki suka hubungan
tanpa komitmen dan ikatan?
Karena masa depan laki tak dinilai dari masa lalunya.
Tapi wanita tidak sama dengan
laki-laki, kehormatannya tidak kembali dua kali.
Sungguh aneh bila wanita rela hubungan miskin komitmen.
Cowok dipilih karena masa
depannya tapi wanita dipilih dengan masa lalunya.
Perhatikan dan jagalah baik-baik agar tiada penyesalan
dikemudian hari.
Saat kehormatan direggut,
cewek kalang kabut.
Sementara cowok tinggal kabur, lalu mencaci korban yang lain.
Bagi cowok yang sudah
mendapatkan keinginannya, hilanglah daya pikat seorang wanita.
Itu terjadi bila hubungan tanpa komitmen dan ikatan nikah.
Begitulah realita yang
terjadi, kata cinta di obral murahan agar wanita lemah serahkan kehormatannya.
Setelahnya, semua kata cinta yang terlisankan menguap tiada
bekas.
Nafsu mengamputasi akal,
sedang cinta menguatkan akal.
Nafsu tidak mikir hari esok, yang penting nikmat sekarang.
Bayangkan, saat terlanjur
direggut kehormatan.
Bila dia mau nikah, itu musibah bagimu dan bila dia tidak mau,
lebih musibah lagi.
Menikahi cowok yang sudah
berani berzina sama saja menikahi penzina di masa depan.
Bila dia tiada taubat, sensara dipastikan nyata di depan mata.
Bila dia yang berbuat
lepas tanggung jawab untuk menikah?
Maka kehidupan bagimu berat karena kau bawa beban teramat
sangat.
Karenannya tiada kebaikan
sama sekali dalam pacaran.
Itulah ancaman sebenarnya terhadap kehormatan cewek
satu-satunya.
Untuk apa pacaran walau alasan
perkenalan, bila cewek yang dirugikan?
Lebih baik lagi, bila sadar diri belumlah siap, jangan mulai
yang tak mampu diselesaikan.
Ucapan “cayank” tidak
menyelamatkan wanita dari kerugian.
Takut tiada berjodoh lalu pacaran, sama saja membeli sensara
masa depan.
Bila cewek mengetahui apa
yang dipikirkan cowok saat pacaran.
Tentu saja dia akan meninggalkan detik itu juga, sayangnya hanya
sedikit yang mengetahui.
Boleh angap ini sebuah
fiksi, sampai suatu saat nati akan menjadi faksi bagimu.
Boleh saja dianggap menakuti, sampai padamu terjadi.
Pacaran 100% merugikan cewek
cepat atau lambat.
100% menguntungkan cowok cepat atau lambat.
©
Dalam banya
kasus cowok adalah pihak yang paling tidak rela saat diputusin.
©
Seperti yang pernah
diduga, karena rasa nikmatnya dihentikan.
©
Reaksi beragam
warna pun dilakukan, mulai dari pundung sampai mutung pun di lakukan.
©
Dari yang berupa drama
korea sampai yang mirip dengan film psikopat.
©
Diantara
gaya cowok yang diputus, ada yang paling menyebalkan.
©
Gaya teror perasaan,
berusaha manfaatkan kelemahan cewek.
©
Kalau lo
putusin gue, gak ada gunanya lagi hidup gue, gue gak tau deh besok lo masih
liat gue nafas atau ngak.
©
Begini nih contoh teror
perasaan cewek.
©
Lo lihat
deh, gue bakal uring-uringan belajar, gue gak mau makan kalau lo gak jadi pacar
gue lagi.
©
Lemah banget ya jadi
cowok, idh.
©
Gaya teror
perasaan, seolah-olah kamu bertanggung jawab jawab atas hidup dia.
©
Menyakitin diri sendiri,
lalu pengen dapat perhatian, hancur kan.
©
Yang begini,
seharusnya semakin meyakinkanmu.
©
Dia tidak layak sama
sekali jadi suami atau ayah anak-anakmu kelak, terlalu lemah.
©
Menghidupi
dirinya saja tak mampu, bagaimana menghidupkani dirimu.
©
Dikit-dekit ngancem,
ngancem ko dikit-dikit.
©
Sama hidup
sendiri gak bisa tanggung jawab bagaimana dengan tanggung jawab sama yang wajib.
©
Mengeluh satu-satunya
andalannya.
©
Bila ada
yang main ancam teror perasaan beginian tidak usah diladenin.
©
Kamu bukan ibunya yang
bertanggung jawab atasnya.
©
Gak perlu
merasa bersalah akan tindakan yang dia ancam mau lakukan.
©
Justru seharusnya merasa
bersalah bila meneruti nafsu.
©
Laki begini
seperti bayi yang harus disuapin.
©
Mungkin nanti pun engkau
yang harus berkerja, sementara dia main game dirumah.
Bayangin bila sudah nikah






Cowok
sejati bukan pandai menggalau.
