Friday, August 19, 2016

Apa dan Kenapa Krisis

Apa itu krisis hutang, dan mengapa ia disebut krisis? Itu berarti (bahwa) negara-negara paling miskin di dunia tidak  akan mampu membayar hutangnya, dan tidak akan pernah dapat membayar hutang-hutangnya. Mereka meminjam uang lebih banyak setiap tahunnya untuk membayar hutang-hutang lama. Jadi setiap tahun mereka meminjam uang, membayar ulang utang, dan semakin banyak hutang. Setiap orang Afrika berhutang £225.

Setiap tahun orang Afrika memberikan £2 untuk negara-negara kaya, tetapi mengakhiri tahun dengan hutang yang lebih mendalam. Kita dapat memutar hal ini dan melihatnya dari arah yang berbeda – dalam rata-rata kita menerima £1,30 setahun dari hutang pembayaran atas jasa dari orang-orang Afrika. Tetapi kita mendapatkan £51 setahun dalam bentuk subsidi dari buruh-buruh Afrika dalam makna subsisdi kopi, tembaga atau coklat. Kita, bagaimanapun juga, memberikan orang-orang Afrika bantuan, dan kita memberikannya £7 setahun.  Jadi inilah yang disebut dengan bantuan – kita memberikan ulang £7 pada orang-orang Afrika dari £51 yang mereka berikan kepada kita. Tentu saja £51 yang diberikan kepada kita tidak didistribusikan dengan rata – saya juga tidak mendapatkan bagianku – tetapi itu memberikan kesan pada kita (terjadi) transfer kekayaan dari negara-negara miskin ke negara-negara kaya.

Setiap tahun Afrika meminjam $12 miliar, tetapi setiap tahun Afrika membayar ulang hutang sebesar $14 miliar (seluruh angka tersebut dalam US$). Jadi mereka tetap saja dimiskinkan sebesar $2 miliar. $1 miliar dari sini jatuh ke IMF, yang diasumsikan membantu pembangunan di negara-negara miskin. Kita memberikan beberapa bantuan ke Afrika, tetapi seperlima dari bantuan itu kembali secepatnya sebagai hutang pembayaran atas jasa.  Jadi itu adalah adalah bantuan untuk IMF dan bank-bank (di) utara.

Negara-negara miskin selalu meminjam, dan telah terjadi krisis hutang di masa lalu. Di tahun 1820 AS adalah suatu negara yang miskin dan meminjam ke Inggris. Terjadi krisis hutang di tahun 1842 ketika 11 negara bagian AS terpuruk, dan mereka tidak pernah membayar hutang-hutangnya ke Inggris. Setelah Perang Dunia Pertama Inggris meminjam uang dari AS. Terjadi krisis hutang di tahun 1932 dan Inggris terpuruk. Inggris sekarang berhutang sekitar $20 miliar sejak Perang Dunia Pertama yang mana tidak pernah dibayar. Ekonom Charles Kindelberger menjelaskan mengapa anda mendapatkan suatu periode pertumbuhan dimana terdapat suatu pertumbuhan laba nyata dan ekspansi kredit bank yang sangat cepat. Akhirnya pertumbuhan uang melampaui produktifitas – dimana uang kemudian jatuh ke dalam spekulasi. Spekulasi tidak saja menyebabkan penggelapan tertentu melainkan juga peminjaman yang lebih spekulatif. Yang seringkali meliputi peminjaman ke negara-negara miskin – dan anda mendapatkan sesuatu yang disebut ‘loan pushing’ (desakan untuk meminjam) dimana dalam kenyataannya bank mendorong peminjam untuk meminjam uang yang tidak mereka butuhkan. Hal ini menyebabkan terjadinya penggelembungan perekonomian dan ekpansi yang sangat besar – inilah yang disebut dengan periode mania (mania period). Pada akhirnya penggelembungan ini meledak, harga-harga jatuh, bank-bank berusaha untuk mendapatkan kembali uangnya – inilah yang disebut dengan panik (panic). Peminjaman diberhentikan sehingga semuanya runtuh dan itulah yang sebut kehancuran (crash). Lingkaran kapitalis (capitalist cycle) adalah suatu lingkaran yang sudah berlangsung selama 50 atau 70 tahun, dan ini masih terus berlanjut. Kita telah mengalami mania di tahun 1820, tahun 1860-an, 1920 dan 1970-an. Bagian dari mania-mania ini adalah terjadinya peminjaman ke negara-negara miskin, dan pada bagian akhir dari periode mania negara-negara miskin seringkali dipaksa meminjam uang hanya untuk membayar ulang pinjaman-pinjaman mereka. Inilah yang sesungguhnya dialami AS ketika meminjam uang dari Inggris di tahun 1820-an dan dengan Inggris yang meminjam ke AS di tahun 1920-an. Jadi krisis hutang yang kita lihat sekarang bukanlah suatu fenomena, ini adalah suatu bagian yang normal dalam lingkaran perekonomian kapitalis.