Karena itu takkan tertarik
model pacaran.
Cowok
yang punya prinsip menyendiri saat belum siap dan akan meminang saat sudah
siap.
Cowok yang tidak punya prinsip
lantas pacaran.
Cowok
sejati bila lamaran ditolak,
Dia naik pohon kelapa dan
melihat masih banyak cewek yang menanti lamarannya.
Cowok
lemah, bila diputusin.
Cari poho, lalu gantung diri.
Sayang yang dicari pohon cabe.
Pacaran
selalu dimulai dengan pengorbanan dan diakhiri saat ada korban.
Sebelum semua terjadi,
alangkah baiknya mengakhiri dari sekarang.
Jangan
surut niat taatmu karena akting amatiran cowok.
Air mata bukan tanda sayang,
tapi tanda kelemahan.
Udah
putusin aja.
Lagi pula kamu paling tau,
hanya kemaksiatan demi kemaksiatan yang kamu buat saat bersamanya.
Udah
putusin aja.
Lebih baik engkau melihat dia
menangis sekarang, sebelum kamu yang menangis karena dia enggan bertanggung
jawab.
Pantaskah
cowok berbicara tentang cinta.
Bila yang ada hanya
mengharapkan balas syahwat belaka?
Pantaskah
cewek berkata tentang cinta.
Bila rela membiarkan diri dan
pasangannya jatuh dalam kemaksiatan, silahkan.
Cowok
terhormat tidak akan pertaruhkan kehormatan cewek.
Dia melindunginya dengan
tundukkan pandangan atau mengambilnya dengan menikah.
Cowok
sejati bukan yang bayak janji.
Tapi yang berani datangin
wali, atau menahan diri dari perkataan yang tak pasti.
Perlu
cewek ketahui, cowok sejati itu tak pernah ajak pacaran.
Karena sebatas masa dunia tak
kaburkan yang Allah janjikan.
Perlu
Cewek catat, cowok sejati itu tidak mengenal yang namanya pacaran.
Karena keluarga sakinah adalah
yang diinginkan.
Bila
masa depan sanggup tumbuhkan khawatir.
Setidaknya mulailah coba
berpikir.
Bila
masa depan sanggup gerakan hati yang merindukan surga.
Perlu alasan lain untuk
bertindak sekarang juga?
Pacaran tidak pernah dirancang untuk keseriusan
dan komitmen. Maka wajar, perkenalan pada saat pacaran pun hanya kenalan lewat
pisik. Adapun nilai-nilai yang dianut, tanggung jawab yang sangat penting saat
membina keluarga serta agama dan akhlaknya mutlak tersembunyi ketika pacaran.
Bagaimana mungkin pacaran akhlaknya bagus, lha
pacaran aja sudah termasuk maksiat.
Bagaimana mungkin pacaran punya tanggung jawab. Kalau
tanggung jawab dia gak pernah pacaran tapi nikah.
Yang terjadi ketika pacaran bukanlah pembicaraan
masa depan tapi kenikmatan masa kini. Pacaran memang bukan perencanaan masa
depan. Tapi bagaimana bersenang-senang sekarang.
Kalau memikirkan masa depan dia gak akan
membiarkanmu baku dalam maksiat bersamanya.
Maka tiada jaminan sama sekali bila ada yang
mengatakan “pacaran itu ajang perkenalan” bertentangan dengan realitas yang
ada.
Mau bukti lagi? Coba aja, bila ada cewek yang
berpacaran menanyakan kepada pacarnya. Kapan kita Nikah? Kira-kira apa jawaban
sang pacar, eh... ehm... err... mei! Meibi Yes, Meibi No! Udah, gak usah
pikiran, yang penting enjoy aja dulu. Fun. Aah udah deh. Jangan mikir
panjang-panjang, yang ada nikmati aja dulu.
Mati gaya deh, paling juga mengarang bebas,
mbulet seadanya, ketahuan gak seriusnya.
Sebelum nikah: haduh,
hati-hati cayank, jalan di depanmu tergenang. Mari kakak gendong supaya cayank
tidak terbasahkan air yank tak jernih ini.
Setelah Nikah: mata Mu pake donk.
Sebelum: cayank mana
yang susah biar kakak bantuin cayank. Abang akan kerahkan seluruh daya upaya
membantu kamu. Begini caranya cayank.
Setelah: katanya sarjana, gitu aja gak bisa pake otaklah!
Sebelum: lagunya,
“engkau segalanya”
Setelah: lain dendangnya , “separuh Jiwaku Pergi”.
Ingat! Kembali: pacaran
itu Cuma mainan, nikah itu tanda serius. Terus, mau dimainin atau diseriusin?
Engkau ucapkan cinta padahal itu Dusta
Lisankan cayank padahal itu Bohong
Sebelum akad terucap, tak ada jaminan kata!
Udah Putusin Aja.
0 comments:
Post a Comment