Tetapi lingkaran yang terjadi dewasa ini berbeda dengan yang terjadi di masa lalu. Di tahun 1970 negara-negara miskin di dunia berhutang sebesar $70 miliar. Memasuki tahun 1980 mereka berhutang $600 miliar, hampir 9 kali lipat dari hutang sebelumnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Di pertengahan tahun 1970-an suku bunga nyata adalah negatif. Bank-bank mengejar negara-negara miskin untuk meminjam uang. Masa panik datang di tahun 1979, tetapi seperti halnya panik di tahun 1929 yang diikuti dengan suatu crash, panik di tahun 1979 tidak diikuti oleh suatu crash. Di tahun 1930-an buruh-buruh sebelah Utaralah yang terlihat menanggung akibat dari depresi. Kapitalis-kapitalis sebelah Utara juga membayar, sementara kapitalis-kapitalis Selatan dan buruh-buruh sebelah Selatan sesungguhnya diuntungkan. Amerika Latin di tahun 1930-an memperlihatkan suatu periode pertumbuhan dan industrialisasi  -- salah satu alasannya adalah Amerika Latin lalai membayar hutang-hutangnya dan malahan menyimpan uang (tersebut) di dalam negri. Kelas-kelas penguasa memutuskan apa yang terjadi di tahun 1979 tidak akan terulang lagi. Mereka memutuskan bahwa buruhlah, baik Utara maupun Selatan, yang harus menanggung krisis kali ini. Mereka memperkenalkan kebijakan-kebijakan pasar bebas neo-liberal, khususnya kebijakan-kebijakan yang mentransfer uang dari negara-negara miskin ke negara kaya. Di utara terjadi penekanan terhadap buruh-buruh dan penurunan gaji. Pada saat yang bersamaan mereka juga menekan sebelah Selatan. Hal ini dilakukan dalam 2 bentuk yang berbeda.

Terjadi suatu pertumbuhan suku bunga yang sangat besar. Dari tahun 1977 sampai 1981 suku bunga meningkat sebesar 10 persen. Negara-negara yang mengambil pinjaman pada saat suku bunga nyata  negatif kemudian menghadapi kenyataan bahwa mereka tiba-tiba harus membayar 9 persen – dan mereka tidak mampu untuk membayarnya. Jadi mereka mengambil pinjaman baru untuk membayar pinjaman lama – tetapi hal ini bahkan tidak cukup. Antara tahun 1984 dan 1989 sebesar $100 milliar telah ditransfer dari negara-negara miskin ke negara kaya – inilah perbedaan antara pinjaman-pinjaman baru dan bantuan yang mereka terima dengan pembayaran ulang pinjaman serta bunga-bunganya yang mereka lakukan.

Antara tahun 1989 dan 1989 jumlah dari hutang-hutang ini berlibat ganda. Sebagian besar dari sini adalah pembelanjaan ulang (refinancing) dari hutang-hutang lama. Hutang telah telah digandakan sejak pertama kali dipinjam. Tetapi pada saat yang bersamaan cara lain untuk mentransfer kekayaan dari Selatan ke Utara dilakukan, dan hal dilakukan dengan cara menurunkan harga-harga komoditi.  Harga-harga komoditi yang diproduksi orang-orang Afrika sekarang dibayar hanya setengah dari apa yang mereka dapatkan di tahun 1979. Secara umum Afrika telah mensubsidi Utara dalam 20 tahun terakhir mendekati sebanyak $400 miliar. 


Bagaimana Utara keluar dari tipuan ini? Ada 2 hal yang sangat penting: pertama adalah keberadaan dari Bretton Woods Intitutions, Bank Dunia dan IMF, yang pertama kali didirikan di tahun 1945 untuk membantu membangun ulang Eropa setelah Perang Dunia II. Institusi ini  telah mendapatkan kekuatan yang luar biasa terhadap negara-negara miskin dan mereka telah mencegah pembatalan/ penghapusan hutang negara-negara miskin karena mereka mampu untuk memaksakan syarat-syarat, satu diantaranya adalah bahwa anda harus membayar ulang pinjaman-pinjaman. Jadi di sini terjadi perputaran uang yang sangat besar antara Utara dan Selatan.  Inilah tipuan yang dilakukan oleh institusi untuk memaksakan kebijakan-kebijakan penyesuaian struktual, karena mereka mengatakan bahwa bantuan  diberikan dengan syarat dikembalikannya  pinjaman dan karena itu pinjaman-pinjaman haruslah selalu dibayar.  Mekanisme ini membuat institusi ini memiliki kontrol yang sangat ketat.

Beberapa negara, seperti Nikaragua, Mozambique dan Angola, berusaha untuk pecah dari hal ini dan mereka dipukul. Selama masa perang dingin telah dapat memaksakan kehendak-kehendaknya terhadap siapa saja yang tidak sejalan dengan Bank Dunia dan IMF, dan  pembantaian orang sebanyak yang dibutuhkan akan dilakukan demi memaksakan kebijakan itu.

Jadi perpaduan antara kebijakan perekonomian dan kebijakan militer telah dapat memastikan bahwa orang-orang miskin di Selatan dan orang-orang miskin di Utara menanggung akibat dari masa panik di tahun 1979, dan mencegah terjadinya crash. Untuk kelas kapitalis sistem baru ini telah mendapatkan sukses yang luar biasa. Untuk pertama kali mereka secara alami telah menunda crash untuk masa waktu paling tidak 20 tahun. Beberapa pinjaman digunakan untuk proyek-proyek pembangunan, tetapi banyak dari pinjaman tersebut di tahun 1970-an dan 1980-an adalah pinjaman perang dingin – untuk menaikkan Mobutu di Zaire, apartheid di Afrika Selatan, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan (berkembangnya) suatu slogan dalam berbagai kampanye di Selatan, yang berbunyi, ‘Can’t pay, won’t pay’ (Tidak dapat bayar, tidak akan membayar) , dan juga, ‘Dont owe, won’t pay’ (jangan meminjam, tidak akan membayar).
  
Dengan menghormati jubile 2000 – kata jubile berasal dari Alkitab perjanjian lama dimana setiap 50 tahun anda diasumsikan untuk membatalkan/menghapuskan seluruh hutang-hutang dan membebaskan seluruh budak. Jubile 2000 dimulai dengan mengatakan mari membuat tahun 2000 sebagai suatu tahun jubile, dan itu dimulai sebagai suatu kampanye gereja. Tetapi ini dalam kenyataannya adalah suatu tuntutan yang radikal karena itu menantang seluruh basis sistem finansial internasional. Dalam dua tahun terakhir Jubile 2000 semakin meluas daripada basis gereja asalnya. Kita sekarang diberi dukungan oleh serikat buruh – TUC, TGWU, Unison, FBU dan banyak organisasi lainnya. Jubile 2000 sekarang eksis di lebih dari 50 negara dan gerakan-gerakan di Selatan sangat radikal. Inilah saatnya untuk dorongan terjadi dari gerakan Jubile 2000 – dari rakyat di negara-negara terhutang. Mereka tidak hanya mengarahkan targetnya ke kreditor-kreditor  seperti IMF tetapi juga berbicara tentang elit-elit mereka, dan mengatakan kita harus menggunakan kampanye anti-hutang untuk memobilisasi rakyat kita, untuk mendesak pemerintah-pemerintah kita untuk lebih transparan, untuk mengubah hubungan diantara negeri-negeri kita.

Hutang telah menjadi suatu persoalan selama hampir 20 tahun tetapi sekarang tiba-tiba hutang menjadi agenda. Jubile 2000 telah berhasil paling tidak untuk membantu hal itu. Kita telah mengubah pandangan dunia karena kita memiliki suatu pesan yang sederhana dan jelas – hutang adalah suatu issue keadilan, dan harus dibatalkan di tahun 2000. Ini adalah suatu tuntutan yang secara mendasar radikal yang mana menantang seluruh sisem finansial internasional. Dan ini berkenaan dengan memperkuat rakyat untuk melakukan hal yang sama.




SHARE THIS

Author:

Penulis merupakan penulis bebas dan juga penggiat blockchain dan Cryptocurrency. Terima Kasih sudah berkunjung ke Blog Saya, bebas copy paste asal mencantumkan sumber sebagaimana mestinya.

0 comments: